"Kalian berdua penghianat!"
"Aku membencimu, bajingan!"
"Dan kau...ternyata hanyalah lacur murahan!"
Ivana berlari menuju mobilnya yang terparkir di carport mansion mewah. Berniat memberikan kejutan untuk calon suaminya, ternyata Ivana lah yang harus menerima kejutan itu. Marco Reus calon suaminya bercinta dengan sahabat baiknya Arciela.
Bagai tersambar petir Ivana harus menerima kenyataan, ternyata itu bukanlah yang pertama bagi Marco dan Arciela. Sejak lama keduanya melakukan penghianatan di belakang Ivana.
Ivana memutuskan pergi. Namun dalam pelariannya ia justru di pertemukan dengan laki-laki brengsek lainnya Jose Miguel Almirón, pemilik perkebunan ALMIRÓN yang terkenal kejam dan dingin terutama kepada wanita karena dendam masa lalunya.
Bagaimana kisah selanjutnya, nantikan ya.
Hai² reader kesayangan, kita jumpa lagi di karya ke 11 Emily di NT. Kali ini tema Latino Mexicana semoga kalian suka 💃
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak kalian di setiap bab yang Emi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAGET MELIHAT PERKEBUNAN NASVIELL
Ivana langsung tancap gas. Sementara ketiga orang pria itu tidak berkutik lagi dan membiarkan Ivana dan Lizzy masuk ke perkebunan Nasviell menuju gerbang kedua.
Namun Ivana merasakan ada yang janggal. Gerbang dalam Nasviell tidak ada penjagaan sama sekali. Bahkan jalan yang ia lalui sekarang tidak baik, tumbuhan liar terlihat di kiri dan kanan jalan.
"Lizzy, apa kau merasakan hal aneh?"
"Iya nona. Perkebunan ini tidak terawat. Seperti tidak ada kehidupan di sini".
"Apa kita salah masuk? Ini berbeda dari foto-foto yang di perlihatkan kakak ku? Coba kau lihat di amplop putih itu!".
Lizzy mengikuti perintah Ivana melihat foto-foto itu sembari melihat sekitar. Ivana memperlambat laju mobilnya. Mulai mencocokkan gerbang utama hingga gerbang kedua tempat sekarang mereka berada.
Ivana mengurangi kecepatan. Agar Lizzy bisa mencocokkan foto dan tempat yang mereka lalui.
"Sepertinya kita tidak salah nona. Ini memang perkebunan Nasviell milik kakak nona. Lihatlah foto ini, bukankah itu sama persis. Pohon Ara", ucap Lizzy memperlihatkan sebuah foto pada Ivana.
"Iya. Tapi kenapa perkebunannya tidak terawat seperti ini?", gumam Ivana.
"Lihatlah itu hacienda nya", tunjuk Lizzy ke depan sembari memperlihatkan foto pada Ivana.
Sama persis seperti foto, tapi sekarang bangunan itu banyak di tumbuhi semak belukar yang menempel di dinding bangunan. Sementara warna cat nya pun pudar. Plafon gypsum tampak sudah rapuh bahkan ada yang sudah lepas.
"Oh my God, ada apa dengan perkebunan Leo?"
Tepat di depan hacienda Ivana menghentikan mobilnya. Tidak nampak satu orang pun di sana. Bahkan bangunan hacienda nampak begitu kumuh, berbeda dari foto.
"Sepertinya tempat ini tidak ada penghidupan. Lihatlah tumbuhan liar itu bahkan merambat ke bangunan", ujar Lizzy.
Ivana hendak keluar dari mobil. "Aku harus melihat ke dalam".
"Apa nona yakin?"
"Iya tentu saja. Enam jam perjalanan kita. Bukankah tujuan kita datang kemari mau melihat perkebunan ini? Ayo turun. Biarkan saja barang-barang yang kita bawa tetap berada di dalam mobil".
Lizzy mengikuti perintah Ivana. Keduanya langsung menuju pintu masuk yang tak terkunci sama sekali.
Ketika pintunya terbuka debu bertebaran. Bau sumpek pun menyeruak. Ivana dan Lizzy sampai terbatuk-batuk.
"Halo...Apa ada orang di sini?", teriak Ivana.
Tidak ada jawaban siapapun. Ivana berjalan semakin masuk. Hanya ada beberapa perabotan berdebu di sana.
Ivana berjalan menuju kaca jendela yang memperlihatkan lahan tandus. Sama sekali tidak ada aktivitas apapun di lahan itu, seperti yang terlihat di foto peninggalan Leonel.
"Kemana tumbuhan agave-agave itu, Liz? Tidak ada apapun di sana", ucap Ivana menunjuk jauh ke depan.
Lizzy pun mengikuti pandangan mata Ivana. Memang tidak ada apapun di sana. Hanya lahan kosong yang tandus.
"Kalau melihat kondisi nya sepertinya sudah lama perkebunan ini mati, nona. Pasti sudah tahunan tidak ada kegiatan di Nasviell. Bahan tidak ada seorang pun berada di lahan ini yang kita temui. Kita hanya bertemu dengan tiga orang tadi".
"Iya. Kau benar. Foto-foto itu kemungkinan ambil tujuh-enam tahun yang lalu saat kakakku masih hidup. Itulah yang menjadi impian Leo. Memiliki perkebunan dan hacienda yang indah. Tapi lihatlah sekarang impian kakakku tidak terwujud. Perkebunan miliknya tidak ada apa-apa. Hanya lahan tandus dan hacienda yang sudah rapuh begini. Leonel pasti sangat sedih di atas sana menyaksikan perkebunan Nasviell jadi seperti ini", ucap Ivana nampak menyesal.
Lizzy bisa memahami yang di rasakan Ivana. Karena ia tahu bos-nya itu sangat menyayangi Leonel.
"Bisa jadi keputusan paman dan bibi nona adalah tepat memberitahu keberadaan perkebunan ini pada nona. Agar nona bisa menghidupkannya lagi. Agar perkebunan Nasviell menghijau kembali dan menghasilkan".
Ivana tak bergeming. Ia mencerna semua perkara Lizzy barusan. Namun deru bunyi mesin mobil di luar membuyarkan lamunannya. Sebuah mobil memasuki pekarangan hacienda.
Ivana dan Lizzy bertukar pandang ketika melihat sebuah mobil berwarna putih parkir di sebelah mobil Ivana.
Ivana dan Lizzy kembali bertatapan ketika melihat laki-laki yang mencegat mereka di depan gerbang beberapa saat yang lalu turun bersama laki-laki muda berpakaian rapi. Lebih tepatnya parlente.
Keduanya melangkah mendekati pintu. Lizzy memberi isyarat pada Ivana untuk tenang. Ivana menganggukkan kepalanya.
"Temui mereka, apa sebenarnya yang mereka inginkan dari ku!"
...***...
padahal seru. dan bagus.