NovelToon NovelToon
Pondok Mertua Tak Indah

Pondok Mertua Tak Indah

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:367.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kirana Pramudya

Giselle mengira menikah dengan Gibran adalah pilihan terbaik dalam hidupnya. Sosok pria yang mau menerima kekurangannya dan melengkapinya. Akan tetapi, semua angan dan impian Giselle berubah menjadi pahit, ketika dia tinggal satu atap dengan mertuanya.

"Jadi wanita bisanya cuma bekerja, gak tahu dapur, gak tahu kerjaan rumah tangga. Sudah begitu, kamu menikah lama dan tidak memiliki anak. Jangan-jangan kamu mandul, Sell?"

Perkataan pedas, tudingan miring, ditambah dengan ketidakberdayaan Gibran kian menambah runyam suasana. Dapatkah Giselle bertahan dengan konflik batin yang dia alami setiap harinya? Akankah pondok mertua yang tak indah ini perlahan-lahan menjadi rumah yang bisa menerimanya dan memanusiakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Pramudya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan yang Sama Beratnya

Sebenarnya mengenai orang yang bisa menerima kekurangan dirinya dalam hal fisik adalah Giselle. Dia sudah menjadi korban bullying karena tubuhnya yang gemuk sudah sejak kecil. Bahkan Giselle tidak pernah membagi masalah dan menceritakannya kepada Mama dan Papanya. Namun, sekarang dipermalukan sendiri oleh orang lain yang notabene tidak dia kenal dan mertuanya yang seolah justru turut menabur garam di atas luka benar-benar membuat Giselle merasa sakit.

"Apakah tubuhku ini sangat tidak menarik dan membuatku terlihat seperti pembantu ya Mas?" tanya Giselle kemudian.

Sebenarnya bukan karena bobot tubuhnya, tapi penilaian orang yang menyebutnya adalah terlihat seperti seorang pembantu. Untuk wanita yang tentu bisa dengan mudahnya insecure, kali ini Giselle pun mengalami hal yang sama. Merasa insecure dengan tubuhnya dan juga dengan sebutan bahwa dia disebut pembantu.

"Enggak, Yang ... jangan dimasukkan ke dalam hati," balas Gibran.

Hingga ketika beberapa saat kemudian Gibran dipanggil oleh Ibunya. Dia disuruh untuk membuang semua sampah, sehingga Gibran turun dari kamarnya dan membantu ibunya. Rupanya, di bawah sudah ada Bu Rosalia yang sekarang terlihat cemberut.

"Mana yang harus dibuang, Bu? Biar Gibran yang buang semuanya ke tempat pembuangan sampah," ucap Gibran.

"Itu, nanti semuanya dibuang ke tempat sampah. Lagian, Giselle cuma cuci piring saja, dan semua sampah tidak dikumpulkan menjadi satu. Harusnya itu semua sampah dan sisa makanan itu dimasukkan ke dalam kantong plastik," keluh sang ibu mertua.

"Kan Giselle sudah bantuin sejak pagi, Bu," balas Gibran.

"Ya, bela terus istri kamu itu. Ibu itu cuma bilang harusnya itu semuanya sekalian dibersihkan. Kayak gini, Ibu tuh masih harus bersihin," ucap Bu Rosa.

Gibran yang tertunduk. Kadang kala, Gibran sendiri seperti berdiri di tengah-tengah dua kubu, satu istrinya, dan satu ibunya. Memberi jawaban dan sanggahan ke ibu sendiri, terasa berdosa, Sementaran jika tidak, Giselle juga membutuhkan pembelaan darinya.

"Sudah, Bu ... kan setidaknya tadi Giselle sudah bantuin," balas Gibran.

"Sama bilang ke istri kamu. Setidaknya memperbaiki diri. Orang-orang berkata, kamu cakep, istrimu sama sekali tidak good looking," balas Bu Rosa.

Ya, memang tadi saat arisan PKK, beberapa ibu-ibu mempergunjingkan penampilan Giselle yang tidak good looking. Penggambaran Giselle dan Gibran layaknya angka 10, di mana Gibran adalah angka satu, dan Giselle adalah angka nol. Sama sekali tidak terlihat serasi.

"Tidak usah memperhatikan penampilan, Bu," balas Gibran.

"Bran ... Gibran, orang tua berbicara itu didengarkan. Bukan selalu membalas ucapan Ibu. Orang tuamu itu tinggal Ibu, masak kamu selalu membalas ucapan Ibu."

Sekarang, Gibran tidak bisa membalas lagi. Pria itu memilih untuk mengambil semua kantong sampah dan kemudian membuang semuanya. Setelahnya, Gibran mencuci tangannya ke dapur, barulah dia kembali naik ke kamarnya.

