NovelToon NovelToon
Permintaan Takdir

Permintaan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Elf / Roh Supernatural
Popularitas:588
Nilai: 5
Nama Author: lulanan astraya

Karena tidak sengaja terluka oleh barang berbahaya dari seorang pelanggan gila. Hisa harus berakhir dengan penyakit aneh yang sekian detik menghancurkan bagian tubuhnya.

racunnya terlalu kuat membuatnya harus mencari beberapa bahan ramuan yang langka atau bahkan sudah menjadi legenda hanya untuk sekedar sembuh.

tapi...kejadian berbahaya yang tidak dia inginkan terjadi satu demi satu, mengejarnya sekuat tenaga seolah mencegahnya untuk hidup.

"Dewi keberuntungan, dimanakah engkau? aku sangat lelah hingga raga ku tidak sanggup lagi untuk hidup!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lulanan astraya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bermalam di hutan

Waktu seakan membeku dalam pandangan Hisa, dia baru sadar dari lamunannya ketika langit bertambah gelap. Bukan karena akan malam tapi karena awan hitam petanda hujan lebat yang datang.

Dia memperkirakan waktu untuk sampai ke desa terdekat di hutan ini dan memutuskan untuk tidak bergerak sebab dia terlalu malas untuk berjalan.

Hisa memilih tempat yang cukup lapang dan teduh tapi tidak terlalu terbuka untuk menghindari hewan bodoh yang mungkin saja akan menabraknya untuk ikut berteduh.

Hisa mengeluarkan kain coklat tebal dari cincin penyimpanannya dan mengambil beberapa ranting besar untuk membuat tenda, setelah memperkirakan tendanya cukup kokoh untuk di tinggali, langkah terakhirnya adalah memberikan pelindung sihir di atasnya yang membentuk kubah dengan diameter yang cukup luas. Cukup untuk dia berjalan bolak-balik.

"aku harap hujan tidak akan terlalu lama."

Dia mendongak ke atas tapi melihat langit yang seketika gelap seperti malam menyelimuti padahal waktu di jam pasir masih menunjukkan tengah hari menandakan mungkin saja hujannya akan turun cukup lama.

"haah, aku lupa akan makanan...seharusnya aku mencari sebentar buah-buahan liar untuk cemilan sebelum hujan tadi," desah Hisa dengan kecewa. Apalagi di cincin penyimpanannya tidak ada satupun makanan kering selain kantong air yang terisi setengahnya dan bumbu masak serta senjata kesayangannya.

Dia duduk di dekat tendanya, dengan bosan Hisa memainkan ranting kecil ke tanah, mengaduk-aduk segala jenis gulma yang tumbuh disana.

Klik–!

Telinga runcing itu bergerak, basah menghampiri tanah di luar penghalang sihir, membanjirinya dengan kilauan air yang dengan cepat menjadi genangan basah yang menjengkelkan.

Mata Hisa bersinar ketika deretan petir meraung di atas langit. Hujan lebat di sertai petir yang menggelegar membuat takut penghuni hutan.

Katak dengan gembira muncul kepermukaan menyenandungkan lagu mereka di tengah guyuran hujan untuk menarik perhatian betina.

"Indah tidak terasa, pohon willow mengecup air sungai dengan malu. Sepasang kekasih bertemu di jembatan cinta dan memegang belahan jiwa mereka dengan gembira"

Karena bosan, Hisa bernyanyi kecil-kecilan dengan suara merdu. Melodi dan harmonisasi lagu itu menyatu ketika dinyanyikan olehnya.

Tapi dia berhenti di pertengahan jalan karena lagu ini sedikit vulgar, wajahnya sedikit memerah saat memikirkan bahwa lagu yang dia nyanyikan hanya untuk mereka yang baru menikah dan malam pertama mereka.

Anggap saja dia tidak mengatakan apa-apa.

"aku sedikit merindukan ayah..." suara keras hantaman air hujan sedikit mengaburkan kata-katanya, tidak ada yang akan mendengar selain dirinya sendiri.

****

"Tidak! Kita tidak bisa melawannya, benda itu terlalu kuat!" kata-kata keras di tengah hujan merayap ke sepuluh orang yang tengah berlari liar di hutan.

Dibelakang mereka gumpalan awan hitam pekat dengan puluhan mata yang berputar mengejar dengan gembira seolah menemukan mainan yang ia senangi.

Sebelum itu...

Kesembilan orang ini adalah pembunuh bayaran profesional yang disewa oleh bangsawan untuk membunuh satu orang yang tidak dia senangi, satu orangnya lagi adalah target misi mereka.

Awalnya mereka menganggap misi ini akan berjalan dengan mudah, namun target misi mereka ternyata ahli bela diri dari benua timur. Dengan teknik sihir dan keahlian bela diri yang berbeda mereka sedikit tidak selaras menyebabkan adegan kejaran kucing dan anjing hingga sampai di hutan dekat perbatasan antara kota sutra merah dan kota gazbie.

Mereka mengejar hingga ke tebing tinggi dimana jurang dalam gelap berada.

Mereka bertarung selayaknya pembunuh membuat ruang di sekitar mereka berantakan, namun mereka sama sekali tidak sadar bahwa Dabael akan ada di dekat jurang itu dan lebih banyak lagi!

