Zalika Azzalea adalah gadis cantik yang berusia dua puluh dua tahun, dirinya memutuskan untuk menikah dengan sang kekasih Arga Pramana diusia muda dengan harapan sebuah kebahagiaan
Pil pahit harus ia telan, karena pernikahan tak berjalan seperti yang dirinya impikan. mimpi sederhana untuk biduk rumah tangga yang sempurna nyatanya harus ia kubur dalam-dalam
Pernikahan yang hanya berlangsung tiga hari itu berakhir dengan menyisakan trauma mendalam, mengubah gadis ceria menjadi seorang yang takut akan cinta
Akankah ada pria yang dikirim tuhan untuk menyembuhkan lukanya? lalu Cinta yang akan memberinya kebahagiaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepakatan
"Aku ingin dia menjadi office girl di perusahaan ini!" Gadis itu tersenyum remeh pada Gita yang menatapnya penuh dendam
"A-apa? Office girl?" Wanita itu tidak percaya atas apa yang ia dengar. Hukuman ini sama saja dengan menginjak harga dirinya
"Kenapa? Kamu ingin tetap bekerja disini kan? Itu sepertinya jabatan yang cocok untuk kamu, Gita!"
Zalika seolah menunjukkan kuasanya, ternyata rasanya enak juga saat memiliki kuasa seperti ini
"Saya tidak ingin menjadi seorang office girl, kamu.. maksud saya nona, nona bisa menghukum saya apa saja tapi tidak dengan menjadikan saya sebagai office girl!"
Gita jelas menolak, mau ditaruh dimana mukanya jika para karyawan lain melihatnya menjadi seorang office girl, dirinya terkenal sebagai pembully di perusahaan ini dan ia harus menjadi seorang office girl? Tidak mungkin
"Tuan, katakan padanya!" Rengek Zalika pada Jefry
Jefry tersenyum, ia memang menyukai si peri itu karena sikap manjanya, dan hari ini ia melihat itu dari sosok dewasa, sungguh menyenangkan
"Apa susahnya menerima ini, Gita? Zalika masih baik dengan tetap memperkerjakan kamu di perusahaan ini!" Kata Jefry
"Harusnya kamu bersyukur, karena dengan tetap berada disini. Kamu masih tetap bisa bertemu dengan Sugar Daddy kamu itu!"
Gita membelalakkan matanya, dari mana Jefry tau jika dirinya menjadi simpanan salah satu manager di perusahaan ini
Zalika sama terkejutnya, wanita itu menuduhnya sebagai wanita simpanan. Selain itu Gita juga menyebutnya mura___ lalu apa ini? Wanita itu bahkan lebih parah
"Apa kamu pikir saya tidak tau jika kamu menjalin hubungan terlarang dengan seorang manager disini?" Jefry berjalan mendekati wanita itu membuat sekujur tubuh Gita meremang
"Kamu bahkan tau jika Riko punya istri dan dua orang putri!"
Riko adalah seorang manager keuangan di perusahaan miliknya, Jefry bahkan juga tau jika pria itu melakukan penggelapan dana
Jika melihat dari penampilan Gita, bisa dipastikan jika Riko melakukan hal itu demi untuk membiayai Sugar Baby-nya
"Saya akan membiarkan kamu menikmati uang Riko lebih lama, itu sebagai ucapan terima kasih saya karena kamu telah menjadi jembatan untuk saya bertemu lagi dengan gadis yang saya cari selama bertahun-tahun!"
Jefry melirik kearah gadis cantik yang tengah duduk di kursinya. Zalika meremat kesepuluh jarinya, ucapan Jefry tadi tentu saja diarahkan padanya
Jika saja Gita tidak merundung nya pagi tadi, mungkin bukti itu tidak akan pernah sampai pada Jefry
"Baiklah, kembali bekerja! Dan kamu.." Jefry menunjuk wajah Gita "Minta seragam baru kamu pada Bono!"
