NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Dianterin

Padahal tadi ketika baru aja pulang sekolah lebih tepatnya beberapa langkah matahari begitu sangat cerah banget jadi nggak ada kepikiran untuk hujan tapi tiba-tiba aja setelah sudah hampir 10 meter hujan pun tiba Inara pun dengan cepat melangkahkan kaki lebih cepat lagi tapi ya tetap aja namanya hujan kan nggak bisa diprediksi membasahi sedikit demi sedikit baju yang ia kenakan nggak mau untuk berteduh karena bentar lagi bakalan sampai juga mungkin hampir 10 menit kemudian.

Tiba-tiba aja hujan lebat segeralah Robert menyuruh Inara untuk segera masuk ke dalam mobil, awalnya Inara menolak karena nggak mau merepotkan siapapun tapi karena Robert terus-terusan menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam mobil akhirnya ia masuk juga ke dalam mobil!

"Ayo buruan lo ngapain sih masih jalan kaki kayak gitu nih? Lo mau sakit-sakitan da lo mau kalau misalkan besok tolong nggak bisa sekolah lagi ayo buruan gue anterin sampai rumah lo, nggak usah merasa gengsi atau kayak gimana gue bakal nganterin lo selamat sampai di tujuan kok!"

Dan akhirnya setelah pikir panjang masuk juga ke dalam mobil dan berharap kalau misalkan Robert tidak menanyakan sesuatu hal yang membuatnya nanti menjadi salah tingkah dan ia pun merasa kalau misalkan hal-hal kayak gini itu malah kayak canggung dan ngerasa bingung aja gitu!

"Ternyata cewek itu kenapa sih jadi orang tuh terlalu gengsian banget seharusnya nggak usah gengsian kayak gitu kali, gue itu menyuruh lo untuk segera masuk ke dalam mobil biar gue anterin apalagi hujan lebat kayak begini kan gue nggak ada maksud apa-apa karena gue pengen baik aja sama lo jadi gue harap lo nggak usah berpikir yang aneh-aneh!"

"Aku sama sekali nggak ada kepikiran untuk berpikiran ke arah situ kok, aku berpikir kalau misalkan takutnya nanti bakal ngerepotin kamu nanti kamu dituduh-tuduh nggak jelas sama temen-temen kamu kan kamu tahu sendiri kemarin itu ada yang nuduh kita ada memiliki hubungan atau enggak makanya aku tuh berusaha untuk menjaga jarak sama siapapun yang ibaratnya nggak suka sama aku."

Robert tertawa terbahak-bahak dengan apa yang diucapkan oleh Inara ia sama sekali nggak peduli juga sih dengan orang-orang yang nggak suka yang paling penting itu ya fokus sama diri sendiri karena merasa capek aja gitu kalau misalkan memenuhi ekspektasi mereka yang kayak begitu dan nggak akan pernah ada habisnya.

"Ya menurut kamu itu adalah sesuatu hal yang biasa tapi menurut aku itu sangat luar biasa sekali sih karena itu bakalan berdampak sama diri kita sendiri, dan aku tuh kayak aneh aja gitu setiap ada orang yang dekat sama aku seakan-akan mereka tuh nggak suka aja apa ya yang membuat mereka seperti itu aku benar-benar ngerasa bingung banget deh?"

"Ya lo nggak usah berpikiran yang kayak begitu nggak jelas mikirin hal yang gak penting yang paling penting itu adalah ya kita tentang diri sendiri aja ngapain kita mementingkan hal yang nggak penting nggak jelas kayak begitu betul nggak?"

Robert pun menanyakan kepada Inara kenapa sih terlalu sabar banget ketika di sekolah seharusnya itu kalau misalkan kita ngerasa bener atau ngerasa diri kita tuh nggak pernah bersalah ya udah kita balas aja walaupun mungkin kita nantinya bakalan dimarah-marahin di guru BK.

Inara pun tersenyum mengatakan kalau misalkan sampai kapanpun nggak akan pernah bisa untuk membalasnya karena ia dia adalah anak beasiswa yang nggak mungkin banget kalau misalkan bakalan bertingkah bakalan mendapat konsekuesi.

"Ya masa kalau misalkan kita ditindas-tindas nggak jelas kayak gitu kita cuma diem doang sih, seharusnya kan kita harus membalas gue sama sekali nggak suka kalau misalkan gue ditindas kalau misalkan kayak gitu gue diem doang enak aja dia bakalan kayak gitu terus berbuat nggak senonoh sama kita!"

