Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Aku
" Hamil ?" Ucap Amyra kaget begitu juga Elsa dan Bima yang tak menyadari kehadiran nya .
" Ra ." ucap Elsa menyesal .
" Bisa kita pulang sekarang ?" pinta Amyra singkat .
Bima dan Elsa hanya bisa menuruti nya .
Sepanjang perjalanan tak sepatah kata pun di ucapkan oleh Amyra . Entah apa yang kini di pikirkan oleh Amyra .
Bima merasa bersalah sekaligus bingung melihat sikap Amyra yang berubah drastis . Bima gau kalau Amyra kini pasti sangat kaget dan terguncang mendengar dan mengalami itu . Namun Bima tetap berusaha untuk tidak mengungkit nya saat ini .
Bima tau kalau Amyra pasti butuh waktu untuk berfikir . Bima tidak mau memaksa Amyra untuk cerita .
Setelah sampai di tempat Bima , Amyra langsung naik ke lantai 2 kemudian masuk kamar dan mengunci nya rapat .
Bima dan Elsa hanya bisa menyerah .
" Tolong jaga dia Bima ,kamu tau kan kalau dia gak akan semudah itu ceritain masalah ini ." pinta Elsa seraya berpamitan untuk pulang . Bima pun mengiyakan nya .
***
Ke esokan hari nya jam sudah menunjukkan pukul 12 siang , namun Amyra masih belum keluar dari kamar nya . Bima mulai khawatir kemudian mencoba untuk menemui nya .
" Ra ?" ucap Bima mengetuk pintu kamar Amyra .
Tak lama kemudian Amyra membuka sedikit pintu kamar itu .
" Ya ." jawab Amyra dengan wajah pucat yang seperti nya tidak tidur semalaman .
" kamu baik baik aja ? kenapa wajah kamu pucat begitu ? kamu belum makan kan ? biar aku bawain makan ." Bima khawatir .
" Aku gak apa apa kok . Aku cuma mau sendiri . Dan aku gak lapar ." jawaban Amyra membuat Bima kesal karena merasa kalau Amyra terlalu memaksakan diri menanggung beban masalah nya .
" tunggu !" ucap Bima menahan pintu kamar yang hendak di tutup Amyra . Amyra kaget ketika kini Bima memaksa masuk ke kamar nya kemudian menundukkan Amyra di tepi tempat tidur .
" Bima . " ucap Amyra bingung .
" Stop Amyra ! Aku tau kamu kini sedang tidak baik baik saja ! jadi tolong , jangan egois ! kamu gak bisa terus menutupi semua masalah mu hanya dengan diam ! " tegas Bima .
Amyra hanya diam .
" Setidak nya beritahu Elsa tentang masalah mu ! Aku gak bisa biarin kamu kaya gini tanpa aku tau apa yang sebenar nya kamu alami !" nada Bicara Bima mulai meninggi .
Amyra menundukkan kepala nya .
" Siapa Ra ? " tanya Bima serius memegang kedua pundak Amyra .
Namun Amyra masih terdiam seribu bahasa .
" Jawab Ra ! Siapa yang udah lakuin ini sama kamu Ra !" teriak Bima frustasi .
Bukan jawaban yang Bima dengar dari mulut Amyra , melainkan suara isak kan tangis yang terdengar pelan namun perlahan mulai jelas .
Bima mengangkat wajah Amyra yang kini telah di basahi oleh air mata . Bima mengusap lembut kedua pipi Amyra .
" Kumohon Ra , jangan siksa dirimu kaya gini . Masih ada aku dan Elsa yang bakal selalu ada buat kamu . Jangan buat kami kaya orang bodoh yang hanya bisa melihat tanpa menolong . " Ucap Bima mulai melunak .
Bima pun merasa bersalah karena sudah berteriak pada Amyra .
" Percaya sama aku Ra , gak akan ada orang yang meng judge kamu Ra . Jadi kumohon , berbagi rasa sakit lah sama aku Ra ." ucap Bima meyakinkan .
Amyra masih menangis dan tak menjawab sepatah kata pun .
" Maafin aku Ra , Maaf karena udah maksa buat ikut campur . Sekarang kamu istirahat , aku bakal bawain makanan buat kamu . " ucap Bima seraya berdiri dan hendak pergi .
" Tunggu ." pinta Amyra memegang tangan kanan Bima . Bima pun menoleh dan menghentikan langkah nya .
