Alih-alih menjadi gadis penebus hutang, Ailyn justru dinikahi oleh seorang rentenir.
Awalnya Ailyn mengira jika rentenir itu berbadan gendut dan botak.
Ternyata.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Berbeda
Sebenarnya Derick merasa kesakitan karena tendangan Ailyn tapi dia berusaha menahan rasa sakitnya itu.
Seorang rentenir yang dikenal kejam seperti dirinya tidak boleh mengerang kesakitan oleh tendangan perempuan.
Derick memang sudah kembali setelah lima tahun lamanya meninggalkan Ailyn.
Satu rahasia yang Ailyn tidak tahu, lelaki itu sebenarnya beberapa kali pulang tapi memang tidak pernah menampakkan diri di depan istri kecilnya.
Lebih baik melihat perkembangan Ailyn dari kejauhan saja.
Anak kecil yang dulu kurus dan lusuh kini sudah menjadi seorang gadis.
"Bukan, tapi Ailyn sudah menjadi seorang perempuan," batin Derick saat melihat istrinya yang tumbuh cantik dan menggoda.
Jujur saja awal pernikahan mereka, Derick tidak tertarik sama sekali. Ailyn hanyalah gadis penebus hutang yang masih ingusan.
Namun, sekarang berbeda karena Derick memiliki hasrat pada gadis itu.
Hari ini sengaja Derick tidak ingin menghindari Ailyn lagi.
"Aduh!" Ailyn mengeluh sakit pada kakinya yang sudah dia buat menendang Derick.
"Kenapa keras sekali?"
Kalau dibiarkan pasti Ailyn akan bertindak lebih liar lagi.
Jadi, Derick menarik gadis itu untuk duduk di pangkuannya.
Otak Ailyn masih mencerna semuanya, dia belum siap ditarik paksa seperti itu apalagi langsung berada di pangkuan sang rentenir.
"Ternyata memang benar aku tidak mimpi," gumam Ailyn yang sudah sadar sepenuhnya.
Hangatnya tubuh Derick dan aroma parfum lelaki itu mampu membuat ilusi Ailyn pudar. Ini memang nyata.
"Tuan?" panggil Ailyn lagi. Wajahnya tertunduk malu.
Gadis itu baru pulang sekolah dan langsung memberi makan burung-burungnya, bahkan masih memakai seragam sekolah.
Pasti penampilan Ailyn berantakan dan bau.
"Saya mau mandi dulu setelah itu kita ulangi lagi pertemuan kita," ucap Ailyn. Dia ingin menurunkan dirinya tapi ditahan oleh Derick.
"Apa aku perlu memandikanmu?" bisik Derick menggoda.
"Ti.. tidak!" Ailyn langsung menolaknya.
Bisa-bisanya sudah lama tidak bertemu, Derick justru menggoda Ailyn seperti itu.
"Tunggu dulu!"
Bukankah seharusnya Ailyn marah sekarang?
Ailyn memberanikan diri menatap Derick seraya memicingkan matanya.
"Jadi, kau benar tuan rentenir yang tidak pulang-pulang!" Ailyn memukul dada Derick dengan kedua tangannya.
Pokoknya tidak peduli apapun, gadis itu akan melampiaskan kekesalannya selama ini.
"Kenapa tidak pamit padaku? Dan kenapa tidak pernah menghubungiku sama sekali?" Ailyn tanpa sadar mengeluarkan air matanya.
"Aku mengerti kalau aku hanya istri penebus hutang bagimu tapi setidaknya bicara padaku..."
"Huaaaa...."
Ailyn menangis begitu saja, banyak hal yang dia ingin ungkapkan dan rasanya sungguh sesak di dada karena menumpuknya sendiri selama ini.
Bohong kalau Derick tidak merasa bersalah, dia tidak menyangka kalau respon Ailyn akan seperti itu.
"Bukankah kau bersenang-senang selama aku tinggal?" tanya Derick. Dia sangat tahu kedekatan Ailyn dengan Ian.
Pernikahan mereka bukan didasari atas cinta tentu saja Derick memberikan Ailyn kebebasan.
"Bersenang-senang bagaimana?" Ailyn tidak mengerti dengan jalan pikiran suaminya itu.
Sebenarnya ada satu alasan kenapa Ailyn dekat dengan Ian, dia ingin Derick merasa cemburu seperti di novel-novel yang sering dibacanya.
