NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Viagha

Hari ini kelas Reval tampak sangat ricuh. Hal itu tentu saja karena hari ini sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar. Dari yang Reval dengar katanya guru-guru sedang mengadakan rapat.

Di saat teman-temannya nya sedang membuat kegaduhan di depan, Reval malah menyandarkan tubuhnya di kursi miliknya dan hanya mengamati mereka. Entahlah, mungkin ini karena saat menjadi Revan dulu ia sudah terbiasa menyendiri.

Pandangan Reval tanpa sengaja jatuh pada gadis yang selalu suka memakai jaket navy. Ya, siapa lagi jika bukan Viagha. Entah kenapa Reval merasa nama gadis itu unik. Bahkan baru kali ini ia mendengar nama itu. Sejak mengantarnya ke kantin waktu itu, Reval tidak pernah lagi berinteraksi dengan gadis itu, ya kecuali saat kerja kelompok waktu itu.

"Eh, haha" tawa lirih itu entah kenapa terlontar begitu saja saat Reval melihat Via.

Gadis itu sepertinya melakukan sesuatu yang lucu menurut Reval. Padahal Via hanya hampir menjatuhkan ponselnya karena sepertinya gadis itu mengantuk. Tapi melihat ekspresi lucu di wajahnya membuat Reval gemas sendiri, eh.

"Apaan sih gue" Reval memukul pipinya pelan. Sejak pertama melihat gadis itu di depan pintu kelas waktu itu ia kira Via adalah gadis yang dingin. Tapi saat ia meminta tolong untuk menunjukkan di mana kantin berada, saat itu ternyata gadis itu lumayan ramah.

"Kenapa gue tiba-tiba mikirin ginian dah. Perasaan kemarin-kemarin ga ada tuh kepikiran" gumam Reval pelan.

"Apa karena otak gue yang jadi blesteran ya" entah darimana Reval mendapat pemikiran seperti itu. Jika ada Teman-temannya yang tau mereka pasti sudah mulai curiga karena Reval yang dulu sifatnya 11 12 dengan Jordan.

Ting!

"hm?" Terdengar suara notifikasi ponsel membuat Reval celingukan. Ia mengecek ponselnya tapi tidak ada satupun notif. Dan tanpa sengaja ia melihat sebuah ponsel di loker meja sebelahnya yang tak lain adalah meja Jordan. Reval mengambil ponsel itu dan membukanya. Siapa tau ada yang penting ya kan?

Rev

Dan?

dmn?

Reval mengerutkan keningnya membaca pesan itu. Rev kan namanya. Kenapa namanya ada di sana? Padahal kan ia tidak mengirim pesan pada Jordan.

Rev

^^^Hp Jordan ada di gue Reval^^^

^^^Dia lagi keluar^^^

^^^Lo siapa?^^^

Reva

Reval sedikit terkejut. Pantas saja waktu dirumah sakit ia hanya melihat kontak perempuan di ponsel Jordan hanya mamanya saja. Rupanya ia memberi kontak Reva dengan nama itu. Reval kira itu nomornya. Tapi tadi Reval kira Jordan ke kelas Reva, ternyata tidak. Entah kemana pemuda itu pergi.

"Huh" Setelah meletakkan kembali ponsel Jordan, Reval menghela nafas. Lama-lama ia bosan juga di sini. Apa ia keluar saja ya.

...****************...

Reval menyusuri koridor kelas yang lumayan ramai. Banyak siswa yang lebih memilih nongkrong di depan kelas mereka.

Setelah beberapa saat memutari sekolah tidak jelas mau kemana, akhirnya Reval mau ke kantin saja untuk membeli minuman. Karena sekarang Reval sedang berada di ujung gedung jadi ia memilih turun ke lantai satu dimana kantin berada dengan menggunakan tangga di ujung dekat toilet.

Namun saat sedang menuruni tangga Reval tidak sadar jika tali sepatunya terlepas. Hingga tiba-tiba

Bruk!!!

"Argh!!"

Reval terjatuh dari tangga dan merasakan semua badannya terasa sakit. Beruntung ia terjatuh saat di anak tangga tengah bukan di anak tangga paling atas.