" Aku gak tau siapa dia ,Bima ." ucap Amyra di iringi tangisan nya .
" Aku benar benar gak tau siapa dia ? aku hanya mau melupakan kejadian itu , tapi kenapa sekarang semua malah semakin menjadi masalah besar . Apa yang harus aku lakuin ? aku harus gimana ?" tangis Amyra semakin menjadi .
Bima akhir nya duduk di samping Amyra .
" kamu jangan takut Ra , ada aku yang bakal selalu jaga kamu . Kita bisa lupain kejadian itu , tapi kamu harus inget Ra . Sekarang ada nyawa yang harus kamu jaga disini . " ucap Bima mengusap perut Amyra .
Amyra masih menangis pilu .
" apapun yang terjadi , aku bakal selalu ada Ra . " ucap Bima memeluk Amyra .
" Maafin aku Bima , maaf . Setiap malam aku selalu mimpi buruk tentang kejadian itu , bahkan setiap aku menutup mata kejadian itu selalu terlintas di pikiran aku . " ucap Amyra .
" Aku ngerti Ra . Mulai saat ini , kamu gak sendirian . Ok ." ucap Bima mencoba menenangkan Amyra dengan mengusap lembut rambut Amyra .
Cukup lama Amyra menangis di pelukan Bima hingga tak di sadari kalau Amyra tertidur dalam pelukan Bima .
Dengan hati hati Bima membaringkan tubuh Amyra di tempat tidur itu kemudian menyelimuti nya . Bima sejenak menatap lekat wajah Amyra .
" Kenapa wanita baik seperti kamu harus mengalami hal seperti ini Ra . " gumam Bima mengelus pipi Amyra yang menyisakan air mata .
Terlintas pikiran Bima yang membayangkan hal yang terjadi pada Amyra membuat Bima benar benar frustasi dan juga emosi .
" Bagja ! " gumam Bima emosi .
Bima tau kalau kali ini pasti ada sangkut paut nya dengan Bagja , Om Amyra sendiri .
Yang membuat Bima semakin emosi adalah kini Amyra sampai harus menanggung beban hamil , tak hanya di luar nikah . Namun juga kenyataan bahwa Amyra tidak tau siapa yang menghamili nya .
" Harus nya waktu itu aku jemput dia , harus nya waktu itu aku jaga dia lebih baik , harus nya aku .. Ahhh !" gumam Bima kesal menyalahkan diri nya sendiri .
" Maafin aku Ra , karena aku gak jaga kamu dengan benar . " ucap Bima pelan .
" Ada baik nya kamu memang jangan sampai tau siapa laki laki brengsek yang udah ngehamili kamu Ra . Aku gak mau kamu berhubungan dengan laki laki seperti itu . " gumam Bima .
Perlahan bima keluar dari kamar Amyra , membiarkan Amyra tertidur untuk istirahat .
Bima duduk di sofa itu dengan pikiran yang masih kacau . Bima mengambil ponsel nya dan menelepon Elsa .
" Ya , kenapa ?" tanya Elsa di balik telepon .
" Sa , apa semua ini berhubungan dengan Om Bagja ?" tanya Bima to the poin .
" aku rasa sih gitu ,karena gak ada lagi orang yang gila segila Om nya itu . " jawab Elsa .
" Aku harus cari tau Sa , tapi alangkah baik nya kalau Amyra jangan sampai berurusan lagi dengan Om nya itu . Lebih baik kalau Amyra jangan pernah bertemu lagi dengan orang yang sudah menghamili nya . " ucap Bima .Elsa pun berpikir demikian .
" Aku harus cari tau ." ucap Bima .
" Mendingan jangan deh . Kita fokus aja buat jaga Amyra , gak ada bagus nya juga kita berurusan sama orang gila ." ucap Elsa .
" tapi aku gak bisa biarin om nya itu hidup tenang Sa , dia udah hancurin hidup Amyra .Keponakan nya sendiri . " Bima kesal .
" Aku yakin karma pasti ada Bima . Biarin aja mereka tanggung sendiri akibat nya , yang terpenting kini kondisi Amyra .Aku gak kebayang gimana perasaan Amyra saat ini , dia harus menanggung kehamilan di saat seperti ini ." ucap Elsa sedih .
Bima dan Elsa sangat kesal dan juga sedih .
" Aku bakal jaga dia , apapun yang terjadi . " ucap Bima tegas .
*********
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