NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji yang terlupakan

Zevana menatap ke arah Zayn dengan tatapan kesalnya, bahkan Zayn tidak mencoba membujuknya dan hanya mengatakan hal yang membuat Zevana kesal.

|| Dia hanya berbasa-basi, sudahlah Ze, kenapa kamu masih mengharapkan sesuatu dari nya. ? || Batin Zevana. 

Zevana kembali berjalan dengan langkah kecilnya, sementara Zayn, ia kembali menaiki motor besar nya dan kemudian melajukan motornya meninggalkan Zevana begitu saja.

Langkah kaki Zevana sangatlah lambat, ia juga terus mengamati sekelilingnya, dan saat sampai di perempatan jalan, Zevana tampak kebingungan.

Semenjak kejadian yang menimpanya saat ia berusia sepuluh tahun kala itu, tepatnya tujuh tahun yang lalu. Zevana memang tidak pernah memperhatikan jalan yang dilewatinya. Kemanapun Zevana pergi pasti bersama dengan supirnya, selain supir dia terkadang pergi bersama dengan kedua orang tuanya atau Alian.

Bisa dibilang Zevana buta arah, ia tidak tahu dimana dan kemana harus pergi selain di rumahnya sendiri.

Zevana yang terlihat sudah sangat kebingungan itu hanya bisa berjongkok lalu meraih ponsel yang ada di dalam tasnya, ia kembali menghubungi pak Toni dan menanyakan pada pak Toni keberadaannya saat ini.

‘ Halo pak, pak Toni dimana? ‘

‘ Masih di bengkel non, sebentar lagi selesai.’ 

‘ Pak, aku tidak sedang di pos satpam, aku tidak nyaman menunggu di sana, satpam di sana membuatku tidak nyaman, jadi aku memutuskan untuk berjalan kaki. ‘

‘ Astaga non Ze, kenapa non jalan kaki? Terus sekarang non dimana? Non jangan pergi terlalu jauh dari sekolah, kalau non tersesat bagaimana? ‘

‘ Aku tidak jauh pak, bahkan gerbang sekolah masih terlihat, aku sedang di pinggir perempatan jalan, aku tidak tahu harus ke arah mana, jadi aku berhenti.’ 

‘ Yasudah, non Ze tunggu saja disana, sebentar lagi selesai.’

‘ Iya pak, jangan lama-lama ya. ‘

‘ Iya non. ‘ 

Setelah itu Zevana mengakhiri panggilan telfonnya, ia kembali melihat ke arah sekelilingnya, banyak mobil dan motor berlalu lalang melewatinya.

Wuuuusshhhhhhh!!!

Wussshhhhhhhhh!!!

Angin juga berhembus cukup kencang, lalu Zevana melihat ke arah jam tangan yang sudah melingkar di pergelangan tangannya.

Pukul 15.58

Hari sudah semakin sore…

Dan di tempat lain…

Kediaman keluarga Satnaranza.

Dandy yang baru saja tiba itu langsung masuk kedalam rumahnya, saat ia akan menaiki anak tangga, ia berpapasan dengan Febian yang kini sedang menuruni anak tangga di rumahnya itu.

“ Dy, jangan lupa nanti malam di restoran emerald. “

Febian kembali mengingatkan Dandy soal acara makan malam yang pernah dibahasnya kemarin malam saat di acara pesta pertunangan Alian.

“ Iya kak, tapi aku lupa mengingatkan Ze, tadi dia pulang duluan, jadi aku belum sempat bertemu. “

“ Kamu chat dia aja Dy. “

“ Aku nggak punya nomornya…”

“ Astaga Dandy, bukankah kalian berteman? Masa kamu tidak punya nomor temanmu sendiri. “

“ Hehe…aku lupa memintanya, lagipula belum lama juga aku dan Ze berteman, semenjak kami berada di kelas yang sama, dan itu terbilang baru beberapa minggu ini. “

“ Ah, payah sekali, ya sudah...nanti biar kakak minta nomor Ze dari Lian. “

“ Oke kak, nanti beritahu aku ya nomornya. “

“ Iya…” Jawab Febian lalu kembali berjalan menuruni anak tangga.

Febian segera menghubungi Alian lalu meminta nomor ponsel Zevana pada Alian. Dan setelah mendapatkannya, Febian langsung mengirim pesan chat pada Zevana.

{ Ze, ini aku Febian, nanti malam jangan lupa ya di restoran emerald, pukul delapan malam. } 

Dan di tempat lain.

