Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 7 JACKPOT 500 JUTA
Marlina sendiri adalah orang yang membuat kertas-kertas lotre tersebut. Hanya ada satu hadiah yang dia buat pada ratusan lembar kertas lotre berwarna emas. Peluang untuk mendapatkannya tidak sampai satu persen, jadi tidak mungkin Rolan akan memenangkannya.
"Eh..." Rolan tampak terkejut dengan perkataan Marlina ini.
Rolan mulai memperhatikan tubuh Marlina dari atas kebawah. Tubuh Marlina berisi dan tampak montok, atau biasa di sebut orang dengan istilah tobrut. Dengan tubuh seperti itu, membuat Marlina terlihat begitu menggoda. Rolan yang seorang pria normal, pikirannya juga mulai berpikir yang aneh-aneh.
Namun dengan cepat Rolan langsung menghilangkan pikiran kotornya dan mulai menggosok lembar kertas lotre yang terakhir.
Perlahan Rolan mulai menggosok kertas lotre dari bagian pinggir dengan menggunakan sebuah koin. Sedikit demi sedikit mulai muncul sebuah angka dari kertas lotre tersebut.
"Angka nol," ujar Rolan dengan sedikit senyuman di bibirnya.
"Sepertinya aku dapat," sambung Rolan.
Sontak saja Marlina terkejut bukan main dan langsung berdiri dari tempatnya. Marlina melihat ke arah kertas lotre yang sedang di gosok oleh Rolan, dan benar-benar ada satu buah angka nol.
Detak jantung Marlina langsung tidak beraturan. Marlina langsung menjadi panik bukan main. Dari ratusan lembar kertas lotre, hanya satu lembar saja yang memiliki hadiah. Jika yang di gosok Rolan ini ada angka nol, sudah pasti itulah yang memiliki hadiah di dalamnya.
Rolan melanjutkan menggosok kertas lotrenya, sementara Marlina mulai berbicara sendiri.
"Tidak, tidak, tidak mungkin," ucap Marlina sendiri.
Kemudian lotre juga telah selesai di gosok oleh Rolan. Terlihat lotre tersebut memiliki hadiah di dalamnya sebesar 500 juta.
"Aku memang besar," teriak Rolan sangat bersemangat sekali.
Seketika Marlina merasakan tubuhnya menjadi lemas dan tidak bertenaga. Dia kembali duduk di kursinya dengan kepala yang mulai terasa sakit.
Lotre dengan hadiah terbesar telah berhasil di menangkan oleh Rolan. Dengan demikian, toko lotrenya hari ini telah mengalami kerugian yang besar.
Melihat ekspresi Marlina ini, Rolan juga sangat puas sekali. Siapa suruh dirinya meremehkannya sebelumnya, jika tidak, mungkin dirinya akan membeli lotre di tempat lain, pikir Rolan.
"Cepat berikan hadiahku!" pinta Rolan.
Dengan berat hati dan tubuh yang lemas, Marlina juga mulai mengeluarkan ponselnya dan meminta nomor rekening Rolan.
"Ting!" bunyi notifikasi ponsel Rolan.
Rolan melihat ponselnya dan mendapati uang sejumlah 500 juta telah masuk ke dalam rekeningnya.
Rolan tampak sangat senang sekali memegangi ponselnya. Seumur hidupnya, dirinya baru pertama kali memiliki uang sebanyak itu.
"Mata ini benar-benar luar biasa," ucap Rolan dalam hati.
Tidak pernah terpikirkan oleh Rolan bahwa dia akan memiliki mata sakti dari langit yang akan mengubah hidupnya.
Marlina sendiri mulai meminum kopinya, namun rasanya malah pahit. Sebatang rokoknya juga di hisap, tapi rasanya malah masam, sehingga Marlina membuangnya.
Marlina tampak tidak rela sekali uang 500 jutanya hilang begitu saja. Uang sebanyak itu sudah dia kumpulkan dari berjualan lotre hampir setahun lamanya. Dirinya bahkan sudah berencana untuk membeli sebuah mobil keluaran baru.
Tiba-tiba saja Marlina langsung bangkit dari tempatnya dan merangkul pergelangan tangan Rolan dengan mesra. Sontak saja Rolan langsung terkejut dengan tindakan Marlina ini.
Marlina bahkan juga sengaja menempelkan bagian dadanya yang besar di lengan Rolan dan menggesek gesekannya. Rolan dapat merasakan empuk dan kenyalnya dada dari Marlina.
"Rolan, bisakah kamu mengembalikan uangnya, mempertimbangkan persahabatan kita sebelumnya?" ujar Marlina bersikap manis dan menggoda.
"Eh..." Rolan kembali terkejut dan merasa Marlina seperti orang lain dengan perubahan sikapnya ini.
Dirinya telah memenangkan hadiah dari lotre, lalu dengan tidak tahu malu Marlina justru memintanya lagi, pikir Rolan.
