NovelToon NovelToon
Istri Diatas Ranjang

Istri Diatas Ranjang

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Perjodohan / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:463.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: gustikhafida

Hay gaes, penasaran kan sama cerita Dave dan Vera yang tiba-tiba menikah.

Sebelum kalian membaca cerita ini, ada kalanya kalian membaca ceritaku yang judulnya "Partner Ranjang Om Duda"

Dave William Pratama, Putra tunggal dari keluarga Pratama, nasib percintaan tidak semulus seperti wajahnya.
Mencintai sahabatnya yang bernama Zena, membuat Dave harus menikahi Vera, adik tiri dari Zena.

Kecelakaan yang menimpa ibunya, telah merengut nyawa keluarga Vera, membuat Vera terpaksa menikah dengan Dave.

Verania Putriani, wanita cantik yang usianya baru menginjak 20 tahun. Sebagai mahasiswa yang terpopuler di kampusnya, banyak yang mengagumi kecantikannya, dia merupakan kekasih dari Putra Cort Wilson.

Di saat malam pertamanya dengan Dave, Vera justru pingsan dan dinyatakan keguguran.

Amarah, kebencian, sangat jelas tercetak di raut wajah Dave.

Yuk, simak ceritanya. Cerita ini khusus aku buat di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

"Cepat selesaikan makananmu, lalu pijat tubuhku," titah Dave menutup bukunya.

Sebagai wanita yang keras kepala, Vera berusaha mengabaikan ucapan suaminya. Dia memperlambat menghabiskan makanannya.

"Astaga aku tidak menyangka akan mempunyai istri tuli!" gumam Dave membenarkan posisi tidurnya, "Aku hitung sampai tiga. Jika dalam hitungan ke tiga tidak ada pergerakan darimu, maka bersiap-siaplah menerima hukuman dariku!" lanjutnya lagi.

Vera menghembuskan nafasnya kasar, dia sama sekali tidak takut dengan ancaman suaminya. Hanya saja, dia takut dengan hukuman yang akan diberikan suaminya.

'Untuk malam ini, aku akan menuruti semua permintaannya. Tapi, besok ... besok aku akan mencari celah untuk kabur dari tempat terkutuk ini,' batin Vera meletakkan nampan berisi piring dan gelas kotornya di sofa. Dia berjalan dan mencuci tangannya.

'Selain jahat, dia juga jorok,' gumam Dave dalam hati, saat melihat nampan tergeletak di sofa.

Vera keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menduduki tepi ranjang.

"Cepat naik, dan pijat punggungku!" titah Dave melirik sekilas istrinya.

"Iya," jawab Vera mengikis jarak dengan suaminya, "Pijat apanya Mas?" tanya Vera memandang punggung polos Dave.

"Punggung, jangan lupa baluri dengan minyak," ucap Dave memejamkan matanya.

Vera menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebelumnya, dia belum pernah dipijat atau memijat orang, "Minyak apa Mas?" tanya Vera polos.

"Apa saja! cepat!" seru Dave.

"Tunggu Mas, aku ke dapur sebentar," ucap Vera menurunkan kakinya dari ranjang. Dia mengambil nampan piring kotornya dan keluar dari kamar, "Minyak apa saja?" gumam Vera, "Aku coba cari di dapur, siapa tahu aku menemukan minyak yang dimaksud Mas siapa ya ... aku lupa namanya," lanjut Vera.

Setelah sampai di dapur, Vera meletakkan nampan itu di tempat piring kotor lainnya, "Minyak, aku harus cari minyak," gumam Vera mengedarkan pandangannya, "Ah itu dia, minyak yang aku cari. Tapi, bagaimana cara membawanya?" ujar Vera mengambil satu botol minyak sayur di dapur.

"Kata Mas-Mas itu, minyak apa saja. Berarti jika aku menggunakan minyak ini bisa dong?" ujarnya lagi.

Vera mencari wadah kecil lalu menuangkan sedikit minya sayur ke wadah tersebut, 'Semoga, kali ini aku melakukan hal yang benar,' batin Vera menutup botol minyak dan meletakkannya di tempat semula. Dia berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Krek ...