"Argh!! Sial!" umpat Reval kala ia berusaha berdiri namun kakinya terasa sangat sakit. Sepertinya kaki Reval terkilir.

Dengan susah payah Reval menyeret tubuhnya untuk bersandar di tembok. Selain kakinya tidak ada luka berat lain. Hanya tubuhnya saja yang terasa pegal-pegal.

"Ck, mana sepi banget lagi" gumam Reval pelan seraya celingukan berharap ada orang yang lewat dan ia mintai bantuan.

Reval melihat kakinya yang terlihat sedikit bengkak dan membiru. Jujur itu sangat sakit. Kemudian ia merogoh saku celananya berusaha mencari benda pipih untuk menghubungi temannya.

Namun sayangnya benda yang Reval cari tidak ada di sakunya. Reval semakin ingin mengumpat dalam hati. Jika begini bagaimana ia harus pergi dari sini.

Reval menghela nafas pasrah. Sepertinya ia harus mencoba pelan-pelan. Karena jujur kakinya sangat-sangat sakit.

Perlahan dengan tangan yang ia tumpukan pada tembok, Reval berusaha untuk berdiri. Pelan-pelan ia mulai bisa berdiri tegak. Namun tiba-tiba keseimbangannya tergoyahkan. Saat Reval kira ia akan jatuh tiba-tiba

"Eh!!" Sebuah tangan memegangi lengannya. Mencoba membantu Reval menyeimbangkan tubuhnya.

"Via" gumam Reval pelan saat tahu siapa orang yang baru saja membantunya.

"Lo kenapa?" tanya Via sambil terus menahan tubuh Reval walau agak kesusahan karena tingginya yang hanya sebahu Reval.

"Itu.. Jatuh dari tangga tadi, terus ini kaki gue kayaknya keseleo deh" jawab Reval.

"Yaudah ayok gue bantu ke UKS" ujar Via.

Dengan sedikit kesusahan Via berusaha memapah Reval yang tubuhnya lebih besar darinya itu. Sedangkan Reval hanya diam dan berusaha agar tidak terlalu membebankan tubuhnya pada gadis itu.

Reval melihat Via dari samping. Ia belum pernah berada dalam jarak sedekat ini dengan seorang perempuan selain mamanya. Jika dilihat-lihat gadis ini lumayan cantik. Rambutnya yang digerai membuatnya tambah cantik. Bentuk wajahnya yang mungil juga membuat gadis itu manis di saat bersamaan.

"Rev?"

"Reval?"

Reval tersadar dari lamunannya saat Via memanggilnya. Beruntung pandangan gadis itu menghadap ke depan, sehingga ia tidak tahu kalau sedari tadi Reval memperhatikannya.

"Eh iya apa Vi?" ujar Reval.

Reval baru sadar. Via tadi memanggilnya Rev dan bukan Val. Ya mungkin itu sama saja. Tapi menurut Reval sedikit berbeda. Karena Rev disini ia merasa jika dipanggil sebagai Revan sekaligus Reval. Padahal seingatnya teman-temannya memanggilnya dengan sebutan Val.

"Gapapa, lo ngelamun ya?" tanya Via.

"Engga kok, cuma kaki gue sedikit sakit aja" jawab Reval yang tentu saja cuma alasan agar Via tidak tahu kalau sebenarnya pemuda itu memperhatikannya.

"Eh serius?" ucap Via seraya menoleh pada Reval yang juga menoleh padanya.

Deg

Entah kenapa saat matanya bertemu dengan mata Via, ia merasa seolah terhipnotis. Jantungnya berdetak tak karuan. Perasaan apakah ini.

"Ekhem, itu... Kaki lo? Beneran sakit?" Via berdehem memutuskan pandangan mata mereka. Entah kenapa tiba-tiba suasana menjadi sedikit canggung.

"Oh, iya.. sakit dikit doang kok" bukan hanya Via saja yang merasakan kecanggungan itu tapi Reval juga. Ia bingung apa yang terjadi padanya. Padahal kemarin ia masih memikirkan pemuda yang ia temui di makam dan tentang rencananya untuk kedepannya. Tapi sekarang ia malah merasa seperti ini. Sebenarnya perasaan apakah ini.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!