Dinikahi Rentenir
"100 juta dan saya akan memberikan Ailyn!"
Seorang pria paruh baya dengan mata putus asa berbicara seperti itu pada lelaki di depannya.
Dia tidak bisa membayar semua hutangnya tapi meminta sejumlah uang dengan jaminan putri satu-satunya yang dia besarkan selama ini.
"Apa kau bercanda, pak tua!" bentak lelaki itu.
"Aylin memang masih berusia 12 tahun tapi dia adalah gadis yang sangat cantik dan baik, Anda tidak akan menyesal!"
Pria paruh baya itu terus memaksa dan berharap lelaki yang pekerjaannya sebagai rentenir itu tertarik pada putrinya.
"Bawa anak itu kemari, aku ingin melihatnya!"
Akhirnya sang rentenir meminta Ailyn untuk dibawa karena lelaki itu ingin melihat sendiri bagaimana rupa Ailyn.
Sementara Ailyn sendiri tengah mengayuh sepeda tuanya untuk pulang ke rumah.
Gadis kecil itu begitu ceria karena tidak sabar ingin memperlihatkan hasil ulangannya pada sang ayah. Ailyn yang pintar mendapat nilai terbaik di kelasnya lagi hari ini.
"Ayah..." panggil Ailyn ketika sampai di sebuah rumah petak kecil.
Di dalam sana sang ayah menyiapkan makanan enak untuk putrinya. Hal yang jarang terjadi karena sang ayah sering mabuk ketika pulang ke rumah mereka.
"Ailyn, kau sudah pulang?" tanya sang ayah.
Ailyn berjalan perlahan, matanya tertuju pada makanan enak buatan ayahnya.
"Apa kita merayakan sesuatu hari ini?" tanya Ailyn. Tanpa sadar tangannya mengusap mulut, gadis kecil itu tidak bisa berbohong karena perutnya yang kelaparan.
Tanpa jawaban sang ayah meminta Ailyn duduk untuk makan.
"Makanlah!"
Tangan kurus Ailyn mengambil sendok dan mencoba memakan masakan sang ayah.
"Ini enak sekali ayah!" seru Ailyn kesenangan.
Salah satu tangannya memperlihatkan hasil ulangannya.
"Lihatlah, aku mendapat nilai terbaik hari ini. Aku akan berusaha lebih keras lagi dan mendapat beasiswa, kelak kalau aku sudah lulus sekolah dan bekerja kita pasti akan bisa tinggal di tempat yang lebih besar, Ayah," ucap Ailyn dengan mimpinya yang ingin keluar dari kemiskinan.
Sebagai anak piatu yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan hidup berpindah karena banyak hutang, Ailyn ingin mempunyai hidup yang lebih baik untuk masa depannya. Untuk itu yang bisa dia lakukan hanyalah belajar dan belajar.
Sang ayah masih terdiam, dia tidak menanggapi. Hanya tangannya sesekali mengusap kepala putrinya itu.
Hari ini adalah hari terakhir kebersamaannya dengan Ailyn.
"Setelah selesai makan, ayo ikut ayah!" ajaknya.
Ailyn yang tidak mengerti menganggukkan kepalanya patuh.
Walaupun bingung karena sang ayah mengemasi barangnya, Ailyn tidak mau banyak bertanya. Dia tidak mau ayahnya marah jadi Ailyn harus jadi anak penurut.
Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah rumah besar yang banyak penjaga di dalamnya.
Ailyn merasa takut karena tempat itu begitu seram bagi gadis kecil itu.
"Ayah, kita ada di mana?" tanyanya memberanikan diri.
"Ini tempat tinggal barumu," jawab sang ayah.
"Tempat tinggal baru?" Ailyn semakin kebingungan.
Salah satu penjaga menghampiri mereka dan ayah Ailyn memberikan tas putrinya.
Sebelum pergi sang ayah berjongkok dan mengusap wajah cantik Ailyn.
"Maafkan ayah, Ailyn," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Lalu dia berdiri dan membalik badan meninggalkan Ailyn.
"Ayah..." panggil Ailyn seraya berlari. Dia ingin menyusul sang ayah tapi langkahnya ditahan oleh penjaga yang lain.
Dari lantai atas sang rentenir melihat pemandangan ayah dan anak itu.
Sang rentenir berdecih karena dia ingin melihat Ailyn terlebih dahulu tapi ayah Ailyn justru langsung saja memberikan putrinya.
Namun, melihat wajah polos dan cantik Ailyn, sang rentenir memberikan toleransi.
"Berikan dia 100 juta yang diminta dan bawa gadis penebus hutang itu padaku!" perintahnya kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Netti
kasihan sekali nasibmu aiylin
2024-08-11
0
Dwi Permana
lanjut
2024-06-29
1
Anonim
Ayah tak bermoral ini
2024-05-25
1