CEO muda yang sudah mati rasa sehingga bersumpah untuk tidak lagi mengenal cinta kini dia sendiri yang melanggar sumpahnya karena bertemu dengan gadis kecil yang merupakan anak dari seorang tukang parkir di perusahaannya.
Lalu bagaimanakah caranya agar mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Litle Bear♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
"Assalamualaikum. Permisi. Keisya lo ada dirumah gak?"
Tiba-tiba Fitri keluar karena terganggu oleh suara dari luar.
"Berisik woy. Main teriak-teriak depan rumah orang. Keisya gak ada lagi pergi anterin bapak makanan, susul saja sana!" ketus Fitri.
Vina seketika terdiam mendapat ocehan Fitri. Dalam hati Vina bergumam 'baru juga dateng malah diomelin, ini tadi malem gue mimpi apaan ya sampe ketemu nenek lampir?'
"Y-ya udah mbak, saya tunggu di sini aja. Kesiya gak lama-lama kan?" tanya Vina ragu.
"Mana gue tau, terserah kamu saja." Fitri langsung masuk rumah dan membiarkan Vina di luar sendirian. Tamunya bukan disuruh masuk malah ditinggalin, emang dasar si Fitri.
Vina menghampiri kursi di depan rumah dan duduk di sana. Sambil menunggu, Vina memainkan ponselnya biar gak bosen.
Lima menit menunggu, akhirnya Keisya datang bersama Ibunya. Vina gak sadar akan kedatangan Keisya, dia hanya sibuk dengan ponsel.
"Vina, kamu udah dateng? Lama ya nunggunya?" tanya Keisya basa-basi.
"Gak kok gak lama. Assalamualaikum tante saya Vina temannya Keisya," Vina lekas menyalami Erna. Dengan seulas senyum Erna membalas sapaan Vina.
"Waalaikumussalam nak Vina. Kamu cantik banget ya hari ini."
"Hehe tante bisa aja. Tante juga cantik kok!" Vina memuji balik.
"Aduh jangan panggil tante panggil ibu aja, gak enak dipanggil tante, udah miskin gini dipanggil tante," ucap Erna merendah merasa gak enak.
"Ah tante suka begitu, eh maksdunya Ibu. Kita sama kok Buk gak ada yang miskin sama yang kaya, semuanya sama," ujar Vina.
"Oh iya Buk, Vina bawain oleh-oleh dari Mama," Vina menyerahkan bungkusan plastik berisi aneka kue basah.
"Aduh nak Vina repot sekali, tapi karena udah dikasih ya tidak bisa Ibu tolak. Pamali ya nolak rezeki. Terima kasih ya."
"Sama-sama Buk!"
"Ya sudah. Ayo Kei ajak temanmu masuk. Nak Vina mau minum apa nanti Ibu buatin, tapi maaf ya hanya ada teh sama kopi, maunya yang mana?" tawar Erna.
"Gak perlu repot-repot Buk, Vina gak terlalu haus nanti kalo haus Vina minta kok."
"Oh ya sudah kamu masuk gih!"
"Sini Vin aku bawain tas kamu. Lumayan berat ya?" kekeh Keisya saat mengangkat tas milik Vina.
"Ya kan gue mau nginep disini sekitar satu minggu ya harus bawa baju yang banyak dong hehe."
"Temannya Keisya ya itu?" tanya Fitri pada Ibunya.
"Iya katanya dia mau menginap di sini."
"Ck. Merepotkan sekali," Fitri mendengus kesal.
"Kok kamu yang sewot. Ya biarin toh Vina juga gak bakal tidur di kamar kamu," kesal Erna.
"Ya sama saja. Sekarang rumah akan jadi berisik banget. Sampe Fitri gak bisa istirahat dengan tenang."
Erna tidak menanggapi omong kosong Fitri, karena merasa diabaikan Fitri berdecak kesal lalu kembali ke kamarnya.
"Ya Allah berikan kami petunjuk untuk bisa merubah sikap anak kami si Fitri, kami sudah sangat lelah dengan sikapnya ya Allah kenapa dia tidak seperti adiknya si Keisya apa karena Fitri hanya anak adopsi sehingga sikapnya berbeda, tolong kasih kami petunjuk ya Allah," Erna menengadah untuk meminta pertolongan pada Allah SWT.
Ya jadi Fitri ini anak adopsi ya, Fitri dulu nya diambil dari panti asuhan saat masih berumur satu tahun, karena dulu Erna dan Herman belum mendapat kepercayaan dari Allah untuk mendapatkan momongan dari pernikahan mereka yang sudah berjalan empat tahun, mereka pun akhirnya menuruti perkataan orang tua mereka untuk mengasuh anak dari panti asuhan, selain mendapat pahala yang besar mereka juga bisa merasakan menjadi orang tua yang punya tanggung jawab besar di dunia dan akhirat.
Setelah Fitri berumu empat tahun akhirnya Erna pun mengandung, mereka berdua tak henti hentinya memuja Allah SWT atas nikmat dan karunia yang diberikan kepada keluarganya. Memang ya orang yang sabar selalu ada jalan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Herman sangat menjaga kandungan istrinya karena tidak ingin jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi seperti keguguran mungkin.
