Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. LEADERSHIP
Pengelolaan tambang batu mana berjalan lancar, lalu urusan butik telah selesai juga ivana menempatkan ke-tiga pelayan baru mereka eva, Luna, dan ana, untuk bekerja di butik bersama dengan tanasya
Sementara itu ivana elin, kini bersama Merry, Claude, Vin , dan Dave bekerja di toko kue milik ivana yang akan buka.
Henrik, Christoper, dan Liam dia tugaskan untuk menjaga kediaman dimaansion rumah.
Michelin caffe merupakan nama yang ivana pakai untuk toko kuenya saat itu. Interior design dan semua model arsitekturnya bergaya minimalis modern, semuanya sesuai dengan keinginan ivana.
...Visual modern coffee shop Michelin...
Nama Michelin ivana ambil dari kehidupan pertamanya sebagai seorang Selina Michelin, dia tak ingin melupakan jati dirinya sebagai seorang Selina maka dari itu dia menyematkan mana belakangnya untuk bisnis Ivana
Selama beberapa hari ivana dibantu elin mempersiapkan semua hal yang dia butuhkan, mulai dari mencari pemasok buah, lalu bahan-bahan kue dengan harga terjangkau namun kualitas terbaik, tak luput melakukan berbagai riset dilapangan mengenai kebiasaan dan kegemaran konsumen yang sekarang tengah menjadi topik.
Semuanya ivana lakukan dengan matang-matang.
Tempat makan yang begitu luas bersih dan cantik serta etalase besar yang menampilkan beragam jenis kue-kue dan desert unik dan Menarik menjadi daya tarik pengunjung di awal buka tempat itu.
Hari H-1 pembukaan tokonya sudah terlihat diminati banyak pengunjung, ivana sengaja membuat banyak brosur toko kuenya dan menyebar luaskan brosur-brosur itu agar dengan mudah menarik banyak pengunjung.
Promo set makanan yang terbilang unik dan baru tentu Dengan cepat menarik perhatian para bangsawan. Mereka tak pernah memesan makanan dalam bentuk set seperti itu. Terlebih hal itu memudahkan para kesatria ataupun kaum pria dalam membeli desert tanpa harus banyak memilih para pria menyukai sesuatu yang simpel.
Dan boom benar saja saat awal buka toko kue itu langsung ramai diserang oleh para pengunjung. Menu utama mereka adalah crapes cake. Sebuah roti berlayer-layer dengan wipe krim diantar layer kue yang sangat tipis sehingga menciptakan pola garis layer cantik ketika dipotong.
Rasa Kue yang tak terlalu manis kemudian dipadukan oleh wipe krim yang tak terlalu manis juga merupakan kombinasi yang sempurna. Ivana membuat beberapa rasa untuk kuenya🍰 itu . Seperti coklat, coffee, strawberry, banana, vanila, tiramisu dan pandan.
Dipadukan dengan teh hitam yang memiliki base rasa pahit merupakan kombinasi yang sangat cocok. Tak heran walaupun baru menjual satu menu toko itu sangat ramai dipadati oleh pengunjung.
Beberapa Minggu kemudian toko iva semakin banyak mengalami peningkatan pembelian yang sangat pesat. Diapun menjual berbagai macam jenis kue baru sekarang. Mulai dari kue dengan rasa manis sampai asin.
Setiap hari ivana semakin gencar mengembangkan resep kuenya, berbekalkan ingatan dari dunia modern dia membuat berbagai jenis kue yang sangat enak dan lezat.
Setiap produk baru yang Michelin caffe keluarkan disambut baik dan sangat antusias oleh para pembeli nya. Sampai-sampai tiap kali buka tokonya mendapati pesanan yang overload dan tak mampu dia kerjakan.
Lalu Terpikir lah sebuah ide untuk memperbanyak jumlah cabang, namun Ivana tidak mau membuka cabang toko kue miliknya dengan cuma-cuma dia berencana untuk melakukan suatu terobosan yang baru.
Kemudian setelahnya datanglah dia ke Guild dagang Gold Dragon milik Grand duke Nathaniel Reginald.
