Wedding Disaster

Satu minggu setelah Azura mengembalikan buku catatan Denis, setiap kali berpapasan dengannya Denis pasti menyapa Azura. Dan itu membuat hati Azura berbunga-bunga. Tak di sangka Denis masih mengingat namanya, bahkan kini Denis sudah kembali seperti dulu lagi Denis yang ramah dan murah senyum pada siapa pun.

Azura bersyukur jika Denis sudah mulai melupakan Olivia. Kabar terakhir yang di dengar Olivia memutuskan cuti kuliah selama setahun untuk memperdalam pekerjaannya sebagai model. Kini Azura dan Denis pun semakin dekat setelah mereka bertukar nomor ponsel.

"Ciiee yang lagi bahagia.." Agnes menggoda Azura yang senyum-senyum sendiri melihat layar ponselnya. Namun Azura tidak memperdulikan Agnes dan tetap fokus berbalas pesan dengan Denis.

"Jadi udah sejauh mana hubungan kamu sama kak Denis?"

"Kasih tahu gak ya?"

"Diih jahatnya! sama temen sendiri juga."

"Aku sama kak Denis masih temenan Agnes!"

"Masa sih? aku kok gak percaya ya?"

"Ya udah! di bilangin gak percaya." Azura mencebik kesal karena Agnes tidak mempercayai ucapannya.

"Jadi kapan kamu mau nembak kak Denis?"

Azura mendelik menatap Agnes tajam "apa sih Nes masa aku nembak duluan. Mau di taroh dimana muka aku!"

"Ya kali." kekeh Agnes.

Saat tengah asyik berbincang tiba-tiba Denis menghampiri Azura ke kelasnya. Azura langsung merapihkan buku-buku yg tergeletak di mejanya setelah selesai kelasnya bu Ratna.

"Udah siap Ra?" Denis menarik kursi agar menghadap Azura.

Azura mengangguk dan tersenyum "iya kak."

"Duuh yang mau jalan udah jemput aja nih." goda Agnes.

"Ayo Nes kalau mau ikut bareng! kita jalan bertiga!" tawar Denis.

Agnes terkekeh "ah kak Denis kalau jalan bertiga berarti yang satunya setan donk. Aku gak mau kak jadi bayang-bayang kalian."

"Apa sih Agnes! orang kita cuma mau cari buku kalau mau ikut ayo!!"

"Gak usah.. beneran aku mau langsung pulang, udah di tungguin nyokap soalnya."

"Bener nih gak ikut?" tanya Denis memastikan.

"Iya. Kalian berdua have fun ya! Jagain Azura kak!"

"Baiklah kalau gitu kita pamit ya Nes." setelah itu Azura dan Denis berlalu pergi dari hadapan Agnes.

🍂🍂🍂

Setelah tiga bulan kedekatan antara Azura dan Denis, pada suatu malam pergantian tahun Denis menyatakan perasaannya dan mengajak Azura berpacaran. Bak gayung bersambut cinta yang sudah lama di nantinya pun kini terpampang nyata di hadapan Azura. Tak ada yang bisa menggambarkan kebahagiaannya saat itu, saat seseorang yang di sukainya ternyata mempunyai perasaan yang sama dengan Azura.

Tak ingin membuat Denis menunggu lama Azura pun memberikan jawaban atas perasaannya saat ini. Denis yang belum lama di rundung nestapa karena penghianatan sang mantan, kini sudah mencoba menata hatinya kembali. Azura lah orang yang tepat mengisi kekosongan di hati Denis.

"Makasih ya Ra! aku bahagia banget." Denis langsung membawa Azura kedalam pelukannya. Malam itu dibawah langit yang bertabur bintang kedua sejoli yang sedang di mabuk asmara saling merekatkan pelukannya. Angin malam yang berhembus tidak membuat keduanya merasa kedinginan karena posisi mereka kini berada di rooftop sebuah restoran.

Tepat jam dua belas malam terdengar suara kembang api yang saling bersahutan di atas langit ibukota. Azura dan Denis melepas pelukannya dan menatap takjub kembang api di atas. Malam pergantian tahun itu merupakan malam yang bersejarah bagi Azura.

