NovelToon NovelToon
Susuk Pemikat (Dendam Asih)

Susuk Pemikat (Dendam Asih)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Hamil di luar nikah / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Asih begitu mencintai Rahmat, sampai sang biduan yang begitu terkenal dengan suara indahnya itu rela menyerahkan mahkotanya kepada pria itu. Sayangnya, di saat ada biduan yang lebih muda dan geolannya lebih aduhay, Rahmat malah berpaling kepada wanita itu.

Saat tahu kalau Asih mengandung pun, Rahmat malah menikahi wanita muda itu. Asih tersingkirkan, wanita itu sampai stres dan kehilangan calon buah hatinya.

"Aku akan membalas perbuatan kamu, Rahmat!"

Bagaimana kehidupan Asih setelah mengambil jalan sesat?

Gas baca, jangan ketinggalan setiap Mak Othor update.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Rahmat memang merasa kalau menikah dengan Mirna adalah sebuah kesalahan, tetapi dia juga tidak bisa menceraikan wanita itu begitu saja. Karena dia yang memilih Mirna.

Dia juga tidak lupa dengan pernikahan yang diadakan dengan wanita itu sangatlah mewah, pak Lurah mengeluarkan uang yang begitu besar untuk membiayai pernikahannya.

Di satu sisi dia juga ingin kembali kepada Asih, karena semakin hari dia malah terus teringat kepada wanita itu. Semakin hari dia semakin merasa kalau Asih adalah wanita yang terbaik.

Asih adalah wanita yang lemah lembut dan penuh perhatian, tak seperti Mirna yang sering merajuk dan banyak maunya. Mirna bahkan sering berbicara dengan nada tinggi, Rahmat semakin hari semakin tidak suka dengan Mirna.

Rahmat dilanda kebingungan, seharian ini dia juga dilanda kemarahan. Karena Mirna pergi tanpa mengirimkan pesan ataupun berpamitan secara langsung kepada dirinya, Mirna bahkan pulang selepas isya.

Awalnya Rahmat ingin sekali marah kepada Mirna, tetapi takutnya wanita itu kegeeran. Makanya Rahmat membiarkan wanita itu, dia tak bertanya ataupun menginterogasi istri. Namun, dia tak tahan ketika melihat banyak tanda pada dada sampai cerukan leher wanita itu.

"Kenapa begitu banyak tanda? Kamu abis melakukannya dengan siapa?"

Mirna terdiam mendengar pertanyaan dari Rahmat, tetapi tidak lama kemudian dia teringat dengan apa yang sudah dilakukannya bersama mertuanya.

Seharian ini dia melakukan hal yang begitu panas dengan mertuanya itu, keduanya begitu bergelora. Pak Lurah juga nampak begitu menikmati permainannya dengan dirinya, sampai-sampai meninggalkan banyak tanda.

"Jawab, Mirna! Tanda apa ini, hah? Kamu ngelacur di luar?!" tanya Rahmat penuh emosi.

Plak!

Bukannya mendapatkan jawaban, justru Rahmat mendapatkan tamparan dari Mirna. Wanita itu tidak suka dikatakan seperti itu oleh suaminya, walaupun pada kenyataannya dia sudah menghabiskan seharian ini dengan kegiatan panas bersama dengan ayah dari suaminya sendiri.

"Kalau ngomong itu jangan sembarang, mana ada aku ngelacur? Jangan ngaco kamu!"

Rahmat tertawa sambil mengusap pipinya yang terasa panas, karena tamparan dari wanita itu cukup keras. Lalu dia menepuk-nepuk pipi Mirna.

"Lalu, apa yang seharian ini kamu lakukan di luar hingga pulang malam? Memukul-mukul dada kamu pake batu sampai merah keunguan seperti ini?"

Mirna tidak merasa bersalah sama sekali, padahal dia sudah melakukan kesalahan. Wanita itu malah menatap Rahmat dengan tajam lalu berkata.

"Daripada nyari kesalahan aku, lebih baik kamu pikir kenapa sekarang malah berubah. Jangan sampai nantinya aku selingkuh beneran, atau bahkan ngelacur beneran gara-gara kamu nggak bisa menuhin hasrat aku!"