"Ya itu kan pemikiran kamu kamu kan bayar di sekolah, sedangkan aku adalah anak beasiswa jadi nggak mungkin banget aku berperilaku seperti itu ya kalau misalkan dibilang marah kecewa ya pasti tapi kan aku nggak bisa berlaku hal-hal yang ibaratnya nggak suka."

"Em iya juga sih serba salah juga mungkin kalau misalkan gue di posisi lo gue bakal melakukan hal yang sama, akhir-akhir ini gue tuh sama sekali nggak suka banget dengan sikap dan tingkah laku Juanda yang akhir-akhir ini berubah semenjak dia deket sama Kirana gue bener-bener ngerasa ilfil aja gitu."

"Bahkan mamanya Juanda bilang kalau misalkan beliau sama sekali nggak suka dengan hubungan mereka, tapi ya udahlah aku juga nggak mau ikut campur tentang permasalahan ini yang paling penting aku cuma sekedar ngajar dan dapatin uang bulanan udah lebih penting ke arah situ aja nggak ada memikirkan sesuatu hal yang gimana-gimana juga!"

"Iya sih bener juga dengan apa yang kamu bilang."

"Pokoknya gue cuma titip pesan sama lo kalau misalkan lo diperlakukan semena-mena sama orang lain lo harus balas lo harus berani speak up supaya lo bisa dihargain sama orang lain bukan hanya sekali diam doang, ya terserah sih gue kan cuma gue kasih tahu dong sama lo karena harga diri kita tuh lebih segalanya agar bisa dihormati dan dia juga sama orang lain!*

Dan akhirnya sampai juga di rumahnya Inara Inara mengucapkan terima kasih banyak karena udah nganterin ke rumah, dan Inara pun meminta maaf kalau misalkan rumahnya bukan rumah yang mewah atau rumah yang megah, Robert pun sama sekali nggak masalah berteman sama orang yang kayak gitu karena mindset udah berubah banget.

"Siapa yang nganterin kamu sekarang apakah Juanda yang nganterin kamu?"

Inara menggelengkan kepala dan mama menanyakan siapa yang nganterin tadi, Inara mengatakan kalau misalkan yang nganterin Inara itu adalah Robert dan Robert itu adalah teman dari Inara juga di sekolah alias sahabat dari Juanda.

"Robert dia adalah teman dari Juanda dan temen aku juga sih di kelasnya orangnya baiklah tapi ya aku juga nggak terlalu yang gimana-gimana banget selama orang lain itu baik sama aku ya aku bakalan berbuat baik sama dia Mah!"

"Oh. Mama pikir kalian ada hubungan satu sama lain, kamu boleh aja aku deket sama cowok dan kalau misalkan kamu pengen suka-sukaan sama cowok nggak masalah yang paling penting itu adalah kamu tahu jaga diri baik-baik tuh kayak gimana. Dan yang paling terpenting itu adalah kamu harus bisa jadi diri kamu sendiri gak usah berpikiran menjadi orang lain udah itu aja sih yang paling penting dalam hidup kita tuh bagaimana."

"Em aku masih santai sama kesendirian aku, dan aku juga pengen fokus sama sekolah aku kan banyak banget langkah-langkah yang pengen aku jalani aku juga nggak ada pikiran sesuatu hal yang gimana-gimana yang paling penting ya udah jalani aja apa yang paling penting dalam hidup kita."

Mama tersenyum dengan apa yang diucapkan oleh Inara yang paling penting kita nggak usah memikirkan hal yang terburuk dalam hidup kita tapi kita juga nggak boleh terlalu bahagia jadi harus aja yang hal yang baik.

Entah kenapa Inara bersin-bersin mungkin tadi itu sempat hujan kali ya tapi untungnya Robert mengajaknya untuk pulang bareng bersama.

"Kamu ganti baju terlebih dahulu mau bakalan membuatkan air hangat supaya tenggorokan kamu itu jauh lebih lega dan hidung kamu tuh nggak terlalu meler oke."

Inara mengangguk dan tersenyum segeralah ia masuk ke dalam kamar untuk segera mengganti pakaiannya yang sudah basah ini berharap besok bakalan bisa berangkat ke sekolah dengan baik dan nggak ada kendala-kendala yang terjadi seperti apa yang diucapkan oleh Robert tadi!

Mama menaruhnya minuman hangat itu di atas meja dan mempersilahkan Inara untuk segera meminumnya. "Kamu lain kali kalau hujan berteduh terlebih dahulu soalnya hujan kayak gini itu zamannya udah nggak nyaman jadi kamu harus segera berteduh oke?"

Inara mengangguk dan tersenyum dengan apa yang diucapkan oleh mama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!