NovelToon NovelToon
I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa / Time Travel / Fantasi
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Moonbellss

Sejak kecil, Eyliana terbiasa dengan kesepian. Rumahnya bukan tempat bernaung, melainkan medan perang tanpa henti antara kedua orang tuanya. Kematian mereka tidak meninggalkan duka, justru tawa ironis yang melegakan. Berbekal warisan, ia merintis karier sebagai aktris, tetapi popularitas membawa tantangan baru—pengkhianatan, fitnah, dan obsesi gelap dari penggemar.

Saat sebuah tragedi merenggut nyawanya, Eyliana terbangun kembali. Bukan di dunianya, melainkan di dalam komik 'To Be Queen', sebagai Erika, si putri sempurna yang hidupnya penuh kebahagiaan. Ironisnya, kehidupan impian ini justru membuatnya cemas. Semua pencapaiannya sebagai Eyliana—kekayaan, koleksi, dan orang-orang terpercaya—kini lenyap tak berbekas. Eyliana harus beradaptasi di dunia yang serba sempurna ini, sambil bertanya-tanya, apakah kebahagiaan sejati benar-benar ada?

"Haruskah aku mengikuti alur cerita komik sebenarnya?" Pikir Eyliana yang berubah menjadi Erika Serriot

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonbellss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Perketat Keamanan

Ruang Kerja Robert

Richard dipanggil untuk menghadap Tuannya, berdiri dalam posisi tegap.

“Sekarang coba perketat pengamanan pada malam hari di sekitar kamar Erika dan taman. Atau seluruh kediaman ini. Tambah atau rekrut kesatria lagi,” perintah Robert kepada ketua kesatria di kediaman Grand Duke.

Sir Richard langsung bersiap menjalankan perintah Robert dan berlari keluar ruangan. Robert mulai berpikir untuk mengabari keadaan Erika ke keluarganya. Selama Grand Duke dan Duchess masih berada di istana kekaisaran, Robert menggantikan pekerjaan di kediaman.

“Erika semakin bertindak aneh, aku harus bertindak,” gumam Robert yang segera menulis beberapa surat untuk diantarkan kepada kakaknya dan kedua orang tuanya.

Tak lama kemudian, Robert meniup peluit, memanggil elang di jendela ruang kerjanya. Elang itu datang menghampiri lengan Robert, lalu ia memasukkan gulungan surat di punggung elang tersebut.

***

Dua Bulan Kemudian

Tepat dua bulan, musim semi pun sudah berganti menjadi musim panas, tetapi tidak sepanas yang dirasakan. Karena suhu di kediaman Serriot yang terletak di bagian barat mencapai kira-kira 15-20 derajat Celcius.

"Nona Erika? Apakah di dalam? Saya membawakan susu hangat sesuai permintaan Anda," panggil Asha dari balik pintu kamar Erika sambil mengetuk pintu.

Erika yang menyadari kedatangan pelayan itu mulai panik. Erika mencoba melompat dari lantai 2 untuk mengakhiri hidupnya ke sekian kalinya. Ia berdiri di pagar dinding balkon dan melompat tanpa ragu. Asha yang khawatir Erika tidak kunjung menjawab langsung membuka pintu dan melihat Erika yang sedang melompat, membuat dirinya berlari ke Erika.

“NONA ERIKA?!” teriak Asha menjatuhkan segelas susu hangatnya. “PRANKK!” Suara pecahan gelas membuat Sir Richard yang berjaga di depan pintu kamar Erika sadar ada hal tidak beres, ia ikut masuk ke dalam.

Saat melihat Asha yang terduduk lemas dan menangis di balkon kamar Erika, Sir Richard langsung melihat ke bawah balkon karena firasatnya mengatakan Erika mencoba mengakhiri hidupnya lagi dengan melompat dari lantai 2. Tapi Sir Richard bernapas lega karena di bawah ada seorang pria menangkap Erika.

“Syukurlah, huhu,” tangis Asha sambil gemetaran duduk di lantai.

“Sebenarnya apa yang dipikirkan Nona?” gumam Richard kesal sambil mengepalkan tangannya.

Sir Richard merasa terus gagal melindungi Erika yang hampir kehilangan nyawa, walaupun itu kemauan Erika sendiri. Sedangkan Erika yang memejamkan matanya tersadar bahwa tidak ada rasa sakit di badannya. Dia membuka matanya lalu terlihat pria yang sudah menangkap badan kecilnya.

