Almira Denasya Putri Sekalipun tak pernah terpikir jika secepat itu ia akan menikah dengan pacar nya yang bernama David itu. Ibu Almira yang menjabat sebagai seorang CEO Diperusahaan besar itu ternyata memiliki alasan mengapa Almira dinikahkan secepat itu dengan seorang lelaki yang justru lelaki itu ternyata telah mengkhianati cinta Almira sendiri. Lalu Apakah Almira akan tetap bertahan mempertahankan cinta nya setelah ia tahu siapa perempuan yang telah merebut hati suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CALON MERTUA
DAVID Dan Ibu Melinda makan siang sesekali mengobrol bergurau membahas apa saja yang menurut mereka lucu pantas untuk di obrolkan . Mereka berdua cepat akrab sekali dan terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berbahagia. Mereka berdua sudah selesai makan siang nya, David ingin memancing obrolan yang menjurus ke ranah dewasa. Tapi sebelum itu ia pikirkan dahulu, takut dianggap kurang ajar oleh Ibu nya Almira itu.
Tetapi Ibu Melinda yang berbicara lebih dulu.
"Kalau Tante boleh tahu, apa pekerjaan kedua orang tua mu itu David?"
"Oh itu, Ayah saya memiliki restoran mewah disurabaya dan ibu saya adalah seorang dosen di universitas Jawa timur Tante."
"Wah kedua orang tua mu hebat-hebat sekali ya David." Sanjung Ibu Melinda dan David kini yang balik bertanya,
"Kalau saya boleh tahu, Tante bekerja sebagai apa ya? dilihat dari pakaian nya sudah pasti Tante bekerja di bidang perkantoran."
"Yah seperti yang kamu lihat sendiri, Ibu memang bekerja dikantor."
"Hmm begitu rupa nya, lalu soal suami ibu bekerja dimana sekarang?" David sengaja memancing pertanyaan seperti itu dan ia sengaja berpura-pura tak tahu akan latar belakang Ibu Melinda.
Ibu Melinda terhenyak sejenak ditanya seperti itu oleh David. Pandangan David kali ini menatap wajah cantik nya Ibu Melinda yang menunduk itu.
"Tante kenapa? Apa ucapan ku menyinggung perasaan Tante?"
"Oh tentu tidak sayang, eh David. Maaf Tante keceplosan, hehehe." Ibu Melinda semakin salah tingkah ditatap matanya oleh David. Lalu David memanfaatkan momen berharga itu bagi nya,
"Tak apa kok Tante memanggil David dengan sebutan Sayang, lagi pula David juga sudah termasuk anak nya Tante."
"Benar juga ya David, apa kamu tak risih jika Tante memanggil mu sayang?" Ibu Melinda sudah hilang harga diri nya dan sipat keras kepalanya kini telah lunak semenjak ia bertemu dengan David.
David menganggukkan kepala nya dan menjawab,
"Tapi apa Almira nanti tak cemburu jika mendengar Tante memanggil David dengan panggilan sayang?"
"Hmm kalau begitu mengapa tak Diam-diam saja ya David?"
"Ada baik nya begitu Tante, tapi yang membuat David Heran. Mengapa Tante ingin memanggil nama Sayang untuk saya?" Ibu Melinda terpojok ditanya seperti itu.
Ibu Melinda pun menundukkan kepala nya sembari berkata,
"Tante seorang janda dan sudah belasan tahun ditinggal suami karena perceraian. Wajar saja jika Tante menyebut mu dengan panggilan itu karena Tante pun merasa punya ketertarikan padamu David." David pura-pura kaget dan ia membatin,
'Seperti nya Ibu nya Almira pun menyukai ku, sudah jelas tanpa diminta ia sudah jujur kepada ku tentang rasa suka nya.'
"Mengapa kamu bengong begitu David? Apa kamu merasa malu disukai oleh wanita tua seperti Tante???"
"Ehhh bukan begitu Tante, David pun sebenarnya menyukai Tante. Tapi David merasa David sangat kurang ajar sekali karena telah menyukai CALON MERTUA."
"Selagi itu tak ada yang tahu, apa salah nya kita coba dulu?"
