Terpaksa Menikah

Mobil Dave sudah tiba di depan klinik, kemudian Debby melepas seatbeltnya.

"Makasih" Ucap Debby

"Hm" Jawab Dave singkat

Debby langsung keluar dan menutup pintu dengan kuat.

"Dasar nenek jutek!" sarkas Dave,

(gak sadar diri kalau dia juga jutek🤨)

Saat Debby berjalan masuk, diparkiran Debby bertemu dokter Bima. Kemudian mereka berbincang singkat, Sementara dave yang akan menjalankan mobilnya pun jadi terhenti dan memeprhatikan Debby dan juga pria yang sepertinya dokter di parkiran dan nampak begitu akrab, debby juga bisa tertawa dengan dokter itu

"Bagaimana keadaan keluargamu Debby?!" Tanya Dokter Bima

"Alhamdulillah sudah baikan dok, tadi pagi sudah pulang, makanya saya ke klinik hehe maaf yaah dok" ucap Debby

"Gak masalah, toh magang kamu gak lama lagi kan? jadi tugas terberatmu sekarang membuat laporan, benarkan?" tanya dokter Bima dengan tawa

"Hehe bener sekali dok, Saya masuk dulu ya dok, tidak enak dengan Bidan Mira yang menunggu saya" Ucap Debby dengan memberi hormat

"Baiklah, saya juga akan pergi ke rumah sakit umum. Saya duluan ya deb" Ucap dokter Bima

Debby tersenyum mengantar Dokter Bima masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan kliniknya, setelah itu Debby berjalan masuk kedalam klinik.

Dave mengumpat saat melihat kelakuan Dinda tadi, terlihat seperti orang bermuka dua. Kemudian Dave menjalankan mobilnya meninggalkan klinik. Jika berani jujur, didalam hati terdalam Dave, Dave sangat kesal melihat kedekatan Debby dengan dokter muda itu. Debby terlihat manis didepan dokter itu sementara bermuka asam saat bersamanya. Padahal Dave tidak sadar diri bagaimana sikapnya terhadap Debby.

***

Tanpa terasa waktu beranjak sore, Debby bersiap untuk pulang. Setelah membereskan barang-barangnya Debby berpamitan dengan bidan senior di klinik itu, lalu Debby keluar dari klinik dan menunggu angkot didepan klinik.

Tak menunggu lama, sebuah angkutan kota berhenti saat Debby melambaikan tangan, lalu debby naik kedalam angkot yang desak-desakan. Debby terus waspada saat menaiki kendaraan umum.

30 menit kemudian.....

Angkot berhenti di depan gerbang komplek dan Debby segera turun. Saat akan membayar debby merogoh saku pakaiannya namun tidak menemukan uang yang sudah disiapkan. Kemudian ia membuka dompetnya juga sudah tidak ada.

"Astagfirullah, kemana uangku yah??" ucap Debby mengingat-ingat

"Neng, cepet bayar neng! penumpang lain udah nunggu nih!" Kata tukang sopir

"Sebentar ya pak, saya ambil uang dulu. Gak jauh kok!" Ucap Debby

Semua penumpang protees, lalu Debby ke post satpam untuk meminjam uang 10ribu dan dipinjaminya. Kemudian Debby membayarnya kepada mamang angkot. Debby masih berfikir siapa yang mengambil dompetnya dan uang di saku bawah baju ungunya. Sepanjang ia berjalan, debby terus mengingat-ingat sampai ia masuk kedepan rumah dengan melamun

Bruuukkkkk

"Awww!" Teriak debby saat menabrak tubuh tegap Dave yang juga akan keluar.

Debby meremang saat merasa tangan kekar melingkar di pinggangnya. Kemudian tatapan mereka bertemu, ada getaran-getaran menyerang hati keduanya. Itu terasa begitu aneh namun sangat terasa didalam hati mereka. Keduanya saling mengagumi didalam hati yang terdalam dan tidak ingin mengakui.