Pintu terbuka, Vera masuk ke kamar dan menutup pintu kembali, "Kenapa lama sekali!" pekik Dave saat mendengar suara pintu terbuka.

"Ma-maaf Mas, aku ... aku mencari minyak dulu," jawab Vera berjalan dan berdiri di dekat suaminya.

"Cepat pijat punggungku! Dan jangan lupa sebelum dipijat, baluri punggungku dengan minyak," ucap Dave.

"I-iya Mas,"

Dave merasa aneh, dia tidak mencium bau aromatherapy dari minyak yang dibawa istrinya, "Tunggu dulu," ucap Dave membalikkan tubuhnya menghadap istrinya yang sudah duduk di tepi ranjang, "Dapat minyak itu darimana?" tanya Dave menatap Vera.

Vera menunduk, "Dapur Mas," jawab Vera dengan tangan bergetar.

"Dapur?" pikir Dave, "Shhhit! Jangan-jangan kau mengambil minyak sayur yang berada di dapur!" ucap Dave mengambil wadah berisi minyak yang dibawa Vera, "Bodoh! Aku tanya padamu sekali lagi! Sekolah sudah berapa tahun ha!" pekik Dave meletakkan minyak itu di atas meja, "Jawab! Sekolah sudah berapa tahun!" ulangnya lagi.

"La-lama Mas, kurang lebih 14 tahun," jawab Vera mengaitkan jemarinya dengan jemari lainnya.

"Lalu? Apa menurutmu ini masuk akal! Atau kau, sengaja memancing emosiku?" pekik Dave.

"Ti-tidak Mas, a-aku hanya menuruti permintaan Mas saja," jawab Vera menggeser posisi duduknya agar berjauhan dengan suaminya.

"Benar-benar menguji kesabaran ku! Sebelumnya aku berniat untuk tidak menyentuhmu malam ini. Tapi, berhubung kau sudah membuat kesalahan, maka sudah sepantasnya kau mendapat hukuman dariku!" ucap Dave menarik tangan Vera agar terjatuh di atas tubuhnya.

"Ja--" ucapan Vera terhenti saat tubuhnya sudah berada di atas tubuh Dave. Sesaat mata mereka saling bertemu, "Ma-maafkan aku Mas, a-aku akan mencari minyak lainnya lagi," ucap Vera saat tersadar.

Dave tersenyum tipis, dia menukar posisi tubuhnya dengan Vera. Sehingga Vera sudah berada di bawah kendali Dave.

"Aku mohon Mas, jangan lakukan ini. Aku sedang sakit," pinta Vera memelas.

"Haha, aku akan menyembuhkan rasa sakitmu ini. Akan ku buat kau melayang sesaat," bisik Dave ditelinga istrinya.

Perlahan tapi pasti Dave mencium dan melummaat bibir mungil Vera, perlahan ciuman itu turun ke leher jenjang Vera meninggalkan beberapa tanda jejak kepemilikan Dave.

Tangan Vera memukul dada serta punggung suaminya. Tiba-tiba rasa mual dan pusingnyanya datang dan tidak bisa ditahan lagi.

"Hentikan, aku mohon hentikan," lirih Vera saat Dave membuka paksa pakaian tidurnya.

Setelah berhasil membuka paksa pakaian istrinya, mata Dave dimanjakan dengan pemandangan yang begitu indah. Kedua gunung yang masih tertutup rapat.

"Aku akan menghentikan semuanya setelah aku puas," bisik Dave membuka pengait brraa milik Vera.

"Jangan! Jangan lakukan ini!" berontak Vera memegang tangan suaminya yang sedang melepas pengait brraanya.

Dave menyeringai, dia mencengkram tangan istrinya agar tidak menganggu aksinya, "Diam! Diamlah! Melayani suami adalah kewajiban seorang istri!" bentak Dave meremmaaas salah satu gunung kembar Vera menggunakan tangan kosongnya.

