The Great Demon
"Hari ini langit sangatlah indah." Kata seorang pria berambut ikal yang sedang terbaring di jalan dengan kepala terluka.
"Cepat panggil ambulan." Teriak seorang pria tua.
"Baik." Jawab seorang pria kemudian menghubungi ambulan.
"Bertahanlah nak, sebentar lagi ambulan akan datang." Kata seorang pria tua memegang tangan pria berambut ikal yang sedang terbaring di jalan.
"Uhhuukk." Pria berambut ikal batuk darah. "Apa anak kecil itu baik-baik saja." Tanya pria berambut ikal.
"Anak kecil yang kamu selamatkan baik-baik saja." Pria tua memangguk.
"Hiks, hiks." Seorang anak kecil menangis saat melihat pria berambut ikal yang terbaring di jalan dengan kepala terluka.
"Syukurlah jika dia baik-baik saja." Pria berambut ikal tersenyum kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
"Nak, terimakasih sudah membantuku menyebrang." Wanita tua tersenyum kepada pria berambut ikal.
"Terimakasih, berkat darah yang anda donorkan. Anak saya bisa terselamatkan." Wanita menangis dan memeluk pria berambut ikal.
"Apakah masa lalu hidupku sedang di perlihatkan kepadaku."
"Kak, lihat aku dapat juara 1." Seorang anak kecil tersenyum kepada pria berambut ikal.
"Kapan kamu akan menikahiku." Tanya seorang wanita berambut hitam panjang.
"Kalau saja aku tidak menyelamatkan anak kecil itu. Mungkin aku tidak akan mati."
"Tidak, aku tidak menyesal setelah menyelamatkan anak kecil itu."
Seorang bocah berkulit putih, berambut ikal hitam sedang terbaring di tanah. "Ehhh, apakah aku tidak jadi mati." Kata bocah berambut ikal melihat langit biru.
"Uugghh." Bocah berambut ikal memegang kepalanya.
"Aku berinkarnasi." Bocah berambut ikal terkejut. Bocah berambut ikal berdiri kemudian berjalan ke tepi sungai. Bocah berambut ikal mencuci mukanya dan melihat wajahnya di pantulan air.
"Aku tidak menyangka akan berinkarnasi ke dalam dunia murim." Kata Bocah berambut ikal melihat wajahnya di pantulan air.
"Bocah ini bernama Jin Hobin adalah seorang gelandangan. Sejak kecil Jin Hobin hidup dengan cara mengemis." Kata Bocah berambut ikal melihat pakaiannya yang jelek.
"Sial, saat berada di bumi aku selalu berbuat baik. Dan tidak pernah berbuat jahat sama sekali. Tapi mengapa aku bereinkarnasi menjadi seorang pengemis." Jin Hobin memegang kepalanya.
"Seharusnya aku bereinkarnasi menjadi murid dari sekte terkenal atau anak dari keluarga kaya. Tapi mengapa aku bereinkarnasi menjadi seorang pengemis." Jin Hobin memegang kepalanya.
"Benar, di dalam novel-novel korea. Jika seseorang bereinkarnasi. Mereka akan mendapatkan system." Kata Jin Hobin.
"System munculah." Kata Jin Hobin. 1 detik, 2 detik, Jin Hobin tidak melihat apapun yang muncul di depannya.
"God, apakah kamu benar-benar ada." Jin Hobin berteriak dan melihat langit.
"Jika kamu memang benar ada. Berikanlah aku sebuah system." Jin Hobin berteriak di langit. 1 detik, 2 detik, Jin Hobin tidak melihat apapun yang muncul di depannya.
"Sigh, sepertinya aku harus mengandalkan diriku sendiri untuk bertahan hidup di dunia murim ini." Kata Jin Hobin.
"Kruukk." Perut Jin Hobin berbunyi. "Aku akan mencari makan terlebih dulu." Kata Jin Hobin kemudian berjalan pergi.
Saat hendak masuk ke dalam kota Jin Hobin melihat pria berpakaian hitam berdiri di depannya.
"Siapa." Tanya Jin Hobin melihat pria berpakaian hitam yang setidaknya memiliki tinggi 180 cm. "Bukkk." Pria berpakaian hitam memukul perut Jin Hobin. "Uugghhh." Jin Hobin terjatuh ke tanah dan memegangi perutnya.
"Berengsek." Jin Hobin mengutuk kemudian jatuh pingsan. Pria berpakaian hitam menggendong Jin Hobin, dan berjalan pergi dari kota.
Saat ini Jin Hobin sedang berada di sebuah ruangan gelap. "Uugghh." Jin Hobin membuka matanya.
"Aku yakin mataku terbuka." Kata Jin Hobin melihat kegelapan.
"Sepertinya aku di culik." Kata Jin Hobin berdiri.
Jin Hobin terdiam beberapa detik kemudian tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, kehidupanku sungguh menyedihkan. Setelah aku mati, aku bererinkarnasi menjadi bocah gelandangan. Dan tidak sampai 1 hari bereinkarnasi, aku di culik oleh pria tidak di kenal."