Rolan juga hanya diam saja, sehingga Marlina semakin menjadi-jadi. Bagaimanapun juga Marlina bertekad harus bisa untuk mendapatkan uangnya kembali.
"Tenang saja, sebagai imbalannya, aku akan menemanimu tidur malam ini, kamu boleh melakukan apapun kepadaku," ujar Marlina.
Sambil merangkul Rolan, Marlina juga menonjolkan bagian dadanya, sehingga Rolan dapat melihat belahan dadanya. Tidak lupa Marlina juga mengedipkan matanya untuk menggoda Rolan.
Marlina memang sangat menggoda saat ini, namun tetap aja bagi Rolan 500 juta masih lebih berharga.
"Kamu terlalu memandang tinggi dirimu," ujar Rolan.
"Apa kamu pikir dirimu bernilai 500 juta?" sambung Rolan.
Dengan 500 juta, jika Rolan mau untuk pergi ke klub malam, puluhan wanita yang lebih dari Marlina bisa dia dapatkan dengan 500 juta.
Marlina yang mendengar perkataan Rolan ini juga terdiam sejenak. Namun tekadnya untuk mendapatkan uangnya kembali masih kuat. Marlina juga menghiraukan rasa malunya dan harga dirinya.
"Bagaimana jika aku menemanimu selama satu minggu?" ujar Marlina.
"Tidak, bagaimana jika satu bulan, atau sampai kamu bosan?" sambung Marlina.
"Tidak perlu!" balas Rolan dengan tegas.
Rolan melepaskan tangannya dari rangkulan Marlina. Rolan juga segera melangkah pergi dari sana dengan cepat.
Melihat Rolan pergi, Marlina juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kali ini dia benar-benar telah rugi besar kehilangan 500 juta.
"Sialan..." teriak Marlina di dalam toko lotrenya.
Marlina pergi ke dapur untuk mengambil air minum dan menelan sebuah pil pereda sakit kepala.
Di luar toko, Rolan sangat senang sekali karena kini di rekeningnya sudah ada uang ratusan juta. Dengan uang ini, dirinya bisa membayar uang sewa rumahnya dan membelikan hadiah ulang tahun untuk Melodi.
Rolan segera menaiki sepeda motornya untuk menyelesaikan pekerjaannya mengantarkan paket.
Dua jam kemudian, Rolan juga telah selesai mengantarkan seluruh paketnya. Waktu sudah menunjukkan jam 2 lewat, namun cuaca masih begitu panas.
"Jika aku sudah kaya, aku tidak perlu kerja seperti ini lagi," pikir Rolan.
Kini dirinya sudah memiliki mata sakti yang sangat hebat, dengan kemampuan tembus pandangnya, Rolan yakin bisa mendapatkan uang dengan mudah.
Bekerja sebagai kurir harus panas-panasan dan begitu melelahkan, namun upahnya juga tidak terlalu besar.
Rolan juga berhenti sejenak di pinggir jalan membeli sebotol minuman dingin di sebuah warung kecil. Setelah ini, Rolan masih harus pergi membeli hadiah untuk Melodi.
Di sebrang jalan tempat Rolan berhenti ada sebuah gedung apartemen besar. Sebelumnya Rolan pernah mengantarkan paket ke salah satu apartemen yang ada di sana.
Terlihat oleh Rolan seorang pria yang sedang merangkul pinggang dua orang wanita di kanan dan kirinya. Pria tersebut sesekali juga menepuk bokong dari dua orang wanita itu.
Rolan juga langsung mengenali pria tersebut. Pria tersebut adalah Bento, orang yang dia kirimi paket alat pengaman pria. Sedangkan dua wanita yang bersamanya berbeda dari wanita yang pernah Rolan lihat ketika mengantarkan paket ke apartemennya.
Rolan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, Bento ini benar-benar pria brengsek. Selain gonta-ganti wanita, bahkan dia juga membawa dua wanita sekaligus ke apartemennya, pikirnya.
"Anak muda, kamu tidak usah heran, orang kaya mah bebas," ujar pria pemilik warung yang Rolan singgahi membeli minum.
Pria pemilik warung itu memperhatikan Rolan yang melihat ke arah Bento. Pemilik warung juga mengerti apa yang sedang di pikirkan oleh Rolan.
"Jika punya banyak uang, wanita mana yang tidak bisa di dapatkan?" sambung pria pemilik warung.
Rolan tidak menanggapi perkataan pemilik warung ini. Sesaat kemudian Rolan juga pergi dari sana untuk membelikan hadiah bagi Melodi.
Malam hari, Rolan sedang bersiap untuk pergi makan malam dengan Melodi. Rolan tampak rapi dengan kemeja panjang yang dia kenakan.
"Kalau seperti ini, aku keren juga ternyata," ucap Rolan sendiri.
Selain membeli hadiah untuk Melodi, Rolan juga membeli kemeja dan beberapa pakaian baru dengan uang hasil kemenangan lotre.
Kemeja yang di kenakan Rolan ini harganya 1 juta, sehingga membuatnya terlihat sangat rapi dan elegan.