NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Cintamanis / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 - Aku Sanggup

Sesuai keinginan Tika, malam ini Kiran mendatangi sang kakak yang sedang berada di dalam kamarnya.

Mengatakan jika kini ia bersedia menikah dengan Aslan, seolah menutup mata bahwa laki-laki itu sudah memiliki seorang istri.

"Kenapa? apa karena pria badjingan itu kamu mau menerima pernikahan ini?" tanya Fahmi dingin, ia masih sibuk membaca beberapa berkas. Sedangkan Kiran berdiri di samping meja kerja sang kakak.

"Iya." jawab Kiran jujur, lagipula sudah tak ada lagi yang bisa ia tutup-tutupi.

Fahmi berdecih, tertawa seolah merendahkan.

"Pernikahan bukan perkara mudah. tidak peduli apa alasanmu, saat sudah menikah dengan Aslan, maka dia adalah imam mu. Imam yang harus kamu hormati dan patuhi. Apa kamu sanggup?"

Kiran tak langsung menjawab, ia meremat kedua tangannya dengan kuat.

Menahan amarah sekaligus ego yang sudah sampai di ubun-ubun.

Jika boleh, ia ingin mengacuhkan Aslan setelah pernikahan nanti, tak ingin menghormati apalagi sampai patuh. Aslan dimatanya hanyalah anak kecil yang tak pantas menjadi seorang imam.

"Jawab." ucap Fahmi mengintimidasi.

"Aku sanggup Mas, aku tidak bodoh, aku tau bagaimana caranya memperlakukan seorang suami." jawab Kiran lirih, jawaban bohong hanya untuk menyenangkan sang kakak.

"Baiklah, malam ini aku akan langsung menemui keluarga Aslan."

Hening, tau tak ada yang harus dibicarakan lagi akhirnya Kiran pamit keluar.

Berulang lali ia menarik dan menghembuskan napasnya dengan kasar, entah apa yang akan ia hadapi nanti, tentang pernikahannya dengan Aslan.

Semuanya terasa abu-abu, tak bisa ia tebak. Seolah memasuki dunia yang gelap gulita. Tak tahu harus kemana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dan benar saja, tak lama setelah Kiran keluar dari kamarnya, Fahmi langsung mendatangi keluarga Aslan.

Selesai berbicara secara resmi pada seluruh anggota keluarga tentang persetujuan Kiran, kini Fahmi mengajak Aslan untuk bicara berdua.

Pria berbeda usia ini duduk di teras rumah, kopi di atas meja hanya sebagai pajangan. Tak disentuh sedikitpun oleh keduanya.

"Kamu harus tahu Lan, saat ini Kiran sedang terpuruk-terpuruknya. Mungkin kamu tahu, jika belum lama ini kekasih Kiran menikah, sesaat setelah mereka merencanakan pernikahan," ucap Fahmi memulai pembicaraan. Tak ingin ada yang di tutup-tutupi, karena nanti sepenuhnya ia akan menyerahkan sang adik pada Aslan.

"Iya Mas, saya tahu," jawab Aslan jujur, karena kabar itu sudah menjadi buah bibir di perumahan ini.

"Kiran menerima pernikahan ini untuk melupakan Alfath dan melanjutkan hidupnya, jadi bersabarlah untuk membimbing Kiran agar menjadi seorang istri yang sesungguhnya." jelasnya lagi lalu menghembuskan napas berat.

Aslan tak menjawab, ia hanya mengangguk kecil.

"Saya tahu, Kiran bukan wanita yang sempurna. Tapi saat dia sudah menjadi istrimu, tolong, perlakukan dia dengan baik meski tak ada cinta diantara kalian."

Hening.

Aslan terdiam, ia merasa jika Fahmi menganggap pernikahan ini hanya akan memberatkan dirinya, padahal tidak seperti itu. Aslan bersungguh-sungguh ingin membina rumah tangga, saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Mas, jangan salah paham dulu. Aku sama halnya dengan mbak Kiran. Aku punya banyak kekurangan. Aku malah sangat berterima kasih mbak Kiran mau menerimaku."

Fahmi terkekeh, sedikit lucu ketika Aslan memanggil sang adik dengan sebutan Mbak.

"Kalau begitu biasakan memanggil Kiran dengan sebutan namanya, jangan panggil Mbak lagi." saran Fahmi masih dengan terkekeh pelan, lucu.

Sedikit, tapi Aslan pun ikut tersenyum.

"Iya Mas," jawabnya menurut.

Setelah berbincang panjang kali lebar, akhirnya tepat jam 10 malam Fahmi pamit untuk pulang. Fahmi juga mengatakan, selama Aslan mengurus surat-surat pernikahan itu, ia akan menitipkan Kiran pada salah satu temannya.

Sengaja membuat Kiran pergi dari rumah agar tidak bisa bertemu dengan Alfath.

Aslan menyetujui, ia bahkan menawarkan diri untuk besok bisa mengantar kepergian Kiran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah Fahmi benar-benar pulang, Aslan menutup pintu rumahnya dan mulai masuk ke dalam kamar.