Jin Hobin berhenti tertawa kemudian mulai berjalan. "Buukk." "Aawwww." Jin Hobin berteriak kesakitan saat kepalanya menabrak dinding batu. "Dinding batu." Kata Jin Hobin meraba dinding batu.
Jin Hobin kemudian berjalan dengan memegang dinding batu. "Menurut perhitunganku aku berada di ruangan yang seluas 10x10 meter persegi." "Kruukk." Perut Jin Hobin berbunyi.
"Aku sangat lapar." Jin Hobin memegangi perutnya.
"Kreekk." "Uuhhh." Jin Hobin menutup matanya saat melihat sebuah cahaya. Jin Hobin melihat seseorang melemparkan sebuah piring dan air dari sebuah lubang kecil.
"Pintu ini terbuat dari besi." Kata Jin Hobin memegang pintu.
Jin Hobin mencium makanan di piring dan berkata. "Ini nasi dan satu telur rebus." "Kruukk." Perut Jin Hobin berbunyi.
"Aku harus makan untuk bertahan hidup." Kata Jin Hobin kemudian mulai makan. Setelah menghabiskan nasi Jin Hobin kemudian meminum air di gelas.
"Mengapa kamu berusaha keras untuk bertahan hidup." Jin Hobin melihat sosok dirinya sebelum bereinkarnasi.
"Apa hebatnya hidup menjadi seorang gelandang. Lebih baik kamu mati saja. Mungkin setelah kamu mati. Kamu akan bereinkarnasi menjadi anak orang kaya." Kata sosok Jin Hobin sebelum bereinkarnasi.
"Aku tidak akan tenang, jika aku mati seperti ini." Kata Jin Hobin melihat sosok dirinya sebelum bereinkarnasi.
"Jika aku mati bahkan tanpa menusuk orang yang memenjarakanku disini. Aku tidak akan pernah bisa menutup mataku, bahkan dalam kematian." Kata Jin Hobin.
"Aku akan bertahan. Aku akan bertahan sampai akhir dan membalas dendam terhadap orang yang membuatku seperti ini." Kata Jin Hobin mencengkram tangannya.
"Apakah kamu benar-benar akan membalas dendam. Saat di bumi kamu adalah orang yang sangat baik. Yang bahkan takut untuk membunuh seekor hewan. Aku tidak yakin kamu akan membalas dendam terhadap orang yang membuatmu seperti ini." Kata sosok Jin Hobin sebelum bereinkarnasi.
Jin Hobin terdiam mendengar sosok dirinya sebelum bereinkrnasi. "Menyerahlah." Kata Sosok Jin Hobin sebelum bereinkarnasi.
"Jika kamu menyerah, kamu akan damai." Sosok Jin Hobin sebelum bereinkarnasi tersenyum kemudian menghilang.
Jin Hobin terdiam beberapa detik dan berkata. "Aku tidak boleh malas-malasan. Orang yang menculikku pasti sangat kuat. Jadi aku harus melatih tubuhku." Jin Hobin kemudian mulai melakukan push up.
6 Bulan telah berlalu. Saat ini Jin Hobin sedang melakukan push up. "99." "100." Kata Jin Hobin kemudian berhenti push up.
"Sudah 6 bulan aku terjebak disini. Setiap hari orang yang mengurungku disini, memberiku makan dua kali sehari." Gumam Jin Hobin.
"Selain itu orang yang mengurungku disini tidak pernah mengatakan sepatah kata apapun." Gumam Hobin. "Bukankah sudah aku katakan padamu. Lebih baik kamu menyerah." Kata sosok Jin Hobin sebelum bereinkarnasi.
"Orang yang mengurungmu disini tidak akan pernah melepaskanmu." Kata sosok Jin Hobin sebelum bererinkarnasi.
"Diamlah." Kata Jin Hobin kemudian sosok dirinya sebelum bereinkarnasi menghilang.
"Jika aku sampai terbebas dari sini. Aku bersumpah akan membunuh orang yang mengurungku disini." Kata Jin Hobin mencengkram tangannya.
Setelah 6 bulan terkurung di tempat ini. Mataku mulai beradaptasi dengan kegelapan. "Aku bisa melihat hewan yang bergerak di ruangan ini." Kata Jin Hobin melihat tikus yang melewati dirinya.
"Craattt." Jin Hobin menginjak tikus yang melewati dirinya.
"Begitu banyak tikus, kecoak dan serangga di tempat ini." Kata Jin Hobin melihat lipan dan kecoak yang berjalan di depannya.
"Sssss." "Ular." Jin Hobin terkejut melihat ular bewarna ungu sepanjang 60cm yang bergerak ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Rafael Rizuki
alur ceritanya kaya g asing
2024-01-14
2
Nazrul
mantap
2023-08-05
1
Vioraa.
Hmm menarik
2023-08-05
1