NovelToon NovelToon
Kerinduan Terpendam Sang Pengacara

Kerinduan Terpendam Sang Pengacara

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Dokter Genius / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:290.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Setahun berlalu, Qian mencari tahu keberadaan gadis yang pernah menolong hidupnya, hanya bermodalkan gelang kaki sebagai petunjuk untuk Qian yang terus mencari gadis itu. Keindahannya pada gadis yang tidak ia kenal itu makin menyita hari-harinya.


Ia sudah berjanji pada dirinya untuk menikahi gadis itu bagaimana pun rupanya karena hidupnya terlalu berharga untuknya dari pada memikirkan karakter gadis yang harus ia pilih menjadi istrinya.


Setiap kali ia mencari tahu informasi tentang gadis itu sangat nihil, hingga akhirnya mereka dipertemukan dengan cara yang tidak terduga.


Bagaimana kisah mereka dimulai?


"Apakah Qian Akan menemukan gadis itu?"


"Yuk, ikuti kisah cinta mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Cinta Yang Terjalin

Saat kepala Khansa hampir jatuh, Pengacara Qian segera menahannya dengan bantal mobil. Khansa kembali terlelap seakan lupa hari ini dia akan mengikuti ujian semester.

Bunyi ponsel Pengacara Qian yang mengagetkan gadis itu dari lelapnya. Ia pun terbangun dari wajah bantalnya dengan wajah panik.

"Cih!" Menganggu saja tidur kekasihku saja." Omel Pengacara Qian melihat siapa yang telah menelponnya sepagi ini.

"Astaga!" Aku ketiduran. Apakah aku sudah terlambat?" Khansa melirik jam tangannya ternyata belum terlambat, ia pun menghela nafasnya lembut dan merapikan hijabnya.

"Kenapa Pengacara Qian tidak membangunkan aku?" Tapi lumayan sih, aku bisa tidur sebentar karena baru jam lima pagi, aku baru bisa tidur." Ucap Khansa lalu membuka pintu mobilnya.

"Khanza!" Bagaimana dengan jawabannya?" Tanya Pengacara Qian.

"Jawaban apa Tuan?" Tanya Khansa tidak mengerti.

"Astaga!" Bagaimana mungkin kamu cepat melupakannya?" Bukankah kamu mau memberikan jawabannya atas pertanyaan aku tentang perasaanmu itu." Ujar Pengacara Qian.

"Ya ampun!" Aku sampai lupa." Khansa tersenyum malu menatap wajah Pengacara Qian yang terlihat sedang menunggu jawaban gadis itu dengan gelisah.

Khansa tidak ingin menjawab secara verbal, ia hanya menganggukkan kepalanya bahwa ia menerima cintanya Pengacara Qian.

"Benarkah?" Benarkah kamu mau menerima cintaku?" Tanya pengacara Qian sekali lagi.

"Tentu saja sayang!" Ucap Khansa langsung kabur dari mobil Pengacara Qian membuat pria tampan itu sangat bahagia.

"Khansa aku akan menjemputmu!" Teriak Pengacara Qian saat Khansa sudah menjauh dari tempatnya berdiri.

Khansa hanya mengangkat kedua jempolnya sambil berjalan mundur kemudian berbalik lagi menuju kelasnya.

Pengacara Qian tersenyum bahagia lalu melanjutkan perjalanannya menuju kantornya.

Iapun melihat kelasnya masih sepi tapi sudah banyak teman kelasnya duduk di sepanjang koridor kelas sambil menunggu petugas pengawas ujian masuk ke kelas mereka.

"Hai Khansa!" Apakah kamu sudah belajar?" Tanya Alfi sambil menepuk pundak Khansa yang terlihat serius membaca kertas ringkasannya.

"Lumayan kalau untuk persiapan ujian, aku sudah siap sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan dosen setiap mata kuliah." Ucap Khansa sambil menatap kertas ringkasannya.

"Kamu sih enak karena memiliki otak encer sekali baca langsung tercetak di otakmu itu, sementara kami harus mengulanginya sampai sepuluh kali baru nyangkut nih di otak." Ucap Desy.

"Mungkin dosanya banyak dan kurang sedekah, jadi sulit menyimpan semua pelajaran yang masuk di dalam otak kalian." Ucap Khansa cuek.