Ternyata Maya belum tertidur, masih duduk sambil bersandar di atas ranjang menunggu kedatangan sang suami.

"Lama sekali, Mas?" tanya Maya heran, penasaran sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan.

Fahmi tak langsung menjawab, ia ikut naik ke atas tempat tidur dan sama-sama duduk bersandar di sana. Perlahan, ia menarik salah satu tangan sang istri untuk digenggamnya erat.

"Aku baru bicara dengan mas Fahmi, tapi kamu sudah cemburu. Bagaimana kalau aku sampai bicara dengan Kiran?" tanya Aslan menggoda.

Deg! hati maya tersengat, ngilu saat mendengar suaminya sudah tak menggunakan panggilan Mbak untuk Kiran.

Ia tersenyum getir, baru seperti ini saja ia sudah merasa tak nyaman.

"Apa kamu ingin aku membatalkan pernikahan ini? ini belum terlambat jika kamu mencegahku." ucap Aslan sungguh-sungguh dan Maya langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak Mas, aku tidak cemburu, aku sudah ikhlas," jawab Maya bohong.

Sabar, adalah hal yang harus Maya lakukan saat ini. Ia yakin suatu saat nanti Aslan dan Kiran pun akan berpisah dengan sendirinya.

Lagipula yang terpenting adalah Anak, bukan tentang perasaannya apalagi tentang Kiran.

"Benar?" Aslan meyakinkan dan Maya mengangguk mantap.

"Iya Mas."

Perlahan, Aslan menarik sang istri untuk didekapnya erat. Ia juga menciumi pucuk kepala Maya berulang.

"Maafkan aku sayang." ucap Aslan pelan, ia tahu walau bagaimanapun pasti Maya akan akan terluka.

Bagai dua bilah mata pisau yang sama-sama tajam, kesana kesini ia akan menyakiti hati keduanya.

"Jangan minta maaf, Mas. Aku malah semakin sedih kalau kamu terus meminta maaf." jawab Maya apa adanya, tiap kali ia mendengar sang suami mengucapkan kata maaf, itu seolah Aslan lah yang menginginkan pernikahan ini.

Padahal Aslan tak pernah mau, dan ia terus yang memaksakan kehendak itu.

"Besok aku akan langsung mengurus surat-surat pernikahan, jika semuanya lancar, mungkin 2 minggu lagi aku akan segera menikah dengan Kiran."

Maya mengangguk dalam dekapan, ia hirup dalam-dalam aroma tubuh sang suami, sebelum nanti ia berbagi.

"Saat mengurus itu juga mungkin aku akan sering bertemu dengan Kiran_"

"Iya Mas, iya. Percayalah, aku sudah ikhlas, jadi jangan berpikir aku akan menangis diam-diam saat melihat Mas Alsan sedang bersama mbak Kiran." potong Maya cepat sambil mendongak menatap netra sang suami.

Maya bahkan sedikit tersenyum, seolah menertawakan kecemasan Aslan.

"Kenapa kamu bisa seikhlas itu, apa kamu sudah tidak mencintaiku?" tanya Aslan, dahinya berkerut bingung sekaligus curiga.

Maya terkekeh, benar-benar pertanyaan yang lucu, pikirnya.

"Mana mungkin aku tidak mencintai Mas Aslan lagi, Mas itu cinta pertama dan cinta terakhirku." jawab Maya setelah selesai dengan tawanya.

Ia menatap lekat mata sang suami hingga terkunci dan tak teralihkan.

Keduanya sama-sama tersenyum, lalu larut dalam sentuhan.

1
Luh Somenasih
kok di kasi meninggal bu wid nya kak lunox
Luh Somenasih
turut bahagia buat kalian
Luh Somenasih
baguslah... aku bahagia kalo maya di ceraikan
Luh Somenasih
ingat mata ada hukum tabur tuai.....gimana kalo kamu di posisi kiran?
Dahniar
Luar biasa
Devi Lingkar Bentang
🤣
Verawati Khaira
Luar biasa
Mardiana
innalilahi wa innailaihi rojiun.....😭😭
Mardiana
😭😭😭😭😭
Mardiana
yaaaa....ampiiuunn...😲
Sagitarius
mampuus, rasain lu 🔥
Wahyunni Winarto
banggkee kata nya ikhlas nyatanya mAlah nabuh gendang musuhan
Wahyunni Winarto
maya ne ora jelasss
Wahyunni Winarto
hmmm adil makmur merata mn ada
adanya iya meranaaa
Wahyunni Winarto
huooooo laki² cintanya bnyk men iyaakkk😀😀
Mardiana
Aslan biasa punya 2 istri sekarang punya satu istri dah gitu harus puasa.... apakabar nya tuhh tahan gak yaaa...😁🤭🤭
Mardiana
yaa ampiuunnn umiii... ngajarinnya okee bangettt 🤣🤣🤣
Hari Saktiawan
yang lalu biarlah berlalu
komalia komalia
anak nya alfat akbar sama sisil jodoh nya sama siapa ya
komalia komalia
ada engga kisah nya zyan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!