NovelToon NovelToon
Aqmal Dan Gundu Ajaib

Aqmal Dan Gundu Ajaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno / Si Mujur
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Miskin , dihina wajar. Diam di bully, biasa. Yang luar biasa adalah, Aqmal seorang remaja miskin yatim piatu, menolak menyerah pada nasib malang, penderitaan, hinaan dan perundungan, justru membuat nya tumbuh menjadi semakin tegar dan kuat.
Hingga alam berpihak kepada nya, memberikan sebutir gundu ajaib kepada nya.
setelah mendapatkan gundu ajaib itu, perlahan hidup nya mulai berubah, setapak demi setapak, dia mulai meniti takdir nya menjadi seorang kultivator utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mat Jidar Tumbang

Mendengar itu, buru buru Aqmal mendekat, takut kalau-kalau dara itu berteriak, bisa berabe urusan nya dengan dewan guru yang tidak menyukai nya.

"Tadi malam aku menelepon mu, handphone mu tidak aktif, sekarang istirahat kau menghilang, bisa tidak kau wa aku dulu sih?" tanya dara itu rada marah yang di tahan tahan.

"Maaf!" hanya itu yang Aqmal ucapkan.

"Ist! Terlalu pelit bicara kau ini, tolong pijat pelipis ku, aku pusing bila harus berurusan dengan segala macam rumus!" ujar Lisa memutar tubuh nya menghadap kearah Aqmal.

"Sekarang kak?" tanya Aqmal.

"Tahun depan nggak papa!, ya sekaranglah!, kapan lagi?" desak dara cantik itu.

Lisa mendekat kehadapan Aqmal, sementara Aqmal dengan ragu ragu, mulai memijat pelipis dara bunga kecantikan sekolah SMA Citra Mahardika itu.

Sementara itu, Lisa menatap kearah wajah Aqmal lama lama, sambil tersenyum.

Wajah dara bunga kecantikan sekolah SMA Citra Mahardika itu kini jelas terpampang didepan mata nya, wajah nya yang putih bersih, dengan hidung nya yang mancung, alis yang tebal terukir indah, dengan bulu mata lebat dan lentik alami, membuat jantung Aqmal terasa bergolak semakin cepat.

Belum lagi aroma tubuh dara itu yang begitu harum, seharum aroma bunga di tengah taman, membuat Aqmal salah tingkah, sehingga saat akan memijat pelipis Lisa, yang dia pegang justru hidung dara itu.

"Ist kamu modus, yang dipijat pelipis ku, bukan memencet hidung ku, ku gigit hidung mu nanti, tahu rasa!"omel dara itu, namun bibir nya tersenyum senang.

Dari sudut sekolah, tanpa mereka sadari dua pasang mata menatap kearah kedua nya dengan mata yang berkilat kilat.

"Sudah! Aku sudah sehat, ayo ke kantin!" kata dara bunga kecantikan sekolah SMA Citra Mahardika itu sambil menarik tangan Aqmal seperti kemarin.

Sesampai nya di kantin, dara itu segera memesan makanan untuk mereka berdua dan duduk di meja dekat sudut ruang kantin itu.

Belum lama mereka duduk, Eman pun datang bergabung.

"Kau pesan sendiri sana" ujar Lisa menyuruh Eman memesan sendiri.

Di sudut lain, nampak tiga orang dara sedang berbincang bincang sambil menikmati bakso mereka.

"Eh Cia! Tuh lihat cowok melarat itu di Pepet sama bunga kecantikan sekolah, apes deh Lo Cia, makanya jangan sok jual mahal!" kata Nita memanas manasi Gracia.

"Eh jika aku, sudah ku rebut tuh cowok melarat, tapi untuk apa juga sih, dia kaga bakalan bisa mentraktir bakso juga!" timpal Norelia.

"Sorry dia tidak selevel dengan ku! Sahut Gracia jaga gengsi meskipun hati nya sakit.

Sedangkan Aqmal, Lisa dan Eman, sedang menghadap hidangan mereka, kali ini Lisa memesan mie ayam bakso.

"Tadi kau pergi tanpa bila g sama aku, sekarang kau harus di hukum!" kata Lisa.

Aqmal mengangkat wajah nya, "hukuman?, hukuman apa?" tanya nya.

"Suapi aku!" suara Lisa kembali datar seperti suara seorang CEO memerintahkan OB nya.

Eman terbatuk batuk mendengar kata kata dari Lisa tadi.

"Uhuk!, uhuk!, kasihan sekali nasip ku Mal, jadi obat nyamuk, nasip jones!" kata Eman.

"Jangan cerewet, kan kau ku traktir jadi pendengar setia" kata Lisa.

Aqmal tidak bereaksi apa-apa, ragu ragu antara malu dan enggan.

Namun tatapan mata dara itu yang nampak dingin, membuat Aqmal terpaksa melakukan apa yang disuruh dara itu.

Melihat itu, Gracia yang duduk agak jauh bergumam, "huh, mau mau nya disuruh jadi jongos, dasar pria tak punya harga diri!" ....

Aqmal heran, kini telinga nya bisa menangkap suara yang halus dari jarak yang cukup jauh.

Melihat wajah Aqmal memerah, Lisa segera makam mie ayam bakso nya dengan menyuap sendiri.

Sebenar nya niat hati Lisa hanya ingin mengerjai pria kutub Selatan itu saja. sehingga saat melihat pria itu jengah, dia berhenti menggoda nya.

Setelah selesai makan, Aqmal ingin membayar, namun dilarang oleh Lisa, dia tidak pernah di traktir oleh orang lain.

Ujian semester berikut nya segera di laksanakan kembali. Namun Aqmal tetap selesai terlebih dahulu. Dewan guru yang penasaran, sampai memasang cctv diatas meja Aqmal, khusus mengawasi gerak gerik remaja itu. Namun tidak ada satupun dari gerakan nya yang bisa dijadikan kecurigaan.