Rupanya, di dalam kamar Giselle masih menangis. Gibran menghela nafas panjang dan mendekati istrinya. "Yang, kenapa?" tanyanya perlahan.

"Benar kan, Mas ... aku sama sekali tidak menarik. Tidak pantas bersanding dengan kamu," balas Giselle.

Giselle bisa berkata seperti itu juga karena dia mendengar semua perbincangan ibu mertuanya dan juga dengan suaminya. Tetap saja, perkataan ibu mertuanya itu sangat menyakitinya.

"Sudah, Yang ... apa masih ingin memperpanjang semuanya lagi?"

"Bela aku di hadapan ibumu, Mas," balas Giselle.

Air matanya terus mengalir. Dia sangat sedih. Dia menginginkan suaminya yang sesekali bisa membelanya. Tidak hanya mengatakan sudah, dan diam. Sebagai istri, Giselle juga sangat ingin Gibran membelanya.

"Kan aku sudah bilang ... tidak usah mempermasalahkan penampilan," balas Gibran.

"Itu bukan pembelaan, Mas," balas Giselle.

Sekarang Gibran mengusap kasar wajahnya. Atmosfer di rumah ini setiap harinya selalu panas. Entah itu tentang ibunya atau tentang Giselle. Sampai Gibran merasa terjebak di antara dua-duanya.

"Sudah, Yang ... jangan memaksaku untuk memilih di antara kamu dan ibuku. Aku tidak bisa memilih salah satu di antara keduanya," balas Gibran.

Dada Giselle terasa sesak. Bahkan sekarang, kian sakit ketika suaminya mengatakan bahwa dia jangan memaksanya untuk memilih antara ibunya dan istrinya. Itu adalah jawaban yang sangat menyakitkan.

1
Safa Almira
yey
Dewi Nurani
bayinya perempuan tp yg diangkat bayi laki laki , gimanaaaa 🤦
Dewi Nurani
harusnya bu rani ikut bu rosa dulu biar tau rasa s amel
Alana
mertua lucknut ga tau diri udah di tolongin bukannya bersyukur dan berterima kasih malah nyalahin dan nyaci kaki ... ga tau ini otak dan mata hatinya di taruh dimana sih ?? KL di dunia nyata ada mertua kek gini gimana jadinya ya para mantu keknya banyak yg cerai 😩😩
Les Tary
Tanti Rani mendingan ikut kasihan mertua udh kyk pembantu biar tahu rasa itu menantunya kerjaan rmh dikerjain sndiri
Nenti
Gedeg banget sumpah 😡😡😡
Nenti
😭😭😭😭😭😭
sedih kalo berada di posisi Gisel semuanya serba salah
Alana
nenek gilakk dasar mertua lucknut
Alana
nenek gilakkk ga otak .. KL aku jd Gibran sakit hati bukan main mau punya anak bininya di ejek di hina abis²an... intinya dia ga suka dan benci SM Giselle Sampe kabar bahagia aja ga suka KL udah benci dr awal yaa bakal benci sebagus dan sebaik apapun Giselle ga akan baik di mata mertua gilaknya .. hahaa jujur Thor aku udah lelah bacanya SM nenek tua gilakk itu
Alana
ribet banget ni emak2
Alana
ehh aku aja kl LG ruwet masak makanan rasanya suka ga karuan.. apalg kek Giselle yaa punya mertua yg toxicnya ke iblis.. ehh nauzubillah KL aku jd Giselle sih udah give up angkat tangan
Les Tary
bknnya dicerita yg lain anaknya Kanaya udh ketemu Thor trus Kanaya sm dokter Bisma udh pnya anak cewek.
Alana
karyamu bagus Thor.. memang PD dasarnya berumah tangga itu berjuang bersama tp jika trs di sakiti mertua yaa jangan juga Krn istri berhak bahagia bagaiman mau hamil mental dan batinnya tertekan oleh mertuany yg toxic dan penuh kebencian PD mantunya wajar jika Giselle pergi dr rumah itu secara lakinya jg ga tegas SM ibunya .. hrsnya Gibran jg tegas dan sll menasehati baik2 ibunya sekali² yaa marah jg biar ibunya jera
Alana
mertua toxic banget yaa tuhan .. KL aku jd Giselle udah aku tempeleng itu muka si rosa
Alana
mertua lucknut ... emosi bcanya Thor aku
Alana
mertua ga tau diri udah di kasih nyela, ngehina dan ga menghargai mantu duuhh udahmah kaya benalu di ksh hati minta jantung nih emak²
Surabaya Honda
stop by Thor .. interesting story 👍
Densi dama Yanti
Karyo thor baguss banggat
Kirana Pramudya: Terima kasih banyak, Kak.. 😇
Dukung juga di karya lainnya yah. 🥰
total 1 replies
Ning Gedeona
cabein aja tu mulut mertua😀😀😀😀
eni mince
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!