Saat berumur lima tahun orang tua Santika membuangnya namun 12 tahun kemudian orang tuanya berusaha mencarinya. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan kembali.
Namun dua tahun kemudian dirinya di paksa untuk menggantikan Adik Tirinya yang dijodohkan dengan seorang pria yang terkenal dengan kekejaman dan dingin namun lebih parahnya pria tersebut ternyata lumpuh.
Awalnya Santika menolaknya namun orang tuanya mengancamnya akan menghentikan biaya rumah sakit Nenek angkatnya membuat Santika terpaksa bersedia menikah dengan pria tersebut.
Santika sama sekali tidak menyangka kalau banyak rahasia keluarga suaminya yang selama ini tidak diketahui oleh orang luar. Rahasia apakah itu?
Apakah Santika bahagia menikah dengan suaminya atau berakhir bercerai mengingat keluarga suaminya sangat membenci suaminya dan juga dirinya? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hatinya Sangat Sakit
Dian sangat membenci Kakak Tirinya dan ingin sekali membunuhnya. Hal ini dikarenakan Ayah Roberto selalu memuji Diego yang bisa memimpin perusahaan hingga maju pesat.
Hal itu membuat Ayah Roberto menunjuk Diego untuk memimpin perusahaan yang ada di pusat dan diberikan saham dan properti yang lebih banyak dari ke tiga adiknya.
Dian dan Deon tentu saja tidak terima karena itulah mereka bekerja sama mencelakai Diego ketika dalam perjalanan bisnis dengan bantuan ibu mereka yang bernama Ibu Wulan.
Rencana mereka berhasil di mana Diego mengalami lumpuh dan sebagian wajahnya rusak. Selain itu umur Diego tidak akan lama karena Ibu Wulan sengaja tidak mengobati penyakit Diego hingga membuat penyakit Diego semakin bertambah parah.
"Kenapa kamu kembali lagi? Bukankah Aku menyuruhmu untuk menjalankan perintahku untuk membunuh mereka?" Tanya Dian yang melihat asisten setianya kembali ke ruangannya.
"Maaf, Tuan Muda. Apakah tidak terlalu berisiko jika kita membunuhnya sekarang?" Tanya Asisten Setianya yang ingin mencari waktu yang tepat untuk menghabisi Diego, Santika serta Albert.
"Selain itu Saya merasa kalau Nyonya Muda Diego tidak mungkin sehebat itu. Nyonya Muda Diego hanya pandai menggunakan trik kecil karena itu Saya tidak yakin kalau Nyonya Muda Diego yang bisa membangunkan Tuan Muda Diego." Sambung Asisten Setianya.
"Hanya dalam sehari Kak Diego kembali menjadi orang terkenal hanya karena wanita si alan itu. Di tambah wanita si alan itu tidak mau bekerja sama denganku karena itu mereka pantas untuk di bunuh agar tidak menjadi boomerang buatku." Ucap Dian sambil mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.
Di mana Dian hanya bisa menahan amarahnya ketika Santika menolak bekerja sama dengan dirinya. Di tambah para petinggi di perusahaan milik Ayah Roberto membicarakan kehebatan istri Diego.
Mereka sangat berharap agar Diego bisa kembali memimpin perusahaan seperti dulu dan bekerja sama dengan Santika.
"Bahkan ada orang yang mengatakan agar Kak Diego bisa kembali ke perusahaan untuk memecat pekerja jika sering membolos dan sering melakukan kesalahan serta sering malas bekerja. Tanpa mempedulikan orang itu ada hubungan saudara terdekat sekalipun." Ucap Dian sambil menahan amarahnya.
Pasalnya selama Kakak Tirinya memimpin perusahaan dirinya terpaksa rajin berangkat kerja. Hal ini dikarenakan dirinya pernah mendapatkan surat peringatan.
Di mana isi surat peringatan tersebut adalah : Jika sekali lagi malas bekerja maka Dian dan Deon di pecat dengan cara tidak hormat. Mereka berdua tentu saja protes ke Ayah Roberto namun sayangnya Ayah Roberto mendukung keputusan Diego.
Hal ini membuat mereka semakin membenci Diego karena itulah mereka sengaja mencelakai Diego. Setelah Diego koma dan nyawanya di ujung tanduk, barulah Dian dan Deon sering bolos kerja. Semua pekerjaan dilimpahkan ke asistennya di mana asisten mereka hanya bisa marah dalam hati.
"Selain itu kehebatan Kak Diego yang sudah lama hilang kini orang-orang kembali membicarakan." Ucap Dian sambil berdiri kemudian menggebrak meja untuk meluapkan emosinya.
"Karena itu kirim sepuluh pembunuh bayaran untuk membunuh Diego, Albert dan juga istrinya!" Perintah Dian yang ingin mereka bertiga agar tidak menghalangi rencana jahatnya.
"Baik." Jawab asisten setianya dengan singkat.
Kemudian asisten setianya pergi meninggalkan tempat tersebut dan tidak berapa lama datang pelayan yang merupakan orang kepercayaannya.
