'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 18. MENCARI UDARA SEGAR
Keesokan harinya Eriska dan Adrian sudah bersiap untuk pulang. Sudah di katakan jika Adrian akan membawa Eriska pulang tanpa atau dengan persetujuan dari pihak komando pusat. Lagi pula tugas Eriska sudah di gantikan oleh dokter yang baru saja datang semalam. Jadi tidak ada alasan untuk tetap di sini.
"Ris.. Hati-hati di jalan ya.. tutup salam sama Aska. Bilang sama dia jangan khawatir dengan keadaan ku. Karena aku akan baik-baik saja di sini". Ujar Diana yang kini memeluk tubuh Eriska yang berpamitan dengan nya.
"iya.. Aku akan bilang pada Aska jika di sini kau betah karena suka melihat para tentara itu latihan tanpa memakai baju". Balas Eriska yang terkekeh kecil sengaja bergurau pada Diana.
"Eriska!!! Hentikan itu!! Aku hanya mencuci mata. Lagi pula pemandangan tubuh berotot itu tidak bisa di tolak. Jadi jangan pernah katakan hal ini pada Aska. Nanti brondong ku itu akan cemburu!!".
Eriska tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan dari Diana. Belum lagi dia akan merindukan teman baik nya ini. Karena masa kerja Diana tinggal satu bulan lagi.
"sudah lah. Berhenti bercanda. Adrian sudah menunggu mu di depan". Ucap Arfan yang tiba-tiba muncul dengan wajah kesal nya.
"baiklah!!. Kau tolong jaga Diana di sini ya. Jangan biarkan dia kenapa-kenapa". Pinta Eriska yang kini sudah melangkah pergi dari tempat itu.
sedangkan Diana malah heran dengan mimik wajah Arfan yang tidak bersahabat.
"ada apa kenapa wajah mu seperti itu?". Tanya Diana yang sudah cukup akrab dengan Arfan beberapa tahun ini.
"Narendra dan Adrian seperti dua ekor singa yang berebut mangsa. Jika saja aku tidak menghentikan mereka tadi mungkin tempat ini akan hancur oleh mereka bukan karena gunung merapi". Ucap Arfan yang kadang tidak pernah akur dengan kakak laki-laki nya itu.
Arfan dan Adrian seperti dingin dan panas. Arfan yang cenderung introvert dan suka bersikap dingin sedangkan Adrian cenderung bersikap extrovert dan bersikap hangat. Tapi jika sudah kesal maka Adrian lebih mengerikan di bandingkan dengan Arfan.
Tapi walaupun begitu Arfan masih sayang dan menghormati Adrian karena dia adalah kakak tertua nya.
Saat ini Eriska berjalan keluar untuk menghampiri Adrian yang sudah siap untuk pergi dari tempat ini. Dengan sangat lembut Adrian menggenggam tangan Eriska di depan Narendra dan membawa nya pergi dari sana. Tanpa sepatah kata pun Eriska dan Adrian pergi dari barak militer itu.
Sementara Narendra hanya bisa menjadi penonton kemesraan mereka berdua dengan dada yang sesak dan juga penuh emosi.
...****************...
Setelah dua hari Eriska masih belum bekerja di rumah sakit. Wanita itu masih diam di rumah lebih tepat nya hanya bersantai di dalam kamar nya.
Kejadian di barak militer waktu itu benar-benar menguras tenaga dan mental nya. Apalagi Adrian mengatakan pada nya untuk istirahat dengan cukup. Jadi di sini lah dia. Hanya di rumah dan bersantai membuat nya bosan setengah mati.
Jadi Eriska hati ini akan berjalan-jalan menikmati hari yang cukup cerah ini.
Langkah kaki Eriska kini berjalan menuruni anak tangga dan melihat Oma dan opa nya sedang bersantai dan dari dapur Aska dengan pakaian santai nya membawa satu toples kaca kue kering buatan Oma.
"kak.. Mau kemana??". Tanya Aska sambil mengunyah kue kering berwarna coklat di tangan nya.