"Wah wah lihat siapa yang datang berkunjung, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan nona kembali, aku dengar bisnis yang nona jalankan baru beberapa bulan ini sudah mengalami kemajuan yang sangat tinggi" ucap master dengan antusias
"Terimakasih master, namun tak perlu basa basi lagi, aku kemari ingin melakukan sesuatu yang penting" jelas ivana
"Hmm nona tidak berubah selalu saja langsung pada intinya," jawab master sambil terkekeh pelan, namun dia sedikit kecewa karena banyak yang sebenarnya ingin dia bicarakan dengan gadis itu
"Yahh kau tahu aku orang yang tidak suka basa-basi" balas ivana singkat kemudian dia mengambil posisi duduk di sofa berhadap-hadapan dengan sang master
"Jadi ada urusan penting apa nona menemui saya" tanya pria dari balik Dudung gelap itu penasaran
"Master aku ingin memasang hak paten kepada sebuah brand yang aku tulis" kata ivana sambil menunjuk sebuah sketsa gambaran logo tempat makan, makanan penutup nya
"Brand? Apa itu nona?" Tanya sang master kemudian dia buru-buru menyibakkan tudung yang menutup setengah wajahnya, sehingga menampilkan rambut silver platinum itu sepenuhnya
"Brand semacam nama yang selalu mengingatkan orang-orang tentang sebuah produk, contohnya toko kue ku" jelas ivana santai
"Ahh begitu, bisa nona jelaskan tentang maksud memasangkan hak paten ini?" Master sedikit mulai mengerti, dia kemudian melanjutkan pembicaraannya
"Aku ingin setiap orang yang berkerja sama dengan ku menggunakan nama Michelin caffe membayar pajak kepemilikan nama itu.
Ah yaa master tahu semacam toko cabang namun karna dia menggunakan nama yang sama menu yang sama aku tidak peduli selama orang itu membayar 'cukai' sesuai dengan kesepakatan" jelas ivana singkat agar master memahami
DEGH!! Itu brilian!!
Bagaimana otak kecilnya bisa berpikir sejauh itu? Woahh Batin pria misterius itu dibuat menjerit tak percaya.
Bukankah itu akan menjadi keuntungan yang sangat amat besar. Ini pasti sejarah bisnis baru sambungnya dalam hati
"Dengan kata lain bahwa nona ini menjual nama Produk tersebut? Wahh hebat aku sungguh tidak terpikirkan sesuatu sejauh itu" dengan tatapan mata serius dia menatap dalam siluet biru ivana
Benar alih-alih menjual produk tokonya dia malah ingin menjual nama toko tersebut agar dikenal oleh semua orang gadis ini sungguh tidak dapat ditebak seru sang master dalam hati
"Hahaha ini bukan apa-apa master baru permulaan saja, lalu master aku menawarkan kerja sama dengan master apakah Master ingin bergabung denganku?" Dengan percaya diri ivana mengatakan rencananya, mengenai bisnis masa depan.
Hahaha ini sebuah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja, gadis ini begitu penuh dengan kejutan!! batin sang master kini dibuat menjerit-jerit
"Tentu dengan sangat senang hati, aku tentu tidak bisa menolak kesempatan yang sangat berharga ini" tentu master menyambut tawaran itu dengan sangat baik. Bahkan matanya berbinar ketika mendengar ivana membicarakan tentang bisnis
"Aku ingin sesuatu yang menjadi ciri khusus tempat kami, hhmm mungkin aku berencana untuk menjual kopi master" kata ivana sambil menerawang
"Kopi? Bukankah itu minuman yang jarang orang minati karena memiliki rasa yang kurang enak, dan pahit di lidah?" Tanya master heran sambil menyesap tehnya
"Kurang? Enak mengapa bisa seperti itu?" Tanya ivana pada pria itu, wajahnya kini kelihatan tak yakin
"Jarang sekali bangsawan yang mengonsumsi kopi, kopi juga Merupakan salah satu komidi tanaman yang langka dan jarang diproduksi sehingga harganya lumayan tinggi, jika menjualnya pun keuntungan yang didapat tak sampai menutup harga produksinya nona" pria itu menghela nafas sambil menjelaskan
"Ahh begitu kah? Lalu dari mana kita bisa mendapatkan bikin kopi?" Tanya ivana lagi
"Di pasar pelabuhan perbatasan Calesterra anda dapat menemukan berbagai macam barang langka termasuk kopi" kata master sambil mengingat-ingat sesuatu