Namun, nyatanya Derick tidak memberi respon apapun ketika istrinya didekati lelaki lain.
Ailyn memang tidak dianggap sama sekali.
"Sudahlah..." Ailyn akhirnya menyerah. Percuma dia menghargai pernikahannya selama ini.
Walaupun masih kecil waktu itu tapi Ailyn benar-benar ingin mengabdi pada suaminya, terlepas dari apapun itu dan tidak peduli kalau suaminya adalah seorang rentenir.
Derick sudah membuatnya kecewa selama lima tahun ini dan sepertinya Ailyn tidak perlu bersikap sebagai pasangan.
"Saya harus belajar, Tuan," ucap Ailyn supaya Derick melepasnya.
Tanpa diduga, tangan Derick terulur untuk menghapus pipi Ailyn yang masih basah dengan air mata.
Untuk pertama kalinya, Derick melihat Ailyn yang begitu emosional.
"Apa yang kau harapkan dariku?" tanya Derick serius.
Mendapat pertanyaan seperti itu justru membuat Ailyn kebingungan.
Cukup lama suasana jadi hening sampai Ailyn akhirnya membuka suaranya lagi.
"Mungkin kita bisa bersikap sebagai pasangan sesungguhnya," jawab Ailyn.
"Pasangan sesungguhnya?" Derick tersenyum miring mendengarnya.
Derick mengusap punggung Ailyn pelan lalu berpindah ke depan untuk membuka satu kancing baju seragam Ailyn.
"Apa maksudmu kau ingin dibuahi?"
Pupil mata Ailyn melebar, sepertinya Derick salah paham.
"Ini bukan tentang pembuahan sel telur!" seru Ailyn dengan tegas. Dia harus menghentikan Derick atau lelaki itu akan membuka semua kancing bajunya.
"Maksud saya, kita bisa memulai dengan memberi kabar satu sama lain!" tambahnya.
Bagaimana ini? Padahal Ailyn tidak memakai polesan apapun di wajahnya, gadis itu juga baru pulang dari sekolah dan menangis sedari tadi. Tapi, kenapa wajahnya sangat cantik dilihat secara langsung begini.
Derick jadi goyah, dia tidak bisa membangun dinding tebal diantara mereka lagi.
"Baiklah," jawab Derick secara singkat.
"Berjanjilah padaku!" Ailyn menaikkan jari kelingkingnya untuk membuat ikatan perjanjian.
Dan Derick menautkan jari kelingkingnya dengan Ailyn.
"Awas saja kalau sampai bohong!"
Ailyn sedikit mengancam sang suami.
"Jangan pernah percaya pada seorang rentenir sepertiku!" Derick memberikan peringatan supaya Ailyn tidak merasa kecewa lagi nantinya.
"Jadi, apa rentenir memang tidak bisa dipercaya?" tanggap Ailyn.
"Apa yang kau lihat dariku?" tanya Derick.
"Entahlah, dari awal tuan rentenir ini sangat berbeda," jawab Ailyn ambigu.
"Apa karena aku tidak gendut dan berkepala botak?" tanya Derick lagi. Dia jadi mengingat momen pertama kali bertemunya dengan Ailyn.
Keduanya tertawa bersama jika mengingat hal itu.
Dari dulu memang Ailyn yang bisa membuat Derick tertawa seperti sekarang.
"Aku tidak pandai mengungkapkan isi hatiku tapi..." Derick meraih dagu Ailyn lalu perlahan mendekatkan wajahnya.
Dulu saat menikah, lelaki itu tidak bisa mencium Ailyn karena merasa menjadi seorang pedofil.
Namun, keadaan sekarang sudah jauh berbeda.
Ailyn merasa terkejut karena bibir Derick yang menempel pada bibirnya, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata apalagi ketika Derick membuka mulutnya.
Gadis itu hanya bisa memejamkan mata tanpa berani bergerak.
"Bersiaplah! Aku akan menagih setiap hutang dan kau harus melunasinya," bisik Derick setelah melepas ciumannya.
apa tujjuan marco?
kalo derickntau yg sebenaenya...
apa yg akan dilakukan derick pada marco?
apa marco jadi penghianat...
lanjuttt..
❤❤❤❤❤
anjing piaraan jg bisa gigit majikanya klo dia kelaparan
lu ga mikir kalau aylin ga bakalan bisa nikah, kan trcatat jd bini lu..
kcuali si marko rekayasa surat perceraian..
ettdahh,