'Jika kita saling cinta, aku akan diam dan merelakan tubuhku untukmu Mas, tapi ini situasinya berbeda. Aku masih mencintai pacarku dan aku pernah melakukan ini dengan pacarku,' batin Vera menjerit.

Tetesan demi tetesan air keluar dari pelupuk mata Vera. Tak ada kenikmatan atau kehangatan yang diberikan Dave saat melakukan hubungan dengannya.

"Pelan-pelan Mas," Sudah berapa kali kata itu keluar dari mulut Vera.

Seakan tuli, Dave menaik turunkan pinggangnya dan tak lupa dia mempercepat ritmenya membuat Vera merasakan gejolak aneh. Rasa sakit benar-benar menghantam perutnya.

"Perutku sakit Mas," lirih Vera diabaikan Dave.

Melihat istrinya menangis, Dave tersenyum puas. Dia semakin mempercepat ritme nya sampai-sampai Vera kehilangan kesadaran dan mengeluarkan banyak cairan kental berwarna merah di bagian sensitiifnya.

"Bangun! Hei bangun!" tangan Dave menepuk pipi halus Vera, "Jangan pura-pura pingsan!" lanjutnya lagi.

Tidak ada balasan dari istrinya, membuat Dave menarik senjatanya. Dia melihat banyak darah membasahi selimutnya.

"Dasar wanita lemah!" gumam Dave, dia meraih ponselnya dan menghubungi dokter pribadi keluarganya.

"Cepat datang kemari. Aku tunggu sampai 15 menit, jika melebihi waktuku ... kau akan--"

"Hemm" ucap seorang wanita langsung memutuskan panggilan Dave.

Setelah menunggu 10 menit, akhirnya dokter pribadi yang bernama Elsa pun datang, "Ada apa Dave! Aku sedang bekerja," kesal dokter Elsa.

"Periksa dia El," titah Dave menunjuk Vera yang tergeletak di kasur, "Tiba-tiba dia pingsan dan mengeluarkan darah di bagian sensittifnya," lanjutnya lagi.

Dokter El, berjalan lalu memeriksa keadaan Vera. dari denyut nadi, detak jantung dan lainnya, "Dia siapa mu Dave?" tanya dokter El, setelah menyelesaikan pemeriksaannya.

"Bukan siapa-siapa ku, bagaimana keadaannya?" tanya Dave.

Bersambung😘

1
Devi Sartika
kok Uda tamat aja
dermawann sitorus
yah sedih bgt,lanjut dong thor jangan tamat,pdhal cerita nya seru🙁🙁
Iis Sulis
ko tamat
Iis Sulis
tarik nafas dan tiup jangan panik ver.. santai aja
Sofia Askana
udah.gitu doang Thor...🤦
ya bagus sih ceritanya. walaupun berkutat di peran utama nya aja. 👍
Devi Sartika
upaya knp lama ya
Akunbaru Bana
lanjut dong thor seru ni
Akunbaru Bana
kenapa ngk tiap Ari up nya thor.. cerita nya seru tp Thor nya malas up..yg semangat dong thor..biar rame
Devi Sartika
kok upnya dikit 😭😭
Akunbaru Bana
up nya yg banyak dong thor
Akunbaru Bana
yg banyak dong thor up nya..biar rame trus yg baca.. hehehe
Ari Hidayati
kok balas dendam
lilah adawiyah
Haahh😧😧ini gini doang ending ny??????
Devi Sartika
up lg
Akunbaru Bana
kok belum up Thor
Dedeh Dian
hem
Dedeh Dian
emh dokter nya ternyata cewek ya...yang waktu itu periksa istri dave
Dedeh Dian
ha ha ..orang licik harus dilicikin lagi ya Thor...
Dedeh Dian
aq siap mengikuti alur ceritamu Thor.makasih
Dedeh Dian
wah seru juga ya..masih abu abu nih Thor...klo memang konflik keluarga..tapi belum tau persis nih dan belum bisa menyimpulkan...siapa kenapa dan bagaimana ..ok thor...makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!