Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.
"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen
"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara
Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part - 6
"San siapin gaun dan jas pesanan nyonya Rigan ya." pinta Alisha.
"Siap nona muda." Sandra berucap sambil mengerlingkan mata nya.
Setelah itu Sandra menyiapkan sedangkan Alisha berkutat dengan desain baru milik klien nya yang lain. Hari ini memang sangat sibuk untuk Alisha, padahal ia sudah membuat agar pesanan hanya maksimal dua saja perhari nya.
Namun, setiap hari nya store nya sangat ramai dikunjungi oleh para wanita pecinta fashion itu. Tak hanya memilih yang di toko mereka juga selalu memesan khusus model dan apa yang mereka mau.
"Mari ikut saya nyonya."
Dengan hormat Sandra menggiring nyonya Rigan tersebut ke dalam ruangan.
"Tunggu sebentar nyonya saya panggilkan dahulu Alisha nya." lanjutnya
"Baiklah."
Tak lama kemudian Alisha pun menghampiri Evelyn sambil membawa sebuah gaun untuk pesta tersebut dibantu dengan Sandra dan karyawan lainnya.
"Wow ini sungguh memukau, sungguh di luar ekspektasi saya."
Dengan mata berbinar-binar Evelyn atau biasa disebut nyonya Rigan ini tak hentinya tersenyum merekah melihat apa yang di pesan nya sungguh luar biasa.
"Apa ada yang mau anda tambahkan nyonya?" Tanya Alisha.
"Tidak tidak gaun nya sudah se cantik ini."
"Kami sangat senang jika anda puas." Ucap mereka serempak.
Setelahnya Evelyn pun mencoba gaun tersebut di bilik ruang ganti untuk benar-benar memastikan ini akan cocok atau tidak di postur badan nya. Ia keluar dengan percaya diri, lalu memperlihatkan kepada Alisha dan Sandra.
"Wahh anda sangat cantik nyonya, Tuan Rigan pasti akan terpesona melihat anda." goda Sandra.
"Kamu bisa saja Sandra." balasnya sambil terkekeh.
Tapi memang benar di usia nya yang tak lagi muda, Evelyn atau nyonya Rigan ini sungguh masih terlihat cantik dan juga bugar. Benar-benar awet muda.
"Terimakasih atas kerja keras kalian telah membuat dan merancang kan gaun ini dengan begitu sempurna, saya harap kalian akan datang ke acara nya." pinta Evelyn.
"Tentu saja kami akan datang nyonya, benar kan Al?" tanya Sandra
"Betul nyonya dapat kami pastikan akan hadir di acara anda." jawab Alisha
Kemudian nyonya Evelyn pun diantar keluar dari ruanga, tak lupa Alisha dan juga Sandra membantu untuk mengantarkan gaun tersebut ke parkiran yang telah disambut oleh pak Irwan sang sopir.
"Biar saya saja nona."
Dengan hati-hati Pak Irwan memasukan ke dalam mobil.
"Terimakasih nyonya, semoga acaranya berjalan dengan lancar."
"Terimakasih juga atas kepercayaan Anda sudah memesan ke butik Alsh Mr nyonya."
Bergantian Sandra juga Alisha berucap kepada Evelyn sambil memberi hormat.
"Terimakasih nak, saya tidak akan kecewa karena sudah langganan disini."
...----------------...
Berbeda dengan sang mommy yang sedang berbahagia, Askara sedang dilanda pusing-pusing nya.
Bagaimana tidak dasi yang tadi pagi rapi sekarang sudah melonggar, tak lupa dengan jas yang sudah terbuka, juga kemeja yang sudah tergulung sampe siku. Ia beberapa kali memijat kepala nya.
Akibat mengejar tumpukan berkas-berkas ini untuk segera di selesaikan Askara benar-benar sudah muak melihat tulisan dan angka yang ada di depan mata nya.
Askara kemudian merogoh saku celana nya dan menghubungi sang asisten.
"Gantikan saya meeting untuk tiga puluh menit kedepan, saya ingin tidur sebentar." titahnya
Lalu Askara masuk ke dalam kamar milik pribadinya dan mengunci ruangan tersebut yang kedap suara itu.
Sedangkan di luar Riani tanpa permisi masuk ke dalam ruangan sang CEO, setelah berhasil membuka pintu ia celingak-celinguk tidak menemukan sang atasan.
"Dia dimana?" batinnya.
"Ga mungkin pergi keluar kan? Kan pasti lewat meja di depan."
Riani melihat-lihat ruangan Askara, ruangan yang sangat nyaman dengan aksesoris yang tidak terlalu ramai namun berkesan. Saking antengnya ia melihat koleksi barang-barang milik Askara sampai tak sadar jika ada orang lain yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Anda sedang mencari apa nona Riani?"
Deg
Riani sungguh terkejut lalu dengan cepat membalikkan badan dan melihat asisten Rio sudah berada di hadapan nya.
"Tidak Tuan asisten saya hanya melihat-lihat saja." Dengan gugup Riani berucap.
"Melihat-lihat untuk apa? Apa ada hal yang bikin Anda penasaran?" tanya Rio.
"Eh-hh tidak Tuan tadi saya ingin menanyakan kepada Tuan Askara barang kali ia membutuhkan sesuatu tapi saya ketuk ruangan nya tidak ada balasan, saya hanya takut Tuan kenapa-kenapa." jawab Riani sambil menundukkan kepala nya
"Tuan sedang istirahat di dalam kamar pribadi nya, jika dia membutuhkan sesuatu pasti ia akan berbicara. Saya tegaskan sekali lagi jika tidak ada kepentingan selain pekerjaan jangan asal masuk ke dalam ruangan, karena tuan tidak suka. Paham?"
"Baik Tuan Rio saya paham, maafkan saya telah lancang masuk ke dalam ruangan."
"Cepat keluar sekarang sebelum tuan Askara bangun!" Dengan tegas rio memerintahkan Riani untuk keluar.
Tanpa menunggu waktu Riani dengan cepat melangkah kan kaki nya untuk keluar dari ruangan itu.
"Ck, gitu aja dilarang." gerutu nya.
"Awas aja nanti kalo seorang Riani sudah dapat meluluhkan hati sang tuan dingin itu, aku akan pastikan si Rio itu memohon-mohon kepadaku."
Dengan tersenyum smirk Riani membayangkan apa yang ia rencanakan akan berhasil, pasti ia akan sangat bahagia menjadi nyonya Askara.