"Cih! Bagaimana aku bisa bergaairah liat kamu coba? Kamu tuh sekarang nggak selembut dulu, kamu juga berubah Mirna. Aku jadi tak berselera," ujar Rahmat.

Mirna sebenarnya ingin mengajak Rahmat untuk bercerai, tetapi jika bercerai begitu saja dia tidak akan mendapat apa-apa. Lagi pula kalau dia memilih untuk meninggalkannya Rahmat demi pak Lurah, rasanya belum tentu pria itu mau meninggalkan bu Lurah dan langsung menikahi dirinya.

Mirna harus bisa menahan diri terlebih dahulu, dia tidak boleh gegabah. Akhirnya wanita itu menyerah dengan egonya, dia berusaha untuk bersikap lembut kepada Rahmat.

"Aku bisa saja bersikap lembut, yang penting kamunya juga bisa bersikap lembut dan menghargai aku."

"Aku tidak jamin, rasanya cintaku kepada kamu sepertinya sudah luntur. Aku tak tahu kenapa, tapi untuk saat ini aku akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangga ini. Namun, jika suatu saat kamu ketahuan selingkuh di belakangku, atau memang kamu melacurkan diri di luar sana demi kepuasan, bersiaplah untuk aku tendang."

"Aku---"

Belum sempat Mirna melanjutkan ucapannya, Rahmat sudah terlebih dahulu keluar dari dalam kamarnya. Dia bahkan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.

Brak!

"Ya ampun, Rahmat. Ayah pulang kok disambut dengan bantingan pintu? Nggak sekalian banting petasan aja biar Ayah kamu ini jantungan dan mati?"

Pak Lurah baru saja sampai di rumahnya, dia hendak melangkahkan kakinya menuju kamar utama. Namun, dia begitu kaget ketika Rahmat keluar dari dalam kamarnya sambil membanting pintu.

"Maaf, Ayah."

Pak Lurah memperhatikan wajah putranya, terlihat penuh amarah dan juga sangat bete. Dia jadi teringat kalau seharian ini menghabiskan waktu bersama dengan Mirna, pak Lurah takut juga kalau Mirna ketahuan bersama dengan dirinya seharian ini.

"Ada apa, hem? Kenapa wajahnya muram seperti itu?"

"Anu, Yah. Mirna itu loh, sudah seharian pergi di luar. Terus pulang-pulang---"

Rahmat rasanya tak sanggup meneruskan apa yang akan dia katakan, pria itu malah menghela napas berat. Pak Lurah tentunya kaget mendengar apa yang dikatakan oleh putranya, dia menjadi was-was sekali.

"Maksudnya bagaimana? Katakan pada Ayah, siapa tahu ayah bisa mencarikan solusinya."

Rahmat mengedarkan pandangannya, ternyata masih ada pelayan yang lewat. Pria itu akhirnya mendekatkan wajahnya, lalu Rahmat berbisik tepat di telinga ayahnya.

"Di dada Mirna banyak tanda merah keunguan, Ayah. Rahmat bukan anak kecil yang bisa dibodohi, itu pasti tanda dari seorang pria yang menggaulinya. Tapi dia gak ngaku, apa pernikahan ini masih pantas dipertahankan?"

Tuh kan, bener. Pak Lurah sudah menduga kalau putranya pasti mengetahui apa yang sudah terjadi terhadap Mirna, hanya saja putranya itu tidak tahu kalau selingkuhan Mirna adalah dirinya.

Pak Lurah tentunya harus mencari jalan aman, dia tidak boleh ketahuan. Masa baru satu kali Iya iya sudah ketahuan, itu tidak seru rasanya.

Lagi pula posisinya di rumah itu bisa berbahaya, karena istrinya sudah mengancam dirinya. Kalau dia ketahuan macam-macam di luar, atau bahkan ketahuan berselingkuh, maka dia akan keluar dari rumah itu tanpa apa-apa.

Pak Lurah dengan cepat memutarkan otaknya, tak lama kemudian dia tersenyum dan berkata.