"Master Carikan aku lahan yang cukup luas dan bagus untuk bercocok tanam, aku ingin dekat kawasan barat daerah mansion, lalu terkait kopi aku akan mengurusnya" balas ivana santai
"Baik nona, mengapa anda terlihat begitu terobsesi dengan kopi?" Tanya sang master heran
"Master kau tidak akan pernah mengerti, aku juga tidak bisa menjelaskannya sekarang langsung " kata ivana sambil tersenyum menatap pria itu
"Saya menantikannya nona" master kemudian tersenyum tipis mendapati tatapan gadis itu. Nampaknya sesuatu yang menjadi akan terjadi
"Ah master terkait hak paten itu aku serahkan kepadamu aku akan menambah beberapa cabang kedepannya, mohon bantuannya master " kata ivana
"Jangan kawatir kan itu nona, serahkan semuanya kepada saya," ujar sang master penuh keyakinan
🍰🍰🍰
"Yang mulia saya mendapatkan laporan baru bahwa nona ivana tengah mendirikan bisnis toko kue" siapa lagi jika bukan Argus kesatria elit bayangan putra mahkota yang belakangan ini dia tugaskan untuk mengamati pergerakan ivana
"Toko kue? " Tanya Putra mahkota penasaran dia bahkan menghentikan sejenak aktifitas nya membolak-balikkan dokumen
"Iya yang mulia, walaupun terbilang baru tokonya itu sangatlah ramai dan banyak diminati semua kalangan, nama bisnis nona ivana Michelin caffe " jelas Argus panjang lebar
"Michelin caffe menarik, gadis semuda itu telah berhasil mendirikan sebuah bisnis " pandangan putra mahkota menyipit dia cukup terkesan dengan apa yang sedang gadis itu lakukan
Jika diingat dijaman kereta kuda dan pedang ini wanita berbisnis sangat lah jarang, pekerjaan umumnya dilakukan oleh para pria. Dan para wanita hanya sebagai hiasan saja.
"Kabarnya nona itu berniat memperbanyak cabang " sambung kesatria Argus
"Ivanna Caesarion, jarang sekali gadis muda yang memiliki pemikiran besar seperti itu, sejak awal bertemu dengannya pun aku sudah tahu dari sorot matanya dia terlihat memiliki sesuatu yang menarik "
"Hhhmm jika gadis seperti itu berada di pihak ku akan sangat menguntungkan kedepannya, sekarang aku harus mendapatkannya terlebih dahulu."
"Argus cari informasi tentang apa yang sedang gadis itu lakukan sekarang, mungkin beberapa hari kedepannya aku akan mengunjunginya,"
"Baik yang mulia"
🍰🍰🍰
Saat tengah berjalan-jalan santai menikmati suasana taman yang sejuk dan langit senja yang memanjakan mata ivana tak sengaja berpapasan dengan sosok pria berjubah gelap dan bertudung yang tak lain adalah putra mahkota Xavier
"Wahh wah dunia ternyata sangat sempit ya putri ivana" sapa pria tinggi dari balik jubah gelap itu
"Ehh~ yang– yang mulia putra mahkota, sebuah salam kepada matahari kekaisaran Calesterra " ivana terkejut mendapati putra mahkota menemui nya ditempat yang tak pernah dia bayangkan
"Hahaha kau tak perlu se kaku itu kita sedang berada diluar aku tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang " kata pria itu santai
"Ahh yaa baik, ngomong-ngomong bagaimana anda bisa berada disini? " Tanya ivana
"Hanya kebetulan, saat sedang menuju tempat festival aku melihat putri karena itu aku panggil, kau terlihat sedang memikirkan sesuatu " Putra mahkota seperti melihat raut pikiran di wajah cantik ivana
"Ahh begitu yaa, bukan apa-apa yang mulia ini hanya terkait masalah caffe" jawab gadis itu dengan santai
"Caffe? Apa itu caffe?" Tanya Putra mahkota putra mahkota pura-pura tidak tahu, sebenarnya kemarin si Argus yang memberi tahu
"Toko makanan penutup yang aku dirikan " ucap ivana memberi tahu
"Wahh aku tak menyangka gadis semuda dirimu sudah bisa menjalankan bisnis " Xavier dibuat sedikit terkejut mendengar gadis kecil itu mencoba berbisnis
"Ahh yaa anda tahu yang mulia hanya baru belajar " jawab Ivana seadanya
"Kalau kau tidak keberatan maukah kau berkerja sama denganku?" Tawar putra mahkota secara tiba-tiba.