"Dosa..?" Apa maksudmu Khansa?" Tanya Eni tidak mengerti.

"Semua dosa yang kita lakukan setiap hari, kudu dibersihkan dengan sholat tepat waktu, baca Alquran, bersedekah dan menolong orang lain yang butuh bantuan kita." Jelas Khansa memberi solusi.

"Apakah hanya itu buat kita bisa pintar?" Tanya Adit yang ikut mendengarkan ceramah Khansa.

"Pastinya dengan kerasnya belajar dan kuatnya doa. Itu yang menjawab semuanya dari kegalauan kalian."

"Apa tidak ada cara lain Khansa yang lebih praktis tanpa persyaratan itu semua?"

"Ada!"

"Hahh..?"

"Apa Khansa..?"

"Nyontek atau jadi pacarnya dosen yang masih muda." Bisik Khansa mengundang keriuhan teman-teman kelasnya.

Mereka semua terkekeh lalu seketika terdiam saat melihat dosen dan dua orang pengawas masuk ke kelas mereka.

"Semua tas bawaan dan ponsel kalian letakkan di depan kelas. Duduk yang rapi dengan posisi lurus ke depan tanpa lirik kanan kiri.

Jika ada diantara kalian melakukan gerakan mencurigakan entah itu nyontek atau saling bertanya, kertas ujiannya akan diambil oleh tim pengawas dan nilai kalian nol." Ucap salah satu pengawas.

Ujian segera di mulai ketika pembagian kertas ujian dan lembar jawaban untuk semua mahasiswa sudah berada di atas meja masing-masing.

"Sekarang, kerjakan tugas kalian, jika tidak mengerti tanyakan kepada pengawas dan dilarang ke kamar kecil selama masa ujian. Mengerti!!"

"Mengerti pak!" Jawab mahasiswa serentak dan siap mengerjakan lembaran ujian mereka.

Sementara itu Khansa sibuk mengisi setiap soal yang ada di lembar ujiannya dengan mudah.

"Alhamdulillah, apa yang aku pelajari semuanya keluar disetiap soal ini." Batin Khansa lalu menyelesaikan secepat mungkin dan memeriksanya kembali dengan teliti.

"Ini sudah sempurna, bismillah semoga nilainya bagus." Ucap Khansa lalu mengumpulkan kembar jawabannya kepada pengawas ujian.

Di kantor firma hukum, Pengacara Qian harus berangkat ke pengadilannya dengan timnya untuk mengikuti proses hukum kline nya mengenai sengketa tanah.

Pemeriksaan silang yang dilakukan dua kubu pengacara pada terdakwa yang telah melakukan kejahatan pada korban.

Beruntunglah, pihak Pengacara Qian bisa menenangkan kasus kline nya dengan banyak bukti yang memberatkan terdakwa.

Mereka pun meninggalkan pengadilan usai putusan sidang yang menjatuhkan hukuman bagi terdakwa.

Asisten Fian yang melihat bosnya bisa menyelesaikan kasus yang cukup pelik mengacungi jempolnya.

"Bos, beberapa hari ini aku perhatikan anda sangat mahir dalam melakukan pertanyaan silang pada terdakwa dengan banyak fakta yang cukup unik yang disampaikan oleh anda.

Apakah anda punya banyak inspirasi saat menyelesaikan kasus itu?" Tanya asisten Fian.

"Dialah inspirasiku Fian, dia begitu mengagumkan. Sikapnya terlihat apa adanya tanpa banyak memikirkan aturan formal saat berhadapan dengan siapapun. Ia tidak takut akan penilaian orang lain kepadanya, selama ia melakukannya dengan baik walaupun terkesan bar-bar, tapi aku menyukainya." Ucap Pengacara Qian lalu masuk ke mobilnya.

"Jadi tuan Pengacara Qian tidak lagi memikirkan janji tuan pada gadis penolong itu yang akan Pengacara Qian nikahi bila berjumpa dengannya?"

Degggg..!"

Pengacara Qian mengigit sudut bibirnya sambil tercenung sesaat.

"Aku akan meminta kisah dengan Khansa karena harus memenuhi janjiku pada gadis itu. Untuk itu aku tidak akan serius dengan gadis itu, mungkin aku hanya mengisi hariku yang nampak kesepian dan kini hadirnya Khansa membawa arti tersendiri dalam hidupku." Ujar Pengacara Qian tanpa beban.