Ketiganya menunduk, tak berani menatap pria penuh wibawa itu
Penyesalan memang selalu datang belakangan, andai mereka tidak iri pada sekretaris pribadi tuannya, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi
Saling menyalahkan juga tidak akan mengubah keadaan, kedua rekan Gita masih bersyukur karena mereka tetap menempati posisi mereka sedangkan Gita? Wanita itu harus siap dipermalukan
"Ayo sayang!" Jefry mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh gadisnya
Keduanya melangkah menuju ruangan milik sang CEO, Zalika menarik tangannya hingga tautan tangan keduanya terlepas saat keluar dari lift
"Ada apa?" Tanya Jefry
"Saya tidak ingin membuat orang lain curiga dan berpikir buruk tentang kita!" Zalika menunduk membuat Jefry melangkah mendekati nya
"Aku nggak peduli tentang apa yang orang pikirkan, bukannya itu bagus? Semua orang akan tau siapa wanita yang aku cintai!" Ujar Jefry
"Apa tuan akan membatalkan pertunangan tuan dan nona Leona?" Zalika bertanya, rasanya dirinya akan sangat jahat jika Jefry membatalkan pertunangan nya hanya karena dirinya
"Mungkin"
"Saya akan pergi dari hidup tuan Jefry jika tuan melakukan itu!" Terserah saja jika orang-orang menganggap nya mura___ dengan bersama pria yang telah menjadi milik orang lain, tetapi menjadi penyebab hubungan seseorang putus rasanya terdengar kejam
Dirinya akan pergi dari hidup Jefry, entah itu keputusan yang benar atau tidak. Berpisah dari kakak pangeran lagi rasanya tidak masalah, dirinya akan meminta pada sang ayah untuk menghilangkan jejaknya nanti
"Leona tidak sebaik itu Zalika, dia wanita yang buruk. Aku tengah mencari bukti kebusukannya lalu membatalkan pertunangan ini"
Jefry menggenggam tangan kekasihnya itu "aku butuh kamu untuk terus disamping aku, Zalika. Aku tidak ingin kita berpisah lagi!"
"Bagaimana jika nona Leona tidak seburuk itu? Bagaimana jika kecurigaan tuan tidak menghasilkan apa-apa?" Tanya Zalika
"Aku akan menikahi Leona dan kita akan berpisah!" Ucap Jefry penuh keyakinan
Mendengar itu hati Zalika bak diremas, apa ia sudah mencintai Jefry hanya dengan mengetahui jika pria itu adalah cinta masa kecilnya? Apa dirinya telah melupakan mantan suaminya?
"Tapi sebelum itu terjadi, kamu harus tetap disamping aku! Menemaniku dalam menjalani hidupku yang sulit!"
Gadis cantik itu mengangguk, ini tidak sulit. Terlebih dirinya juga merupakan seorang sekretaris, berada disamping atasan bukanlah hal yang mencurigakan
"Tuan!"
Suara Gavin memecah keromantisan dua insan itu, Zalika bahkan menarik tangannya dari genggaman sang kekasih
"Ada apa Gavin?" Menjalani hubungan seperti ini memang sulit, Jefry tidak suka saat kegiatannya diganggu
"Tuan Rama tengah menunggu di ruangan anda!" Asisten pribadi itu memberitahu
Jefry berdecih, ada apa dengan pria tua itu sehingga datang menemuinya dikantor seperti ini
"Apa dia datang sendiri?"
"Tuan Rama bersama nona Leona!"
Semakin malas saja Jefry mendengarnya. Pasti ayah dan anak itu ingin sesuatu hingga datang menemuinya
Jefry masuk keruangan nya dengan sangat berwibawa, bahkan dirinya tak terlihat sopan pada calon ayah mertuanya itu
"Ada apa?" Pria tampan itu duduk dikursi kebesarannya menatap dua orang yang duduk didepannya, diantara mereka terdapat sebuah meja sebagai pembatas
"Leona hanya merindukan calon suaminya!" Rama tersenyum manis pada calon menantunya sementara Leona diam saja
"Jangan berbelit-belit, saya tidak punya banyak waktu. Sekarang katakan kalian mau apa?" Sopan sekali mulut Jefry kala berbicara dengan pria enam puluh tahunan itu
"Begini nak, Leona tengah membutuhkan beberapa uang untuk persiapan pertunangan kalian, kamu pasti mengerti jika seorang wanita ingin pestanya tidak terlupakan!"
Jefry sudah menduga hal ini, Rama memang selalu menagatas namakan putrinya sebagai alasan untuk meminta sejumlah uang dan Jefry kadang menurutinya karena malas untuk berdebat
"Kenapa tidak katakan pada mama! Lagi pula semua keperluan pertunangan telah diurus sama mama!" Ujar Jefry
"Sebenarnya..!"
"Sebenarnya kami merasa tidak enak jika terus membebani ibumu nak, maka dari itu papa berinisiatif untuk menemui mu secara langsung"
Ucapan Leona segera diputus oleh sang ayah, entah apa yang wanita seksi itu ingin katakan Jefry semakin dibuat penasaran
"Saya tidak bisa memberikan uangnya. Lagi pula setahu saya semua persiapan telah dilakukan dan mama saya jelas tidak melupakan sesuatu pun!"