Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 8
Dan sampailah Mawar disebuah rumah yang sangat besar dan mewah, dengan halaman rumah yang sangat luas, kolam renang yang besar dan kendaraan-kendaraan yang sangat mewah.
Mawar melangkah mendekati sebuah pagar besi yang menjulang tinggi.
"Assalamualaikum, permisi," sapa Mawar.
Dan terlihat seorang laki-laki berlari membuka pagar besi itu, dan dia adalah kang usep, satpam yang bekerja di rumah Bu Wiryo.
"Cari siapa neng?" tanya kang usep.
"Saya Mawar pak, dari kampung. Saya pembantu yang akan bekerja di rumah Bu Wiryo,"
"O...iya, mangga-mangga neng mari masuk. Ajak kang usep.
"Nuhun pak," jawab Mawar memakai bahasa Sunda.
"Neng Mawar ini sama kayak akang ya, orang Sunda. Hehe...panggilnya akang saja, biar gak kelihatan tua," gurau kang usep.
"Saya campuran kang, Bapak saya Sunda dan ibu saya Jawa. Tapi dari kecil saya memakai bahasa Indonesia, ya biar adil. Tapi dikit-dikit saya bisa bahasa Sunda kok, bahasa Jawa juga bisa,"
"Hehe... kalau bahasa cinta neng Mawar bisa gak, kalau gak bisa nanti akang ajarin,"
"Kang Usep bisa aja,"
Tidak terasa sampailah mereka di depan pintu rumah Bu Wiryo, kang usep membunyikan bel rumah. Tidak lama kemudian muncullah bi Odah membukakan pintu. Dan begitu melihat Mawar yang datang, bi Odah langsung memeluk keponakannya itu. Yang membuat kang Usep kaget.
"Kalian sudah kenal?"
"Bukan cuma kenal Usep, Mawar ini keponakan saya," jelas bi Odah.
"O...gitu," jawab kang Usep sambil manggut-manggut.
Bi Odah lalu mengajak Mawar masuk, dan langsung membawanya ke kamar. Kebetulan mereka akan tidur sekamar. Mata Mawar tidak berhenti menatap rumah mewah itu, dengan perasaan kagum. Karena ini pertama kalinya dia memasuki sebuah rumah mewah, yang tidak pernah dia lihat di desanya.
"Wah...besar sekali bi rumahnya, bibi gak capek bersihin rumah sebesar ini?"
"Ya jelas capek mawar, ya namanya juga kerja cari nafkah. Capek tidak jadi masalah, asalkan berkah,"
"Iya, bibi benar," jawab Mawar.
Sesampainya di kamar, bi Odah menyuruh Mawar istirahat dulu, karena Mawar pasti kelelahan usai menempuh perjalanan jauh.
"Kamu istirahat aja dulu ya, kamu pasti capek,"
"Iya bi, tapi rumah sebesar ini kok sepi sekali sih bi?"
"Kalau jam segini memang sepi, Bapak sama ibu belum pulang dari kantor, den Fery pulang sekolah langsung tidur di kamar. Kalau den Rangga memang jarang keluar kamar, karena selama kakinya lumpuh, dia hanya mengurung diri di dalam kamar. Sebenarnya kasihan, tapi sikapnya itu lho, bikin orang jantungan. Ya udah, istirahatlah. Bibi keluar dulu ya, mau mengangkat pakaian di belakang rumah,"
"Iya bi,"
Baru saja Mawar akan membaringkan tubuhnya di kasur empuk, tiba-tiba terdengar suara teriakan memanggil bi Odah. Dan Mawar sudah menduga, kalau itu suara Rangga. Mawar pun jadi bingung sendiri, karena bi Odah pasti masih dibelakang rumah, dan pasti bi Odah juga tidak mendengar teriakan Rangga.
Dengan rasa takut dan ragu, Mawar keluar kamar. Dia menuju ke kamar Rangga. Sesampainya di depan pintu kamar Rangga, Mawar pun masih tetap terdiam, dia takut mengetuk pintu. Dan dia dikejutkan lagi dengan teriakan Rangga memanggil bi Odah, yang membuatnya spontan langsung mengetuk pintu.
"Tok...tok...tok,"
"Masuk bi Odah, cepat!" teriak Rangga dari dalam.
Mawar sangat terkejut dan langsung masuk ke dalam kamar Rangga.
"A..a..ada apa den," suara Mawar terputus-putus karena saking paniknya.
"Siapa kamu! berani sekali kamu masuk kamar saya. Mana bi Odah!" bentak Rangga.
"S..s.. saya pembantu baru den, bi Odah nya sedang mengangkat pakaian di belakang," jawab Mawar.
"Keluar kamu," Rangga mengusir Mawar dari dalam kamarnya. Namun Mawar yang masih panik, masih terdiam ditempat.
"Saya bilang keluar!"
"I..i..iya den," Mawar langsung buru-buru keluar. Dan di luar kamar terlihat Mawar mengelap keringatnya yang keluar seketika, karena menahan rasa takut.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