Dengan darah yang mengalir dari goresan kulit terciprat ke tanah. Sang target misi tiba-tiba berhenti bergerak lalu berlari sekuat tenaga menjauhi tebing. Kesembilan dari mereka juga sadar, wajah mereka berubah menjadi lebih tegang karena mereka semua merasakan bahwa tingkatan Dabael yang terbangun di luar kendali mereka.

Tekanan yang berasal dari sesuatu yang lebih kuat membuat wajah mereka pucat, energi gelap yang terkonsentrasi di sekitar Dabael nampak seperti tentakel hidup yang akan menjerat mangsa di dekatnya. Setiap kali anomali besar itu melangkah, Pohon tiba-tiba layu dengan cepat, bengkok dalam bentuk aneh dan menyeramkan serta gulma yang tumbuh subur menghitam seperti terbakar.

Bahkan tetesan air hujan yang mengguyur dunia enggan menyentuhnya seolah dia adalah benda menjijikan yang sama sekali tidak boleh di sentuh.

Dabael ini setingkat komandan iblis yang hanya bisa di selesaikan oleh penyihir tingkat tiga menengah keatas.

Target misi mereka yang berada jauh di depan mereka melakukan gerakan aneh namun sangat indah dan anggun, mantra dalam bahasa asing itu tampak seperti bahasa dunia lain.

"berpencar!" sang target misi berteriak lalu melambaikan tangannya dengan gerakan seperti tarian pedang setelah kesembilan orang di belakangnya berpencar kesegala arah.

Sihir dalam bentuk aneh bukan milik kerajaan Uxu mereka segera keluar dari tangannya.

Sihir itu tampak seperti rantai yang terjalin oleh banyak kata ranting dengan warna emas dan sedikit nyala api yang segera menghantam dengan cepat ke arah anomali hitam itu.

BRAKK–!!

sihir aneh itu yang menghantam anomali mengeluarkan suara berderak seperti patahan batang pohon. Nampaknya sihir dari orang tersebut cukup berhasil melihat cipratan hitam dengan bola mata menyebar seperti genangan air.

Kesembilan orang dari pemburu bayaran segera mengepung anomali dan mengeluarkan senjata spirit mereka.

Namun, mereka tidak cukup cepat ketika anomali itu segera berkumpul kembali menjadi gumpalan besar dan membesar selayaknya dinding daging.

"tidak!! Tangan ku!!" seorang dari mereka berteriak, melambai-lambaikan lengannya yang penuh dengan energi hitam dengan panik.

Salah satu temannya segera menebas lengannya sebelum energi hitam itu menyebar keseluruh tubuh.

"tidak baik, kesembilan dari kita bukan seorang penyihir. Mantra dasar serta senjata kita tidak bisa menembus benda setingkat ini, bahkan target misi kita tidak bisa membasminya"

Untuk saat ini mereka sama sekali tidak memikirkan tentang misi mereka sebelum membasmi anomali besar ini. Karena hanya makhluk yang tidak di ketahui asalnya ini yang menjadi musuh bersama mereka.

"terus bergerak!" sang target misi berteriak dalam bahasa Remeym, bahasa umum kerajaan Uxu dengan pengucapan yang sedikit aneh namun mereka cukup mengerti dan segera mengikuti dan berlari sekuat tenaga.

Burung yang berteduh serta hewan darat di hutan berlari sekuat tenaga, berteriak ke udara dengan panik menciptakan suasana suram di tengah hujan lebat.

Hisa berkedip, kelopak matanya terus berkedip dengan air mata yang tidak sengaja keluar dari sudut matanya karena menguap. Tangannya memeluk dua kelinci abu-abu liar yang sengaja dia masukkan dalam pelindung sihirnya ketika mereka dengan panik berlari mencari tempat teduh.

Dia sangat bosan karena tidak ada hiburan dan tidak ada teman. Dalam waktu kurang dari setengah jam bagian luar pelindung sihirnya penuh oleh hewan yang ingin berteduh dan kebanyakan dari mereka adalah rusa, hanya dua kelinci abu-abu bermata merah yang datang mungkin saja tidak sempat mencari lubang tanah untuk di tinggali.

Awalnya dia cukup senang karena ada makanan untuk dia makan. Yang dia maksud bukan kelinci ditangannya tapi rusa bodoh di luar pelindungnya.

Kelinci itu imut, tidak untuk di makan!

Aroma daging panggang dari rusa yang dia bunuh segera menyelimuti hidungnya.

Telinganya bergerak dengan senang menandakan emosi yang meluap karena makanan.

"kalian mau? Tapi apakah kelinci juga makan daging? Sudahlah...makan saja, ini dia kelinci manis...makanlah dengan lahap," ucapnya dengan nada lembut seperti ketika dia tengah memanjakan caramel.

Memikirkan caramel, dia tidak tahu apakah kucing itu merindukannya?

1
Potato Brainless
semangat up Thor, mampir juga di Beyond the Abstract/Determined//Joyful/
Daisy
Empati kuat!
barbiquiu2011
Bahasanya halus banget!
Washi
Jalan ceritanya mantap!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!