PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Fahri datang mengantarkan makanan yang sebenarnya hanya alasan untuk bertemu dengan Citra,namun saat Fahri tiba Ia terkejut dengan mobil yang terparkir dihalaman depan tempat tinggal pacarnya.

Fahri mengetuk pintu dengan senyum yang terus terukir dibibirnya,namun saat pintu terbuka tiba-tiba pukulan membabi buta melayang ke lengan dan kakinya,bahkan hampir mengenai wajahnya tapi Ia tutup dengan kedua tanganya.

"Bajingan kamu Fahri...,tega-teganya kamu membohongi temanku,kurang baik apa Citra selama ini sama kamu hah!!,Dia sabar selama ini saat hubungan tidak jelas arahnya kemana,tapi kamu masih tega membohongi selama itu demi kebahagiaanmu sendiri,sekarang lebih baik putusin Citra dan kembalilah kamu kepada istri dan anakmu yang saat ini sedang menunggumu dirumah".marah Cindy yang tak bisa lagi Ia bendung,Ia akan menjadi garda terdepan Citra apapun keadaannya,Ia tidak ingin masalah menjadi sangat rumit jika tidak ada yang berani menyadarkan Fahri bahwa perbuatannya sangat salah.

Fahri bukan hanya terkejut mendengar kemarahan teman pacarnya,tapi Ia juga kaget karena kebohongan yang Ia simpan dengan rapi selama ini tiba-tiba terbongkar tanpa dia tahu sebelumnya.

Citra yang tetap bersembunyi didalam rumah membuat Fahri mencoba menerobos ingin masuk,tapi Cindy terus menghalangi dengan tubuhnya dan tangan bersedekap.

"Tinggalin Citra,dia terlalu berharga untuk kamu miliki Fahri,sadar diri bahwa kamu tuh sudah menikah dan memiliki anak,bahkan istrimu itu sahabatnya Citra saat berkuliah,Ya Ampun....,rasanya aku ingin menyerangmu lagi kalau tak ingat tentang anakmu yang masih kecil itu".

Fahri kalang kabut nggak karuan,Ia benar-benar terkejut dan takut secara bersamaan,Ia berusaha menemui Citra tapi Cindy terus menghalangi dan membuat suasana semakin mencekam saat Fahri mulai tersulut emosi.

"Minggir Cindy!!Aku butuh bicara sama Citra,semua yang kamu katakan barusan adalah fitnah,aku belum menikah dan memiliki anak,jadi bagaimana bisa kamu dengan santainya bicara seperti itu",marah Fahri dengan kencang.

Cindy semakin marah saat Fahri bilang bahwa semua perkataannya adalah sebuah fitnah,Ia ingin memaki-maki Fahri tapi Citra keluar dengan air mata yang masih mengalir.

"Pulanglah Fahri,hubungan kita selesai sampai disini,Aku liat sendiri bagaimana kamu bermain dengan anakmu tadi,bahkan aku tau bagaimana menderitanya istrimu selama ini saat kamu menjalin hubungan dengan aku,aku sungguh merasa ditipu dan dibohongi habis-habisan sama kamu,tapi aku sadar bahwa istrimu lebih menderita daripada aku,pulanglah dan kembalilah dengan istri dan anakmu,mereka kesini karena ingin bertemu denganmu Fahri,mereka merindukanmu selama 2 tahun lamanya,bahkan istrimu rela kesini setelah banyak kesakitan yang Ia terima dari kamu Fahri,jangan ganggu aku lagi karena aku tak sudi memiliki hubungan dengan suami sahabatku sendiri,jika dari awal aku tau aku nggak mungkin mau menjalani hubungan terlarang seperti ini,kamu jahat Fahri!!,Kamu sungguh jahat,kamu bukan hanya memberikan rasa sakit tapi kamu merendahkan harga diriku secara tidak langsung,bagaimana bisa kamu mencintaiku disaat kamu telah memiliki anak dan istri,jadi kamu anggap aku selama ini cuma pelampiasan atas kesepianmu?Aku nggak bisa terima ini tapi aku berharap kamu benar-benar sadar Fahri dan hentikan perbuatan busukmu ini".

Setelah itu Citra masuk kembali dengan tangisan yang semakin menyedihkan,Fahri terduduk lesu diteras dan meremas rambutnya kuat-kuat,Ia tidak ingin kehilangan Citra tapi juga sulit untuk melepaskan istrinya.