Aqmal segera berjalan ke tempat parkir motor nya, langsung pulang ke pondok nya, ingin melihat pembangunan rumah nya yang dimulai hari ini.

Namun baru saja sekitar lima ratus meter masuk menuju kebelakang kampung, di td gah jalan dia dihadang oleh Bakar dan Pupung serta seorang pria bertubuh tinggi besar ber otot, dengan tubuh penuh tato.

Aqmal segera memarkirkan motor nya di pinggir jalan, lalu mengamankan kunci nya.

"Bang dia yang sudah memukuli kami berdua!" kata Bakar pada pria kekar itu.

Melihat itu, pria kekar berotot itu tertawa terbahak bahak.

"Bakar!, Bakar!, bocah bau kencur itu tak mampu kalian hadapi?, dasar gede tubuh otak kecil, tidak ada guna nya kalian ini,makan kuat, tenaga lembek!" maki pria kekar itu pada Bakar dan Pupung.

"Hei bocah tolol!, kesini kau sambil merangkak!" bentak pria itu pada Aqmal.

Aqmal mengukur kekuatan pria itu, dia tahu jika pria itu kuat luar nya saja, sementara alam jiwa nya keropos sekali.

"Abang ini siapa?, kenapa menghalangi jalan saya?" tanya Aqmal.

"Heh anak haram jadah!, kau tidak perlu banyak tanya, kau sudah memukuli Bakar dan Pupung hingga cidera sampai sekarang, hari ini giliran ku mematahkan kedua tangan dan kaki mu!" bentak pria itu garang.

"Heh Aqmal, jika kau hebat, hadapi kang Mat Jidar ini, dia sudah banyak mematahkan kali dan tangan orang lain!, kukira kau ikut terbakar, ternyata kau masih hidup" kata Bakar.

Sementara Pupung hanya diam, karena dada nya masih terasa sangat sakit.

Mat Jidar sangat murka setelah melihat anak buah nya itu patah gigi dan tulang rusuk nya.

Tanpa banyak basa basi lagi, Mat Jidar bergerak menyerang Aqmal dengan pukulan tangan nya kearah dada Aqmal.

Namun Aqmal yang sudah membaca kekuatan dari Mat Jidar ini, segera bergerak cepat merunduk sedikit,lalu dengan tinju pendek nya, segera di hantamkan ke perut Mat Jidar.

"Bug!" ....

Terdengar suara bergedebug nyaring, saat tinju pendek Aqmal mendarat di perut Mat Jidar.

Mat Jidar langsung terpental kebelakang sejauh dua meter, tumbang dengan punggung terlebih dahulu.

"Omong kosong saja bang, sekali pukul langsung tumbang, heh jagoan mana kau bang?" tanya Aqmal berang.

"Bangsat kau anjing, ku bunuh kau!" bentak Mat Jidar mengeluarkan sebilah pisau nya.

"Berhati hatilah bang!, pisau itu bisa melukai pemilik nya sendiri!" kata Aqmal menatap kearah Mat Jidar dengan tajam.

Mat Jidar segera bergerak menusukan pisau nya kearah dada Aqmal. Namun remaja itu bergerak lincah, berkelit ke sisi kiri Mat Jidar, lalu kembali menggeprok tengkuk Mat Jidar hingga terhuyung kedepan.

Tentu saja pria kekar itu sangat marah sekali, berbalik menghadap kearah Aqmal lalu menghujamkan pisaunya.

Tetapi kini Aqmal sudah siap dengan jurus Holy fire tingkat dua nya.

Saat Mat Jidar menghujamkan pisau nya tadi, Aqmal berkelit kesisi kanan nya sambil menghantamkan pukulan Holy fire tingkat satu ke rusuk kanan pria itu.

"Bug!" ....

Baju Mat Jidar langsung hangus dan pria itu terlempar ke belakang sejauh tiga meter dengan dada merah koyak seperti terkena bara api.

Mat Jidar dengan susah payah, berusaha bangkit, dada nya terasa sakit, sesak dan juga panas, membuat nya merintih kesakitan.

Bakar dan Pupung yang juga terluka, terpaksa menggotong tubuh Mat Jidar dengan susah payah.

"Hmm, rupanya kalian yang telah membakar pondok ku, untung aku pas mau membongkar nya juga!" gumam Aqmal.

Aqmal segera menghidupkan motor nya, dan berlalu dari tempat itu.

Di bekas pondok nya, bang Mamat sudah mulai bekerja, material sudah mulai menumpuk.

Agak jauh di belakang, nampak sebuah gubug sederhana yang baru di bangun bang Mamat untuk tempat Aqmal tinggal sementara.

Aqmal menyerahkan sejumlah uang untuk membayar material yang sudah datang dipesan sama bang Mamat.

"Berapa bulan kira kira selesai bang?" tanya Aqmal pada bang Mamat.

"Saya usahakan sekitaran paling lama tiga Minggu Mal, mangkanya Abang bawa tukang nya empat dan pelayan tukang nya dua, biar bisa cepat selesai, kasihan lihat Aqmal, inipun adik Abang yang di kota sebelah rencana nya besok datang untuk nolongin!" jawab bang Mamat.

Aqmal menyerahkan uang minum, lima ratus ribu untuk membeli gula, kopi dan rokok.

...****************...

1
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
Aqmal benar benar masih polos
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
makin seru ceritanya lanjut Thor
Aman 2016
mantab mal
Aman 2016
jooooz mantab Thor
Aman 2016
lanjut terus
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor
Aman 2016
mantul Thor 💪💪
Aman 2016
mantab Thor gaaas terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!