MISI KEPENULISAN NOVELTOON
Enam tahun hidup sebagai istri yang disia-siakan, cukup sudah. Saatnya bercerai!
Zetta menghabiskan waktu yang tak sebentar untuk mengabdikan dirinya pada Keenan Pieters, lelaki yang menikahinya, tapi tak sekalipun menganggapnya sebagai seorang istri.
Tak peduli Zetta sampai menjadi seperti seorang pelayan di keluarga Keenan, semua itu tak juga membuat hati Keenan luluh terhadap Zetta. Sampai pada akhirnya, Zetta pun memutuskan untuk menyudahi perjuangan cinta sepihaknya tersebut.
Namun, saat keduanya resmi bercerai, Keenan malah merasakan jika ada sesuatu yang hilang dari dalam hidupnya. Lelaki itu tanpa sadar tak bisa lepas dari setiap kenangan yang Zetta tinggalkan, di saat sang mantan istri justru bertekad membuang semua rasa yang tersisa untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di rumah Keenan, Nyonya Brenda tampak sedang sibuk memerintah seorang pelayan untuk membersihkan isi kamar Keenan dari semua barang-barang Zetta yang tertinggal. Setelah Zetta keluar dari rumah itu dan Helia datang, Nyonya Brenda memang langsung mendatangkan tiga orang pelayan sekaligus untuk bekerja di rumahnya.
Sebelumnya, dia memang sengaja tak mempekerjakan seorang pelayan pun di rumahnya dan meminta Zetta yang melakukan semua pekerjaan rumah tanpa dibantu oleh siapa-siapa. Semua itu sengaja dia lakukan untuk membuat Zetta sengsara, dengan harapan Zetta merasa tidak betah dan menyerah menjadi istri Keenan, walaupun pada kenyataannya perempuan itu mampu bertahan selama enam tahun.
"Masukkan semuanya ke dalam boks ini, lalu bakar. Jangan ada yang tersisa sedikit pun," titah Nyonya Brenda pada para pelayannya itu.
Salah seorang pelayan yang membereskan barang-barang tersebut merasa sangat menyayangkan jika semua itu harus dibakar. Terutama saat Nyonya Brenda mengeluarkan semua isi lemari pakaian Zetta. Meskipun bukan pakaian mewah, tapi kondisi semua pakaian tersebut masih sangat baik dan layak pakai.
"Nyonya, pakaian-pakaian ini juga harus dibakar?" tanya pelayan itu.
"lya, kamu tidak dengar tadi aku bilang apa? Singkirkan semua barang-barang ini dari kamar anakku, kemudian bakar sampai menjadi abu. Aku tidak ingin ada yang tersisa sedikit saja," sahut Nyonya Brenda.
Pelayan yang bertanya tadi pun cepat-cepat mengangguk. Tadinya dia ingin meminta sebagian dari baju-baju layak pakai yang kini ada di hadapannya. Daripada dibakar percuma, dia pikir lebih baik diberikan saja pada orang lain untuk kembali digunakan. Tapi tampaknya majikannya itu memiliki kebencian yang mendalam terhadap pemilik semua barang yang akan dibakar tersebut, sehingga pelayan itu pun akhirnya menjadi ciut dan tak berani mengatakan apa yang ada dalam pikirannya barusan.
Tak menunggu waktu lama, semua barang-barang Zetta akhirnya berpindah ke dalam sebuah boks besar yang telah disediakan. Para pelayan itu kemudian membawa semua barang-benang tersebut dengan cara menggotongnya bersama-sama.
Sesampainya di lantai bawah, para pelayan yang membawa barang-barang Zetta berpapasan dengan Keenan yang baru saja pulang. Lelaki itu tampak menautkan kedua alisnya melihat apa yang dilakukan oleh para pelayan yang dipekerjakan mamanya. Dia bisa langsung menebak jika mamanya yang memerintahkan para pelayan tersebut.
"Apa yang Mama lakukan?" tanya Keenan kemudian pada sang mama.
"Mama menyingkirkan semua barang-barang Zetta dan meminta pelayan untuk membakarnya," jawab Nyonya Brenda.
"Apa?"
"Kenapa kamu terlihat tidak senang seperti itu?" Nyonya Brenda balik bertanya pada Keenan.
Keenan tak bisa menjawab, tapi jelas dia merasa keberatan jika mamanya ingin menyingkirkan semua barang-barang milik Zetta dengan cara seperti ini.
"Apa yang sedang kamu pikirkan, Keenan? Kamu dan Helia akan segera menikah, jadi Mama tidak ingin ada barang-barang Zetta mengotori rumah ini. Jadi lebih baik Mama menyingkirkan semuanya."
Lagi-lagi Keenan tak mampu mengatakan apapun. Selama ini dia memang selalu menganggap Zetta sebagai penghalang antara dirinya dan Helia. Tapi saat perempuan itu sudah memilih pergi dan Keenan terbebas darinya, rasanya justru menjadi lebih buruk ketimbang saat Zetta masih ada di sini. Terlebih saat mendengar sang mama yang mengatakan jika dirinya akan segera menikah dengan Helia, perasaan Keenan bukannya menjadi senang, tapi malah menjadi tidak nyaman.
