NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Tabib Jenius

Reinkarnasi Tabib Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:59.7k
Nilai: 5
Nama Author: shennaartha

Kehebatan ilmu bela diri serta kejeniusannya dalam bidang obat-obatan, mengantar Zhao Jun ke jurang maut mengerikan!

Zhao Jun dikhianati, dibunuh, dan semua hal termasuk gelar 'Tabib Jenius'-nya itu direnggut oleh sahabatnya.

Kematiannya yang tragis membuat Zhao Jun bersumpah pada langit, bahwa jika dia diberi kesempatan untuk hidup kembali, dia akan membalaskan dendam pengkhianatan ini berkali-kali lipat!

Dan ternyata, Dewa mengabulkannya. Zhao Jun terlahir kembali di tubuh seorang pemuda payah di pinggiran kota.

“Hmph! Aku akhirnya terlahir kembali! Dengan tubuh baruku ini, aku pastikan dendamku terbalaskan!”

Dengan ini, perjalanan Zhao Jun membalas dendam sebagai reinkarnasi Tabib Jenius pun dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shennaartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berita Mengejutkan Sang Pengkhianat!

“Zhao Jun! Angkat dan pindahkan semua barang yang baru saja datang ke dalam gudang, sebelum matahari tenggelam, ya!”

Seruan Bibi Fang yang begitu lantang itu membuat Zhao Jun yang baru saja selesai menyusun rak-rak berisi stok barang dagangan, kini menghela napas panjang.

“Baiklah!”

Baru setelah itu, dia meluruskan punggung kurusnya sebentar dan langsung bergegas menuju teras toko untuk mengambil barang yang dimaksud Bibi Fang.

‘HYAP!’

Zhao Jun mulai memanggul kotak-kotak kayu berisi barang dagangan itu dan membawanya hilir mudik ke gudang toko.

Setelah menjalani hari-hari dengan identitas dan tubuh barunya sebulan belakangan ini, Zhao Jun akhirnya mulai beradaptasi secara sempurna.

Kini, demi menghidupi dirinya sendiri dan membuka kembali jalannya sebagai seorang tabib sekaligus praktisi bela diri, dia harus bekerja keras membanting tulang di toko kelontong milik Bibi Fang.

Meskipun upah yang diberikan tidaklah banyak, tapi bagi Zhao Jun sekarang, itu sudah cukup untuk makan, membeli kebutuhan sehari-hari, dan bahan obat-obatan.

Kalau tidak cukup, maka Zhao Jun akan lebih sering mengambil jatah lembur guna mendapat uang tambahan yang dia perlukan untuk membeli bahan-bahan obat yang cenderung mahal.

Kondisi fisik dan luka dalamnya pun mulai membaik setelah dia merawatnya dengan baik menggunakan obat-obatan yang dia buat sendiri.

“Yo! Zhao Jun, apa kau tidak lelah? Kau bahkan belum istirahat sama sekali sejak tadi!” celetuk salah seorang pemuda berperawakan kekar yang duduk pada sebuah kotak kayu kosong, pada Zhao Jun.

Dia adalah Tian Feng, salah seorang pemuda yang juga menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai kuli panggul dan serabutan di toko kelontong Bibi Fang ini.

Zhao Jun berteman dengannya. Namun, dia tidak berani terlalu dekat atau terbuka kepadanya. Pengalaman dikhianati oleh Liu Chang benar-benar membuatnya sangat berhati-hati.

Sembari terus melakukan pekerjaannya, Zhao Jun akhirnya membalas.

“Tidak masalah, aku tidak lelah. Kau sendiri kenapa masih di sini? Bukannya ini sudah waktunya kau pulang?”

Tian Feng yang mendengarnya, tersenyum tipis. Dia meluruskan kaki dan menelengkan kepalanya beberapa kali untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku setelah bekerja seharian penuh.

“Aku ingin pulang. Tapi setelah mendengar bahwa kau akan bekerja sampai gelap nanti, aku tidak tega meninggalkanmu sendirian.”

