Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Beberapa hari kemudian setelah batalnya pertunangan antara Diandra dan juga Ragendra, Diandra yang tengah sarapan pagi di meja makan bersama Bu Ratna dan juga Amara, tiba tiba mendapatkan panggilan telepon dari ayahnya yang memberitahunya kalau ia akan segera pulang dari luar negeri.
Kabar itu tidak hanya membuat Diandra merasa sangat bahagia tetapi juga membuat Bu Ratna dan juga Amara gelagapan karena usaha mereka untuk menyingkirkan Diandra dari rumah semakin menipis.
"Santi, aku ingin kau ikut bersamaku ke panti asuhan kasih bunda. Besok ayah akan pulang dan aku ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan anak anak yang ada di panti asuhan itu." ucap Diandra dengan senyum cerah di bibirnya.
"Baik nona." ucap Santi dengan patuh dan segera pergi ke garasi untuk menyiapkan mobil bagi nona nya itu.
Dalam kesempatan itu tak lupa Diandra mengajak Bu Ratna dan juga Amara untuk mau ikut bersamanya dalam mengunjungi anak anak yang ada di panti asuhan, namun mereka berdua menolak ajakan Diandra karena menganggap panti asuhan adalah tempat yang kurang cocok untuk Bu Ratna dan Amara datangi.
Alhasil Diandra pun tidak memaksa dan segera pergi ke dalam kamarnya untuk bersiap siap.
"Ibu, apakah ibu tidak ada rencana lagi untuk bisa membuat wanita itu segera menyingkir dari kehidupan kita?" tanya Amara dengan nada yang tidak sabar.
"Ada" ucap Bu Ratna singkat dan membuat kedua mata Amara berbinar antusias.
"Benarkah? Memangnya apa rencana ibu?" tanya Amara dengan penuh penasaran.
Bu Ratna kemudian meminta Amara untuk mendekat ke arahnya sembari membisikkan rencana yang telah ia susun untuk menyingkirkan Diandra dari kehidupan mereka. Setelah mendengar rencana itu, Amara terlihat sangat terkejut dan timbul rasa khawatir terhadap rencana yang ibunya susun.
"Ibu, tidakkah rencana yang ibu miliki ini sedikit berani dari biasanya? Bagaimana kalau Diandra benar benar celaka karena rencana ibu ini?" ucap Amara yang terdengar sedikit khawatir dan ketakutan.
"Biarkan saja wanita itu celaka, Amara. Dengan begitu tidak akan ada lagi yang bisa mencegah kita untuk memiliki semua harta kekayaan yang ada disini." ucap Bu Ratna yang sudah dipenuhi ambisi.
"Ibu memang benar, biarkan saja wanita itu celaka. Toh dia juga sudah membuat kesenangan kita berakhir sejak dia mulai menghentikan kita untuk bersenang senang dengan ATM milik ayah." ucap Amara
Ketika Diandra masih bersiap siap dengan dibantu oleh Santi di dalam kamarnya, Bu Ratna akhirnya memutuskan untuk melakukan rencananya untuk menyingkirkan Diandra. Ia pun segera pergi ke halaman rumah untuk menghampiri mobil yang sudah disiapkan oleh Santi untuk Diandra, lalu menggunting kabel yang menghubungkan dengan rem mobil.
Setelah berhasil melakukan aksinya, Bu Ratna pun akhirnya cepat cepat pergi dari sana agar perbuatannya tidak dapat diketahui oleh orang lain.
Tak lama setelah kepergian Bu Ratna, Diandra yang sudah bersiap-siap akhirnya keluar dari dalam rumah dan segera masuk ke dalam mobil bersama Santi, mereka berdua pun akhirnya pergi meninggalkan rumah untuk menuju ke panti asuhan kasih bunda.
Bu Ratna dan juga Amara yang menyaksikan kepergian Diandra dan juga Santi dari balkon atas rumah, terlihat saling melemparkan pandangan dan tersenyum puas.
"Selamat tinggal kak Diandra, semoga kau cepat sampai di alam baka sana." ucap Amara dengan tawa liciknya.
Ganbatte Kudasai Ne🌹✍️📚