"Kamu itu terlalu banyak pikiran, Nak. Mirna itu sempat cerita sama Ayah kalau kamu cuek sama dia, dia seharian ini pergi untuk menenangkan diri di pantai. Terus, pas mandi di pantai dia kena sengat ubur-ubur. Jadi ya gitu badannya," ujar Pak Lurah.

"Dia curhat sama Ayah? Kapan?"

"Sore pas Ayah blusukan malah ketemu Mirna yang baru keluar dari klinik, dia malah nitip obatnya sama Ayah. Tapi Ayah malah lupa ninggalin obatnya di kantor," jawab Pak Lurah.

"Oh," ujar Rahmat.

"Udah jangan bertengkar sama istri kamu, jangan bikin malu keluarga juga. Kamu itu baru menikah, kamu tahu pesta pernikahan kamu menghabiskan banyak uang. Jangan sampai sia-sia, Ayah istirahat dulu."

Pak Lurah menepuk pundak putranya.

"Hem," jawab Rahmat.

Pak Lurah meninggalkan Rahmat sendirian dengan segala pikirannya, tak lama kemudian pria itu menatap pintu kamar ayahnya yang sudah tertutup. Dia teringat kala Mirna memuji ayahnya itu.

"Ayah sangat mencurigakan, apa mungkin ayah berselingkuh dengan Mirna? Aku harus mencari tahu apa yang sudah terjadi di antara keduanya,'' ujar Rahmat penuh tekad.

*

Terima kasih atas doa dari kalian, Mak othor udah mendingan. Semoga bisa up banyak dan semoga kalian masih menunggu kisah sang Biduan 🥰

1
stela aza
lanjut
Ayu Putri
menyesal pun tiada guna rahmat
Yuli a
pak lurah... pak lurah.... ogeb...
niat hati mau menutupi perbuatannya justru dengan kata-katanya malah menunjukkan kalau pak lurah ada sesuatunya dengan Mirna... ini kayak senjata makan tuan... wkwkwkwkwkwk....
jadi bukannya Rahmat percaya, dia malah makin curiga...
Redmi Note 10 Pro
mampus kamu ayah jahat
isnaini naini
selamat saling mnghncurkan ya...
Ayu Putri
hayoo lah pak lurah sm mirna/Grin//Grin/
Redmi Note 10 Pro
nyesel kan kamu rahmat, rasain😈
Yuliana Tunru
trik myrahan sesama kadal buntung dan rahmat yg bodoh selobang ayah x murna benar2 jalang
Yuli a
dengan bapakmu Rahmat ... berbagi wanita dengan bapak gimana rasanya... wkwkwkwkwkwk...
Yuli a: najong...
Ai Emy Ningrum: iyyyy,tilinjing berduaan 🙈🙈
total 4 replies
stela aza
kenapa bodoh bgt si Rahmat ,,, aturan selidiki kalau perlu buntutin pas si Mirna keluar rumah ,,, jadi laki bodoh g ketulungan 🤦 udh curiga diem Bae udh jelas ada tanda-tanda nya payah bgt 😅
Redmi Note 10 Pro
ok ok ok semangat up nya author Mak🥰🥰🥰😈😈😈
isnaini naini
dsr mrnna nya aj yg bdoh...udh tau abis anu2 sm p.lurah pake ndk nyadar lg...
Redmi Note 10 Pro
hayoloj Mirna🤣
Ayu Putri
haayoo loh,Mirna mau alasan apa lg
Siti Yatmi
lekas sembuh mak...biar mirna semangat sama pa lurah..wk2
Mamake Nayla
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Yulay Yuli
Syafakillah thour, jgn Bikin ketauan dulu pak lurah ama mantu Baru mulai 😂😂😂
Yuli a
semoga cepat sembuh kak... dihilangkan penyakitnya.. dimudahkan urusannya...

banyak-banyakin minum air putih kak...
Redmi Note 10 Pro
oQoq semoga cepet sembuh tor sayang mwuach😍
isnaini naini
cpt smbuh mak...memang cuaca nya gk mnentu kdng hbs pns bnget tau2 trs hjn...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!