Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.
Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.
Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.
Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.
Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.
Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.8 Salah Paham
“Istri dan anak anak saya kemana ya Bi? Kok rumah sepi?” tanya Arya, setelah kembali ke rumahnya.
“Nyonya Gendis, Non Gisya sama Tuan muda Ardi baru saja pergi, Tuan,” jawab Bibi Erni, yang membuat Arya kaget.
“Pergi? Pergi kemana Bi?”
“Kurang tahu, Tuan. Nyonya cuma pamit dan menitipkan Tuan kepada saya.”
Arya yang shock karena saat kembali ke rumah, setelah mengantarkan Sharon. Istri serta kedua anaknya sudah tidak ada di rumah, hanya bisa terdiam.
Merutuki semua kebodohan dan kesalahan nya yang kembali lagi, hal bodoh itu disaksikan oleh istri dan putrinya.
“Baiklah, Bi. Kalau begitu, saya ke atas dulu,” pamit Arya, setelah bisa mengendalikan dirinya.
“Tunggu, Tuan. Satu lagi, ada yang ingin saya sampaikan,” cegah Bi Erni, saat Arya hampir saja melangkah pergi, meninggalkan area dapur.
“Ada apa? Apa yang ingin Bibi sampaikan?”
“Eemm, begini. Tadi, saat Nyonya dan Non Gisya pamit. Keduanya membawa tiga koper berukuran besar, Tuan.”
Duuaaaarrrrr…
Bak disambar petir di siang hari. Arya benar benar dibuat shock dengan keadaan saat ini. Baru saja beberapa menit bertemu dengan istri dan anak anaknya. Kini, Arya kembali ditinggalkan oleh ketiganya.
“Me_mereka bilang nggak Bi, mereka mau pergi kemana dengan koper sebanyak itu?” tanya Arya, terbata saking shocknya mendapati jika istri dan anak anaknya sudah pergi meninggalkan rumah.
“Tidak, Tuan. Nyonya hanya bilang, kalau Nyonya dan anak anak butuh waktu untuk menenangkan diri. Tapi, Nyonya tidak bilang akan pergi kemana nya,” jelas Bi Erni.
“Ba_baiklah. Terima kasih informasinya Bi. Saya ke atas dulu,”
“Iya, Tuan. Sama sama.”
Dengan langkah gontai, Arya pun kembali naik ke lantai atas. Tubuhnya terasa sangat lemas dan tidak memiliki tenaga sedikit pun.
Selain karena kepergian istri dan anak anaknya. Ternyata, kondisi Arya saat ini ternyata sedang tidak baik baik saja.
Dua hari sudah pria itu absen dari kantor karena merasa tidak sehat. Permasalahan nya bersama dengan Gendis dan juga Sharon sudah menguras habis tenaga dan juga pikiran nya.
Karena itulah, Arya pun sampai jatuh sakit dan tidak masuk kantor selama dua hari. Merasa khawatir karena Arya tidak masuk kantor selama dua hari berturut turut.
Sharon pun akhirnya memutuskan untuk datang menjenguk Arya di rumah nya. Sharon yang sangat merindukan Arya pun gelap mata dan tidak lagi memperdulikan keadaan.
Setibanya di rumah Arya, Sharon langsung saja menerobos masuk ke dalam rumah untuk mencari sosok pria yang sangat dia cintai itu.
Meskipun sudah di cegah sama Bi Erni. Namun, Sharon tetap memaksa masuk kedalam rumah. Bukan hanya memaksa menerobos masuk ke dalam rumah. Sharon bahkan sampai menerobos masuk ke dalam kamar pribadi Arya.
*
*
Flashback.
Ting….
Tong….
Kreekkkk…
“Permisi, apa Arya nya ada?” tanya Sharon, saat Bi Erni membukakan pintu untuknya.
“Ada, Nona. Tapi, Tuan sedang sakit dan Tuan berpesan. Kalau Tuan tidak mau diganggu dulu. Jika ada keperluan, Nona bisa lagi saat Tuan Arya sudah sembuh,” jawab Bi Erni. Sesuai dengan pesan yang Arya berikan kepadanya.
“Tapi aku mau bertemu dengan nya,” kekeh Sharon.
“Tapi maaf Nona. Ini pesan dari Tuan Arya sendiri dan saya tidak bisa melanggarnya,”
“Kamu ini, cuma pembantu juga. Punya hak apa melarangku menemui Arya. Minggir, aku mau masuk dan bertemu dengan Arya.”
Sharon langsung saja mendorong tubuh Bi Erni dan menerobos masuk ke dalam rumah. Wanita itu sudah seperti orang gila yang terus menelusuri setiap sudut rumah untuk mencari keberadaan Arya.
