Reinkarnasi Tabib Jenius
‘HAP! HAP! HAP!’
‘JLEB!’
“AKHHH!”
Teriakan keras Zhao Jun berhasil memecah keheningan hutan tempatnya mencari tanaman obat.
Rasanya, dia kini sudah tidak mampu lagi menahan rasa sakit setelah berkali-kali tertusuk panah dari para pembunuh yang mengejar di belakangnya itu.
Tetapi dengan tekadnya yang kuat, Zhao Jun nekat mencabut paksa anak panah itu dari punggungnya, tanpa mengurangi kecepatannya berlari, sedikit pun!
Bagaimana pun caranya, dia harus selamat!
“Arghh!”
Begitu dia berhasil mencabut panahnya, Zhao Jun membuangnya asal dan berlari lebih cepat sekali lagi.
Tanpa peduli kalau dia tidak punya tujuan. Tak peduli kalau darah terus mengucur deras dari punggung dan tangannya!
Sayangnya, setelah 100 meter kemudian, Zhao Jun ambruk ke tanah!
“Akh!”
Wajah Zhao Jun pucat pasi.
Penglihatannya menjadi kabur dan tubuhnya benar-benar sangat sakit hingga dia hampir mati rasa. Belum lagi semua daya kekuatan yang telah terkuras habis.
“Sial! Aku sudah mencapai batas kemampuanku untuk bertahan!” desisnya seraya menoleh ke belakang.
Di sana, hampir 10 orang pembunuh berpakaian hitam dengan busur panah di tangan kanan mereka, berlari sangat cepat hingga berhasil tiba satu meter darinya dalam hitungan detik saja!
“Hmph! Menyerahlah saja, Zhao Jun! Nasibmu sudah ditentukan! Hari ini, kau akan mati!” seru salah seorang dari mereka dengan nada bengisnya.
Zhao Jun menelan ludahnya susah payah.
“Huh! Huh!”
Nafasnya tidak lagi beraturan ketika dia menundukkan kepala untuk melihat bagaimana kondisinya sekarang.
Perlahan senyuman miris dan sedih terulas di bibirnya yang agak tipis dan memucat.
“Bagaimana bisa aku jatuh dalam kondisi separah ini? Kenapa aku juga tidak membawa semua obat-obatan daruratku? Kenapa aku bisa lupa? Kenapa kemampuan bela diriku tak bisa digunakan sama sekali?”
Serangkaian pertanyaan itu mencuat dari kepala Zhao Jun setelah dia memperhatikan bagaimana tragis dan mengenaskannya penampilannya sekarang.
Baju berlapis jubah putih bersih yang biasa dia kenakan setiap hari, entah untuk keperluan mengobati ataupun mengurus Balai Obat Surgawi miliknya itu kini telah diwarnai dengan warna merah darah.
Banyak juga sobekan di berbagai sisi, yang membuatnya terlihat semakin tak karuan.
Tak hanya baju jubah putihnya, seluruh tubuhnya juga sudah dipenuhi dengan goresan dari anak panah. Darah ada di mana-mana.
Dan yang paling parah adalah beberapa luka tusuk yang menganga di punggungnya.
“Apakah aku masih bisa hidup?”
Zhao Jun memejamkan matanya sejenak.
Ingin dia menyerah, tapi dia tidak bisa. Tekadnya untuk hidup jauh lebih besar daripada keinginannya pasrah untuk mati.
Tapi tiba-tiba saja sebuah tawa yang datang dari belakangnya, mengusik telinganya.
“Ha-ha-ha! Inikah penampilan dari Tabib Jenius yang hebat dan diagungkan semua orang?”
Seketika, kedua kelopak mata Zhao Jun terbuka lebar!
“S-Suara ini?”
Ekspresinya berubah ragu dan tidak percaya. Tidak berani berspekulasi, meski dia sangat mengenali suara itu dengan baik.
“Kenapa tidak berani menoleh, Zhao Jun? Apa kau gagal mengenali suaraku ini, heh?”
Kali ini, Zhao Jun tidak bisa tetap diam tanpa menoleh. Jadilah dia, dengan perasaan campur aduk, mulai memalingkan kepalanya ke belakang, untuk menengok siapa orang yang barusan berbicara itu.
“K-KAU! LIU CHANG!”
Zhao Jun terkejut luar biasa.
Bahkan jika dia sudah menduga suara familiar itu milik sahabat sekaligus asisten kepercayaannya di Balai Obat Surgawi, tapi melihatnya langsung seperti ini, dia masih syok.
“Ha-ha-ha! Benar sekali, Tabib Jenius Zhao Jun yang terhormat! Ini aku, Liu Chang!”
Dengan sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, laki-laki bernama Liu Chang itu tersenyum miring.
“Sahabat dan orang kepercayaanmu. Seseorang yang kau anggap sebagai saudara sendiri, Zhao Jun! Ha-ha-ha!” lanjutnya dengan tawa yang membahana.
Tangan Zhao Jun terkepal erat.
Dia memaksakan diri untuk bangkit dan berbalik menghadap Liu Chang yang berdiri di depan para pembunuh berpakaian hitam itu.
“Apa yang kau lakukan di sini?!” tanyanya, mulai merasa ada yang tidak beres.