"Bekerja sama? " Ivana yang mendengar pernyataan itu dibuat terkejut
"Yaa aku bisa membantumu melakukan apapun sesuai permintaan mu, namun sebagai gantinya aku meminta dirimu untuk menjadi tangan kananku" jelas putra mahkota terus terang. Sejak awal pertemuan antara mereka dia begitu tertarik dengan ivana. Dan berencana membuat gadis itu akan berpihak kepadanya dimasa depan
"Jika maksud anda menjadi tangan kanan dan kemudian ikut anda terjun dalam pertempuran politik saya menolak, saya tidak ingin terlibat hal rumit seperti itu" ivana memincingkan mata menatap siluet emas putra mahkota dalam-dalam
"Bukan, yang aku maksud tangan kanan dalam urusan bisnis, kau tahu aku banyak memiliki urusan bisnis, namun mencari seseorang yang dapat dipercaya lumayan sulit " putra mahkota mengibaskan-kibaskan tangan santai mengusir pikiran buruk ivana
"Mengapa anda meminta hal sepenting itu pada saya? Saya bahkan masih baru dan perlu banyak belajar, sedang yang mulia anda memiliki banyak orang-orang hebat dibelakang anda, dan anda tak boleh cepat percaya pada orang asing begitu saja" tanya ivana dengan tatapan heran. Tentu bagaimana bisa pertemuan pertamanya dengan orang asing dia langsung menawarkan kerjasama. Apakah putra mahkota ini cukup waras?
"Tidak aku mengatakannya karena percaya kepada mu, aku tahu kau pasti akan memiliki masa depan yang besar, dan aku yakin kau bukan orang yang mudah mengkhianati seseorang," ujar Xavier santai sambil menjentikkan jarinya
"Mengapa anda bisa mengatakan seperti itu?" Tanya ivana masih heran
"Karena aku percaya kepada mu" jawab Xavier yakin dengan seutas senyum nya
"Percaya?" Tanya ivana sekali lagi sambil memiringkan kepalanya dengan tatapan meminta kepastian
"Hhhmm~ jadi tidak ada salahnya kan jika kau mencobanya, lagian aku bisa membantumu jika kau menginginkan sesuatu " jelas xaiver meyakinkan
'Bukan tawaran yang buruk' batin ivana dalam hati
"Ahh baik, yang mulia " final ivana akhirnya
"kau tak usah terlalu formal kepadaku, kita rekan sekarang " ucap Xavier pada ivana sambil tersenyum puas. Dia mengulurkan tangannya menjabat tangan gadis itu
"Rekan yaa~ aku mengerti, untuk kedepannya mohon bantuannya pangeran" ivana menerima uluran tangan itu dan mereka berjabat tangan sepakat
"Dengan senang hati, kau juga ingin melihat festival musim panen kan? ayo pergi bersama " ajak Xavier pada ivana
"Baik~" jawab ivana singkat
Xaiver menarik ivana mengunjungi pasar malam pesta festival musim panen, semakin gelap semakin ramai pula tempat itu
Banyak makanan manis, berbagai macam sate dan permainan diselenggarakan hampir disepanjang jalan kota
Lampu-lampu hias dan lampion menghiasi setiap sudut kota sehingga suasana malam yang gelap menjadi terang benderang penuh dengan cahaya lampu dan canda tawa seluruh warga yang hadir dalam pesta itu
Mereka berdua kini terlihat seperti sepasang kekasih yang melakukan kencan. Apakah ini kencan pertama ivana dengan putra mahkota?
Saat tengah berjalan-jalan santai menikmati suasana jalan yang ramai mata ivana tertuju kepada sebuah permainan memanah dipinggir jalan.