“Nona, tolong jangan begini. Saya bisa dipecat kalau Nona memaksa masuk seperti ini.” kata Bi Erni, yang terus menahan Sharon agar tidak terus masuk ke dalam rumah.
Sayangnya, tenaga wanita baya itu kalah dengan tenaga Sharon yang terus saja menerobos masuk masuk ke dalam rumah.
Tidak menemukan Arya di lantai bawah, kini Sharon pun melanjutkan langkahnya ke lantai atas. Dimana kamar Arya berada di sana.
“Arya, kamu dimana? Arya, keluar. Aku ingin bertemu denganmu,” seru Sharon, saat tiba di lantai atas.
Melihat ada beberapa pintu dan tidak tahu pintu yang mana yang merupakan kamar Arya. Sharon pun memutuskan untuk berteriak saja. Memanggil nama Arya, berharap kalau pria itu akan keluar menemuinya.
Dan berhasil, setelah berteriak teriak memanggil Arya. Salah satu pintu yang ada di lantai atas pun terbuka dan Arya muncul dari balik pintu itu.
“Maaf, Tuan. Saya sudah berusaha mencegahnya, tapi Nona ini memaksa untuk masuk,” kata Bi Erni, saat Arya keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih terlihat pucat.
“Tidak apa apa, Bi. Ini, biar saya yang urus. Bibi, tolong buatkan saya susu jahe hangat saja, ya,” jawab Arya, dengan nada yang sangat lemas.
“Baik, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu.”
Setelah mendapatkan perintah dari Arya. Bi Erni pun kembali turun ke lantai bawah untuk membuatkan minuman hangat untuk Tuan nya.
Akan tetapi, setibanya di dapur. Minuman sachet yang biasa Arya gunakan ternyata habis dan Bi Erni pun terpaksa pergi ke warung untuk membeli minuman kemasan yang di pesan oleh Arya.
Saat Bi Erni keluar dari rumah, bertepatan dengan mobil yang di tumpangi oleh Gendis beserta anak anaknya pun tiba di rumah itu.
*
*
Sementara, di dalam rumah.
“Aku kan sudah bilang, Sha. Kalau aku butuh waktu untuk sendiri dulu,” kata Arya, yang tidak beranjak sedikit pun dari ambang pintu kamarnya.
“Tapi, sudah dua hari kamu absen dari kantor, Ar. Aku, sangat merindukan kamu.” jawab Sharon dengan nada yang lirih.
Ditengah pembicaraan nya bersama dengan Arya. Samar samar, Sharon mendengar adanya orang yang masuk ke dalam rumah itu.
Tanpa membuang waktu lagi, Sharon pun langsung memanfaatkan situasi itu untuk menjerat Arya dengan berlari ke arah pria itu. Lalu, memeluk tubuh kekarnya dengan sangat erat.
Bukan hanya sekedar memeluk saja, Sharon bahkan sampai menyeret tubuh Arya. Hingga keduanya kini berada di dalam kamar dan di saat itulah, Gendis dan juga Gisya kembali memergoki mereka.
“Lepas, Sha. Jangan begini. Ini di rumah.” dengan sekuat tenaga, Arya mencoba melepaskan pelukan Sharon.
Akan tetapi, Sharon memeluknya dengan sangat erat. Hingga membuat Arya cukup kesulitan untuk melepaskan pelukan itu.
Sampai akhirnya, suara teriakan Gisya akhirnya menyadarkan Arya dan membuat pria itu memiliki tenaga penuh untuk melepaskan pelukan dari Sharon.
btw..emng intan ada ya waktu arya ketemu sama angga?🤔
diperhatikam baik" arya...calonnya istrimu.😏
kemarin selingkuj dibilang salah paham..jenuh dibilang khilaf pdh emng doyan sama sharon..disini lagi dibilang terhasut..terlalu banyak alasan.
dibilangbyg masuk akal.utu MARUK doang dan gak cinta lagi sama istrinya.
lalu.menurutmu arya gak bosan dengan perhatian sahron? spek bidadari istrinya aja bosan.
trus arya gak bosan kehidpan perselingkuhannya tanpa bercinta sama sharon? emngnya yg mana sebenarnya yg bisa membuat arya bosan?....
gak usah pake alasan jenuh bosan dengan kehidupan rumah tangga segala...dihasut segala. jawabannya udah ada..MARUK. ARYA GAK CUKUP SATU WANITA. ITU ALASAN MASUK AKAL DALAM CERITANYA. JANGAN TERLALU BANYAK ALASAN DAN BERDALIH. GW GAK LIAT ITU DISETIAP JALAN CERITANYA.
klw ga knp bisa tau setiap arya mau ketemuan sm Gendis maupun Gisya..