Seorang mafia ayam 🐓
Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.
ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.
Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.
Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?
🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelangkaan Ayam
Teman-teman Blion mulai pergi satu persatu saat perjalanan kami ke ruangan [C]. Sehingga yang tersisa hanya aku, Blion, Kibo, dan Lyz yang pergi ke ruangan itu.
Sampai akhirnya kami riba di ruangan itu. Aku membuka pintunya.
Kami semua masuk ke ruangan yang kuakui ternyata lumayan besar. Ada beberapa orang juga disini mengerjakan pekerjaan masing-masing.
Disini ada meja khusus, jika ayam dinaikkan ketasnya akan terbaca tipe kelangkaannya.
Ada juga papan informasi kelangkaan ayam disini. Serta tempat penetasan telur ayam.
"nah, Renardo, kita bisa coba-coba tes Kibo dulu." Blion berkata, menunjuk salah satu meja.
Aku mengangguk. Saat Kibo kuangkat naik ke atas meja itu. Terlihat corak persegi-persegi bergaris biru di permukaan mejanya seperti memindai Kibo.
Lalu munculah informasi tentang kelangkaannya di meja bagian depan Kibo. Biasa, sudah kuduga. Tapi tidak masalah, untuk awal Kibo bagiku adalah ayam yang baik.
"nah ini juga selain bisa melihat kelangkaan. Kita juga bisa melihat kelebihan, kekurangan, serta potensinya." Blion menunjuk informasi dibawah informasi kelangkaan kalau Kibo biasa.
Aku melihatnya. Informasinya menunjukkan kalau kelebihan Kibo adalah fleksibel karena termasuk ayam biasa.
Sejujurnya aku belum terlalu paham maksud fleksibel itu. Dan kenapa beberapa ayam langka tidak bisa.
Tapi aku lanjut melirik informasi selanjutnya. Kekurangan Kibo, kadang rasa penasarannya bisa menganggu.
Kali ini baru aku mengerti. Tadi di atas meja saja Kibo bergerak-gerak dulu. Melihat apa yang akan dilakukan padanya dan apa yang akan muncul di atas meja itu.
Dan potensi Kibo. Karena rasa penasaran yang besar, Kibo bisa berkembang jauh dari ayam dengan kelangkaan biasa. Bahkan beberapa ayam langka.
Dahiku mengerut, bagaimana cara aku memanfaatkannya kalau begini?
"kita bisa coba lihat di papan pada dinding ini untuk informasi kelangkaan Ren." Blion berkata, menunjuk salah satu papan di dinding dekat kami.
Kibo turun dari mejanya saat tau kalau dia sudah selesai.
Di papan itu ada beberapa tingkat kelangkaan ayam:
Biasa, ayam yang bisa ditemukan dipeternakan dan di sekitar kita. Dengan kemampuan fleksibel karena tidak ada kemampuan khusus yang menghambatnya.
Tidak biasa, ayam yang mengalami kejadian genetik khusus, seperti albino atau spesies campuran. Mereka punya kemampuan dasar lebih sejak lahir, seperti berlari lebih cepat, dan lompat lebih tinggi. Tapi masih bisa tersaingi ayam biaya yang terlatih.
Langka, hasil interaksi ayam dengan alam. Punya kemampuan khusus berkaitan dengan alam, tapi belum terlalu kuat. Seperti ayam batu yang punya kemampuan tubuh keras, atau ayam daun yang bisa terbang lebih mudah.
Epik, ayam yang berinteraksi dengan alam dengan cara yang lebih kuat. Bisa elemen yang tidak ada di ayam langka, seperti ayam api yang membuat udara sekitar terasa panas, atau ayam air yang membuat sekitar terasa sejuk.
Milogi, spesies ayam mitologi. Sangat jarang ditemukan karena harus menelusuri mitologi tertentu untuk menemukan telurnya. Punya kemampuan hebat dengan alam sekitarnya.
Legenda, ayam mitologi yang tersembunyinya berkali-kali lipat lebih dalam. Hanya ada sepuluh ayam legenda di dunia. Punya kemampuan keturunan khusus dimana jika ayam itu mati alam di tempat mitologi lain akan otomatis membuat telur ayam legenda lain.
Dahiku mengerut. Ini tingkat kelangkaan ayam apa tingkat kemampuan pendekar pedang di cerita fantasi?
Aku tidak menyangka akan sebanyak ini. Apalagi sampai berkaitan dengan mitologi.
