NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:67.7k
Nilai: 5
Nama Author: linasolin

Menjadi tulang punggu ketika orang tuanya telah tiada, untuk adik-adiknya yang masih sekolah. Mampukah Rere menghidupi ketiga adiknya sedangkan pekerjaannya hanya staff biasa disalah satu perusaan kecil?

Dibalik perjuangannya terhadap adik-adiknya sang pacar juga sering membuatnya frustasi dengan sikap sang pacar yang begitu jahat padanya.

Tapi sedikit demi sedikit hidup Rere berubah ketika ia bekerja sebagai asisten disalah satu restoran dengan memiliki boss yang baik kepadanya.
Bagaimana kisah perjalanan hidup Rere selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linasolin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Sebelum pergi kekantor masih jam 7 pagi Rere sudah sampai direstoran, pagi ini ia sengaja datang cepat membawa surat lamaran dan menitipkan kepada satpam restoran.

"Terimakasih ya pak" ujar Rere kepada satpam yang sudah paruh baya itu.

"Iya neng. Nanti lamarannya akan saya serahkan"

"Saya permisi ya pak"

Selesai memberikan lamarannya Rere langsung pergi, bukan kerumah tapi kekantor tempat ia bekerja.

Sebagai alat transportasi Rere memesan ojol yang akan membawanya pergi. mengingat kejadian tadi malam sungguh membuat ia tidak bersemangat tapi ketika ia mengingat adik-adiknya ia hanya bisa memaksakan diri untuk pergi dengan cepat untuk mengantar lamaran kerja.

~~

Tok... Tok...

Seorang laki-laki dengan gaya imutnya sedang terganggu dengan suara ketukan pintu, ia masih mengantuk tapi suara ketukan pintu itu tidak bisa ia hindari.

Marvin mengibaskan selimut yang menutupi tubuhnya, turun dari atas ranjang dengan mata yang setengag terbuka sambil mengomel.

"Siapasih pagi-pagi sudah mengganggu tidurku? Sudah bosan kerja sepertinya dia" guman Marvin.

"Apa?" Bentak Marvin.

"Dipanggil Tuan Bravo, tuan Bravo sudah menunggu dimeja makan" ujar bibi, ART yang bekerja disana.

"Jam berapa ini?"

"Jam 7 lewat den"

"Hais..." Dengan rasa kesal namun sulit untuk menolak Marvin pun menutup pintu kamarnya dan mulai berjalan menuruni anak tangga.

Sampai dimeja makan seperti biasa sudah ada sarapan yang disiapkan ART. Marvin mendudukan badannya diatas kurai tepat disamping Bravo.

"Ini sudah jam berapa? Kamu tidur lama menyebabkan kamu bangun tidur dengan malas" ujar Bravo sambil memasukkan sarapan kedalam mulutnya.

"Tidak bisakah lagi aku santai sedikit? Ini masih pagi dan aku dipaksa untuk bangun."

"Makanlah dulu! Papa mau bicara padamu"

Marvin tidak memulai sarapannya, ia hanya menatap sang papa memasukkan sedikit demi sedikit sarapan diatas piring kedalam mulutnya.

Saat ini Marvin memiliki kesabaran yang panjang menunggu sang papa selesai sarapan baru ia berbicara.

"Apa yang ingin papa tanyakan?"

"Bagaimana dengan rencanamu dengan Flow? Kapan kalian akan mengadakan pernikahan?"

"Tidak ada lagi namanya pernikahan dengan Flow, dia bukan wanita setia dengan mudahnya dia mendua dengan laki-laki lain dan Marvin tidak menerima hal itu"

"Jadi kapan kamu menikah? Kamu ini sudah tua dan waktunya menikah. Cari wanita yang menurutmu bisa kau jadikan istri, papamu ini sudah tua dan ingin kamu menikah sebelum papa meninggal"

"Ayoklah pa! Aku masih 32 tahun dan belum tua. Untuk saat ini aku belum mau menikah, masalah Flow jangan dibahas lagi didepan aku"

"Terserah padamu saja, papamu ini sudah tu dan ingin melihat anak semata wayangnya menikah dan melihat anaknya bahagia sebelum ia pergi" ujar Bravo.

Marvin meninggalkan sang papa dimeja makan, dibangunkan dengan paksa hanya membicarakan sebuah pernikahan yang waktunya belum tentu kapan.

Marvin kembali kekamar niat hati untuk tidur kembali tapi tidak tau mengapa rasanya ia sangat malas untuk tidur kembali, ia memutuskan untuk mandi dan rencana hari ini akan ia pikirkan nanti.

Berbeda dengan hari-hari biasanya Marvin menggunakan pakaian kasual, meninggalkan kediaman karmile. Menyetir mobil sendiri menyusuri jalanan tanpa arah.

Marvin seorang pemimpin tapi untuk menginjak kantor ia sangat malas dan ia mempercayakan asistennya untuk memggantikan dirinya, hanya ke restoran ia rajin karena ada alasan tertentu, yaitu mendiang mamanya Marvin.

Memiliki restoran sendiri tapi ia juga akan pengen menginjakkan kaki si restoran orang kain atau cafe orang lain. Setelah mengemudi mobil cukup lama mengelilingi jalanan Marvin singkah disalah satu cefe kecil menikmati segelas kopi hitam.

"Ini pesanannya pak. Ada lagi yang mau dipesan"

"Untuk saat ini tidak ada"

"Kalau mau pesan panggil saya pak, saya akan berdiri dipojok sana" Raina menunjuk sala satu pojok diruangan cafe tersebut.

"Siapa namamu?" Tanya Marvin menasaran.

"Nama saya Raina."