"Kalau jalan pake mata dong! ngelamun terus! mikirin apa sih?! dokter tadi?!" Ucap Dave dengan ketus dan sudah melepas tangannya dari pinggang ramping Debby. Perasaan canggung melanda keduanya, bagaimana tidak? hanya menyentuh pinggangnya saja membuat hasrat Dave naik. Namun Dave berusaha mengusir pikiran kotor yang menghampirinya.

"Debby jalan pake mata kak! cuma debby lagi mikir siapa yang copet dompet debby!" ucap Debby tak kalah

"Copet?! emang kamu naik apa?! naik angkot?!" Ucap Dave ketus

"Iya! debby naik angkot!" Jawab Debby ketus dan sebenarnya masih canggung

"Salah siapa naik angkot! kamu kan bisa minta jemput pak Agus!" Ucap Dave

"Debby gak punya nomer pak agus. Kak minjem duit 10ribu boleh gak?! mau bayar utang sama pak Juki satpam komplek" Ucap Debby sedikit merendah

"Hahhaha kamu minjem duit sama aku?! ogah!" Ucap Dave tidak jadi keluar dan masuk kedalam. Debby begitu kesal dengan Dave yang malah mentertawakannya. Sementara Debby tidak memiliki uang lagi untuk membayar uang pak satpam. Saat mereka masuk kedalam, mereka bertemu dengan ibu cantika dan pak herlambang.

"Ada apa kalian ribut-ribut?!" Tanya mama

"Tanya aja mantu kesayangan mama itu!" ucap Dave ketus

"Debby ada apa nak??" Tanya ibu cantika ramah

"Em.... debby kecopetan bu tadi, pas di angkot pulang. dannn Debby minjem uang 10ribu sama pak Juki buat bayar angkot dan mau balikin gak punya uang lagi bu. Jadi tadi......" Ucap Debby belum selesai

"Ya Allah debby, bahaya bangettt naik angkot! Jadi dave ngetawain kamu yang baru kecopetan?! keterlaluan banget ya kamu Dave!!! bukannya prihatin malah ngetawain! pokoknya mulai besok kamu harus anter jemput Debby!!" perintah mama

"Tapi ma! Dave banyak kerjaan ma!:" ucap Dave tidak suka

"Mam gak mau tau! pokoknya begitu! kalau gak?mama gak akan pernah mau lagi bicara sama kamu!" ucap mama dengan nada mengancam

Dave menciut langsung saat mendengar ancaman mamanya.

"Dave gak janji ma! kalau dave ada kerjaan, ya suruh aja pak Agus yang jemput!" Ucap Dave melenggang pergi.

"Dasar anak itu!" sarkas mama Tika

Kemudian Pak Herlambang masuk kedalam kamarnya dan tak lama keluar kembali dan memberikan sesuatu kepada Debby

"Kamu pakai kartu debit ini, isinya lumayan banyak dan kamu bisa pakai untuk keperluan pribadi kamu Debby" Ucap pak Herlambang dan Debby terlihat bingung saat itu.

"Iya deb, ambil saja kartu itu. Kalau gak salah isinya 200juta, itu sisa tabungan pendidikan dave dulu yang kami siapkan, dan sekarang Dave sudah bekerja di perusahaan jadi tidak memakai kartu debit itu lagi" ucap ibu cantika

Debby syok mendengar isi didalam ATM itu, isi didalamnya berkali lipat lipat lipat dari isi tabungan debby dari Peninggalan ayahnya yang hanya ada 10 juta, itu pun sudah berkurang, dia pun bingung dengan uang sebanyak itu untuk apa.

"Emm bu,,, pak,,, bukannya saya ingin menolak, tapi saya bingung dengan uang sebanyak itu. Kalau boleh saya minta uang 10ribu saja untuk membayar hutang saya ke pak juki. Besok saya akan ke bank untuk mengurus kartu ATM saya yang hilang bu, pak. Lumayan isinya masih ada uang tabungan dari ayah saya" ucap Debby merendah.

