Demi keluarganya dia rela menanggalkan gelar yang diraihnya hingga dia larut dalam statusnya sebagai ibu rumah tangga dengan segala kesibukan mengurus rumah dan dua anak balitanya.
Sampai pada akhirnya pengkhianatan suami dan hinaan yang tiada henti dari mertuanya menyadarkan dia untuk bangkit dan merubah dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Terbongkar
Semakin hari, wajah Apandi semakin berseri. Dia pun selalu berpenampilan lebih wah dari biasanya. Saat sedang mandi dia selalu bersiul-siul padahal sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal itu.
Awalnya Amanda hanya menganggap biasa saja, tapi saat Apandi sering pulang telat, kecurigaannya semakin menjadi.
"Mas, kenapa sudah seminggu ini selalu pulang telat sampai larut malam? Memangnya pekerjaan Mas sedang numpuk tidak bisa ditunda?" tanya Amanda saat menemani Apandi makan malam.
"Mas tuh lembur, Manda. Mas mencari uang jor-joran sampai lembur terus itu buat siapa? Buat kamu dan anak-anak. Bukannya di dukung, malah dicurigai." Apandi langsung menghentikan makannya dan berlalu menuju ke teras sambil membawa ponsel kesayangannya.
Melihat kepergian suaminya, Amanda membuang napas kasar. Selama ini dia sudah bersabar menghadapi suaminya meskipun sering mendapatkan kata-kata yang menyakitkan. Namun Apandi seperti tidak pernah memikirkan perasaannya. Saat di rumah, suaminya itu lebih sering memegang ponselnya dibanding dengan memegang tangannya.
Semakin hari, Amanda merasa kalau dirinya hanya menjadi istri pajangan Apandi. Sudah sebulan ini, suaminya bahkan tidak pernah menyentuhnya. Mengajak bicara pun sudah jarang, bahkan saat Amanda mengajaknya bicara dan bertanya sesuatu, Apandi seperti enggan menjawab ucapan istrinya.
Bila malam tiba, Apandi selalu menyelinap keluar untuk menelpon atau menerima panggilan telepon dari seseorang. Sebenarnya Amanda tahu kalau suaminya suka keluar malam-malam, tapi rasa kantuknya karena lelah mengurus rumah dan dua anak balitanya yang aktif membuat Amanda lebih memilih untuk tidur ketimbang menguntit suaminya
Saking penasarannya, Amanda diam-diam membuka isi ponsel Apandi saat suaminya itu sedang mandi. Untung saja ponselnya baru dipakai oleh Apandi sehingga Amanda tidak butuh sandi saat akan memeriksa ponsel suaminya. Awalnya tidak ada yang mencurigakan, sampai Amanda membuka sebuah aplikasi khusus chat yang berwarna hijau, dengan refleks Amanda menutup mulutnya dengan tangan karena dia merasa kaget saat membaca sebuah pesan dari kontak chat yang diberi nama 'Icit Gaga'.
Icit Gaga
Mas nanti pulangnya langsung jemput aku ya!?
^^^Iya, Sayang! Mas pasti jemput kamu, tapi nanti dikontrakkan kamu main permen lollipop Mas ya sayang! Mas kangen rasanya!^^^
Iya Mas, pasti! Asal Mas belikan aku kalung buat hadiah ulang tahun.
^^^Tenang saja! Mas pasti belikan, asal kamu selalu bisa buat Mas terbang melayang ke nirwana.^^^
Memang selama ini aku gak bisa bikin Mas terbang? Kan tiap kita main, Mas pasti selalu minta lebih dari satu ronde.
^^^Iya! Kamu memang selalu bisa bikin Mas ketagihan. Permainan kamu tidak menonton sehingga Mas selalu ingin lagi dan lagi. Tuh kan Mas jadi pengen sayang.^^^
Ukh akh ukh akh Mas aku mau keluar!
^^^Ayo sayang kita bareng-bareng!^^^
Amanda langsung menutup ponsel Apandi setelah sebelumnya mengirimkan kontak Icit Gaga ke ponselnya. Ingin rasanya dia menjerit menangisi nasibnya yang tidak beruntung. Namun, dia hanya bisa memeluk kedua anaknya untuk menguatkan hatinya yang mulai melemah.
Mendengar suara pintu kamar mandi, Amanda langsung menghapus air matanya. Dia menyembunyikan wajahnya dari Apandi dengan berpura-pura sedang menemani putranya bermain Lego blok. Merasa suaminya sudah masuk kamar untuk berganti baju, Amanda pun segera menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Saat menjelang tidur, Amanda mencoba berbicara pada suaminya mengenai kontak Icit Gaga.
"Mas, aku ingin tanya sesuatu sama kamu. Siapa Icit Gaga dan ada hubungan apa Mas sama dia? berondong Amanda.
"Dia bukan siapa-siapa! Mungkin itu kontak dari pemilik ponsel Mas sebelumnya. Karena Mas kan beli ponsel yang second kemarin." Bohong Apandi.