"Ah, iya, kamu baru kembali dari kantor pengadilan, kan? Bagaimana, apa sekarang perceraian kalian sudah resmi terdaftar di catatan sipil?" tanya Nyonya Brenda.
"Iya." Keenan menjawab singkat.
"Kamu tidak memberikan uang pada perempuan itu, kan? Ingat, Keenan, Mama tidak setuju kalau kamu sampai mengeluarkan uang untuk memberikan kompensasi perceraian pada Zetta. Dulu dia sendiri yang bersikeras ingin menikah denganmu, meski tak ada satu pun anggota keluarga kita yang menyetujuinya. Jadi, dia harus terima jika saat bercerai pun tidak akan mendapatkan apa-apa."
"Cukup, Ma!" Keenan sudah tidak tahan lagi. Saat pulang tadi suasana hatinya sudah cukup buruk, dan kini dia harus mendengar ocehan mamanya yang membuat moodnya semakin hancur.
"Berhentilah mengkhawatirkan uang yang bahkan tidak sedikit pun Zetta inginkan. Dia tidak meminta sepeser pun padaku. Dia tidak meminta apapun untuk kompensasi perceraian. Tidak ada!" tegas Keenan.
Nyonya Brenda sedikit terperangah mendengar kata-kata Keenan. Dia tak percaya dengan apa yang didengarnya itu, karena dia selalu berasumsi jika Zetta bersikeras menikah dengan Keenan tak lain adalah untuk menguasai harta mereka.
Keenan tak mempedulikan raut wajah terkejut yang diperlihatkan mamanya. Dia membuang nafas kasar, lalu naik ke lantai atas. Namun,, langkah Keenan terhenti saat melihat Helia telah berdiri di depan kamarnya.
Sekali lagi Keenan menghela nafasnya. Dia sungguh lelah dan tak ingin berdebat dengan siapapun lagi.
"Keenan," panggil Helia.
"Ada apa?"
Helia menatap Keenan dalam, sebelum akhirnya membuka mulutnya kembali.
"Apa kamu menyesal telah bercerai dengan Zetta?" Helia bertanya dengan hati-hati.
Sebenarnya dia merasa gusar dengan jawaban yang akan diberikan oleh Keenan. Dia takut jawaban itu akan membuatnya sakit hati.
"Tidak. Aku tidak menyesal." Keenan menjawab dengan tegas, namun siapa yang tahu jika saat ini kepalanya justru sedang dipenuhi dengan adegan di mana Zetta terlihat tertawa bahagia bersama Alex.
Keenan meminta Helia kembali masuk ke dalam kamar, sedangkan Keenan juga masuk ke kamarnya sendiri. Dia berusaha menetralkan perasaannya sebisa mungkin, namun bayangan Zetta bercengkrama dengan Alex masih saja terus memenuhi kepalanya. Keenan pun berusaha mengalihkan perhatiannya dengan berencana membarikan perhatian lebih pada Helia.
Lelaki itu pun meraih ponselnya dan menghubungi asistennya.
"Pesankan sebuah kalung yang terbuat dari material perhiasan paling langka. Minta desainnya dibuat seunik dan seindah mungkin agar tak ada kalung lain yang menyamainya," titah Keenan pada asistennya itu, yang langsung diiyakan oleh orang yang bersangkutan.
Keenan ingin memberikan Helia kalung paling istimewa, yang pastinya tak pernah dimiliki oleh Zetta sebelumnya. hati Keenan terasa sedikit lebih baik saat membayangkan itu.
Setelah menghubungi asistennya, tiba-tiba ponsel Keenan berdering. Keenan memeriksa layar ponselnya dan mendapati jika Daniel yang menghubunginya. Daniel adalah seorang pengusaha seperti Keenan, sekaligus teman baik lelaki itu. Segera Keenan menerima panggilan dari Daniel untuk mendengarkan omong kosong apa yang kali ini akan temannya itu katakan.
"Hei, Keenan. Aku penasaran apa yang sedang kamu lakukan saat ini, setelah namamu populer di internet," ujar Daniel sesaat setelah Keenan menerima panggilan telepon darinya. Sesuai dengan dugaan Keenan, lelaki itu terdengar seperti sedang mengatakan omong kosong lagi.
"Apa maksudmu?" Keenan menanggapi.
"Kamu belum melihat berita yang viral di internet saat ini?" tanya Daniel dengan nada serius.
"Belum, memangnya berita apa?"
"Astaga, kenapa bisa kamu ketinggalan berita seperti ini, padahal orang satu negara sudah heboh?"
Keenan menautkan kedua alisnya tanda tak mengerti. Tak mau penasaran, dia pun segera membuka aplikasi berita online di ponselnya dan langsung dikejutkan dengan sebuah berita viral yang membuat jantungnya nyaris saja berhenti bekerja. Wajah Keenan langsung merah padam karena marah, bahkan hanya dengan membaca judul berita itu saja,
'KEENAN PIETTERS TERPAKSA BERCERAI, SANG MANTAN ISTRI KEDAPATAN BERKENCAN DENGAN SEORANG MODEL YANG SEDANG NAIK DAUN.