"Nama yang bagus. Ok, aku akan memanggilmu jika aku ingin mengorder" ujar Marvin.

Marvin hanya memainkan HP dalam waktu yang cukup lama, kopi hitam panas yang ia pesan sudah menjadi dingin, hanya seperempat yanh ia minum lebih banyak yang tersisa didalam gelas.

"Bagaimana dengan kandidat yang bapak cari? Kami sudah menemukan tiga kandidat yang cocok dan seleksi terakhir akan bapak pilih sendiri mana yang cocok" Sebuah pesan masuk melalui HP Marvin.

"Ok, aku akan segera kesana. Tunggu 30 menit" Marvin mengirim pesan.

Selesai membayar Marvin pun pergi dari cafe yang ia kunjungi. "Terimakasih, selamat datang kembali" sapa Kasir sambil mengembalikan kembalian Marvin.

Rere dan dua kandidat lain sedang duduk diluar kantor, menunggu Marvin yang akan mengseleksi mereka, Rere dengan tampilan yang rapi menunggu dengan tenang sedangkan kedua perempuan disampingnya sibuk dengan make up dan kaca kecilnya dan satu lagi sibuk dengan HPnya. Keduanya sibuk dengan kesibukan masing-masing.

Tap... Tap...

Suara langkah kaki mendekati mereka, dari arah tangga muncul sosok Marvin dengan penampilan santainya, celana pendek serta baju kaos putih.

Masih dalam mode dingin, ia berjalan melewati mereka, masuk kedalam ruangan. Marvin masuk kedalam ruangan tidak lama setelahnya salah satu dari mereka dipanggil untuk masuk.

"Mbak Berly ayok masuk! Pak Marvin sudah datang" ujar Kirana pegawai disana.

"Iya buk"

Berly perempuan yang sedikit centil sejak tadi ia hanya fokus dengan make up dan kacanya. Berly hanya sebentar didalam lalu selanjutnya Mora yang dipanggil perempuan yang sibum denga HP dan menelfon dengan laki-laki.

Hanya beberapa saat Mora juga keluar dengan wajah yanh kecewa sedangkan Berly sudah pulang karena tidak diterima.

"Bagaimana? Apa kamu diterima?" tanya Rere antusias.

"Tidak" jawabnya ketus lalu ia segera berlalu dari sana.

Kirana datang lagi dengan wajah yang sedikit takut. "Mbak Rere ayok masuk"

Rere masuk kedalam mengikuti langkah kaki Kirana, sampai diruangan Marvin Rere melihat Kirana dimarahi oleh Marvin.

"Bagaimana bisa kandidat yang kamu pilih satupun tidak ada yang bagus? Apa kamu sudah bosan bekerja?"

"Maaf pak, dari banyaknya pelamar hanya mereka yang sesuai dengan mriteria bapak"

"Ha..? Kriteriaku? Perempuan ini bukan kriteriaku, tapi ya sudahlah kamu keluar dulu aku yang akan berbicara dengannya"

Kirana keluar dari ruangan Marvin, kini tinggal Rere yang berdiri tidak jaun dari meja Marvin. "Duduk!"

Rere duduk didepan Marvin, dari jarak yang lebih dekat Rere bisa melihat ketampanan laki-laki yang ada didepannya, rahang yang tegas, bibir yang tipis, hidung yang sedikit mancung dan mata yang bulat, sangat sempurna untuk ukurannya.

"Kau diterima"

"Ha? Diterima nggak diseleksi dulu pak?" Rere ingin memastikan lebih jelas.

"Kamu diterima, dengar nggk? atau kamu tuli? Mulai hari ini kamu asistenku dan kamu harus bisa mengerjakan seperti apa yang aku suruh dan yang aku inginkan" kesal Marvin.

1
Al^Grizzly🐨
Laki laki tapi Mulutnya Seperti Wanita yang lagi Datang Bulan😁👍
Ahmad Sudrajat
Luar biasa
RINAWATI AZZA
typo Thor...yg bnr adiknya Kevin ap Rian?
Anneke Mei Tumbelaka
Bagus sekali, ceritanya memberikan inspirasi
Anneke Mei Tumbelaka
Thanks, ceritanya Bagus, memberikan inspirasi terhadap keluarga
lina
aih kalo g bisa cepet Gimana dong. q juga lelet 😅😅
Nolyathi Puding
terimah kasih Thor,cerita nya menarik,suka banget.
Nolyathi Puding
pacar apa itu,kurang asem,Rere bodoh mau punya pacar gitu,mesti nya cowo nya Rere itu paham keadaan Rere,Mala mengemis sama cewe.
Rus Mini
ohh....akhirnya.......tapi blm sembuh ni kangen ku...justru tambah kangen..Thor.......
Rus Mini
akhirnya up juga....uuu....Miss u...Thor.....up lagi nya jangan lama lama ya....plesss
Delimarnis
kapan kelanjutannya...
tiar aisyah
jgn lama2 dong ....penasaran nih sama ceritanya....
Syha II
lanjut kk😊🙏
solin: ditunggu y kk
total 1 replies
Suminggar Suminggar
semangat thor
Syha II: Semngat tor😊
solin: makasih
total 2 replies
Ai Sri Kurniatu Kurnia
lanjut thor semangat buat update ya
solin: novelku masih sepi, tolong jangan promo disini ya
solin: novelku masih sepi, tolong jangan promo disini ya
total 6 replies
NunuNk Nurdiana
very good
Ni Nengah Suriasih
aduh lagi asik putus
solin: ditunggu ya kk
total 1 replies
solin
Jangan lupa tinggalkan jejak ya we. terimakasih
lina
semangat berkarya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!