Liu Chang melipat kedua tangannya dengan ekspresi angkuh dan arogan.
“Tentu saja datang untuk memastikan kalau kau tidak akan lolos dari jurang kematian yang sudah aku persiapkan selama ini!”
“HAH?! APA?”
Karena kaget yang begitu hebat, dada Zhao Jun menjadi sesak. Dia merasa dadanya seperti ditekan dengan beton yang begitu kuat. Membuatnya sulit bernapas.
Liu Chang terkekeh melihatnya.
Dia maju dan berhenti selangkah tepat di depan Zhao Jun. Tangannya terulur untuk menyentuh bahu kiri Zhao Jun.
“Kenapa, Zhao Jun? Kau kaget dengan apa yang aku katakan barusan? Kau tidak menyangka kalau aku melakukan semua ini?”
Liu Chan tertawa sekali lagi, menarik tangannya dari bahu Zhao Jun.
“Tentu saja kau kaget dan tidak menyangka. Semua ini telah aku siapkan sejak sangat lama dengan hati-hati.”
“Mulai dari mendapatkan kepercayaanmu secara penuh, mengetahui banyak teknik rahasia pengobatanmu, bahkan ikut mengelola Balai Obat Surgawi, sampai mendapatkan banyak pengakuan walau hanya dari sisi samping, semuanya adalah bagian dari rencanaku.”
“Lalu puncaknya, setelah aku mendapatkan semua itu, aku hanya perlu membunuhmu! Membuatmu mati untuk bisa mendapatkan segalanya secara penuh, tanpa harus dibayangi olehmu!”
“Termasuk membuatmu masuk dalam jebakan ini!”
“Apa?”
Liu Chang mengangguk. “Ya!”
“Apa kau tidak bingung kenapa baju jubahmu begitu bersih dari segala macam obat darurat dan pil ajaib? Atau bahkan senjata kecil untuk bertahan? Juga kenapa kekuatan dan ilmu bela dirimu tidak bisa diandalkan saat ini?”
Zhao Jun mendongak tipis. “Itu semua pengaturanmu?”
“Ha-ha-ha! Tentu saja! Kalau tidak, bagaimana mungkin aku bisa mengalahkanmu, terlebih lagi membunuhmu?”
“Kau! Apa kau tidak pernah tulus menjadi rekan dan asistenku di Balai Obat Surgawi?!!” lanjutnya sakit hati.
“Mungkin begitu, Zhao Jun,” jawab Liu Chang lugas.
“Tapi pada awalnya aku memang tulus. Hanya saja, setelah aku tahu bahwa bakat dan kemampuanku tak kalah hebat darimu, entah itu dalam segi ilmu bela diri sampai dengan pengobatan, aku berubah.”
Liu Chang menarik senyum dingin. Mengamati bagaimana wajah Zhao Jun semakin pucat karena kehilangan darah terlalu banyak.
“Kenapa aku harus terus menjadi bayang-bayangmu sebagai seorang 'rekan' atau 'asisten' yang pada dasarnya tak lebih dari seorang pembantu jika aku juga bisa menjadi Tabib Jenius sepertimu?”
Zhao Jun menelan ludahnya. “Tapi aku tidak pernah menjadikanmu sebagai sosok 'pembantu' di Balai Obat Surgawi!”
“Statusmu hampir setara denganku! Kau hanya—uhuk—satu tingkat di bawahku! Kau bahkan lebih menguasai Balai Obat Surgawi dibandingkan aku yang sering bepergian untuk mengurus pengobatan rakyat!”
Setelah berkata demikian, Zhao Jun meludahkan seteguk darah dari mulutnya. Tenaganya benar-benar sudah sangat tipis.
Liu Chang mundur dengan ekspresi jijik. Dia lalu kembali berbicara.
“Eum, ya memang. Hanya saja, lebih dari itu aku memang sangat tertarik dengan Balai Obat Surgawi milikmu. Jika aku bisa memilikinya secara penuh, aku pasti bisa menjadi kaya raya dan terkenal! Ha-ha-ha!”
Zhao Jun menggelengkan kepalanya. Tak mengerti alur pikiran Liu Chang.
Rupanya, selama ini dia gagal mengenali karakter Liu Chang. Tamak, iri, dan dengki di hati Liu Chang kepadanya benar-benar kelewat tinggi.
Dia telah dikhianati dengan begitu parah!
Kini, rasa sakit yang ada di seluruh tubuhnya, bersatu padu dengan rasa kecewa yang meluap dari hatinya. Semakin tak tertahankan lagi!
“Dan sekarang, waktunya tiba. Hari di mana kau mati dan aku mendapatkan segalanya, tiba!”
Liu Chang tiba-tiba mendekat ke arah Zhao Jun.
“Zhao Jun, apa kau punya kata-kata terakhir?”
Zhao Jun menggertakkan giginya. Tapi dia sudah benar-benar tidak punya kekuatan.
Liu Chang tersenyum.
“Kalau tidak ada, maka ... TERIMALAH AJALMU, ZHAO JUN!!!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
hadir
2024-03-13
0
Harman LokeST
semoga di oleh Tuhan Yang Maha Esa aamiin ya rabbal 'alamin
2023-06-12
0