"ya Ren, memang seluas itu dunia ayam yang tidak diketahui orang ramai." Blion berkata, membaca maksud ekspresiku.
"ayo, ada satu hal lagi yang mau kuperlihatkan." Blion berkata, mulai berjalan ke bagian ruangan lain.
Aku mengangguk mengikutinya. Tapi kepalaku masih dipenuhi oleh rasa penasaran tentang kelangkaan ayam itu.
Kami berjalan ke sudut ruangan. Ada sebuah inkubator dengan telur ayam putih disana. Sepertinya ada orang yang mau menetaskannya.
"disini kamu bisa simpan telur baru jika kamu mau menetaskannya. Tapi ini untuk telur biasa dan tidak biasa, kebanyakan yang kelangkaannya di atas itu ditetaskan di tempat khusus. Seperti Lyz, dia lahir di kandang ayam yang sengaja kubuat dikelilingi lazuli pada tengah di dalam sebuah gua. Udara khusus dari lapis lazuli bisa membuatnya menetas." jelas Blion.
Aku mengangguk paham. Berdasarkan tebakanku, Lyz spesies ayam langka. Karena sudah punya kemampuan alam yang tidak dimiliki tingkatan dibawahnya dan tidak sekuat kekiatan alam pada ayam epik.
"kamu bisa keliling ruangan ini sesukamu sekarang. Aku yakin kamu susah paham beberapa hal-hal dasarnya." kata Blion
Aku mengangguk. Lalu berjalan bersama Kibo menyusuri ruangan.
Begitu sempitnya pengetahuanku dulu tentang ayam. Padahal kukira saat awalnya aku mulai hendak jadi peternak aku sudah tau banyak hal tentang ayam.
Ternyata dunia ini lebih luas daripada yang aku kira. Bahkan dari mitologi saja ayam bisa terlahir.
Sepertinya pekerja di mafia ini sudah ahli dan lama. Karena aku yakin informasi sebagus ini perlu ketekunan dan waktu yang lama.
Ting!
Suara notifikasi itu terdengar.
Aku mengambil ponselku, melihat layarnya. Misi untuk ke ruangan [C] - 08 sebelumnya sudah selesai.
Tapi ada notifikasi lain diluar itu. Diluar tugas kriminal.
"Ren, pergi ke hutan kemarin. Kita disuruh latihan lagi, jika kamu sedang melaksanakan tugas. Kesini saat tugasnya sudah selesai." itu pesan dari Van.
Kontak baru. Aku akan menyimpan nomor ponselnya.
Lalu aku san Kibo mendekat ke Blion. Dia juga sedang mengamati sekitar ruangan.
"aku mau latihan ujiannya dulu. Jadi kami berdua pergi dulu ya." kataku.
"iya, hati-hati di jalan." Blion mengangguk.
Aku ikut mengangguk sebagai jawabannya. Lalu mulai berjalan bersama Kibo ke arah pintu ke hutan tadi pagi.
Jalannya lumayan jauh. Tapi aku memutuskan untuk jalan pelan-pelan saja.
Sebenarnya bukannya aju mau jalan pelan-pelan. Tapi kepalaku masih dipenuhi pertanyaan tentang hal tadi, membuat kakiku sepertinya otomatis melambat.
Langkah sepatuku terdengar diantara langkah para mafia lain yang berlalu lalang.
Kali ini aku dan Kibo juga melewati tempat yang kami belum ketahui sebelumnya.
Kepalaku yang semulanya menunduk memikirkan hal tadi jadi kembali menatap ke depan. Juga Kibo.
Kami ada di tengah sebuah pasar? Disini ada berbagai jualan bahan makanan dengan toko-toko kecil.
Bukannya setiap mafia sudah disediakan kotak makan tiga kali sehari?
Mungkin ini untuk lauk tambahan jika dirasa lauk pada kotak makannya tidak enak. Dan mungkin juga koki daput membelinya dari sini.
Disini juga jual belinya antar mafia, bukan antar warga seperti yang kulakukan sebelumnya.
Mungkin besok-besok aku harus coba belinya. Karena sebenarnya aku makan sehari empat kali, tapi semenjak di bangunan mafia ayam aku sudah mulai terbiasa dengan makan tiga kali sehari.
Tetap saja perutku tidak bisa dibohongi. Sesekali aku tetap merasa lapar.
Tapi nanti saja. Untuk sekarang aku dan Kibo akan fokus ke tujuan utama kami dulu, tempat latihan Grek.