"Jadi maksud Pengacara Qian, gadis itu hanya sebagai selingan saja dan tidak akan di bawa serius hubungan kalian?" Tanya asisten Fian yang sangat miris memikirkan nasib gadis itu yang akan di ambil manisnya setelah itu dibuang oleh Pengacara Qian.

Mobil itu sudah meluncur membelah jalanan ibu kota. Tuan Pengacara Qian nampak bingung dengan jawabannya yang ia berikan kepada asisten Fian tentang perasaannya pada Khansa.

Ponsel Pengacara Qian berdering, rupanya ada panggilan dari kekasihnya Khansa. Gadis itu menolak untuk dijemput karena ada pertemuan penting dengan para BEM kampus selepas ujian.

Pengacara Qian terlihat kecewa karena ia ingin sekali makan siang dengan gadis itu, namun ia harus menahan diri karena Khansa juga memiliki kehidupan sendiri yang tidak boleh ia kuasai kehidupan gadis itu.

"Ah!" Menyebalkan, padahal aku ingin mengajaknya makan siang." Gumamnya lirih.

"Bos!" Nggak usah dibawah sampai ke hati, bukankah hubungan anda dengan gadis itu hanya sekedar iseng?" Jadi, di bawa santai aja." Timpal asisten Fian membuat Pengacara Qian menatapnya dengan tatapan membunuh.

"He...he..he!" Maaf bos, aku hanya mengingatkan saja untuk urusan asmara Anda." Ucap asisten Fian.

1
Tia Kristiana
ternyata sifat anaknya sama saja dengan bapak nya sama" EGOIS
aya
ya ampun kisah hidupnya Khansa kisah ini sungguh sad, dia berjuang sendiri untuk hidup lebih baik karena di buang kedua orang tuanya dan menemukan seseorang yang bisa dijadikan sandaran nyatanya lelaki itu hanya main-main, dan sekarang masuk jerusi besi karena memperjuangkan mahkotanya. lebih baik jodohnya khansa jangan pengacara Qian dee, seseorang laki-laki yang tidak tegas dan tidak bisa membedakan cinta dengan hutang Budi hanya akan jadi beban dan rasa sakit hidup dalam hidup Khansa
Rhenii RA
Tanda petiknya salah penempatan
Anik
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
dewi
mkasih ceritany, suka banget.
jhon teyeng
😵‍💫🙄🙃😜🤔😱😎
jhon teyeng
apalg sih ini cuaca
jhon teyeng
telat jmpt bs hilang tuh,
mmg km lemot pengacara pandai ungkap perkara pelik tp tdk pandai ungkap mslh diri😵‍💫🙄
jhon teyeng
kdg manusia pandai itu ego nya tinnggi
jhon teyeng
knp ini jg pengacara gak ceraikan dewi kl sdh tau itu bkn anaknya, takut hilang kekayaannya? hadehhhh🥊🥊🥊🥊
jhon teyeng
yah mmg kalian ini
jhon teyeng
apakah kamu tau itu anak suami km wahai dokter yg pandai jg taat kpd Allah
jhon teyeng
👻👻👻👻👻👻😵‍💫😎😜🤣🙄😱🤔😷🥶🤬🤢😍🙃
jhon teyeng
yah khanza hrsnya tanya dl, qian jg gak cerita knp dia temuin dewi. pengacara yg tdk tegas,
kalian mmg rumit sih
jhon teyeng
enak banget hamil sama siapa yg tgg jwb org lain, tlg deh pengacara yg tegas jgn takut akan putar balik fakta kakekmu yg jg rada2 miring km kan jg punya bukti dan saksi
jhon teyeng
ini wanita sumur ngapain sih, lagian itu kakek bodoh pengemis jg buta mata buta hati egois msh jg diksh umur
jhon teyeng
apakah kamu penting dan suatu yg hrs diperhatikan
jhon teyeng
nah kan kakek bodoh ini pemaksa
jhon teyeng
qian penakut, meninggalkan bkn durhaka sebab ada prinsip yg dilanggar oleh mereka
jhon teyeng
kejujuran kadang menyakitkan,
tinggalkan saja semua Qian toh km msh bs kerja dg keahlianmu. kl km bela kemauan kakekmu itu hya sebuah alasan sebab Allah punya jalan cerita sendiri buat umatnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!