Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bicara sebelum pulang
Sampai sarapan Alma dan Alvin habis Irsan benar-benar tidak datang ke restoran pagi ini, Alma memutuskan untuk bertanya kepada salah satu yang bekerja di sana .
"Mbak maaf saya mau tanya pemilik restoran di sini apa setiap hari datang atau sesekali saja ya?." tanya Alma pada salah satu karyawan yang Sedang membereskan meja tak jauh dari tempat dia dan kakaknya menyantap sarapan pagi.
Karyawan itu pun menghentikan pekerjaannya lalu menjawab pertanyaan Alma dengan sopan "Mas Irsan biasanya datang hampir setiap hari, karena restoran ini masih baru jadi dia yang memantau secara langsung, namun beberapa hari ini beliau kadang telat datang, seperti hari ini dia ada janji mengisi seminar di salah satu ke sekolah."
Alma mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti atas apa yang disampaikan oleh karyawan tersebut "Oh, memang selain menjadi pemilik restoran ini beliau juga seorang pengajar ya?" tanya Alma mencoba memancing informasi lebih banyak lagi.
"Maaf mbak, memangnya Mbak ada perlu ya dengan mas Irsan? kalau memang ada nanti saya sampaikan sebutkan saja siapa namanya dan apa keperluannya. Pegawai irsan mulai waspada karena pertanyaan Alma mulai mencurigakan dalam artian terlalu ingin tahu hal privasi yang dilakukan oleh atasannya.
"Saya hanya teman lamanya Kebetulan saya lagi di Surabaya. Saya ingin bertemu dengan dia, Saya tahu dia buka restoran di Surabaya dari media sosialnya, sudah lama tidak berkomunikasi dengan mas Irsan."
"Oh gitu, ya sudah nanti Mbak kasih tau saya saja dengan siapa nama mbaknya. Nanti saya sampaikan pada Mas Irsan kalau temannya ingin bertemu."
"Tidak usah Mbak, nanti saya balik lagi saja ke sini kebetulan tempat saya tinggal tidak jauh dari restoran ini. Kalau saya boleh tahu Mas Irsan setiap hari datang kan atau dia punya kesibukan lain selain di restoran ini?."
"Kalau setahu saya sih Mas Irsan tuh awalnya memang fokus mengurus restoran tapi hampir 2 minggu terakhir dia bergabung di sebuah yayasan untuk menjadi pengajar, Dia juga sering mengisi seminar di kampus-kampus. Kalau nggak salah dia juga kan dosen di tempatnya dulu, dan cukup terkenal di media sosial Mas Irsan sering diundang menjadi pembicara ."
"Nggak aneh sih Dia itu emang dulu dikenal dalam dunia pendidikan jadi tidak heran mendengar kalau dia kembali aktif dan beraktivitas menjadi pengajar atau pembicara."
"Mbak teman kuliahnya ?"
"Bukan, cuman kami saling kenal, saya dan Mas Irsan itu tetangga di jakarta, saya adik kelasnya pas sekolah."
Karyawan tersebut langsung mengangguk paham dan mengakhiri pembicaraan karena harus melanjutkan pekerjaannya sementara Alma disarankan untuk hubungi bagian kasir gak ada yang mau ditanyakan lebih lanjut mengenai Irsan karena menurut dirinya temannya lebih tahu banyak tentang Irsan ketimbang dirinya
**
Hari-hari berlalu Alma sudah 4 hari menyusul Irsan tanpa sepengetahuan suaminya, Alma memutuskan untuk bicara langsung hari ini, karena besok pagi dia berencana akan pulang ke Jakarta, dia hanya ingin memastikan sesuatu setelah itu mengambil keputusan yang bijak.
Kalau dipikir-pikir Alma terlalu kekanak-kanakan, menduga-duga hal yang belum tentu benar adanya Kenapa tidak ditanyakan langsung saja perihal Irsan yang sibuk di luar kegiatan restoran sedangkan kesepakatan awal keberangkatan Irsan ke sini adalah untuk mengurus restorannya, dan kembali pulang setelah urusannya selesai menurut Alma ini hanya perihal jujur atau tidak.
Alvin pagi ini sudah pulang ke Jakarta karena cutinya sudah selesai dan dia harus bekerja, dia salah satu penanggung jawab proyek yang sedang berjalan di kantornya mau tidak mau Alvin meninggalkan adiknya .
Alma hanya mengundur waktu satu hari saja setelah kakaknya, saat ini dia hanya ingin memastikan sesuatu tidak ingin gegabah mengambil keputusan. Siang itu tepatnya saatnya makan siang Alma datang ke restoran dengan pakaian sederhananya .
