NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Aku tak mau menikah ummah

Lima tahun kemudian ....

Lima tahun berlalu menghapus jejak-jejak kenangan kisah cinta terputus oleh keadaan. Tak ada kabar atau berita yang terdengar antara satu sama lain.

Kenangan perlahan memudar seiring pergantian musim.

Suasana banyak yang berubah diantara ruang dan waktu. Menghadirkan suasana baru dan pribadi baru.

Karir dokter Harfa semakin sukses dalam kedokteran. Kini dokter Harfa bukan lagi dokter bedah biasa. Dokter Harfa sudah menjadi kepala dokter bedah di rumah sakit Bunda Husna.

Pencapaian yang sangat luar biasa. Itu berkat kerja keras dokter Harfa selama lima tahun ini.

Dokter Harfa tersenyum menatap pencapaian. Ternyata dokter Harfa sudah melalui banyak hal.

Hari ini dokter Harfa tidak pergi ke rumah sakit. Diam di rumah membantu kedua orang tuanya menyiapkan pernikahan kakak Ifa.

Dokter Harfa tak menyangka jika sang kakak akan menikah besok dengan kakak sahabatnya.

Dokter Harfa pikir sang kakak tidak akan menikah lagi setelah mengalami hal luar biasa menyakitkan dari sosok laki-laki. Dokter Harfa ikut bahagia melihat kakaknya bahagia.

Kakak Ifa akan selalu menjadi panutan bagi dokter Harfa. Kakak yang sangat luar biasa hebat. Dokter Harfa ingin sekuat kakak Ifa yang mampu keluar dari keterpurukannya.

Kini hari bahagia kakak Ifa pun telah tiba. Dokter Harfa bersyukur kali ini kakak Ifa menikah dengan orang yang tepat.

Dokter Harfa berdiri menyaksikan sang kakak bersanding dengan Mikail. Senyum dokter Harfa tak pernah luntur. Setelah menjadi saksi bisu bagaimana terpuruknya kakak Ifa.

(Yang belum tahu kisah kakak Ifa, ada di novel Langit yang Redup ya.)

"Kapan nyusul."

Uhuk!

Dokter Harfa tersedak minumannya, kaget tiba-tiba dokter Zahra sudah ada di sampingnya.

"Kebiasaan."

"Sorry."

"Kapan nyusul? Jangan di gantung terus. Kasihan dokter Langit."

"Apaan sih. Jangan aneh-aneh deh."

"Kau ini. Niat baik harus di segerakan. Seperti kakak Ifa dan kak Kail."

"Aku bukan mereka."

"Jangan mengulang hal yang sama. Pada akhirnya kamu sendiri yang kecewa."

"Mas Bumi mu mungkin sudah bahagia. Sekarang giliran kamu harus bahagia."

Sudah mengatakan itu, Dokter Zahra pergi karena panggilan dokter Sam. Tak peduli dengan ucapannya yang mungkin mengusik hati dokter Harfa.

Harfa termenung, memikirkan ucapan Zahra. Ini sudah hampir lima tahun. Apakah masih ada cinta di hati Harfa untuk Bumi. Jawabannya mungkin iya mungkin tidak. Harfa tak tahu dengan dirinya sendiri.

Dokter Langit adalah laki-laki baik nan humoris. Bisa membuat Ifa tersenyum walau tak senyaman apa yang Bumi suguhkan. Harfa tak akan membandingkan keduanya karena mereka berbeda.

Harfa tak tahu, apakah ia harus memberikan harapan pada dokter Langit atau tidak.

Dokter Langit terlalu baik untuk Harfa yang terkadang sering kali kembali terbelenggu dengan pikiran-pikiran negatif nya. Harfa takut jika suatu hari nanti pikiran itu kembali muncul dan pada akhirnya menyakiti dokter Langit.

"Tidak Harfa. Kamu sudah berjanji akan bahagia."

Gumam dokter Harfa pada dirinya sendiri.

Selama lima tahun ini memang dokter Harfa mencoba membuka hati untuk dokter Langit.

Dokter Harfa juga ingin bahagia seperti yang di rasakan kakak Ifa. Begitu juga dokter Zahra sahabatnya.

Bahkan dokter Zahra sudah menikah dengan dokter Sam. Walau mereka belum di karuniai seorang anak.

Apa dokter Harfa masih mau melajang. Padahal usianya sudah cukup matang. Kalau di kampung mungkin dokter Harfa akan di sebut perawan tua.

Memang banyak rekan bisnis Abi Farel ingin menjodohkan anak-anak mereka pada dokter Harfa. Namun, selama ini dokter Harfa terus menolaknya.

