Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 ~ Ketahuan ~
Naila mulia memejamkan matanya,karena sudah sangat mengantuk dia tidak tahan lagi,akhirhya dia memutuskan untuk tidur.Pada saat matanya hampir terlelap,tiba-tiba dia mendengar suara pintu yang sedang terbuka,Naila tidak berani membuka mata,kali ini dia benar-benar takut,dia takut kalau ada penyusup yang masuk kedalam rumah dan ke dalam kamarnya.
Irwan mulai membuka kancing daster yang di kenakan Naila satu persatu,setelah itu dia mulai menyusu layaknya seorang bayi yang sedang kehausan.
Karena merasakan nikmat yang luar biasa,sesuatu yang belum pernah dia rasakan selama ini dia mengeluarkan desakan kecil dari bibirnya hingga Irwan semakin bersemangat menghisap dadanya.
"Aah....."Lagi-lagi Naila mendesah saat itu Irwan menghentikan aktifitasnya karena dia curiga kalau Naila hannya pura-pura tidur.
"Naila buka mata mu,aku tau kamu tidak tidur dan aku tau kamu juga menikmati permainan ini." Ucap Irwan lalu dia menggigit kecil bibir Naila dan menggoda Naila agar wanita itu mau membuka matanya.
Naila masih mencoba mempertahankan kepura-puraan nya,dia tidak ingin malu di hadapan Abang iparnya dia tidak menyangka kalau ternyata Abang iparnya yang telah melecehkan dirinya beberapa malam terakhir ini.
Irwan membuka ****** ***** milik Naila lalu membuangnya ke lantai,dia semakin menggoda Naila dengan menciumi area sensitif milik Naila.Tidak tahan dengan permainan Irwan Naila akhirnya membuka mata lalu dia segera menutup miliknya dan segera mendorong Irwan menjauh darinya.
"Bang apa yang kamu lakukan kepada ku,kenapa kamu melakukan ini bang." Naila Pura-pura menagis lalu menutup tubuhnya dengan selimut,dia tampak sesenggukan mencoba untuk cari perhatian terhadap Abang iparnya padahal jauh di lubuk hatinya dia sangat menyukai permainan Irwan.
"Naila maafkan Abang,sejak kamu tinggal bersama kami aku menyukai kamu tapi tolong jangan pernah cerita kepada kakak mu,mau kah kamu menjadi kekasih gelap ku,aku akan membayar segala kebutuhan mu." Ucap Irwan Tampa ada perasaan segan sedikit pun terhadap Naila Adik iparnya.
"Aku takut bang,bagaimana kalau kita ketahuan aku bisa dibunuh bang."
"Makanya kita harus pandai bersandiwara,aku tidak rela kalau kamu pacaran dengan pria mana pun,aku menyukai mu." Ucap Irwan kembali dengan penuh nafsu.
Irwan sudah menahan hasrat yang sangat dalam terhadap Naila selama ini,dan kali ini dia sudah berniat untuk mendapatkan mahkota milik Naila.
"Tapi bang_
"Sudah tidak ada kata tapi-tapian pokonya mulai hari ini kita resmi pacaran dan kamu pacar gelap ku dan aku akan menemui kamu setiap jam dua belas malam."Ucap Irwan lalu memeluk Naila dan mencium bibir Naila dengan sangat bergairah.
Awalnya Naila berusaha melawannya, walaupun Irwan merasa penolakan itu hannya untuk sekilas beberapa menit kemudian Naila sudah mulai menikmatinya dan bahkan dia sudah memegangi leher Irwna agar tidak melepaskan ciuman yang begitu nikmat baginya.
Permainan bibir mereka belum berakhir,Irwan memegangi kedua dada milik Naila hingga membuat Naila tidak tahan dia mendesah semakin seksi.Tidak tahan lagi dengan penasan yang sungguh membuat Irwan melayang akhirnya malam ini Irwan berhasil menembus gua kenikmatan milik Naila.
"Sayang...Terima kasih kamu sudah memberikan kenikmatan yang luar biasa malam ini,kamu sangat membantuku puas,nanti aku akan membelikan ponsel baru untukmu dan kamu harus menonton peranian panas di sana dan kamu harus melayani ku seperti yang ada di dalam ponsel itu kamu mengerti?" Ucap Irwan.
Naila hannya mengangguk,dia juga merasakan nikmat yang belum pernah dia rasakan selama ini,sekarang apa yang dia ingin sudah dapat dia penuhi memiliki pacar seorang pria sukses walaupun itu hannya kekasih gelap.
