Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Bab 1

Terlahir dari keluarga yang kurang mampu, membuat Rere anak tertua dari pasangan suami istri harus menjadi tulang punggung untuk adik-adiknya yang masih sekolah dibangku SMP, SMA, dan universitas.

Tiga tahun silam kedua orang tua Rere meninggalkan karena sebuah insiden. sebagai kakak tertua semua beban keluarga jatun ditangan Rere untuk mencukupi kebutuhan sang adik.

Rere Bekerja disalah satu perusaan keciln sebagai staff admin, namun gaji yang ia peroleh dari sana belum cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya.

"Kehidupan di ibu kota sangat kejam, apa aku harus mencari pekerjaan lain untuk mencukupi kebutuhan kami?" Batin Rere.

Tangannya kuat memegangi pegangan bus, pandangannya menatap ke jalan yang ia lewati tapi pikirannya fokus untuk mencari solusi dari masalah ia ia hadapi.

Dari jalan raya Rere masih berjalan kaki sekitar 5 menit menuju rumah mereka yang ada diujung gang. dari luar ia mendengar sang adik sedang belajar didalam rumah.

Capek hilang, hanya ada semangat kala melihat dan mendengar adik-adiknya. Ditarik nafas dalam lalu ia memasuki rumah, sebelum masuk tidak lupa ia meletakkan sepatu kerjanya dirak sepatu yang ada diteras rumah.

Mata Rere mencari satu sosok adik yang biasanya ia temui dirumah kala pulang kerja. "Kakak, ayok duduk sini! Kakak mau kopi atau teh? Biar Rian buatkan untuk kakak" Adik nomor dua menyambut sang kakak dengan senyuman.

"Ambilkan air putih hangta aja ya dek. Kakak dimana?" Rere akan menyebut kakak kepada adik perempuannya jika bersama sang adik.

"Kak Reina pergi kerumah temannya kak katanya temannya itu lagi butuh orang untuk cuci piring karena ada arisan. Kak Reina cari uang jajan katanya disana" jawab Rian.

"Sudah lama perginya?" Tanya Rere lagi.

"Belum kak, sekitar 1 jam yang lalu" kini adik yang kecil yang menjawab.

Ada rasa tidak tega kala mendengar sang adik pergi untuk mencari uang jajan, tapi mau melarang pun ia tidak bisa karena selama ini, ia tidak bisa memberi uang jajan lebih untuk adik perempuannya itu.

"Kevin, belajar yang benar ya sayang! Jangan nakal disekolah! Liatlah kakak kerja banting tulang untuk kalian" ujar Rere.

Kevin adik paling kecil mendekati kakaknya lalu memeluk Rere dengan erat. "Kakak, terimakasih karena sudah menggantikan mama dan papa untuk kami. Kevin janji akan belajar dengan baik dan tidak akan nakal"

Rian yang melihat dan mendengar itu sedih, sedih karena ia tidak bisa membantu sang kakak. Ia duduk lalu meletakkan air putih diatas meja.

"Kak airnya diminum dulu, pasti kakak capekkan? Nanti Rian akan bantu kakak masak ya!" ujar Rian.

Rere melepaskan pelukan Kevin, lalu mengelus kepala sang adik. "Makasih ya sayang, kamu memang adik kakak yang baik. Kakak capek tapi kalau kakak lihat wajah kalian, rasa capek kakak hilang seketika" ujar Rere.

Istirahat sejenak setelah mengganti pakaian rumahan, Rere bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam mereka. Seperti janji Rian kalau ia akan membantu sang kakak.

Rian yang sudah terbiasa dengan dapur dengan lihai membantu sang kakak mempersiapkan makanan. Sedangkan Kevin sang adik masih serius dimeja belajar menyelesaikan tugas-tugasnya.

Sop sayur, Tahu, tempe goreng dan berapa potong ayam goreng, sambal terasi menjadi santapan malam ini. Selesai masak dan membersihkan diri jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Rian dan Kevin sudah duduk dikursi menunggu sang kakak untuk datang. "Sayang, ini sudah jam 7 malam, kakak Reina belum pulang. Kakak tidak tenang jika malam sudah tiba salah satu diantara kita tidak ada dirumah. Kalian makan duluan ya sayang, kakak jemput kakak Reina dulu. Dek Rian jaga adek Kevi ya!" ujar Rere.