Saat tengah menatap indahnya percikan kembang api, tiba-tiba pikiran Azura melayang pada saat beberapa tahun silam. Bayangan seorang anak laki-laki seusianya yg membawa tongkat tiba-tiba terngiang di pikiran Azura.

"Aku mau setelah melihat nanti kita bisa menikmati indahnya kembang api."

"Iya aku pasti akan nemenin kamu Tan melihat kembang api."

"Janji ya Ra?"

"Iya aku janji. Tapi kamu jangan lama-lama perginya!'

"Aku janji! Setelah melihat aku akan langsung mencari kamu."

Deg

Azura langsung memegang dadanya begitu mengingat sekilas percakapannya di masa kecil dulu. Bahkan kini Azura sudah lupa sosok pria di masa kecilnya itu. Hanya sesekali sosok itu selalu hadir di dalam mimpinya, tapi Azura tidak bisa mengingat wajahnya dengan jelas.

"Azura..!!" Denis merangkul bahunya ketika di lihatnya Azura hanya melamun.

"Eh..i..iya kak." Azura mengerjap mendengar suara Denis.

"Kenapa malah bengong kembang apinya udah habis Ra! ayo kita duduk lagi!"

Azura mengangguk dan kembali menuju mejanya bersama Denis.

"Habis ini kita langsung pulang ya Ra, aku takut orangtua kamu khawatir."

"Papa sama mama udah tahu aku pergi sama kamu kak, buat ngerayain tahun baru."

"Oh gitu. Jadi kita mau sampe pagi nih disini?" goda Denis.

"Ya nggak juga kak!" Azura memukul bahu Denis pelan.

"Ya udah habisin dulu makanannya setelah itu kita pulang!"

Azura mengangguk mengiyakan ucapan Denis. Setelah melewati pergantian tahun bersama,Azura pun di antar pulang oleh Denis.

Seperti mimpi Azura tidak menyangka jika dia bisa meraih apa yang di inginkannya. Tahun itu Denis merupakan anugerah yang paling indah di hidup Azura terlepas dari bayang-bayang pria di masa kecilnya. Denis menyayangi Azura dengan tulus dan sepenuh hati begitu pun sebaliknya bahkan cinta Azura lebih besar daripada Denis.

Satu tahun enam bulan menjalin kasih, Denis mantap untuk melamar kekasih pujaan hatinya. Tak ada yang lebih indah pada hari itu saat Denis meminta Azura untuk menjadi istri dan ibu untuk anak-anaknya nanti.

"Selamat ya Ra aku gak nyangka secepat itu kak Denis ngelamar kamu." Agnes langsung memeluk Azura sesaat setelah mereka selesai wisuda.

"Iya Nes tapi aku sedih harus pisah sama kamu!"

"Aku minta maaf bukannya gak sayang sama kamu, tapi aku harus lanjut S2 ke Jepang."

"Iya Nes hati-hati kamu di negeri orang, kalau ada waktu sempetin datang ke pernikahan aku!!"

"Aku pengen banget Ra datang ke acara nikahan kamu sama kak Denis, tapi jarak Jakarta-Jepang kan jauh. Aku cuma bisa doain aja semoga pernikahan kamu nanti sama kak Denis di beri kelancaran. Jangan lupa kasih aku kabar jika kamu sudah resmi jadi istrinya kak Denis!"

Azura mengangguk dan hanya bisa pasrah saat Agnes akan melanjutkan pendidikannya ke Jepang. Persahabatannya selama empat tahun kini harus terpisah jarak dan waktu

"Udah ngobrolnya?" Denis datang menghampiri Azura, setelah bertemu dengan beberapa teman satu angkatannya dulu yang datang menghadiri wisuda. Denis kini sudah bekerja di perusahaan milik keluarganya.

"Iya kak."

"Aku pamit dulu Nes!"

"Iya Ra sampai ketemu di lain waktu dan kesempatan."

Azura dan Agnes kembali berpelukan sebelum akhirnya mereka benar-benar berpisah dalam waktu yang lama.

bersambung..

🍂🍂🍂

...Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, vote, koment dan masukin ke daftar favorit. Dukungan kalian sangat berharga bagi author🙏😍...