Dia memesan nasi campur dan jus strawberry untuk mengisi perutnya hari ini, dia menyantap makanannya dengan tenang. Saat makanannya setengah habis dia melihat kedatangan Irsan dengan wanita yang beberapa hari ini terus membersamai hari-hari suaminya, mereka sangat serasi, penuh kebahagiaan, senyum lepas tanpa beban. Alma melihatnya sambil mengunyah nasi yang masih ada di dalam mulutnya tidak terdistrek atau ingin marah-marah dengan situasi yang saat ini ia dapat .
Dia makan dengan lahap dan tenang setelahnya dia mengirim pesan pada Irsan 'Abang hari ini sibuk tidak, aku mau bicara?" pesan terkirim dengan mulus dan sampai pada irsan hanya beberapa detik setelah Alma mengirimkan pesan tersebut, Irsan langsung membaca dan membalasnya 'tidak ada Al, memangnya kamu mau bicara apa.?
'Kalau gitu dimana aku bisa bisa berbicara leluasa dengan Abang? '
'Maksud kamu apa. Apa kamu mau menelpon atau abang saja yang menelpon kamu ?'
'Tidak usah kita berbicara secara langsung saja '
'Maksudnya gimana Abang kok nggak ngerti '
'Sekarang aku udah di restoran Abang, aku sedang menyantap makan siangku.'
Irsan cukup terkejut mendapat balasan pesan dari Alma dengan refleks memutarkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mencari tahu keberadaan Alma, setelah cukup lama mencari akhirnya dia melihat Alma yang sedang meminum jus miliknya, Alma hanya mengangkat tangannya Dan Tersenyum.
Entah apa yang dibicarakan Irsan dengan teman wanitanya, kemudian wanita itu mengangguk dan menyetujui. Sepertinya suaminya itu izin kepada perempuan itu menghampiri Alma, Irsan melihat istrinya langsung berjalan cepat menuju meja di mana Alma sedang duduk.
"Al kamu ada di sini Sejak kapan? kenapa nggak kabarin Abang Kalau kamu mau ke Surabaya?",
Alma hanya tersenyum tipis,tanpa beban dia mengatakan semuanya kalau dirinya Sudah beberapa hari ada di Surabaya dan besok akan pulang, Irsan makin terkejut Kenapa istrinya tidak datang menemuinya atau setidaknya mengabari kalau dia ada di Surabaya .
"Ini hari keempat Aku ada di Surabaya Bang, besok aku mau pulang. Di hari terakhir Aku di Surabaya aku memutuskan untuk menemui Abang, makanya aku datang hari ini. Aku ingin memberi kejutan tapi aku yang terkejut sepertinya aku mengganggu Abang, aku memutuskan untuk tidak mengabari kalau aku ada di Surabaya ."
"Tapi kenapa Al ? kamu kan bisa kasih tahu Abang langsung kalau kamu di Surabaya, kenapa kamu baru kasih tahu Abang setelah beberapa hari di sini?"
"Abang sibuk, setiap hari aku datang ke restoran ini namun beberapa kali juga aku hanya melihat Abang sedang makan siang dengan perempuan itu." Alma berbicara sambil mulutnya menunjuk ke arah perempuan yang tadi bersama suaminya.
"Dia hanya teman Abang, kamu jangan salah paham."
"Apa aku salah paham juga kalau Abang sudah berani berbohong?."
"Maksud kamu apa Al?"
"kemarin aku tanya sama temannya Bang Irsan, Mas Aji salah satu penanggung jawab restoran dia bilang sejak awal dia sudah dipercaya mengelola restoran ini. Aku pikir lamanya Abang di sini karena abang bilang belum menemukan orang kepercayaan, ternyata orang yang Abang pilih sudah ada sejak awal..."
" Satu hal yang lebih mengejutkan lagi Ternyata wanita itu adalah perempuan yang Abang taksir semasa awal kuliah ya Bang ? tidak berani menyatakan perasaan akhirnya Abang simpan sendiri kan perasaan itu, Allah berkehendak lain, ternyata kalian bertemu di sini. Atau emang sudah direncanakan, karena Mas Aji mengaku kalau yang memberi informasi mengenai cinta pertama abang adalah dirinya."
"Terlalu banyak yang Abang sembunyikan dari aku."
Irsan merasa tertampar mendengar perkataan dari Alma, ia tak berani mengelak atau membuat alasan-alasan justru akan semakin mengantarkan dia pada kebohongan-kebohongan lain.
udh lh al mnding kmu bahagia ja sma pak RT,,, biasa nu dlu msih skrng jdi calon suami,, 😁