NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta King Mafia

Obsesi Cinta King Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: dina Auliya

Karena menyelamatkan pria yang terluka, kehidupan Aruna berubah, dan terjebak dunia mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Masa Lalu

Malam itu, kafe sudah sepi. Hujan baru saja berhenti, meninggalkan aroma tanah basah yang menyegarkan. Aruna menutup buku kas di meja, lalu berdiri untuk merapikan kursi-kursi. Ia sudah terbiasa dengan rutinitas ini, tapi pikirannya tidak bisa lepas dari kalung mawar hitam yang kini menggantung di lehernya.

Setiap kali ia menyentuh liontin itu, ada rasa aneh—seolah ia terhubung dengan Leonardo meski pria itu tidak berada di dekatnya. Dan entah kenapa, itu memberinya perasaan nyaman sekaligus menakutkan.

Saat Aruna hendak mematikan lampu, pintu belakang kafe berderit pelan. Ia tahu siapa yang datang bahkan sebelum ia menoleh.

Leonardo.

Pria itu masuk dengan langkah tenang, wajahnya sedikit letih. Jas hitamnya basah karena sisa hujan, namun aura kuat yang menyelubunginya tidak berkurang sedikit pun.

“Kau selalu datang larut malam,” komentar Aruna dengan nada setengah kesal.

Leonardo hanya tersenyum tipis. “Dan kau selalu menunggu.”

Aruna mendengus kecil, menunduk pura-pura sibuk. Tapi dalam hati, ia tahu kata-kata itu benar. Ia memang selalu menunggu.

---

Leonardo duduk di kursi dekat jendela, menyalakan rokok, dan menatap keluar. Aruna memperhatikannya diam-diam. Ada sesuatu di raut wajahnya malam itu—bukan sekadar dingin, tapi juga lelah, rapuh.

Aruna memberanikan diri mendekat. “Kau terlihat berbeda malam ini. Ada apa?”

Leonardo terdiam lama sebelum menjawab. “Tidak semua malam sama, Aruna. Ada malam-malam tertentu… yang mengingatkanku pada hal-hal yang ingin kulupakan.”

Aruna menelan ludah. Ini pertama kalinya Leonardo berbicara dengan nada sejujur itu. “Hal-hal apa?”

Tatapan Leonardo tetap ke luar jendela, menembus gelapnya malam. “Masa lalu. Darah. Keluarga.”

Aruna menunggu, tidak berani memotong.

“Ayahku dibunuh saat aku berusia lima belas tahun,” lanjutnya lirih. “Di depan mataku. Dari situlah semua ini dimulai. Aku tidak memilih jalan ini, Aruna. Dunia yang memilihkannya untukku.”

Aruna menahan napas. Hatinya mencelos mendengar pengakuan itu. Ia selalu tahu Leonardo berbahaya, tapi ia tidak pernah memikirkan bahwa ada luka sedalam itu di balik sosoknya.

“Ayahku adalah bos besar keluarga Valente. Setelah dia mati, semua musuh datang menyerang. Aku… tidak punya pilihan selain bertahan. Sejak malam itu, aku bersumpah: tidak ada yang akan bisa menjatuhkanku lagi.”

Suara Leonardo penuh amarah yang ditahan, tapi juga kepedihan. Aruna bisa merasakannya.

“Dan ibumu?” tanyanya pelan.

Leonardo terdiam. Asap rokoknya membentuk lingkaran tipis di udara. “Dia pergi. Tak kuat hidup dalam dunia ini. Sejak itu, aku sendiri.”

Aruna menggenggam tangannya erat di pangkuan. Ia ingin menyentuh Leonardo, ingin memberinya rasa hangat yang mungkin tidak pernah ia dapatkan. Tapi ia juga takut—takut jika mendekat terlalu jauh, ia akan ikut terseret ke dalam dunia gelap itu.

Namun mulutnya bergerak lebih cepat dari pikirannya.

“Kau tidak sendirian lagi, Leonardo.”

Leonardo menoleh. Tatapannya menusuk, seolah berusaha membaca hatinya. “Apa maksudmu?”

Aruna menelan ludah, tapi tetap menatap balik. “Selama kau masih datang ke sini… selama aku masih bisa mendengarmu bicara seperti ini… kau tidak benar-benar sendirian.”

Hening.

Mata Leonardo melembut, hanya sedikit, tapi cukup membuat jantung Aruna berdetak kencang. Ia memadamkan rokoknya, lalu mendekat ke meja.

“Kau… berbahaya untukku, Aruna.”

Aruna tersentak. “Aku? Kau yang King Mafia, dan aku yang berbahaya?”

Leonardo mengangguk pelan. “Ya. Karena kau membuatku ingin… menjadi manusia, meski hanya sesaat.”

Kata-kata itu menghantam Aruna seperti petir. Pipinya panas, dadanya bergetar. Ia tidak tahu harus berkata apa.

---

Malam itu, mereka duduk lama dalam diam. Tidak ada suara selain rintik hujan sisa di luar. Namun bagi Aruna, itu adalah malam yang mengubah segalanya.

Untuk pertama kalinya, ia melihat sisi Leonardo yang berbeda—sisi rapuh, sisi manusia, sisi yang terluka. Dan itu membuatnya semakin terikat.

Ketika akhirnya Leonardo berdiri untuk pergi, ia berhenti di depan Aruna. Tangannya terulur, menyentuh liontin mawar hitam di lehernya.

“Jangan pernah lepaskan ini,” bisiknya. “Selama kau memakainya, kau adalah milikku.”

Aruna tertegun, hanya bisa mengangguk.

Leonardo tersenyum tipis, lalu pergi menembus gelap malam.

Aruna berdiri di sana, menggenggam liontin di lehernya, hatinya bergejolak hebat. Ia tahu, semakin ia mengenal Leonardo, semakin dalam ia akan terjebak. Tapi anehnya, ia tidak ingin lari.

Ia ingin tahu lebih banyak. Ia ingin melihat lebih jauh ke dalam rahasia masa lalu pria itu.

Dan di lubuk hatinya, Aruna mulai menerima kenyataan: ia tidak lagi hanya korban dalam cerita ini. Ia sedang menjadi bagian dari dunia Leonardo Valente.

1
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
n
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
Yang udah diringkas nya naskah nya ini?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!