"Seharunya aku bukan yang kedua mas,aku harus yang pertama?" Ucap Naila sambil tiduran di dada bidang milik Irwan keduanya tidak tidur malam ini karena mereka belum puas menikmati keindahan itu.
"Mas kenapa kamu harus selingkuh dengan ku,bukan kah istri mu sedang hamil,bagaimana kalau sampai dia tau?"
"Jangan sampai tau,lagian aku tidak rela anak kedua ibu mertua ku jatuh ke pria lain,lebih baik kalian berdua menjadi milikku,dan suatu saat aku akan meminta ijin kepada ibu dan Raisa untuk menjadikan mu istri kedua." Irwan berjanji penuh manis,semenjak Naila memang memang tinggal bersamanya dia sering kali memperhatikan Naila dan hal itu yang membuat dirinya jatuh hati.
Naila tersenyum manis mendengar janji Abang iparnya,dia menciumi bibir Irwan saat mendengar janji yang begitu manis keluar dari mulut Abang iparnya.
Mereka berdua kembali melakukan hubungan badan sampai subuh,setelah berakhir Irwan kembali ke kamarnya dan mulai tidur tepat jam setengah lima dini hari.
Jam enam pagi Raisa mulai bangun,dia cukup kaget melihat Irwan yang masih tidur dengan pulas padahal biasanya jam segini Irwan sudah bangun pagi dan sudah mulai olah raga.
Raisa mencoba membangunkan Irwna tapi suaminya itu sama sekali tidak mau bangun bahkan membentaknya karean Raisa memaksa hingga Raisa kaget dan menangis.
"Semakin hari sikap mas Irwan semakin aneh,ada apa dengan dirinya." Ucap Rasia lalu menyeka air mata yang membasahi wajahnya.
Raisa menunggu suaminya di meja makan untuk melakukan sarapan pagi tapi hingga jam sembilan pagi suaminya belum juga keluar dari dalam kamar begitu juga dengan Naila.
"Naila juga biasanya tidak pernah tidur sampai jam segini ada apa dengan mereka,kenapa mereka kompak sekali tidak bangun sampai jam segini." Ucap Raisa hingga hati dan pikirannya kembali gelisah dan ketakutan.
Raisa tidak sama sekali tidak mau lagi membangunkan suaminya hingga jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.Sementara itu Naila sudah bangun dan dia keluar dari kamarnya setelah dia sudah selesai mandi dan keramas.
Raisa duduk di ruang tamu,saat Naila lewat dari hadapannya tiba-tiba jantungnya berdetak secara spontan saat dia melihat Naila berjalan sesikit ngangkang bahkan sedikit pincang.
"Naila kenapa kamu berjalan ngangkang seperti itu? Tanya Raisa tiba-tiba dengan nada datar dan tidak ada sedikit pun perasaan baik lagi dari dirinya.
"Hmmm,apa perlu aku menceritakan semua hal kepada kakak,aku barusan jatuh di kamar mandi dan kaki ku keseleo." Jawab Naila ketus lalu dia segera pergi meninggalkan tempat itu menuju teras rumah.
Sudah beberapa hari ini Naila tidak mau melayani Raisa lagi,bukan karena Raisa menolak tapi Naila merasa enggan untuk melayani kakaknya seperti ratu.
"Aku tidak perlu melayani mu lagi,aku dan kamu posisinya sama di rumah ini sama-sama pasangan bang Irwan."Ucapnya dalam hati.
Raisa menghela napas panjang saat melihat Naila pergi meninggalkan dirinya, semakin hari dia semakin tidak menyukai sikap Naila bahkan gaya Naila yang berlebihan menurutnya.
Pada saat dia sedang duduk termenung di ruang tamu tiba-tiba suaminya sudah duduk di hadapannya mungkin karena Irwan baru selesai mandi tercium wangi parfum di seluruh ruangan.
"Mas kenapa kamu bangun begitu siang kamu tidak biasanya melakukan ini dan kamu juga langsung keramas memangnya kamu ngapain semalaman?" Irwan langsung menatapnya dengan tatapan sinis.
"Kamu ingin mencari keributan lagi ya...Perasan semenjak kamu hamil besar pikiran mu cukup kotor terhadap ku!" Ucap Irwan lalu membuang wajahnya dari pandangan Raisa.
💗💗💗bersambung 💗💗💗