NovelToon NovelToon
It'S That You? (Kamu Yang Kutunggu)

It'S That You? (Kamu Yang Kutunggu)

Status: tamat
Genre:Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:42.6k
Nilai: 5
Nama Author: WS Ryani

“Ara!!!!” pekikan bagai toa masjid begitu menggema di setiap sudut rumah ku yang tak begitu besar,
Ku hembuskan nafas kasar, mendengar suara yang begitu mengusik telinga di pagi yang begitu cerah ini.
“Bangun!!! Anak gadis jam segini belum bangun! Pantes aja jodohmu ga nongol-nongol” gerutu wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu, yang tak lain adalah mama ku tercinta.
“Ara capek ma!!” gumamku enggan beranjak dari ranjang kecilku yang begitu nyaman.
“ih, bangun ga? Atau mama siram pakai air!”
Begitulah ancaman yang aku dengarkan setiap aku bangun siang, padahal aku juga tak bangun siang tiap hari, hanya saat hari libur saja, apalagi saat aku kena palang merah seperti saat ini, jadi aku ingin menikmati masa istirahatku setelah di forsir kerja hingga malam hari.
***
“Bukannya aku terlalu pemilih, tapi bagaimana aku mau memilih, kalau laki-laki saja tak ada yang mendekatiku, tak ada yang mengharap menjadi pendamping hidupku”—Humaira Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WS Ryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

🌺Happy Reading🌺

“Assalamu’alaikum!!!” sapa sesorang dengan kerasnya.

Rindi pun segera bergegas keluar rumah, menyambut tamu yang ia tau adalah rekan kerjanya.

“Masuk dulu bang, Zal” pinta Rindi pada dua rekannya yang ternyata datang bersamaan.

“Langsung aja deh Rin, Ara sudah datang kan?” jawab Bang Ghani yang melihat kanan kiri mencari keberadaan sesorang.

“Hmm, udah bang, di dalam, udah dari tadi”

“Ya sudah ayo berangkat kalau gitu, abang ga bisa lama-lama nih, anak abang lagi deman di rumah”

“Oh, iya bang, bentar, Rindi ambil tas dulu, sekalian panggil mbak Ara”

Rindi pun bergegas menyusul Ara yang masih mengobrol bersama mamanya.

“Mbak, ayuh berangkat, bang Ghani ngajak berangkat sekarang, ga bisa lama dia”

“Oh iya,” Ara pun berdiri dan berpamitan pada mama Rindi dan juga kakaknya.

“Kok tumben buru-buru amat, biasanya bang Ghani paling betah di party kaya gini” tanya Ara sembari berjalan ke teras depan di mana dua rekannya menunggu.

“Anaknya demam katanya mbak”

“Hmm, ya sudah kalau gt, ayuh”

Ke empatnya pun akhirnya masuk ke dalam mobil yang di kemudikan bang Ghani.

“Bang Ghani kok ga bilang kalau anaknya demam?” ucap Ara memecah keheningan di antara mereka.

“Baru tadi subuh Ra, ga tau tiba-tiba deman, agak rewel ini”

“udah bawa ke dokter bang?”

“Belum, siang ini kalau belum reda mau abang bawa ke rumah sakit”

“Iya bang, segera gih, biar tau penyebabnya juga, was-was juga kalau anak seumur Chika demam bang”

Bang Ghani hanya menggangguk, dan mengemudikan dengan tenang meski di hatinya ada rasa khawatir dengan kondisi sang buah hati.

Tak berapa lama mereka tiba di kediaman Fanita , tempat resepsi pernikahannya dilangsungkan. Sudah banyak teman-teman sekantornya yang tiba di sana, bahkan sudah ada yang menggerombol untuk menikmati sajian yang telah di hidangkan.

Ara dan yang lain pun berbaur dan menyapa yang lain, setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Tampak suasana riuh terdengar dari candaan yang di lontarkan rekannya.