"Ada apa?" Tanya Dian sambil duduk di kursi kebesarannya.
"Tuan Muda Ke Tiga, Pelayan Surti yang merupakan orang kepercayaan Nyonya Besar Ke Dua. Meminta ijin untuk bertemu dengan Tuan Muda Ke Tiga. Katanya ada hal penting yang disampaikan kepada Tuan Muda Ke Tiga." Ucap pelayan setianya.
"Pelayan Surti? ... (sambil berpikir) ... Bawa Dia masuk ke sini!" Perintah Dian.
"Baik." Jawab pelayan setianya dengan patuh.
Kemudian pelayan setianya memberikan hormat lalu pergi meninggalkan Dian sendirian di ruang kerjanya.
Tidak berapa lama datang Pelayan Surti yang merupakan orang kepercayaan Ibunya. Pelayan Surti kemudian memberikan hormat dengan cara membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Ada apa kamu mencariku?" Tanya Dian tanpa basa basi.
"Tuan Muda Ke Tiga, Nyonya Besar Ke Dua meminta Hamba untuk menyampaikan pesan kepada Tuan Muda Ke Tiga. Sebagai pewaris Tuan Muda Ke Tiga haruslah selalu jujur dan patuh terhadap hukum." Jawab Pelayan Surti.
"Adapun mengenai masalah Tuan Muda Pertama dan istrinya, Nyonya Besar Ke Dua akan membantu Tuan Muda Ke Tiga untuk menyelesaikannya malam ini juga." sambung Pelayan Surti.
"Baik. Sampaikan pada Ibuku kalau Aku akan patuh atas apa yang dikatakan Ibuku." Ucap Dian.
"Pesan sudah Hamba sampaikan. Karena itu Hamba mengundurkan diri." Pamit Pelayan Surti.
Dian hanya menganggukkan kepalanya kemudian Pelayan Surti pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Sepeninggal Pelayan Surti, Dian memanggil Asisten Setianya untuk membatalkan penyerangan terhadap Diego dan istrinya serta Albert. Karena Ibu Wulan akan melakukan penyerangan.
Sedangkan Pelayan Surti yang keluar dari ruangan Dian langsung kembali ke tempat kediaman Ibu Wulan untuk memberikan laporan.
"Nyonya Besar Ke Dua, Tuan Muda Ke Tiga sudah setuju dengan apa yang dikatakan Nyonya Besar Ke Dua." Ucap Pelayan Surti.
"Bagus." Ucap Ibu Wulan sambil mengambil botol berisi obat.
"Berikan racun ini ke Pelayan Veni dan katakan untuk mencari cara agar Diego dan istrinya meminumnya." Sambung Ibu Wulan sambil memberikan botol tersebut ke Pelayan Surti.
"Baik." Jawab Pelayan Surti dengan patuh sambil menerima botol kecil tersebut.
"Katakan juga jika cara ini tidak berhasil maka Aku akan memerintahkan penjaga bayangan untuk membunuh Diego dan istrinya." Ucap Ibu Wulan.
"Baik." Jawab Pelayan Surti dengan singkat.
Kemudian Pelayan Surti pergi meninggalkan tempat tersebut sedangkan Ibu Wulan hanya tersenyum jahat.
"Santika, jangan salahkan Aku karena kamu harus mati. Tapi salahkan kamu karena kamu berani mengobati penyakit Diego hingga Diego sadar. Selain itu kamu memenangkan semua kompetensi dan mempermalukan putraku Dian." Ucap Ibu Wulan sambil menggenggam erat ke dua tangannya.
"Orang yang ingin menghalangi putraku menjadi pewaris kekayaan harus mati. Termasuk Diego, Santika dan juga Albert." Sambung Ibu Wulan sambil tersenyum devil.
Ibu Wulan kemudian berjalan ke arah ranjang lalu duduk di sisi ranjang sambil pikirannya menerawang jauh entah kemana. Hingga dirinya tersadar ketika mendengar suara ketukan pintu. Ibu Wulan memintanya untuk masuk dan Pelayan Surti langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Suamiku baru saja berangkat ke luar kota untuk mengunjungi makam istri pertamanya." Ucap Ibu Wulan dengan wajah yang terlihat kesal.
Pasalnya suaminya tidak bisa melupakan istri pertamanya yang sudah lebih dari sepuluh tahun meninggal dunia.
"Sudah bertahun-tahun Aku menemani suamiku dan berbagai cara Aku lakukan tapi suamiku sama sekali tidak pernah menyentuhku lagi dan tidak menganggapku sebagai istrinya." Ucap Ibu Wulan dengan wajah kesal.
"Suamiku mau menyentuhku dua kali itu juga karena Aku membiusnya hingga kami mempunyai dua anak. Haruskan Aku membiusnya lagi supaya suamiku mau menyentuhku?" Tanya Ibu Wulan.
Hatinya sangat sakit sekaligus menahan amarahnya terhadap suaminya dan juga istri pertamanya yang bertahun-tahun sudah meninggal dunia.
mudh membunuh mafia juga diego sdh siao sedia dgn pengawal bayangannya