"Sial, aku gagal lagi," gumam Erika pelan.

"Sial? Apa yang kau lakukan, Eri? Apa yang gagal?" kata pria itu dengan tegas.

Erika yang menyadari keberadaan dan tatapan pria tersebut sedikit membuatnya takut. Rambut silver, mata merah ruby dan tajam menatapnya. Wajahnya tidak jauh berbeda dari Robert, tetapi dia lebih tinggi dan ototnya lebih besar.

“Kak Andreas?” panggil Erika pelan untuk memastikan bahwa namanya tidak salah.

“Apa yang kau lakukan, Nona kecil? Kau berulah ya, saat aku sedang di perbatasan?” kata Andreas dengan wajah serius.

Erika yang melihat mata Andreas yang tajam membuat dirinya takut. Erika mencoba menahan air matanya karena kesal, kegagalan mengakhiri hidupnya selalu gagal dan bertemu pria menyeramkan yang ternyata kakak pertama Erika dalam komik.

“Turun…” kata Erika memohon untuk diturunkan dari gendongan.

“Tidak,” tolak tegas Andreas lalu berjalan memasuki rumah dan mengantar Erika kembali ke kamarnya.

“TURUN! TURUNKAN AKU! AKU BISA JALAN SENDIRI!” Erika mulai merengek, tapi Andreas tidak mempedulikannya.

Andreas terus berjalan sambil terus mendengarkan rengekan adiknya selama perjalanan. Andreas yang awalnya menggendong Erika layaknya tuan putri berubah menjadi gendongan seperti memikul beras di pundaknya karena kesal dengan kelakuan adiknya itu. Andreas mengingat semua detail yang dilaporkan oleh Robert melalui surat untuknya.

Di Kamar Erika Serriot.

“Tidur!” perintah tegas Andreas ke adik perempuannya yang sedang tiduran di kasur. Erika memandang Andreas di balik selimut yang hampir menutupi matanya. “Ekh,” erang Erika menahan kesal. Dia mengingat bahwa Andreas dalam komik memiliki sifat yang tegas dan sedikit keras.

“Eri… Kalau kau tidak tidur, besok akan kusuruh kau belajar sejarah kekaisaran dengan pengawasanku 24 jam lalu aku akan mengikutimu setiap saat di mana pun kamu berada. Kalau bisa, aku akan berhenti jadi ketua panglima perang kekaisaran karena mengawasimu 24/7,” ancam Andreas.

Erika menatap tajam Andreas dengan kesal dan marah. Tapi akhirnya dia mengalah. Erika hanya ingin mati, bukan siksaan sebelum mati. Dia pun akhirnya mencoba tidur dengan memejamkan matanya.

***

Hari Berikutnya di Siang hari.

"Nona Erika, bangun Nona. Anda harus bersiap karena Tuan Besar Grand Duke dan Duchess sudah pulang ke rumah," kata Asha yang membangunkan Erika di tempat tidurnya.

“Lima menit lagi,” kata Erika sambil menarik selimut menutupi kepalanya.

“Tidak bisa, Nona. Ini perintah dari Tuan Besar Grand Duke dan Duchess,” kata Rasha. Tetapi Erika tidak menjawab kedua pelayan tersebut.

“Baiklah kalau Nona Erika mau masih tidur. Kami bisa mempersiapkan Nona sambil Nona tertidur,” kata Rasha lalu menatap Asha memberi isyarat untuk memanggil pelayan lainnya.

Erika yang setengah sadar, tidak bisa mencerna perkataan pelayan pribadinya itu. Tiba-tiba badan Erika diangkat oleh tiga pelayan dan membawanya ke kamar mandi secara paksa.

“HEI! APA YANG KALIAN LAKUKAN?! AKU BISA MANDI SENDIRI!” kata Erika yang sudah ada dalam kolam berisi air hangat di kamar mandi dengan pakaian yang sudah terlepas.

“Istirahatlah, Nona,” kata Rasha yang tidak memedulikan perintah Erika sambil tersenyum.

“BAGAIMANA AKU BISA ISTIRAHAT?! INI PELECEHAN! LEPASKAN!” Erika masih berusaha berontak.