Drt…drt…drt…

Ponsel Zevana bergetar, ia dengan segera ingin melihat pesan masuk pada ponselnya. Dan saat Zevana ingin membuka pesan tersebut, tiba-tiba saja mobil jemputannya datang.

Tinnn…tinnn…

Zevana mengurungkan niatnya lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya, ia bahkan belum sempat melihat isi pesan yang masuk.

Zevana berdiri dari jongkoknya lalu dengan segera masuk ke dalam mobilnya.

“ Pak, kita ke apotek terdekat dulu ya, ada yang harus aku beli. “ Perintah Zevana pada pak Toni.

“ Baik non. “

Setelah sampai di apotek, Zevana langsung turun dari mobil, ia membeli beberapa obat antara lainnya yaitu salep luka memar dan obat pereda nyeri.

Semua yang dibutuhkan Zevana sudah dibelinya, lalu ia kembali masuk ke dalam mobilnya, dan kemudian pak Toni kembali mengendarai mobilnya menuju rumah Zevana.

Sesampainya di rumah, dengan langkah kakinya yang sedikit di seret karena menahan rasa sakit, Zevana berjalan menuju ruang makan, ia menuangkan segelas air mineral lalu kemudian meminum obat pereda nyeri yang baru saja dibelinya dari apotek tadi.

Setelah itu Zevana berjalan menuju kamarnya, Zevana tidak langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar miliknya ketika sudah berada di dalam kamar. Ia langsung membuka baju seragam yang dikenakannya, dan kemudian ia olesi bagian memar pada pinggulnya dengan salep luka memar yang tadi di belinya.

Sesekali Zevana juga terlihat meringis, ia bahkan sampai menahan nafasnya ketika mengolesi memar pada bagian pinggulnya, warnanya semakin gelap dan seperti ada darah yang menggumpal di dalamnya.

“ Sssshhhh…sangat menyakitkan. “ Rintihnya masih dengan tangan yang sibuk mengolesi bagian pinggulnya.

Setelah selesai, ia kemudian membaringkan tubuhnya yang sudah terasa lelah itu. Lalu Zevana kembali teringat dengan apa yang Ayna katakan tadi saat di sekolah.

“ Apa aku harus menuruti perkataannya? Dia benar-benar sangat menggangguku. “ Gumamnya.

Semakin lama kedua matanya terasa semakin berat hingga akhirnya Zevana memejamkan kedua matanya dan tertidur.

…..

18.30

Tok…tok…tok…

“ Non Ze…ada yang mencari non Ze…”

Bi Aas pembantu di rumah Zevana itu membangunkan Zevana dari tidurnya. Zevana mulai mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, lalu ia terbangun, dengan mata yang masih menyipit dan mengantuk, Zevana beranjak dari duduknya. Lalu Zevana membuka pintu kamarnya.

“ Ada apa bi? “ Tanyanya sambil mengucek-ucek sebelah matanya.

“ Ada yang mencari non Ze, sepertinya teman non Ze. “

“ Ya sudah, minta dia tunggu sebentar, bilang saja aku sedang mandi. “ Perintah Zevana.

“ Baik non. “

Bi Aas pun kembali kebawah dan menghampiri tamu yang mencari Zevana, lalu ia menyampaikan apa yang diperintahkan Zevana pada pria yang saat ini sedang berada di ruang tamu itu.

Bi Aas juga sudah menyiapkan segelas air jus dan juga beberapa cemilan untuk pria yang sedang bertamu itu. Dan setelah hampir lima belas menit, akhirnya Zevana selesai mandi.

Zevana segera keluar dari kamarnya dan dia juga sudah sangat penasaran dengan siapa yang datang mencarinya di jam segini.

“ Dandy? “ Panggil Zevana yang tidak menyangka jika ternyata tamu yang mencarinya itu Dandy.

Dandy menoleh ke arah Zevana lalu kemudian melemparkan senyumannya yang sudah mengembang pada Zevana. “ Hai Ze? Aku dan kak Bian sudah menghubungimu, tapi kamu tidak mengangkat telfon ataupun membalas pesan dariku dan kak Bian. Jadi dengan terpaksa aku kemari. “ Jelasnya sebelum Zevana bertanya maksud kedatangannya ke rumah Zevana.

“ Ah benarkah? Ya ampun Dy, aku tadi sangat lelah, jadi aku tidak melihat ponselku, aku menaruhnya di dalam tas ranselku. Jadi aku tidak tahu kalau ada telfon ataupun pesan masuk, ponselku tidak berdering karena aku menggunakan mode silent. “ Ucapnya merasa bersalah.

