Di khianati adik tiri dan pacar nya, Airin langsung memilih seorang Pria secara acak hari itu. Tanpa ia tahu, Pria itu adalah seorang narapidana yang sedang menghadiri sebuah acara penting. Airin pun terjebak. Ia tak bisa menghindar dan terpaksa menikah dengan laki-laki itu.
Bagaimana kah kehidupan Airin setelah menikah dengan seorang narapidana? Akan kah ia bertahan atau kah ia harus menyerah?
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Meta terbangun di kamar nya dalam keadaan tak baik-baik saja. Kepala nya pusing. Bagian bawah tubuh nya terasa sangat sa-kit. Ia bahkan harus berpegangan pada dinding jika ingin berjalan.
Entah apa yang terjadi pada diri nya, ia pun tak tahu. Ia hanya merasakan perasaan aneh itu malam tadi.
"Sayang, kamu bangun juga akhirnya. Tadi malam, kamu begitu agresif. Sampe minta tambah berkali-kali. Aku sampe kewalahan." Ucap Arman.
"Apa? Tapi, kenapa aku tidak ingat apapun?"
"Bagaimana mungkin kau tidak ingat apapun. Lihat lah, aku masih menyimpan video mu."
Arman pun memperlihatkan Meta yang sedang merayu nya. Namun, hanya ada video Meta. Karena sebenarnya, bukan Arman yang mengambil video itu.
"Kenapa sangat aneh."
Meta terus pikir dan mencoba mengingat kembali apa yang telah ia lakukan semalam bersama sang suami.
Namun berapa kali pun ia berpikir, tetap saja ia sama sekali tidak mengingat apapun. Terakhir kali ingatannya hanya tertuju pada makan malam mereka.
Setelah itu, kosong....
"Sudahlah jangan dipikirkan. Mungkin kamu sedang tidak enak badan. Ayo kita mandi dulu, nanti kita makan sama-sama."
Meta pun mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang suami. Ia sama sekali tidak tahu jika baru saja dibodohi oleh Arman.
Sejak dulu Arman memang paling pintar membohongi para wanita. Untung saja Airin sudah terlepas dari nya.
Meta pun langsung mandi. Di tu-buh nya banyak sekali bekas aneh. Biasa nya, ia dan Arman tak pernah melakukan hal itu ketika bercin-ta.
Ada bekas gigi-tan dan juga baka-ran rokok di area perut nya. Meta ingat, Arman tak merokok.
Ia melihat tubuh nya di cermin yang ada di kamar mandi. Tu-buh nya babak belur. Tapi, ia sama sekali tak ingat apapun.
Meta pun mandi, tapi badan nya terasa perih ketika terkena sabun. Ia meringis. Apalagi saat ia buang air kecil.
Meta dengan cepat mandi dan langsung berpakaian. Ia ingin sekali bertanya pada Arman. Akan tetapi, Arman tak ada sama sekali di ruang makan.
Hanya ada diri nya di sana. Makanan sudah terhidang. Meta pun langsung makan. Tak lupa ia memfoto makanan hari itu untuk di pamerkan ke sosial media milik nya.
Saat sedang melihat-lihat, pandangan nya langsung tertuju pada postingan milik Airin. Di sana, Airin berdiri dengan cantik dan anggun di depan helikopter yang di pakai kan pita berwarna pink.
*Terima kasih suami ku, atas kejutan nya hari ini.*
Meta tak bisa bernafas saat tahu Airin di beri kejutan sebuah helikopter oleh suami nya. Sedangkan Meta, selama menikah dengan Arman, hanya mendapatkan sebuah cincin murahan.
Ia pun langsung menghapus seluruh postingan nya yang ada di sosial media. Ia kalah saing dengan Airin. Tak mungkin Arman mau memberi kado yang lebih mahal dari itu.
"Aaaaahhhh, ku-rang ajar kau Airin."
Meta bukan nya makan tapi malah marah-marah tak karuan. Ia juga membanting semua makanan yang ada di meja. Emosi nya jadi tidak terkendali. Ia juga tidak tahu apa yang membuat nya menjadi seperti itu.
Selama ini, walaupun marah ia tak sampai melakukan hal yang merugikan. Apalagi sampai membuang makanan.
"Meta, ada apa ini? Mengapa kau membuang semua makanan?"