“Pelecehan? Kami hanya melakukan perintah dari Tuan Andreas,” jelas Asha.

“HA?! INI TUBUHKU KENAPA KALIAN IZIN KE KAK ANDREAS?!” omel Erika yang tidak dipedulikan semua pelayan di sekitarnya.

Beberapa pelayan mempersiapkan Erika seolah-olah Erika adalah boneka. Dari memandikan, memilih pakaian, perhiasan, sepatu, mengeringkan rambut, dan meriasnya. Erika yang sudah pasrah dengan keadaan hanya menuruti semua pelayannya, karena ia berontak pun juga percuma dan membuang tenaga. Hanya lelah yang dirasakan jika dia berusaha melepas tangan para pelayan.

“Aku seperti sedang dilecehkan,” gumamnya pelan. Bagaimana dia bisa berontak jika ada 6 pelayan yang mengerumuninya seperti sedang bermain bersama dengan boneka.

“Ekh… sial,” gumamnya kesal.

Dua jam kemudian.

"Sudah selesai, Nona. Anda bisa langsung ke ruang makan," kata Asha sambil tersenyum dan membungkukkan badan bersama enam pelayan lainnya.

Tidak lama kemudian, beberapa pelayan keluar dari kamar dan tertinggal Asha dan Rasha. Kini Erika melihat dirinya di cermin. Pakaian yang banyak pita, gaun cantik berwarna soft pink dan putih, perhiasan, dan rambut sedikit bergelombang.

“Pakaian ini seperti mau pergi ke pesta,” kata Erika yang memperhatikan gaun klasik tapi sangat indah di badannya.

“Bukan ke pesta, tapi ini acara makan bersama keluarga. Itu kan lebih istimewa dari pesta,” jelas Rasha tersenyum senang.

Erika yang bingung dengan kebiasaan seperti ini, karena menurut dia, makan bersama keluarga bukanlah hal istimewa sampai harus menggunakan gaun. Di kehidupan sebelumnya, Erika tidak pernah makan bersama keluarga. Syukur-syukur jika orang tua dulu ingat anaknya sudah makan atau belum. Jika belum makan di kehidupan sebelumnya, ia akan pergi ke tetangga dan bersikap manis mengharapkan makanan. Ingatan Erika pada masa lalu membuatnya kesal karena sikapnya seperti pengemis untuk bertahan hidup. Tapi Erika tidak berkomentar apa pun. Ia menarik napas panjang lalu keluar dari kamarnya.

Bersambung...

1
FantasiRemaja
kak Andreas ganteeeeeng 🤭🤭🤭
FantasiRemaja
Penulisannya rapi mudah di baca
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
FantasiRemaja
🤣🤣🤣🤣 astaga FL uang sapa yang traktir sapa
FantasiRemaja
kok ada bawang disini ya
FantasiRemaja
/Sob//Cry//Cry/
FantasiRemaja
Ternyata Isekai 🤣 kaget aku
FantasiRemaja
FL nya kasian bet. Baru baca 1 chapter. dari blurbnya menarik 😍 jadi mau baca. Jangan drop ya Thor 💪
Moonbellss: Terimakasih sudah dukung kak 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
isekaifans
next, semoga erika bisa dapat keluarga yg harmonis, agar trauma hilang
Ran Ersa
yahhh, lanjuttt dongg, penasaran
isekaifans
isekai, started😍
Ran Ersa
lanjutttt, penasaran jadi mc atau villainess🤭
Moonbellss: Jadi apa yaaa wkwk. Ikutin terus ya ceritanya ❤️❤️
total 1 replies
isekaifans
broken FL detected🤣
Moonbellss: 😄😄😎 wah wah wah. terimakasih dukungan kak fans isekai. lup lup
total 1 replies
Ran Ersa
dasar sifat apatis dan benci karakter tidak terbentuk dengan asal, tapi efek dari perilaku keluarga yg broken, good job😍
Moonbellss: Terimakasih kak dukungannya yaa >.<
total 1 replies
namapena
Seru! pemilihan suasana setiap adegan terasa kuat. Lanjutkan kak 💪🏻
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya yaaa 🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
Giselle Bustamante
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
Moonbellss: Terimakasih Dukungannya kak. Love
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!