Menceritakan Laki-Laki Bernama Jin Hobin Yang Bereinkarnasi Ke Dunia Murim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aro McCoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Misi Membunuh Bandit
"Sekte Demonic berengsek, apa kalian tidak punya malu menyerangku dari belakang." Biksu berteriak.
"Sekte kami mengajarkan segala cara untuk memenangkan pertarungan." Kata Jin Hobin kemudian menebas lengan kiri biksu. "Crasshh."
"Aaahhh." Biksu berteriak kesakitan saat Jin Hobin memotong lengan kirinya.
"Apa kamu punya kata-kata terakhir." Jin Hobin menatap biksu.
"Jika kamu membunuhku, guruku akan membunuhmu." Biksu menatap Jin Hobin.
"Aku tidak takut dengan gurumu." Balas Jin Hobin kemudian memotong kepala biksu. "Crasshhh." "Buukkk." Kepala biksu menggelinding ke tanah.
"Aku tidak merasakan perasaan apa-apa setelah membunuh orang." Kata Jin Hobin melihat kepala biksu yang terpotong.
Jin Hobin mengambil kepala biksu dan berkata. "Ayo kita kembali ke sekte."
"Baik." Balas Mira Yoo. Jin Hobin dan Mira Yoo kemudian keluar dari penginapan.
Keesokan harinya Jin Hobin dan Mira Yoo kembali ke sekte. "Kami telah menyelesaikan misi." Kata Jin Hobin menunjukan kepala biksu kepada pria paruh baya berbadan kurus.
"Ini hadiah kalian berdua karena menyelesaikan misi." Pria paruh baya berbadan kurus memberikan 4 pil Teratai biru dan 50 coin silver kepada Jin Hobin.
"Terimakasih." Jin Hobin berterimakasih kemudian memberikan 2 pil teratai biru dan 25 coin silver kepada Mira Yoo.
"Jin Hobin, apa yang akan kamu lakukan setelah ini." Tanya Mira Yoo menyimpan pil teratai biru dan 25 coin silver di balik pakaiannya.
"Aku akan berlatih." Jawab Jin Hobin kemudian keluar dari paviliun.
Tidak lama kemudian Jin Hobin kembali ke tempat tinggalnya. Jin Hobin duduk di lantai kemudian mengkonsumsi 2 pil Teratai biru. Merasakan energi di dalam pil, Jin Hobin mulai memejamkan matanya dan bermeditasi.
2 Jam kemudian Jin Hobin membuka matanya. "Qi ku telah meningkat meski hanya sedikit." Kata Jin Hobin merasakan Qi di dalam tubuhnya.
"Jika aku mengkonsumsi lebih banyak pil Teratai lagi. Aku percaya kultivasiku akan menerobos tingkat Expert." Kata Jin Hobin.
Saat ini di tempat lain. Seorang biksu berbadan kekar sedang minum alcohol. "Guru saya mempunyai kabar buruk." Kata biksu muda.
"Katakan apa kabar buruknya." Tanya biksu berbadan kekar.
"Senior Ji Gong telah mati." Jawab biksu muda.
"Kraaakkk." Biksu berbadan kekar memecahkan gelas. "Siapa yang berani membunuh muridku Evil Monk." Teriak biksu berbadan kekar.
"Menurut informasi yang membunuh senior Ji Gong adalah anggota sekte Demonic." Jawab biksu muda. "Bruaakk." Biksu berbadan kekar menghancurkan meja.
"Sekte Demonic, karena kalian berani membunuh muridku. Aku akan membunuh anggota kalian yang berani memasuki kota Hubei." Kata biksu berbadan kekar dengan ekspresi buruk.
6 Bulan telah berlalu. Saat ini Jin Hobin sedang bermeditasi di dalam kamarnya. "Tok." "Tok." Jin Hobin mendengar suara ketukan pintu. Jin Hobin keluar dari kamarnya kemudian membuka pintu. Saat membuka pintu Jin Hobin melihat Gyu Wol dan Song Woo.
"Ada apa." Tanya Jin Hobin melihat Gyu Wol dan Song Woo.
"Jin Hobin apa bulan ini kamu telah menyelesaikan misi." Tanya Gyu Wol.
"Bulan ini aku belum menyelesaikan misi." Jawab Jin Hobin. Gyu Wol dan Song Woo tersenyum saat mendengar Jin Hobin belum menyelesaikan misi.
"Jin Hobin, ayo pergi menyelesaikan misi kelompok dengan kita." Kata Gyu Wol.
"Misi apa yang ingin kalian berdua ambil. Sampai membutuhkan bantuanku." Tanya Jin Hobin.
"Kita berdua akan mengambil misi membunuh Bandit di gunung Huangsan. Pemimpin bandit bernama Mu Yeon adalah ahli beladiri tingkat Advance." Jawab Gyu Wol.
"Apa hadiah menyelesaikan misi." Tanya Jin Hobin.
"8 pil Teratai biru dan 100 coin silver." Jawab Gyu Wol.
"Berapa banyak hadiah yang akan aku dapatkan jika membantu kalian menyelesaikan misi." Tanya Jin Hobin.
