FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
.
BUTUH HEALING? BACA ɪᴍᴀᴍᴋᴜ, ꜱᴜʀɢᴀᴋᴜ SOLUSINYA!
.
DINGIN IN PUBLIC, BUCIN IN PRIVATE🕊️
.
PERINGATAN! HATI - HATI, CERITA INI DAPAT MENYEBABKAN KEJANG-KEJANG DAN SENYUM-SENYUM SENDIRI!🦋
.
Allah itu maha romantis. Ada banyak cara untuk Allah mempertemukan kita dengan jodoh. Salah satunya Azalea. Berawal dari ketidaksengajaan nya yang menghilangkan berkas penting, berakhir dengan ia yang menjadi istri sang bos besar.
Awalnya, Azalea pikir pernikahannya itu tidak akan berlangsung lama ketika mengingat bagaimana awal mereka berdua bisa menikah. Namun ternyata tidak. Husain bukan laki-laki pengecut yang akan mempermainkan kesakralan sebuah pernikahan. Justru Husain akan menjadi lelaki gentle yang akan terus mempertahankan rumahtangganya atas izin Allah.
"Kamu tahu istriku, jika saja setan melihat senyuman manis kamu, Abang khawatir malah ia yang akan tersesat saat menggodamu," - Azzam Gibran Al-Husain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon its.syrfhlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(7). Wanita seutuhnya.
Azalea masuk ke dalam kamar dengan cara mengendap - endap. Gadis itu berencana ingin mengejutkan Husain yang sedang berada di dalam kamar. Sedikit memberikan terapi jantung, bukankah itu suatu niat yang baik?
Tapi bukannya Husain yang terkejut, malah Azalea yang terkejut. Definisi senjata makan tuan. Dan perlu kalian ingat baik - baik, niat usil apalagi niat jahat tidak akan berjalan mulus. Pasti akan ada polisi tidur di tengah jalan.
"Kamu ngapain ngendap - ngendap kayak maling begitu, sayangku?" tanya Husain yang sedang mengancingkan baju koko nya.
"Eh abang. Abang lagi ngapain?" tanya Azalea mengalihkan pembicaraan.
Alis sebelah kanan Husain terangkat. Menatap bingung ke arah istrinya yang sedang cengengesan di depan pintu.
"Kamu gak lihat abang lagi ngancingin baju?"
"Lihat kok. Tadi mah cuma basa - basi doang," balas Azalea tersenyum manis.
"Mau Aza bantuin gak?" tawarnya lembut.
"Gak usah deh. Abang udah wudhu. Nanti kalau kamu bantuin abang terus gak sengaja nyentuh abang, yang ada wudhu abang batal," tolak Husain halus.
Mendengar ucapan suaminya, Azalea lantas tersenyum licik. Bukankah banyak jalan menuju Roma? Begitu pula dengan Azalea. Banyak jalan untuk menjahili suaminya.
Gadis yang sudah berstatus sebagai seorang istri namun masih perawan ting - ting itu berjalan mendekati Husain dengan senyum manisnya.
"Kamu mau ngapain, sayang?" tanya Husain waspada.
Dirinya sudah di beritahu oleh kak Ina bahwa Azalea itu jahilnya nauzubillah. Jadi dirinya sebisa mungkin harus menghindari segala bentuk kejahilan Azalea.
"Aza kan niatnya baik mau bantuin suami Aza siap - siap. Kok malah ditolak sih?" gerutu Azalea merengut.
"Bukan nolak, sayangku. Abang kan sudah wudhu, nanti kalau kita tidak sengaja bersentuhan, wudhu abang batal dong," ucap Husain mencoba menjelaskan.
Namun Azalea sepertinya tidak ingin mendengarkan omongan Husain. Dirinya tetap berjalan melangkah ke arah Husain dengan senyum manisnya. Sedangkan Husain berjalan mundur menghindar dari tangan jahil Azalea yang sudah bergerak kesana-kemari.
Alhasil mereka berdua terlibat adegan kejar - kejaran di dalam kamar Husain yang luasnya tak seberapa itu.
"Ih abang kok lari sih. Aza kan cuma pengen bantuin" protes Azalea masih tidak memelankan laju larinya.
"Abang bisa sendiri, sayang" jawab Husain juga sambil berlari menghindari tangan jahil Azalea.
Namun sepertinya Husain kalah gesit dengan Azalea yang memang sudah terlatih sejak dini dalam hal kejar - mengejar. Maling saja kalah dalam hal kejar - mengejar dengan Azalea, apalagi Husain.
Hap.
Tangan mungil Azalea dengan tiba - tiba sudah memegang lengan kanan Husain yang tidak tertutup lengan baju koko.
Sang empu pemilik tangan malah terdiam melihat ke arah tangannya yang sudah disentuh oleh tangan istrinya.
"Astagfirullah, abang. Ini tuh tangan Aza, bukan najis mughalladah. Kenapa lihatnya sampai begitu," sungut Azalea.
Husain yang baru sadar akan wudhu nya yang telah batal cuma bisa menghela nafas pasrah.
"Lagian ya abang itu mau kemana sih pakai acara wudhu segala?" tanya Azalea masih dengan wajah merengut nya.
"Abang itu mau menghadiri acara pengajian bapak - bapak. Apalagi penceramahnya Al-Ustadz Abdul Somad Batubara Lc., D.E.S.A. Dan kamu kan tahu kalau sebisa mungkin, sebelum kita masuk masjid, alangkah baiknya kita berwudhu terlebih dahulu. Biar ketika masuk masjid, kita dalam keadaan suci," jelas Husain panjang lebar.