Zhao Jun mendelik dan mendengus pelan kepadanya. “Cih! Itu bukan gayamu!”

“Ha-ha-ha!” Tian Feng tertawa. “Aku bicara jujur.”

“Sudahlah, katakan saja kau punya tujuan apa?” balas Zhao Jun lagi.

“Tidak ada. Aku benar-benar hanya merasa tidak tega melihatmu bekerja keras sendirian.”

Mendengarnya, Zhao Jun berhenti sebentar dari pekerjaannya dan melirik Tian Feng dengan tatapan rumit.

“Kau bahkan tidak membantuku. Untuk apa kau menemaniku? Sudahlah, kau pulang saja. Setelah pekerjaan ini selesai, aku juga langsung pulang.”

Tian Feng menaikkan sebelah alisnya. “Ck! Kau ini! Baiklah-baiklah, aku memang datang karena aku ingin berbagi gosip denganmu!”

Sebagai seorang pria tulen berusia 23 tahun, Tian Feng benar-benar pribadi dengan karakter banyak bicara dan suka bergosip. Zhao Jun sangat jelas tentang hal itu.

Dan hebatnya, semua gosip yang Tian Feng bawa itu memang cukup akurat kebenarannya!

Oleh karenanya Zhao Jun kadang-kadang heran, bagaimana bisa ada, laki-laki dengan karakter seperti ini?

Pada akhirnya, Zhao Jun berdecak dan mengabaikannya.

Dia mengambil dua kotak kayu dan membawanya ke dalam gudang. Namun, setelah dia kembali untuk mengambil kotak lain, Tian Feng berbicara lagi.

“Aku serius, hei! Aku membawa gosip terbaru untukmu! Ini tentang wanita idaman seluruh pria di Kekaisaran Nan kita! Apa kau tidak ingin dengar?!” ucapnya cukup keras.

Kali ini, Zhao Jun terdiam. Dia mengulangi perkataan Tian Feng di dalam hatinya.

“Wanita idaman seluruh pria Kekaisaran Nan? Maksudmu, Nona Ying Fei?”

“Ya, benar! Memangnya siapa lagi?” sahut Tian Feng lurus.

Zhao Jun mengurungkan niatnya untuk membawa kotak-kotak kayu yang tersisa dan memilih duduk di seberang Tian Feng dengan tatapan penasaran.

“Ada apa dengannya?” tanya Zhao Jun acuh tak acuh.

Tapi tak bisa dipungkiri, hatinya terasa nyeri setiap kali nama Ying Fei—sang mantan tunangan itu disebut.

Meskipun Zhao Jun sudah berusaha keras untuk melupakannya dengan terus mengingat pengkhianatan yang dilakukan oleh Ying Fei di belakangnya, tapi rasa cinta yang sudah terlanjur tumbuh terlalu dalam di hatinya itu tetap sulit hilang dalam waktu singkat.

Bahkan, jika dia sudah berusaha keras untuk menyibukkan diri sampai lupa istirahat, nyatanya hal-hal menyakitkan seperti itu tetap menjadi duri di dalam hati.

Sekali disenggol, dia akan merasa nyeri dan itu menyakitkan. Bersamaan dengan ini, kebencian dan dendamnya pun tumbuh tanpa bisa dia kendalikan sama sekali.

“Dengar-dengar, Nona Ying Fei kini menjadi bagian dari Balai Obat Surgawi milik mendiang Tabib Jenius Zhao Jun. Kalau tidak salah, dia sekarang menjadi Dekan Utama Balai.”

“Apa?!” Zhao Jun tidak bisa menahan keterkejutannya. “Apa itu benar?!”

Tian Feng mengangguk dengan wajah polos. “Iya! Tentu saja!”

“Dari berita yang aku dapat, Nona Ying Fei akhir-akhir ini menjadi sangat dekat dengan Tabib Liu Chang. Itu lho, tabib yang sekarang menjadi kepala sekaligus menjadi pemilik baru Balai Obat Surgawi!”