"Kakak makan dulu, habis ini kakak pergi" Rian mencoba menahan sang kakak.

"Nanti saja kalau kakak Reina sudah dirumah ya! Kakak pergi dulu"

Rere pun bergegas meninggalkan rumah, capek tapi jika hati tidak tenang dirumah pum tiduran tidak akan menyembubkan rasa capeknya.

Rere sangat mengenal sahabatnya Reina, dengan menggunakan ojek online ia pun segera bergegas menuju rumah Rani temannya Reina.

Perjalanan 5 menit dengan menghunakan sepeda motor, Rere sudah sampai didepan rumah yang cukup luas berlantaikan 3. Rere langsung ijin pada satpam dirumah itu dan diberi ijin masuk.

Rumah Reni sudah mulai sepi, Diruang tamu hanya ada Orangtua Reni dan Reni. "Rere, kamu datang? Ayok masuk!" sambut mamanya Reni.

"Hehe... Iya tante, saya datang menjemput Reina" jawabnya sambil mendudukan badannya disamping mamanya Reni.

"Reina lagi beres-berea didapur sama ART kak, tapi kerjaannya masih banyak" Jawab Reni.

"Bagaimana kalau kamu makan dulu sambil nunggu adik kamu?" Tanya mamanya Reni.

"Tidak usah tante, saya sudah makan dari rumah" bohong Rere.

Rere menunggu sang adik sudah hampir satu jam, dilirik jam sudah jam 8 lewat. orang tua Reni sudah pergi iatirahat dan kini hanya Reni yang menemani Rere.

"Reni boleh kakak lihat kerjaannya Reina? Kalau misalnya masih banyak, kakak mau banti Reina biat cepat selesai" ujar Rere.

Reni membawa Rere kebelakang, dan ternyata saat Rere sudah sampai didapur Reina baru selesai dengan kerjaannya. "Kakak ngapain disini?" Tanya Reina.

"Jemput anak bandel seperti kamu" Rere sedikit kesal, mungkin pengaruh lapar atau bosan menunggu membuat Rere terbawa suasana.

"Reina ini untuk jajan kamu kata mama, dan ini makanan yang masih bangus mama kasih untukmu. Makasih ya sudah bantu-bantu disini" ujar Reni sambil memberikan ampop.

Reina menerimanya dengan senang hati. "Makasih ya Ren!"

"Kami yang harus bilang makasih sama kamu. Yaudah kak Rere sudah bosan nunggu pulang gih! Sampai bertemu besok pagi" ujar Reni.

Sampai dirumah, Rere langsung memanaskan sop sayur yanh sudah ia siapkam sore tadi sedangkan Reina pergi membersihkan diri.

Sambil mengeringkan rambut dengan handuk Reina mendekati sang kakak. "Adek sudah tidur ya kak?"

"Mungkin sudah tidur. Ayok makan! Kakak sudah panaskan sayurnya" ujar Rere.

"Makanan yang Reina bawa tadi kak?"

"Besok pagi saja kita makan dek, sekalian makan bareng Rian dan Kevin" jawab Rere sambil membawa mangkoknya kemaja makan.

Selesai makan Rere meletakkan sendoknya diatas meja. Menatap sang adik yang sudah selesai makan.

"Kak, ini ampop yang diberikan Reni, uangnya biar kakak yang atur" Sambil menyerahkan Ampop kepada Rere tanpa membukanya terlebih dahulu.

"Dek, kakak bukannya larang-larang kamu kerja, tapi kakak nggak mau gara-gara kamu kerja seperti ini tugas kuliahmu terhambat."

"Hanya sesekali kak. Ini uangnya kakak yang pegang" jawab Reina.

"Kamu butuh uang jajan jugakan saat kuliah. Uangnya kamu yang pegang, bila perlu kamu simpan saja untuk keperluan mu dek. Kakak masih ada uang untuk kebutuhan kita" ujar Rere.

Terpopuler

Comments

RINAWATI AZZA

RINAWATI AZZA

typo Thor...yg bnr adiknya Kevin ap Rian?

2023-06-13

1

lina

lina

semangat berkarya

2023-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!