"Maksud Tante? kedua berdua berpacaran begitu?" Ibu Melinda menganggukan kepala seraya berkata,
"Tante sudah lama mencari seorang lelaki yang bisa membuka isi hati Tante yang keras ini. Bertahun-tahun lamanya Tante menjanda da tak sekalipun menemukan lelaki yang cocok. Tapi semenjak Tante mengenal mu, hati keras Tante ini terbuka dan mengatakan bahwa kamu cocok untuk Tante jadikan pasangan hidup. Akan tetapi, Tante terlalu berharap lebih padamu. Tante pikir kamu bukan pacar nya Almira, melainkan hanya teman kampus nya saja. Tak tahu nya kamu dan Almira sudah berpacaran, Tante hanya bisa mendoakan hubungan kalian awet sampai ke jenjang pernikahan. Makanya Tante merestui hubungan kalian karena Tante Rasa kalian berdua itu cocok." Ucapan panjang lebar ibu Melinda itu didengar jelas oleh David.
David lalu bertanya soal perasaan Ibu Melinda itu,
"Kalau semisal David hanyalah teman Almira? Apa yang akan Tante lakukan terhadap David?"
"Tante ingin kamu menjadi suami Tante." Merinding seketika bulu kuduk nya David, bulu bawah nya pun ikut merinding juga.
"kalau begitu, apakah David Harus memutus hubungan dengan Almira Tante?"
"Tak perlu David, jika kamu menyakiti Almira sama saja kamu menyakiti Tante. Lebih baik kita rahasiakan saja perasaan kita berdua ini. Oh iya Tante lupa, apa kamu juga memiliki perasaan terhadap Tante?"
"David juga memiliki perasaan sayang dan cinta terhadap Tante, meskipun kita baru saja bertemu. Tapi seakan sekarang kita ini sudah seperti pasangan saja Tante."
"Hehehe, Tante juga merasakan hal yang sama seperti mu David." Ucapan Tante Melinda tak dijawab oleh David.
Karena pandangan David tertuju menatap lekat bola mata bening itu. Hati Ibu Melinda berdesir indah ditatap seperti itu oleh lelaki yang ia cintai. Pandangan sayu David membuat gejolak gairah Ibu Melinda yang sudah karam terkubur dalam luka masa lalu itu kini mulai beranjak bangkit dari keterpurukannya. Wajah mereka mendekat seakan ingin menempelkan kedua bibir mereka masing-masing. Namun sayang, mereka segera sadar bahwa mereka saat itu sedang berada di tempat terbuka yaitu Restoran tempat mereka makan siang tadi.
Mereka berdua kini segera membayar pesanan masing-masing, Namun Ibu Melinda melarang David yang membayarkan nya. Maka David pun mengalah saja dan setelah Ibu Melinda membayar pesanan makan siang mereka. Kini mereka sudah kembali ke mobil untuk pulang kembali ke rumah sakit tempat Almira dirawat. Setiba di dalam mobil, Tante Melinda berkata.
"Apakah kamu tadi mau berciuman dengan Tante?" David menganggukkan kepala dan ia masih berpura-pura lugu dihadapan calon mertua nya itu.
"Kecuplah bibir Tante sayang, Tante tak akan marah. Justru Tante akan marah jika kamu menolak nya." Tanpa pikir panjang lagi, David yang sudah di beri kode keras itu langsung menyongsong bibir ranum nya Ibu Melinda.
Kedua bibir mereka menempel dan saling memagut. Permainan lidah Ibu Melinda nampak liar sekali menyapu permukaan bibir David. David segera meremas apa yang selama ini ia dambakan dalam hayalan nya itu. Dua buah dada sekal dan montok milik Ibu Melinda di gerayangi nya dan memainkan ujung buah dada itu secara bergantian. Ibu Melinda merintih ke enakan dan tangan nya pun tak kalah sigap meremas apa yang selama ini tersembunyi dibalik celana nya David.
Kedua pasangan beda usia itu saling meremas barang kenikmatan mereka masing-masing dan David segera melepas kancing baju nya Ibu Melinda. Setelah dibuka David bisa leluasa menatap dua gunung kembar yang sudah lama tak pernah didaki oleh pemilik nya itu. David segera melahap ujung buah dada itu secara bergantian dengan rakus dan membuat Ibu Melinda menggelinjangkan tubuh nya karena geli. Suara erangan kenikmatan terdengar jelas dari mulut Ibu Melinda dan hal itu semakin membuat gejolak gairah David menggebu-gebu.
tapi tapi kalau
seorang istri (pemeran utama wanita) yang selingkuh dengan ayah mertua pasti novel itu sangat banyak penggemarnya, (karena banyak pembaca novel alias reader adalah pecinta PEBINOR dan PRIA TUA BANGKA)