Ibu cantika dan pak Herlambang saling melihat, seolah sama yang mereka fikirkan. Debby bukanlah gadis matre yang tamak dengan harta. Mereka beruntung bisa memiliki mantu yang benar-benar baik. Kemudian pak Herlambang memberikan 5 lembar uang pink kepada Debby

"Ambillah, dan berikan kepada juki. Sisanya kamu simpan untuk jajan besok" Ucap pak Herlambang

Debby mengambil selembar dari uang kertas itu

"Emmm ini saja sudah cukup pak, terima kasih banyak pak, bu. Kalau begitu saya izin sebentar ya mau ke post satpam" Ucap Debby yang kemudian pergi ke pos satpam untuk membayar hutang.

"Dia anak yang baik ya pa,, gak salah kita jadikan anak mantu. Mudah-mudahan kelak Dave bisa menerima Debby sepenuhnya" Ucap ibu tika

"Mudah-mudahan ma" jawab pak Herlambang.

Sementara Dave yang sedari tadi menguping jadi perang batin. Sisi kanannya ikut memuji Debby tapi sisi kirinya menghujat debby.

Setelah membayar hutangnya, Debby kembali kerumah, kemudian ia membersihkan dirinya di kamar. Tentu ia sudah memeriksa pintu kamar mandi sudah terkunci rapat. Sementara Dave masih berkutat di ruang kerjanya.

****

Waktu menjelang malam, Semua orang akan beristirahat mengingat jam sudah menunjukkan pukul 22.00. Debby masih berkutat di depan laptopnya sementara Dave berada di ranjang sembari mengecek email di Ipadnya. Debby merasa matanya sudah mulai berat, lalu ia membereskan buku-buku dan mematikan laptopnya. Kemudian ia berjalan ke tempat tidur untuk mengambil bantal dan guling, Dave hanya melirik sekilas lalu kembali fokus kepada kerjaannya.

Debby membawa bantal dan guling ke sofa, lalu ia merebahkan dirinya disana. Saat hampir terlelap, Debby dan Dave dikejutkan dengan ketukan pintu dan suara mama dari luar kamar mereka

Tok

Tok

"Dave" Ucap mama dari luar.

Dengan terkaget kaget Debby dan Dave melihat kearah pintu. Lalu dengan cepat Debby mengambil bantal dan gulingnya lalu kembali ke tepat tidur. Ia pun segera masuk kedalam selimut, sementara Dave mematikan Ipad dan mengacak acak rambutnya.

"Ada apa ma? pintu gak dikunci" Ucap Dave, sementara Debby pura-pura tidur

Mama Tika masuk kedalam kamar dave dan membawakan 2 gelas susu untuk Dave dan Debby

"Mama cuma mau kasih ini buat kalian. Tadi pada belum minum susu kan??" Alasan mama Tika saja, padahal ia hanya ingin memastikan Dave dan debby tidur 1 ranjang.

"Mama repot banget sih?? mama kan lagi sakit! lagian Debby udah tidur kayaknya kecapekan" Ucap Dave

kata 'Kecapekan' disalah artikan oleh mama Dave saat itu.

"Tadi mama lagi bikin susu terus inget kalian. Emmm ya udah,, kamu minum gih segelas, nanti segelasnya biar papa yang minum" Ucap mama Tika meletakkan segelas susu dan melihat Debby sekilas yang nampak kelelahan dibalik selimut yang hanya memperlihatkan kepalanya saja.

"Mama keluar dulu " ucap mama Tika dengan menahan geli.

Setelah kepergian mama Tika Dave beranjak dan menguncinya. Dia benar-benar lupa untuk mengunci pintu kamar malam itu. Debby pun terbangun dan akan kembali ke sofa

"Tuh minum susu dari nyokap! biar badan kamu tinggi dan berisi!" ucap Dave ketus dan kembali menyalakan ipadnya

Debby kesal, tapi debby tidak ingin membantah. Dengan perasaan kesal Debby menghabiskan segelas susu putih itu, lalu Debby kembali tidur disofa karena memang ia sangat mengantuk.

.

.

.

Masih lama kayaknya di Dave dan Debby akur 😐