"mau cari udara segar". Jawab Eriska dengan singkat sambil berjalan ke arah Oma dan opa yang kini melihat ke arah nya.
"jangan pulang kemalaman kak..nanti pukul delapan malam Oma mau ajak kamu makan malam sama teman-teman Oma". Ujar Dahlia saat Eriska dengan lembut menyalami tangan wanita tua itu.
"siap Oma!! Kakak nggak akan terlambat pulang".
"hati-hati di jalan. Kalo jumpa orang yang ganggu kamu langsung telpon opa". Kini Herman yang malah terlihat khawatir dengan Eriska. Apalagi mendapatkan kabar jika Eriska tidak betah bertugas di barak militer waktu itu membuat Herman sedikit geram pada pihak penanggung jawab di sana.
"ok opa ku yang tersayang Eriska bakal kabarin opa".
Setelah berpamitan Eriska kini berjalan keluar rumah dan mengendarai mobil nya menuju sebuah mall yang cukup terkenal di kota ini.
Jalanan yang di lalui Eriska cukup sunyi dan untung saja tidak macet. Sehingga Eriska bisa berkendara dengan tenang tanpa tekanan jalan yang macet.
Hingga mobil sport berwarna merah itu sampai di dalam parkiran mall. Eriska segera keluar dari mobil nya dan akan berjalan-jalan melihat-lihat barang yang menarik di dalam mall ini.
Langkah kaki Eriska kini berjalan menuju sebuah toko tas dengan merek yang cukup terkenal dan juga malah di negara ini. Pelayan mempersilahkan Eriska masuk dengan sopan.
Mereka sudah tau jika yang baru saja masuk ini adalah cucu dari langganan mereka. Jadi para pelayan toko itu pasti akan selalu melayani Eriska dengan sebaik-baiknya.
Saat Eriska sedang melihat-lihat koleksi tas terbaru dari merek toko ini, dua orang wanita yang berbeda usia masuk ke dalam toko ini dengan beberapa tas belanjaan mereka. Dengan tatapan sombong dua wanita itu memanggil pelayan toko ini untuk melayani mereka.
Dengan segera dua pelayan melayani dua orang itu yang terlihat kaya dan juga sombong.
"aku ingin melihat tas terbaru kalian". Ujar salah satu wanita yang berusia sekitar 50 tahunan dengan nada sedikit arogan.
"mari saya antar nyonya". Ucap pelayan itu yang kini menuntun dua orang itu menuju tempat di mana mereka meletakan barang terbaik milik toko ini.
Tanpa di sadari Eriska dua orang itu berasal dari masa lalu nya. Dan secara tidak sengaja tangan Eriska yang sudah menyentuh salah satu tas yang cukup cantik dan elegan kini juga di sentuh oleh seorang wanita yang berusia sama dengan nya.
"ini punya ku dan aku yang lebih dulu melihat dan menyentuh nya!!. Jadi menyingkir lah dari sini!!!". Ujar wanita itu dengan marah ke arah Eriska.
Sementara Eriska saat ini tiba-tiba terdiam mendengar suara yang dia kenal. Suara yang sangat di benci Eriska.
Dengan perlahan Eriska melihat ke arah sumber suara yang tadi malah membentak nya karena sebuah tas.
Benar saja di sana berdiri seorang wanita yang dulu pernah ikut andil dalam penderitaan nya di masa lalu. Wanita yang membeli kontrakan yang di tinggali Eriska agar dia dan adik nya tidak punya tempat tinggal.
"hei!!! Apa kau tuli!!!". Bentak wanita itu lagi yang melihat keterdiaman Eriska.
"ada apa Bella!! Kenapa kau berteriak?". Tanya wanita yang lebih tua kepada anak nya yang langsung mendekat ke arah Eriska.
Kedua orang itu adalah Bella dan juga Lisa yang saat ini memandang ke arah Eriska tanpa mengenal nya.
Sementara Eriska masih terdiam dan tak menyangka satu persatu orang-orang dari masa lalu nya muncul secara tidak sengaja.