NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:292
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

prolog

Brakkk

Seorang pria paruh baya berkulit gelap terpelanting ke pojokan meja kayu tebal, dan membuat kepalanya terbentur pinggiran meja dengan cukup keras, tidak berhenti di situ pria bertubuh tegap itu mengeluarkan pistol dari balik jas yang ia kenakan lalu tampa perasaan menembak tepat di kepala pria baruh baya tersebut hingga membuatnya ambruk ke lantai dengan mata terbuka, raut wajahnya syok dan lantai bermotif kayu itu mulai mengalir darah yang sangat banyak.

Seorang gadis menutup mulutnya dari balik pintu yang terbuka hingga membuat nampan berisi dua cangkir kopi di tangannya jatuh berhamburan ke lantai, mata gadis itu bertemu dengan mata dingin pria yang memegang pistol di tangannya, gadis itu mulai melangkah mundur dengan tubuh yeng gemetar hebat saat pria menyeramkan itu mulai melangkah mendekatinya.

'Ya tuhan, aku hanya ingin mencari nafkah di negeri orang, tapi kenapa aku harus menghadapi situasi ini setelah semua kesulitan yang aku hadapi untuk mendapatkan pekerjaan ini'

Gadis itu mengalirkan air mata tampa suara, rasanya kedua kakinya tidak menapak ke lantai dengan benar hingga membuatnya jatuh terduduk.

Pria berwajah dingin itu berjongkok di depan gadis itu dan menatap seluruh bagian wajah dan tubuhnya.

"Dari negara i"

Tanya nya menggunakan bahasa negara tersebut.

Gadis itu sedikit terkejut saat tau pria itu sepertinya berasal dari negara yang sama, tapi itu tidak mampu menutupi rasa takutnya, mulutnya terkunci, dan itu membuat pria itu kesal.

"Jawab"

Bentaknya dengan keras dan itu membuat bahu gadis itu terlonjak kaget.

"Aaaa iiii yyyyaaa aaakkk "

Di karenakan terlalu banyak menangis, hingga membuat suaranya hilang, dan karena saking takutnya gadis itu tidak mampu berkata apapun, hanya bisa mengeluarkan suara yang rumit di mengerti.

"Apa kau bisu?"

Tanya pria itu dengan kening berkerut, ia menangkup pipi gadis itu dengan kasar, lalu mendekatkan wajahnya, sangat dekat, ia meneliti wajah gadis itu dengan seksama, wajah mulus tampa jerawat yang hanya di beri sedikit bedak dan lipstik tipis, mulutnya yang kecil, hidung mungil tapi masih enak di pandang, rambutnya yang di ikat dan di gulung rapi membuat telinga caplangnya sangat terlihat, dan itu yang membuatnya terlihat unik.

"Ronald"

Panggil pria itu setelah melepaskan tangannya dan kembali berdiri, ia menatap dingin gadis itu dengan senyum iblisnya.

"Ya bos"

Pria yang dari tadi hanya bersandar di dinding menyaksikan semua yang terjadi di ruangan itu menjawab cepat.

"Gadis ini..."

Pria itu mengangkat pistolnya, lalu mengarahkan benda itu ke arah gadis yang kini menggelengkan kepalanya dengan tubuh gemetar, tapi hanya senyum sinis yang di hadiahkan pria itu hingga...

Dor

"Aaaa....aaa."

Teriak gadis itu dengan suara yang hilang timbul, tangannya memegang kaki yang baru saja di tembus oleh pluru, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh dan tulang, gadis itu perlahan ambruk ke lantai, sebelum kesadarannya hilang, ia bisa mendengar kata kata terakhir pria yang menatapnya tampa kasihan.

"Bawa dia ke...."

Hanya itu yang bisa di tangkap oleh pendengarannya sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.

....

ara membuka matanya perlahan, ia memejamkan matanya sebentar lalu membukanya kembali, ia mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, di tatapnya menatap langit langit yang memiliki beberapa lampu hingga membuatnya begitu terang, lalu gadis itu menatap sekelilingnya, ruangan yang seperti kamar yeng mewah, tapi juga memiliki peralatan medis, dia tidak bisa menebak di mana dia berada.

Saat mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan, ara mencoba bangun dengan perlahan, rasa sakit di kakinya membuat dia yakin yang terjadi padanya benar benar nyata, pembunuhan yang di lakukan pria iblis itu nyata, dan peluru yang menembus kulit kakinya juga nyata.

'Aku harus pergi'

ara dengan perlahan menggerakkan kakinya, dia harus mencari cara untuk kembali ke negaranya, dia sanggup untuk hidup di kampung dan bertani, asalkan nyawanya tidak terancam, di sini terlalu berbahaya baginya, dia sangat menyesal karena pergi keluar negeri untuk bekerja hanya untuk menghindari mereka yang memberinya rasa sakit.

Dengan menahan denyut sakit di kakinya, wajahnya berkerut dan napas mulai ngos ngosan ara menyeret kakinya menuju pintu, dengan susah payah dia mencapai pintu kayu yang terlihat mewah berwarna cream itu hingga kelelahan, saat membuka pintu, terlihat dua pria asing berdiri di depan sana dengan tubuh tegap, saat melihatnya, dua pria asing itu menghampirinya lebih dekat, lalu membungkukkan sedikit tubuhnya.

"Nona, ada yang anda perlukan?"

Tanya salah satu dari mereka, dan satunya mundur dan pergi dari sana.

ara mundur beberapa langkah, dia tidak tau siapa mereka, tapi dia punya firasat kalau mereka bukanlah orang baik.

'Apa mereka bawahan pria iblis itu?'

ara mulai tercebik, lalu menangis tampa suara, ia terjatuh ke lantai dengan tubuh gemetar dan rasa sakit di kakinya yang semakin terasa.

'Kenapa dia harus mengalami ini, kenapa tidak ada sesuatu yang lancar di hidupnya'

Tidak berpendidikan tinggi, tidak memiliki penampilan yang cantik, berkorban untuk keluarga dan membuatnya menderita sendiri, ara mengira ia sudah lolos setelah ia melarikan diri untuk bekerja di luar negeri, tapi nasibnya menjadi lebih buruk.

'kenapa aku selalu membuat pilihan yang membuatku jatuh ke dalam bahaya dan rasa sakit'

Tok tok tok tok

Suara sepatu yang mulai terdengar mendekat membuat tangisan ara terhenti, ia mendongak.

Deg

Mata tajam yang menatapnya rendah, seolah posisi mereka sekarang, adalah jarak diantara mereka, yang berarti dia bukanlah siapa siapa, posisinya hanya pantas di injak oleh mereka yang memiliki kekuasaan.

ara menunduk tersenyum miris, bayangan wajah orang orang yang mempermainkannya kembali terlintas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!