Tim Perencanaan pun memilih duduk sejenak setelah mengambil makanan yang akan mereka santap. Ara yang sedari tadi memperhatikan seniornya itu tampak mulai ikut gelisah.

“Kenapa bang?”

“Chika demamnya makin tinggi Ra, istri abang minta aku pulang, kalian gimna?”

“Abang pulang aja gapapa, nanti kita gampang, pesen taksi juga bisa” timpal Ara memberi solusi.

“Atau kalian ikut pulang sekarang, abang antar dulu”

“Ga usah bang, abang dulaun aja gapapa, biar mereka Rizal yang jaga” timpal Rizal yang ikut prihatin dengan kecemasan seniornya itu.

“Abang pulang duluan aja, bawa Chika ke rumah sakit, kalau antar kita dulu kasian Chika nya” timpal Ara lagi.

“Huum bang, nanti Rindi minta jemput mas Hafa juga bisa kok, kakak Rindi kan di rumah juga”

“Oke deh, kalau gitu abang dulauan ya, sorry nih malah gini” putus Bang Ghani dengan tak enak hati.

“Santai bang, sakit kan juga ga di rencana, hati-hati ya bang” timpal Rizal menenangkan.

Bang Ghani pun segera beranjak dari duduknya dan berpamitan pada teman-temannya yang tak jauh dari tempatnya duduk, tanpa berpamitan pada kedua mempelai dia melangkah meninggalkan lokasi pesta.

“Nanti biar di jemput Mas Hafa aja ya mba” tawar Rindi berinisiatif sebelum seniornya itu memesan taksi online untuk mereka. Karena ia tau seniornya ini akan langsung tanggap dan cepat mengambil langkah untuk teman satu timnya.

“Emang Mas Hafa ga repot?”

“gak mbak, hari minggu ini cuma di rumah juga, ini aku sudah chat, katanya oke”

“Hmm, ya sudah deh, gapapa, kamu gimana Zal?”

“ikut ajalah mbak, lagian motorku kan juga di rumah Rindi”

Ketiganya pun menikmati kembali makanan yang telah mereka ambil sembari menikmati musik hiburan yang terdengar merdu di atas panggung.

***

“Mbak mas Hafa udah di depan nih, mau pulang sekarang?”

“hmm, boleh deh, kasian kakak mu kalau nunggu terlalu lama, ayo Zal”

“Oke mbak”

Ketiganya pun berdiri dan segera berpamitan kepada kedua mempelai, lalu berpamitan pada rekan-rekannya yang masih berada di sana.

“Mana mobilnya Rin?”

“Sebentar” Rindi pun menoleh ke semua arah, mencari keberadaan mobil sang kakak.

“Itu mas Hafa kan Rind?” timpal Rizal yang melihat sosok laki-laki tegap berdiri di sebrang jalan.

“Eh ya, lah mobilnya parkir mana?” heran Rindi yang tak melihat mobil sang kakak terparkir.

“Agak jauh mungkin, masih penuh mobil tamu mungkin”

Ketiganya pun melangkah mendekati pria yang kini masih memainkan ponselnya.

“Mas Hafa!” panggil Rindi dengan agak keras saat ketiganya hampir sampai di tempat sang kakak,

Hafa pun mengangkat kepalanya dan menyunggingkan senyum manisnya.

“Mobil mas di mana?”

“Itu di paling belakang, ga bisa parkir deket sini” tunjuk Haf dengn dagunya.

“Ya udah, yuk pulang” Rindi pun segera menggandeng Ara yang berdiri di belakangnya, kemudian menyeretnya ke mobil sang kakak, yang terparkir agak jauh, sementara kedua laki-laki beda usia itu mengikuti mereka dari belakang.

“Maaf ya mas, jadi repotin mas Hafa” ucap Rizal tak enak hati merepotkan kakak dari pujaan hatinya.

“Santai aja, ga repot kok” jawab Hafa tersenyum senang.