"Kamu akan mendapatkan 4 pil Teratai biru dan 50 coin silver." Jawab Gyu Wol.
"Baiklah, aku setuju untuk bergabung dengan kelompokmu." Jawab Jin Hobin. Gyu Wol dan Song Woo tersenyum mendengar jawaban Jin Hobin. Mereka berdua yakin dengan bergabungnya Jin Hobin ke dalam kelompok. Mereka akan berhasil menyelesaikan misi.
"Kapan kita akan pergi ke gunung Huangsan." Tanya Jin Hobin.
"Jika kamu tidak sibuk. Ayo kita pergi sekarang juga." Jawab Gyu Wol.
"Baiklah, ayo kita pergi sekarang juga." Balas Jin Hobin. Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo kemudian pergi meninggalkan sekte.
3 Hari telah berlalu. Saat ini Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo sedang bersembunyi di balik semak-semak. "Apa kita bertiga akan membunuh semua bandit itu." Tanya Jin Hobin melihat kawanan bandit yang sedang minum-minum.
"Benar, menurut informasi hanya Mu Yeon ahli bela diri tingkat Advance. Semua bawahannya hanya ahli bela diri tingkat Beginner. Jadi kita tidak perlu khawatir dengan bawahannya." Jawab Gyu Wol.
"Baiklah, jika begitu kalian berdua tangani semua bandit saat aku bertarung dengan Mu Yeon." Kata Jin Hobin melihat pria dengan bekas luka di wajahnya.
"Baik." Gyu Wol mengangguk.
"Dalam hitungan ke 3. Kita akan menyerang mereka." Kata Jin Hobin melihat Gyu Wol dan Song Woo.
"1, 2 , 3." Wuusshh." Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo melesat ke arah kawanan bandit.
"Crasshh."Jin Hobin, menebas leher seorang bandit. "Aaaahh." Gyu Wol menusuk jantung seorang bandit.
"Serangan kejutan." Teriak seorang bandit. "Crasshh." Song Woo memotong kepala bandit yang berteriak.
"Datang dari mana tiga bajingan ini." Pria dengan bekas luka di wajahnya melihat Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo. Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo mengabaikan pertanyaan pria dengan bekas luka di wajahnya.
"Hahaha, kalian bertiga mengabaikanku." Pria dengan bekas luka di wajahnya tertawa.
"Semuanya bunuh mereka bertiga." Teriak pria dengan bekas luka di wajahnya.
"Bunuh!!." Teriak semua bandit kemudian berlari ke arah Jin Hobin, Gyu Wol dan Song Woo.
"Wuusshh." Jin Hobin menyelimuti pedangnya dengan Qi hitam kemudian berlari ke arah pemimpin bandit. "Ting." Pemimpin bandit menahan serangan Jin Hobin dengan pedangnya yang di selimuti Qi bewarna biru.
"Qi bewarna hitam. Apa kamu berasal dari sekte Demonic." Pemimpin bandit menatap Jin Hobin dengan tajam.
"Benar, aku berasal dari sekte Demonic." Jawab Jin Hobin kemudian menyerang pemimpin bandit. "Ting." Pemimpin bandit menahan serangan Jin Hobin.
"Sepertinya aku harus menggunakan Heavenly Thunder Sword untuk mengalahkannya." Gumam Jin Hobin melihat pemimpin bandit. "Crasshh." Petir kuning menyelimuti pedang Jin Hobin.
"Huuhh." Pemimpin bandit terkejut melihat petir kuning yang menyelimuti pedang Jin Hobin.
"Wuusshh." Jin Hobin kemudian melesat ke arah pemimpin bandit. "Mati." Teriak Jin Hobin menyerang pemimpin. "Ting!." Pemimpin bandit menahan serangan Jin Hobin dengan pedangnya. "Kraaakk." Pedang pemimpin bandit patah. "Crasshh." Jin Hobin menebas dada pemimpin bandit.
"Aaaahhh." Pemimpin bandit berteriak saat dadanya terluka.
"Apa kamu punya kata-kata terakhir." Jin Hobin menatap pemimpin bandit.
"Tolong ampuni aku." Pemimpin bandit melihat Jin Hobin ketakutan.
"Maaf, tapi aku mempunyai misi untuk membunuhmu." Jawab Jin Hobin kemudian menebas leher pemimpin bandit. "Crasshh." "Bukkk." Kepala pemimpin bandit menggelinding ke tanah.
Semua bandit terkejut melihat pemimpin mereka terbunuh. "Lari!." Kawanan bandit mulai melarikan diri, mereka tahu akan terbunuh jika memilih tetap tinggal dan bertarung.
"Gyu Wol, Song Woo habisi mereka semua. Jika mereka selamat. Mereka akan membunuh orang-orang tidak berdosa." Kata Jin Hobin.
"Kami tahu." jawab Gyu Wol dan Song Woo kemudian membunuh bandit yang melarikan diri. "Crassh." "Aaahhh."
"Ampuni aku." "Aaahhh." Kawanan bandit berteriak saat Gyu Wol dan Song Woo mengejar mereka semua.