“Dan aku merasa bahwa, mungkin kedekatannya dengan Tabib Liu itu yang membuatnya lantas menjadi Dekan Utama Balai dalam waktu singkat.”

“Karena menurut sepengetahuanku, menjadi Dekan Utama Balai berarti menjadi salah satu pemimpin utama kegiatan pengobatan Balai Obat Surgawi.”

“Paling tidak, orang itu harus memahami seluk beluk pengobatan bukan?”

Zhao Jun terdiam kaku. Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal kuat. Dia tahu betul kalau Ying Fei itu tidak pandai dalam bidang obat-obatan.

Jadi bagaimana bisa Ying Fei menjadi Dekan Utama Balai dalam waktu sebulan setelah dia—Zhao Jun asli—meninggal dunia?

“Namun, orang-orang yang ada di ibukota mengatakan bahwa hal itu mungkin saja terjadi karena mendiang Tabib Jenius Zhao memberinya kewenangan sebagai tanda cinta.”

“Bagaimana pun juga, Nona Ying Fei adalah tunangan mendiang Tabib Jenius Zhao. Dengan kepergian Tabib Jenius Zhao, bukan tidak mungkin kalau Nona Ying Fei mendapatkan wasiat semacam ini?”

Zhao Jun refleks menggeleng. “Tidak. Tidak ada hal seperti itu.”

“Oh? Kenapa kau bilang begitu? Dan kenapa kau terdengar sangat yakin?” sahut Tian Feng heran.

Mendengar ini, Zhao Jun kehilangan kata-katanya sejenak. Dengan canggung, dia kemudian tertawa.

“Ha-ha-ha! Aku hanya berpikir bahwa mendiang Tabib Jenius Zhao tidak mungkin melakukan itu.”

“Sebab, Balai Obat Surgawi dan seluruh kegiatan pengobatannya berkaitan dengan nyawa penduduk Kekaisaran Nan.”

“Tidak mungkin baginya untuk menyerahkan posisi penting dan krusial seperti itu pada seseorang yang tidak paham pengobatan seperti Nona Ying Fei. Tak peduli seberapa besar cintanya kepada Nona Ying Fei.”

“Bukankah kau juga berpikir demikian?”

Tian Feng mengerutkan keningnya dengan ragu. Tapi pada akhirnya, dia manggut-manggut setuju.

“Benar. Aku malah lebih curiga dengan kedekatan Nona Ying Fei dan Tabib Liu itu.”

Zhao Jun mengangguk singkat. Batinnya pun bergolak karena berita ini.

“Ying Fei, Liu Chang, apa yang kalian berdua rencanakan pada Balai Obat Surgawi-ku?”

Namun, Zhao Jun tetap bersikap biasa saja di depan Tian Feng. Meski di dalam kepalanya sudah tersaji beberapa dugaan dan rencana terhadap Ying Fei dan Liu Chang itu.

“Aku tidak bisa diam saja. Aku perlu mencari tahu tentang masalah ini secara langsung! Aku harus pergi ke Balai Obat Surgawi!”

1
Eddy.H
tamat ga ni Thor lagi seru2 nya eh authornya menghilang
Her dian
mantaf..
Jimmy Avolution
ayo
Jimmy Avolution
terus
Jimmy Avolution
lanjut
Anik Purwantoro
tutup wae .. gak usah di lanjut
Anik Purwantoro
menarik
Uswatun Hasanah
kok nggak dilanjutin?
forza 💫✨🎗️🪙👑
mcnya kok goblok ya
forza 💫✨🎗️🪙👑
ujung"nya gampang percya dgn orang lagi di kehidupan ke dua..ckckck
Jimmy Avolution
ayo
Jimmy Avolution
laaaaaarrrrriiiii
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
terus
Jimmy Avolution
hadir
@lan
logis dan tidak terlalu fantasi mantab thor kami tunggu up nya
Linda Samudin 88
napa tdk minta kompensasi sb sdh di rugikn oleh pelajar dewa obat xiao jun
Linda Samudin 88
apakh tdk ada cincin spasialnya zhao jun
nabawi ahmad
lanjut
nabawi ahmad
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!