Dokter Harfa pikir ia tak perlu di jodohkan.

Pernikahan kakak Ifa memang sederhana tidak banyak orang yang keluarga undang. Hanya kerabat dekat saja.

Dokter Harfa tersenyum kecut melihat pemuda yang sendiri tadi terus memperhatikannya. Dokter Harfa tahu, jika kedua orang tua pemuda itu ingin menjodohkan anaknya dengan dirinya.

Dokter Harfa tadi tak sengaja mendengar percakapan kedua orang tua pemuda itu dan orang tuanya.

Dokter Harfa melengos begitu saja tak suka dengan pemuda itu. Apalagi pemuda itu jauh dari kata tipe nya.

"Kenapa nak, kok terburu-buru gitu?"

Tanya ummah Sinta, menahan lengan dokter Harfa. Ummah Sinta sudah pusing karena dokter Harfa selalu menghindar dari perjodohan.

"Aku mau istirahat ummah. Acaranya juga udah selesai."

"Jangan dulu, kamu harus menemui pak--"

"Tidak ummah."

"Pokok nya Aku tak mau menikah ummah, tidak!"

"Aku sudah tahu, kalian ingin menjodohkan aku lagi. Pokok nya tidak. Aku menolak."

Dokter Harfa langsung berlari ke kamarnya seperti orang ketakutan. Dokter Harfa sudah sangat pusing akan desakan kedua orang tuanya untuk menikah, menikah dan menikah.

Dokter Harfa cukup happy dengan kesendirian. Dokter Harfa tak ingin menikah.

Tak ingin menikah atau masih belum move on dari masa lalu.

Entahlah, kenapa dokter Harfa bertingkah seperti itu.

Ummah Sinta menghela nafas berat. Menggelengkan kepala melihat tingkah dokter Harfa.

"Padahal ummah belum selesai bicara. Tapi kamu sudah menolaknya lagi."

Gumam umah Sinta. Padahal ummah Sinta berharap anaknya mau menerima pemuda anak rekan bisnis Abi Farel. Walau pemuda itu usia ya di bawah Ifa tapi pemuda itu sudah punya usaha sendiri dan mampu mencukupi kebutuhan Ifa.

Tampa ummah Sinta dan dokter Harfa sadari. Sejak tadi dokter Langit tak sengaja mendengar. Dokter Langit kembali memasukan sebuah kotak kecil kedalam saku celananya.

Melihat reaksi dokter Harfa tentang pernikahan membuat Dokter Langit sedih. Padahal dokter Langit ingin melamar dokter Harfa di hari bahagia kakak Ifa. Dokter Langit pikir dokter Harfa selama ini sudah membuka hatinya untuk dirinya. Nyatanya tidak.

Rasa sakit tentu dokter Langit rasa. Selama ini ia selalu menunggu dan menunggu. Dokter Langit pikir kepergian pengacara Bumi mampu membuat dirinya melangkah jauh dengan Dokter Harfa. Nyatanya tak semudah itu.

Apa selama ini hubungan mereka masih sama. Apa tak ada ketertarikan dokter Harfa pada dokter Langit. Kenapa sulit sekali menaklukkan hati dokter Harfa. Padahal dokter Langit berharap lebih mengingat sikap dokter Harfa tak sedingin dulu. Bahkan dokter Harfa mulai terbuka dalam hal-hal kecil dan merasa menjadi orang yang di andalkan dokter Harfa.

"Aku tak mau menikah ummah."

Gumam dokter Langit mengulang apa yang Dokter Harfa katakan tadi.

"Jika aku yang melamar mu, apa kamu juga akan menjawab hal yang sama."

Dokter Langit benar-benar sedih akan hal itu. Lagi, hatinya di patahkan oleh harapan palsu.

Padahal dokter Langit sudah merencanakan banyak hal jika dokter Harfa menerima lamarannya. Apa dokter Langit menyerah saja dari pada hatinya terus patah oleh ketidakpastian.

"Harus nya aku sadar jika aku hanya seorang teman. Bodohnya kamu Langit. Sampai kapanpun aku tak bisa menggeser pengacara Bumi di hati Harfa. Kisah mereka terlalu kuat buat aku hapus."

Kepasrahan dan kefrustasian membuat dokter Langit tak ingin lagi berharap. Selama ini ia sudah banyak menghabiskan waktu berjuang sendirian. Buat apa harus berjuang lagi jika memang tak ada tempat baginya di hati dokter Harfa.

Dokter Langit sudah memutuskan jika ia tak akan lagi berjuang.

Bersambung ....

jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!