Mama nya Arman datang entah dari mana dan terkejut melihat keadaan makanan yang sudah jatuh di lantai.
"Aku.. Aku."
Meta bingung. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Karena ia pun merasa ada yang aneh pada diri nya itu.
"Sudah lah. Masuk kamar mu. Biar nanti bibi yang bereskan ini semua."
Tanpa mengatakan apapun, Meta langsung masuk ke kamar nya. Dan Mama nya Arman sebenarnya mau marah, namun tak jadi karena Meta saat ini adalah sumber uang mereka.
Mama nya Arman pun memerintahkan pada pelayan untuk membuatkan makanan dan minuman kesukaan Meta. Meta harus di layani sebaik mungkin.
Karena ketika pria tua itu menginginkan nya, mereka harus siap. Semakin sering Meta di pakai, semakin banyak uang yang akan mereka peroleh.
Seperti itu lah, keluarga parasit Arman. Mereka tidak pernah benar-benar tulus pada orang lain. Dan kali ini, Meta lah yang akan mereka jadikan tumbal.
*****
Airin begitu senang. Tak ia sangka, ternyata kejutan yang akan diberikan sang suami pada nya adalah helikopter pribadi milik nya.
Setelah menandatangani dokumen khusus, helikopter itu pun jadi milik Airin. Tak lupa ia berfoto di depan nya dan membuat Meta cemburu.
"Airin, kenapa masih cemberut? Apa kamu tidak suka dengan hadiah dari ku?" Tanya Leo.
"Aku suka. Tapi, aku tidak suka warna nya. Terlalu macho."
"Nyonya muda, bukan kah semua helikopter berwarna seperti ini?"
"Hmm,, iya sih. Tapi aku tidak suka warna ini."
"Jadi, kamu mau nya gimana?"
"Aku mau helikopter nya warna pink dan ada Hello Titi nya."
"Baiklah. Nanti akan aku perintahkan seseorang untuk melakukan nya. Bagaimana? Udah senang kan?"
"Tentu. Siapa sih yang tidak senang jika di beri kejutan seperti ini. Baik lah kalau begitu, aku mau kembali ke kamar ku. Rasa nya, tubuh ku masih sangat lelah."
Airin pun kembali ke kamar nya. Rasa lelah membuat nya kembali ingin tidur. Ia pun masuk ke dalam kamar nya.
Tapi siapa sangka tangan kekar milik sang suami mulai aneh.
"Ada apa?"
"Tidak ada. Aku hanya ingin menyen-tuh mu saja."
"Jangan aneh-aneh. Aku masih lelah."
"Tidak aneh. Aku hanya ingin pe-gang saja."
"Pegang apa nya? Tangan mu ini kemana-mana."
"Salahkan saja tangan ku yang suka pegang-pegang."
"Suami. Jangan gitu. Aku capek."
"Aku cuma pegang kamu. Tidak minta yang aneh-aneh."
"Tapi..."
"Tidur lah. Aku janji cuma pegang aja."
"Huf. Kamu ini, seperti orang yang sudah berpengalaman saja. Apa kamu dulu sering melakukan hal ini?"
"Tidak pernah. Kamu yang pertama."
"Lalu, mengapa kamu begitu profesional?"
"Aku punya beberapa teman yang sudah menikah. Mereka yang mengajarkan aku."
"Apa? Mereka yang mengajari mu? Apa kamu tidak normal?"
Airin yang tadi nya mau tidur, langsung duduk dan menatap sang suami. Leo malah aneh di tatap seperti itu.
"Aku normal. Memang nya kenapa kalau mereka yang mengajari ku? Daripada nanti salah-salah."
"Lalu, apa kamu langsung praktek dengan mereka?"
Leo mencu-bit gemas hidung sang istri. Ia sudah menduga jika Airin memiliki pikiran buruk pada nya.
"Jangan memikirkan hal yang aneh. Aku masih normal."
"Apa bukti nya kamu normal?"
"Bukti nya ini. Airin, kamu harus tanggung jawab. Mesin tempur ku sudah bangun karena kamu."
"Apa? Tidaaaaak."
dasae manusia tak tau blas budi masih sj menyalahkan
terua saja di perbudak oelh ayah kandung sndri dan ibu tiri
wis kok yo g melek matane sih