“ Tidak apa-apa Ze, kamu masih ingat kan kalau kak Bian malam ini mengajak kita makan malam? “

“ Astaga, aku juga lupa…maaf Dy, aku benar-benar lupa, hari ini sangat melelahkan, jadi aku bahkan melupakan hal-hal seperti itu. “ Ungkapnya.

“ Ada apa Ze? Kamu terlihat sangat berbeda tadi saat di sekolah, apa kamu sedang sakit? Kalau kamu sakit, kamu bisa membatalkan nya, kita bisa makan malam lain kali. “  Tanya Dandy sedikit khawatir.

“ Aku tidak sakit, hanya ada beberapa hal yang cukup mengganggu pikiranku saja, tapi itu bukan apa-apa, kalau begitu, kamu mau kan tunggu sebentar? Aku mau mengambil tas ku di kamar, dan sepertinya aku juga harus berganti pakaian. “

Dandy pun mengangguk. “ Ah begitu, ya sudah sana cepat ganti pakaianmu, kalau perlu dandan yang cantik, aku akan menunggumu. “ Ucapnya dengan senyuman jahil.

Zevana pun ikut tersenyum lalu ia kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya dan mengambil tas selempang miliknya.

Zevana tidak membutuhkan waktu yang lama, dalam hitungan beberapa menit saja dia sudah siap dan kemudian segera kembali turun dan menghampiri Dandy yang sudah menunggunya di ruang tamu.

“ Ayo, aku sudah siap. “ Ucapnya.

Dandy menoleh dan melihat ke arah Zevana, Zevana mengikat rambutnya dengan pita lalu menyampingkan ekor rambutnya sehingga terlihat sangat mempesona. Ditambah dengan dress warna biru dengan sedikit gelombang di bagian bawahnya membuat Zevana tampak imut.

“ Ze, kamu sudah benar-benar berubah, pasti kak Lian yang mengajarimu. “ Ungkapnya.

“ Ada apa? Apa aku terlihat aneh? “ Tanyanya sambil melihat kembali baju yang dikenakannya.

“ Tidak Ze, kamu tidak aneh, kamu terlihat cantik dan cukup menggemaskan. “ Pujinya.

“ Dandy…kamu ini, jangan memujiku, sudah cepat, aku sudah lapar. “

Zevana terlihat salah tingkah setelah mendengar pujian dari Dandy, ia dengan segera mengalihkan pandangannya dan meminta Dandy untuk segera beranjak dari duduknya.

Lalu mereka berjalan keluar dari rumah Zevana, Zevana yang berjalan mendahului Dandy itu langsung berjalan menuju mobilnya dan mencari keberadaan pak Toni.

“ Dimana pak Toni? “ Gumamnya lalu melihat ke arah sekeliling halaman rumahnya.

“ kamu sedang mencari siapa? “ Tanya Dandy dari belakang Zevana.

“ Aku mencari pak Toni, sopirku, dimana ya dia? “

“ Untuk apa kamu mencari supir mu? “ Tanya Dandy dengan tatapan bingungnya.

“ Ya untuk mengantarku Dandy, kamu ini bagaimana. “

Dandy tiba-tiba saja tertawa setelah mendengar jawaban Zevana, ia bahkan berpikir jika Zevana sangatlah polos.

“ Ze…apa sebelumnya tidak ada pria yang mengajakmu makan diluar? “ Tanya Dandy masih diiringi gelak tawanya.

Zevana hanya bisa mengerutkan keningnya dan menatap Dandy dengan heran.

“ Apa menurutmu dengan penampilan cupu ku dulu itu ada pria yang akan mengajakku makan malam?  Ya tentu saja tidak, dan kenapa kamu tertawa?Apa kamu meledek ku? “

“ Tidak…tidak…aku tidak meledek mu, tapi kamu benar-benar lucu. “

“ Lucu? “ Tanya Zevana masih dengan kening yang mengerut.

“ Iya, kamu tidak perlu mencari supir mu, tujuanku kemari untuk menjemputmu, jadi naiklah ke mobilku. “ Jelas Dandy sambil berjalan ke arah mobilnya.

Deg…

Selama ini Zevana hanya bisa naik mobilnya ataupun mobil milik keluarganya saja, dan kali ini dia harus masuk ke dalam mobil Dandy.

Keringat dingin tiba-tiba saja muncul, Zevana sedikit ragu, tapi dia tidak bisa menolaknya, apa yang dikatakan Dandy memang benar, saat ini Dandy menjemputnya dan dia tidak perlu mencari supirnya.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!