Mendapatkan ceramah mendadak dari suaminya, Azalea hanya menampilkan cengiran polosnya.
"Maaf ya, sayangkuh. Aza gak tahu kalau abang mau pergi ke masjid," ujar Azalea menampilkan wajah melasnya.
Jika sudah disuguhkan dengan wajah melas istrinya, Husain benar - benar tak bisa berkutik. Apalagi Husain adalah tipe laki - laki yang tak bisa melihat wanita kesayangannya bersedih.
"Iya abang maafin, tapi dengan satu syarat,"
Kini giliran Husain yang akan melancarkan aksinya. Jika Azalea berhasil membatalkan wudhu nya, maka Husain juga akan berhasil membuat Azalea merasakan nikmatnya surga dunia bersama dirinya.
"Apa syaratnya?" tanya Azalea yang tidak menyadari adanya alarm tanda bahaya.
Melihat keantusiasan istrinya yang ingin mendapatkan maaf darinya, Husain bertambah menyunggingkan senyum lebarnya.
"Ikuti do'a abang ya" perintah Husain yang di angguki dengan cepat oleh Azalea.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Husain memulai.
"Bismillahirrahmanirrahim," sahut Azalea mengikuti.
"Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa,"
Selesai Husain mengucapkan do'a, kini giliran Azalea yang mengucapkan do'a yang barusan Husain ucapkan.
"Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa,"
Di akhir pengucapan do'anya, Azalea baru menyadari bahwa doa yang barusan ia ucapkan adalah do'a yang sangat dikhususkannya untuk suami istri atau pasangan halal.
"Tunggu, itu bukannya do'a -" ucapan Azalea terhenti. Netranya menatap Husain yang sudah berdiri kokoh di hadapannya dengan senyum manisnya.
Husain mengangguk mantap. "Iya, tadi itu do'a sebelum melakukan proses pembuatan dedek gemes"
"Ayo sayang, kan tadi udah baca do'a nya." lanjut Husain menuntun Azalea berjalan ke arah ranjang.
Baru saja Azalea akan melayangkan aksi protesnya, Husain lebih dulu mengecup singkat bibir Azalea.
"Kamu tahu gak hadits tentang menolak keinginan suami? Atau mau abang bacain aja hm?" tanya Husain.
Azalea akan menjawab pertanyaan dari Husain. Tapi bibirnya lagi - lagi di bungkam. Kali ini dengan jari telunjuk Husain yang tepat berada di depan bibirnya.
"Dengarkan abang ya. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) mendapatkan laknat para Malaikat sampai subuh. (HR Muslim)","
Jika hadits sudah keluar, maka tak ada pilihan lain selain mengiyakan.
"Bagaimana, sayang?" tanya Husain dengan senyum penuh kemenangan.
Sebelum menjawab ajakan suaminya, Azalea terlebih dahulu memantapkan hatinya.
"Iya, tapi pelan - pelan ya abang," cicit Azalea malu - malu.
Husain yang mendengar penuturan persetujuan dari Azalea, langsung mencium seluruh permukaan wajah Azalea dengan bahagia.
"Abang bakal pelan - pelan kok, sayang. Nanti kalau misalnya sakit, kamu boleh cakar abang. Gimana?"
Azalea hanya mengangguk malu - malu. Hari ini adalah hari dimana ia akan menyerahkan mahkotanya yang selama ini ia jaga dengan amat sangat hati - hati. Tidak ingin memberikannya pada laki - laki selain suaminya.
Pada akhirnya, Husain yang tadinya berencana akan mendatangi masjid untuk melaksanakan pengajian, kini beralih menjadi mendatangi ranjang untuk melaksanakan salah satu kewajiban suami istri.
...- HUSAIN dan AZALEA -...
Selesai melakukan pergumulan di atas ranjang, Azalea merebahkan kepalanya di dada bidang Husain yang tak dilapisi sehelai kain.
"Masih sakit hmm?" tanya Husain penuh perhatian. Tangannya tak henti - hentinya mengelus surai hitam legam Azalea yang sudah lepek akibat kegiatan panas mereka.
"Masih," jawab Azalea seperti bergumam.
"Nanti abang bantuin Aza mandi sebagai permintaan maaf abang karena udah buat Aza gak bisa jalan dengan normal beberapa hari ke depan," ujar Husain dengan sedikit kekehan.
Azalea yang mendengar kekehan sang suami, langsung memukul pelan dada bidang Husain.
"Gak usah di perjelas juga abang," sinis Azalea.
"Bercanda, cintaku,"
"Kamu capek kan, sayang? Tidur aja nanti abang bangunin," ujar Husain perhatian.
"Tapikan sebentar lagi adzan dzuhur," jawab Azalea lesu. Dirinya memang sangat lelah, letih, lesu, lunglai, love you. Eh.
"Gak papa sayang. Malah Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk tidur 25-30 menit sebelum masuk waktu shalat dzuhur. Kebetulan waktu shalat dzuhur 30 menit lagi. Jadi kamu bisa tidur sebentar," jelas Husain.
"Oke deh. Aza mau tidur dulu. Aza capek banget ini. Nanti abang jangan lupa bangunin Aza ya," ucap Aza dengan mata tertutup.
"Jangan lupa baca do'a tidurnya," peringat Husain yang di angguki oleh Azalea.
"Selamat tidur cintaku, kesayanganku, bidadariku. Abang cinta Aza karena Allah," tutur Husain tulus dari lubuk hati yang paling dalam.
Cup.
Sebagai penutup, Husain melayangkan satu kecupan penuh cinta kasih di pucuk kepala Azalea.
- To Be Continue -