Tak berapa lama kemudian, ke-empatnya telah berada di dalam mobil yang telah berjalan meninggalkan lokasi resepsi pernikahan.

“Makasih ya mas, maaf kami jadi merepotkan mas untuk jemput” ucap Ara saat keempatnya sudah turun dari mobil di depan rumah Rindi.

“Iya, sama-sama, ga repot kok”

“Mbak langsung pulang aja Rin, makasih ya” lanjut Ara setelah mengangguk mendengar jawaban kakak dari Rindi.

“ga main sini dulu sih mbak, panas-panas gini lho, pulang agak sorean nanti” jawab Rindi dengan wajah agak kecewa sembari melirik sang kakak.

“Ga Rin, makasih deh, next time aja mbak main sini lagi”

“Aku juga pamit ya Rin, mas, sekali lagi makasih” timpal Rizal yang bersiap menuju motornya yang terparkir di dekat motor Ara.

“hmm, ya udah deh, hati-hati mbak Ara, Rizal”

Ara dan Rizal pun beriringan berjalan ke samping teras, sementara Hafa dan Rindi masih berdiri di teras rumah, menatap punggung keduanya.

“Lhoh mbak, kok ban motor mbak kempes!” pekik Rizal yang melihat ban motor matic seniornya itu kempes,

“Oh iya, wah kok bisa sih?” Ara pun menunduk dan melihat ban belakangnya, mencari-cari barangkali ada sesuatu yang menjadi penyebab ban belakangnya kempes.

Rizal pun ikut menunduk, dan memeriksa seperti yang Ara lakukan. Perilaku keduanya yang menunduk di belakang motor itu pun membuat kedua kakak beradik itu mengerutkan dahi, merasa heran.

“Kenapa itu mas?”

“Ga tau, mas lihat dulu”

Hafa pun medekati keduanya yang masih menunduk, ia tadi tak mendengar percakapan keduanya karena jarak yang agak jauh dari tempatnya berdiri.

“Kenapa Ra?”

Tbc

1
Puput Sundari
Lumayan
Dina Mariati Mohamad
Alur ceritanya menarik, sangat bagus.
Dina Mariati Mohamad
ceritanya bagus,,,💖
Rahmaniar
bagus cerita nya...
Widya Pertiwi
seru thor... perjalan akan dimulai....
Manah Dabukke
Keren banget demi apa pun suaranya keren banget 😍 minta tanda tangan dong
TexasTiger
seru bgt Thor di cepetin lahh update nya
Zizi Suartini
SERUU.....BUET CERITANYA
Cakrabirawa Tarihoran
Mantap ceritanya thor👍 Like&5 🌟 mendarat untukmu... Semangat terus💪
Garang Anggriawan
seru banget novelnya, semangat terus buat author, ku tunggu karya indahnya☺
moonstrucktraveller
Serruu bangett ceritanyaa,,,, ok bgt😍
Mata Diam
Semoga kedepannya bisa makin bagus dan author ga pusing2 mikirin hal negatif ya. Fighting!
MouthofMexico
Thor chakep, kalau saya bilang lanjuut, lanjuuuut~ hahah
Irma Purwanti
Ampun pala eike pusing mak, menunggu lanjutannya bikin galau~
SnowySecret
Gausah minder sama karya lain ya thor. Tiap karya dibuat dengan ciri khas penulisnya masing2 kok! Mangatseee~
blush.and.ochre
Akhirnya dongggg update~ Makasih Thor! Kamulah makhluk Tuhan paling debest :*
༺Leͥgeͣnͫd༻ᴳᵒᵈ
Aku pengen bisa buat cerita kaya kamu Thor. Kamu selalu bikin orang-orang bahagia karena karyamu dibaca orang lain :)
Selamat Saint
Aku lagi semangat baca nih, et taunya dah mentok! Semoga author juga semangat nulis ya
girlganggoodies
seru banget novelnya, semangat terus buat author, ku tunggu karya indahnya☺
SweetWhimsy
up thor,seru banget sumpahhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!