Sembilan bulan berlalu saatnya bagi Erna untuk mengeluarkan bayi dari rahimnya. Tangis bayi pecah saat sudah keluar dari rahim Ibunya. Tangis bahagia juga pecah dari kedua orang tua yang sudah sangat lama menantikan momen ini. Karena sangat bahagia mereka berpelukan sangat erat. Fitri yang masih berusia empat tahun yang belum mengerti apa-apa hanya diam menyaksikan kedua orang tua angkatnya menangis terharu karena kehadiran adik angkatnya.
Bayi mereka sangat cantik, rambutnya lebat tubuhnya merah dan agak putih hidungnya mancung dan bibirnya sangat mungil sekali.
"Selamat ibu Erna dan bapak Herman, bayinya perempuan dan dia cantik sekali sungguh ciptaan Allah yang sangat luar biasa," ucap dokter sambil menyerahkan bayi mereka berdua.
"Terima kasih dokter, saya sangat bahagia," jawab Herman seraya menyeka air mata bahagia.
"Lihat Buk bibir dan hidungnya persis seperti punyamu dan matanya seperti aku," ujar Herman.
"Iya pak dia sungguh cantik."
"Fitri sini nak, lihat adikmu dia sangat cantik bukan. Nanti kalo kalian udah besar mainnya yang akur ya jangan suka berantem gak baik," Erna mengelus rambut Fitri dengan penuh kasih sayang. Fitri mencium adiknya yang masih bayi dan mulai tersenyum bahagia.
Kasih sayang Erna dan Herman tidak pernah berbeda pada kedua putrinya perlakuan mereka selalu sama, tidak membeda bedakan. Walaupun Fitri hanya anak angkat, mereka tetap menyayanginya karena bagaimanapun juga Fitri adalah anak mereka, kata adopsi sudah tidak berlaku pada keluarga mereka.
Tahun kian berlalu mereka tumbuh dengan cepat, Fitri tumbuh menjadi wanita yang cantik dengan kulit sawo matangnya, dia cukup manis. Keisya juga tak kalah cantik dari kakaknya, kulit Keisya putih bersih dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi alias pendek tapi gak pendek pendek amat sekitar 150 cm. Hidungnya mancung, bibirnya kecil dan matanya yang indah membuat Keisya tampak mempesona. Umurnya masih 12 tahun saja sudah cantik apalagi kedepannya gak kebayang gimana cantiknya.
Semakin hari sifat Fitri mulai terlihat, dia kadang iri dan cemburu jika Ibu dan bapaknya selalu memperhatikan Keisya, padahal sikap kedua orang tuanya juga sama terhadapnya tapi Fitri tidak pernah puas akan hal itu. Fitri ingin kasih sayang orang tuanya hanya untuknya Fitri tidak mau berbagi dengan Keisya adiknya bisa dibilang Fitri itu egois. Beberapa kali Erna menjelaskan jika kasih sayang mereka berdua tidak pernah berbeda terhadap mereka berdua, tapi karena Fitri yang notaben nya keras kepala dia tidak mau mendengarkan dan hanya membantah.
Erna berusaha sabar karena dia berfikir mungkin itu hanya sebuah pemikiran dari anak remaja yang baru saja dewasa atau bisa disebut juga anak yang pikirannya masih labil. Eh taunya keterusan sampe sekarang. Kayaknya Buk Erna harus stok sabar yang banyak biar nanti gak emosi untuk kedepannya.
perusahaan menengah saja punya tim cyber IT Thor.
unboxing satu hari menjelang ke jepang.
di jepang cuma seminggu.
besoknya kerumah Keysa..
trus dah hamil aja cuma nggak sampai 2 Minggu?
tolonglah baca literatur Thor
gedung kecil tapi luas...
mana ada pihak hotel berpikir begitu untuk hotel berkelas internasional..
lagian disana emang negara free 😁
trus mobil apa yang ada dalam bagasi?
Garasi x Thor 😁
yang salah pihak mereka 🤔
sebaiknya perbanyak cari literasi jika kurang faham..
baru tamat SMA, baru masuk kuliah sudah skripsi?
skripsi itu adalah tahap terakhir dalam masa kuliah yang nantinya dipertanggung jawabkan dalam sidang skripsi strata satu atau S1.
makan doang sudah butuh waktu sepuluh menit lebih Thor..
harap diperhatikan detail nya
perusahaan terbesar didunia karyawannya bisa puluhan ribu lho Thor..
itu tugas bagian SDM dan HRD..😁
tepar kalau CEO urus karyawan juga
jika perusahaan terbesar didunia.. berapa puluh lantai tuh..
kelihatan ya orang di parkiran..
saran.. sebaiknya cukup perusahaan besar atau terbesar di daerahnya
kalau 2 meter sih cuma sekitar 3 langkah..
itungannya tetap didepan perusahaan
mngkn 300 meter?itu lebih masuk akal.