Tempat itu cukup dipadati orang yang berminat untuk mencoba melakukan panahan itu. Hadiahnya sebuah boneka rubah lucu dan menggemaskan
Tanpa sadar ivana menarik tangan putra mahkota menuju tempat itu.
"Pangeran lihat sepertinya disana seru" tunjuk ivana sambil menggandeng putra mahkota menuju tempat itu
Tempat yang dimaksud adalah permainan memanah untuk mendapatkan hadiah.
"Ahh itu terlalu mudah melakukannya dari jarak segitu" Xavier memandang keramaian orang-orang di permainan itu dengan tatapan begitu percaya diri
"Lalu mengapa orang-orang banyak yang meleset? Lihat sepertinya mereka banyak yang kesusahan, apa memang sebenarnya tak semudah itu?" Tanya ivana menyipitkan matanya sambil melihat orang-orang yang bermain
"Itu karena mereka yang terlalu bodoh untuk melakukannya" kata Xavier sombong
"Ahh begitu yaa" ivana kemudian melirik tipis kearah putra mahkota. Dia tersenyum licik, sesaat sebuah ide terlintas di kepalanya.
Ivana mengandeng Xavier untuk coba melihat lebih dekat
"WAHH WAH ANDA KURANG BERUNTUNG TUAN, ANDA BISA MENCOBANYA DIKESEMPATAN BERIKUTNYA. SELANJUTNYA SIAPA YANG INGIN MENCOBA MELAKUKANNYA
APAKAH ADA YANG BERMINAT? NONA-NONA? TUAN-TUAN? APAKAH ADA YANG INGIN MENCOBA UNTUK BERMAIN LAGI?" Ujar pemilik hiburan permainan panahan itu
"DISINI TUAN" Teriak ivana sambil melambaikan tangannya keatas, sontak seluruh perhatian pasang mata tertuju pada dirinya.
"WAH NONA MUDA YANG DISANA APAKAH ANDA INGIN MENCOBA UNTUK BERMAIN?" Tanya sang pemilik
"BUKAN AKU TAPI ORANG INII~" lalu tanpa dosa ivana malah menunjuk diri putra mahkota yang berdiri tepat disampingnya untuk maju melakukan panahan itu
Xavier dibuat melotot dan terbelalak matanya seketika, sesaat setelahnya terbitlah seringai tajam dari wajah tampannya. Nampaknya dia baru saja dikerjai oleh gadis kecil disampingnya itu
Mau tak mau dirinya menerima tantangan itu, sementara gadis itu masih terlihat sangat bangga dan menahan tawanya
"Hihihihi~" kapan lagi ya kan bisa mengerjai putra mahkota kekaisaran ini
"Kau jangan menyesal yaa~" kata putra mahkota santai sambil tersenyum percaya diri melirik ke arah ivana
"WAH TERNYATA TUAN MUDA DISEBELAHNYA SILAHKAN TUAN, AYO MENCOBA, TIDAK PERLU TAKUT GAGAL, KARENA ANDA TIDAK SENDIRI"
Dan
WHUSSSSSS SET! SET!! SET!! SETT!! SET! SET!!
Tujuh kali percobaan dan tujuh kali anak panah itu melesat dan menancap sempurna di titik sasaran.
Orang-orang disekitar nya dibuat terkagum-kagum melihat kehebatan pria bertudung gelap itu.
Sang pemilik tempat itu dibuat membuka mata lebar-lebar melihat aksi permainan putra mahkota.
Jelas siapa dulu Putra mahkota, pria yang akan menjadi orang nomor satu di kekaisaran ini haruslah sempurna. Mulai dari kemampuan akademis dan kemampuan beladiri serta menggunakan berbagai macam jenis senjata
Sebuah gelang cantik yang menjadi hadiah utamanya dia dapatkan. Dia kemudian menyerahkan gelang itu pada ivana.
"Wahh ini cantik terimakasih pangeran" ucap ivana dengan senyum cerahnya mendapati hadiah dari putra mahkota
"Sebagai balasan terimakasih nya biarkan aku makan di tempat makan milik mu" balas putra mahkota
"Yaa anda bisa datang kapanpun" kata ivana santai