Fahri masih takut jika menceraikan istrinya pekerjaannya akan kena imbas,apalagi jika sampai kabar Ia telah memiliki wanita idaman lain pasti Ia akan dimutasi sejauh mungkin bahkan yang lebih menakutkan Ia bisa saja dipecat.

Tapi Cinta yang terlanjur Ia rasakan kepada Citra sangat sulit Ia hilangkan,bahkan sehari tidak melihatnya saja Fahri masih sulit untuk melakukannya,tapi kini Ia harus merelakan hubungannya putus begitu saja atas kebohongan yang Ia lakukan selama ini.

Citra yang terus menangis membuat Fahri merasakan sakit juga pada hatinya,bahkan Ia ingin masuk dan memeluk Citra dengan erat tapi keadaan tidak memungkinkan untuk Ia lakukan saat Citra masih dalam kondisi terkejut dan sakit hati.

Cindy yang geram mengusir Fahri dengan tegas,bahkan Ia melempar makanan yang Fahri berikan.

"BRAKKKKK".

"Itu ibarat sampah sepertimu Fahri,Kamu harus dibuang seperti itu biar sadar diri,cepat pulang atau aku panggilkan warga untuk mengusirmu sekarang!!",ucap Cindy dengan tegas dan meninggalkan Fahri yang masih berdiam diri ditempatnya,Cindy juga menutup pintu dengan kencang agar Fahri tau bahwa perbuatannya sangat jahat.

Fahri berjalan lesu kedalam mobilnya,Ia terus menatap pintu rumah Citra dengan harapan Citra akan berlari dan memeluknya,tapi semuanya hanya angan-angan Fahri karena Citra justru mematikan seluruh lampunya.

Fahri perlahan meninggalkan kediaman Citra,Ia ingin marah dengan keadaan yang membuat Citra harus mengetahui kebenaran yang ada,padahal Fahri masih ingin berlama-lama menjalin hubungan dengan Citra sambil mencari keputusan apa yang harus Ia ambil,tapi semuanya kini hanya tinggal kenangan karena kebohongan telah terbongkar dengan sendirinya.

Emosi Fahri tiba-tiba tersulut,Ia teringat dengan istrinya yang menjadi penyebab hubungannya dengan Citra kandas,karena jika istrinya tidak datang kejakarta mustahil Citra akan tau semuanya.

"Aku harus membuat perhitungan sama dia!!,dia harus tau bahwa aku bukan suaminya yang dulu,Aku telah berubah dan cintaku juga berubah",gumam Fahri dengan mengepalkan tangannya.

Fahri mengemudi dengan kecepatan tinggi,bahkan Ia memaki siapapun yang menghalangi jalan mobilnya,sampai akhirnya Ia sampai rumah dan memarkirkan mobilnya dengan asal-asalan.

Fahri menendang pintu rumahnya dengan keras membuat Manda yang sedang buang air kecil buru-buru keluar.

"Ada apa Mas...?Kenapa pintu rumahnya harus ditendang-tendang seperti itu?Mas bawa kunci kan?",tanya Manda dengan santai.

Fahri justru mendekat dan melayangkan tamparan yang begitu keras pada pipi mulus Manda.

"PLAKKKKKK!!!,dasar istri tak berguna!!,buat apa kamu datang kesini jika hanya membuat semuanya kacau!!",marah Fahri dengan mata menyalang.

Manda mengusap pipinya yang ditampar begitu keras untuk pertama kalinya oleh suaminya sendiri,Ia tidak menangis justru semakin benci dan keputusan untuk menyudahi pernikahannya adalah jalan yang tepat.

"Terimakasih ya Mas atas tamparannya,Aku akan jadikan ini sebagai saksi bahwa kamu tak pantas menjadi suami dan ayah untuk Kayla,silahkan kejar pacarmu Citra yang sangat kamu cintai itu,walaupun dia sahabatku tapi jika kalian saling mencintai aku ikhlas,Aku akan pulang esok pagi dan itu menjadi pertanda bahwa aku menyerah dalam rumah tangga ini",ucap Manda yang kemudian berlari meninggalkan Fahri yang terlihat terkejut dan penuh penyesalan".