"Kenapa tidak dihapus Mas? Atau blokir saja sekalian," saran Amanda.
"Sudahlah biarin! Lagipula tidak ganggu ini. Lagian, kenapa kamu berani sekali membuka ponsel Mas? Kamu sudah mulai belajar lancang pada suamimu Amanda?" todong Apandi.
"Bukan begitu, Mas! Aku tidak sengaja melihat ada pesan masuk," bela Amanda.
"Sudahlah! Aku tidak suka pada istri yang selalu curiga pada suaminya." Apandi langsung berlalu pergi menuju ke teras rumah. Dia kembali hanyut chatting dengan Citra yang membuatnya mabuk kepayang pada gadis itu.
Selepas kepergian Apandi, ibu muda itu menjadi gelisah tidak bisa memejamkan matanya. Dia merasa tidak percaya dengan apa yang Apandi katakan. Nalurinya berkata kalau suaminya memang mempunyai kekasih di luar sana. Kala mengingat-ingat perubahan pada Apandi membuat hatinya semakin yakin. Apalagi kedua anaknya kini enggan untuk di dekati ayahnya sendiri, membuat Amanda semakin curiga kalau suaminya yang sekarang bukanlah suaminya yang sebenarnya.
Perlahan Amanda bangun dari tidurnya, dilihatnya jam yang menggantung di dinding sudah menunjukkan angka sebelas. Terdengar sayup-sayup ada suara orang yang mengobrol begitu mesra. Amanda pun langsung berjalan ke arah suara itu untuk memperjelas pendengarannya. Semakin dekat, semakin jelas kalau suaminya sedang bicara begitu mesra dengan seorang perempuan di seberang telepon sana sambil memainkan burung kecilnya.
Amanda hanya diam mematung melihat semua itu, hatinya sangat, harga dirinya terasa diinjak-injak melihat semua itu. Tidak kuat menahan rasa sesak di dadanya, Amanda pun langsung menghampiri Apandi.
"Ternyata begini kelakuan Mas di belakang aku. Mas tega menghianati aku setelah begitu banyak hal aku korbankan untuk kamu. Aku rela menjual peninggalan orang tuanku demi karir kamu bagus. Aku rela berpuasa menahan lapar dan haus agar kamu bisa dimudahkan dalam pekerjaannya. Aku yang selama ini berjuang untuk kesuksesan kamu Mas. Tapi apa yang aku dapat, kamu menghianati aku setelah mencapai kesuksesan. Apa aku begitu tidak berarti di mata kamu?" Amanda menangis dengan memukuli dadanya yang terasa begitu sesak.
Menyadari kalau dia sudah tidak bisa mengelak lagi, Apandi mencoba memeluk istrinya untuk menenangkan. Namun, Amanda menolak untuk di sentuh suaminya.
"Maafkan Mas, Manda! Mas khilaf, tapi semua itu juga karena kamu sendiri yang tidak bisa memuaskan aku. Mas sudah bilang jangan memakai daster, Mas risih melihatnya. Coba kalau kamu menurut apa yang Mas katakan, tidak mungkin Mas akan berbuat sejauh ini." Apandi mencoba untuk membela dirinya.
Saat Amanda memergokinya, hatinya ketar-ketir takut Amanda meminta cerai. Dia teringat dengan anak-anaknya yang masih kecil. Membuat dia merasa tidak tega memberikan luka yang mendalam pada kedua anaknya tapi Apandi juga merasa tidak bisa lepas dari kekasihnya. Seperti ada tarikan magnet yang membuatnya selalu ingin mendekat.
Disaat pasangan suami istri itu sedang bersitegang, terdengar jeritan Azka dari kamarnya. Amanda segera berlari untuk melihat keadaan anaknya. Terlihat Azka seperti orang linglung dengan mata yang terbalik. Amanda langsung memburu tubuh anaknya dan membaca do'a sebisanya.
"Mas cepat baca Yasin!" pinta Amanda
"Aku?" Apandi menunjuk dirinya sendiri.
"Iya atau kamu panggil pak ustadz," suruh Amanda.
Apandi pun menurut malam-malam membangun ustadz lingkungan rumahnya untuk dimintai pertolongan.
Setelah dibacakan do'a, kini Azka sudah kembali normal lagi. Pak Ustadz menatap lekat Apandi lalu dia menggelengkan kepalanya.
"Mas Pandi, bisa saya memegang tangannya sebentar?" tanya Pak Ustadz.
Entah do'a apa yang dibacakan oleh Pak Ustadz, tubuh Apandi mendadak bergetar hebat. Membuat Amanda menjadi kaget. Setelah selesai dibacakan do'a, tubuh Apandi mendadak terkulai lemas.
...~Bersambung~...
...Dukung Author ya kawan! Dengan klik like, comment, vote, rate, gift, dan favorite....
...Terima kasih!...
dadah.....
istri sah yang begitu cinta siap melayani suami dengan tulus namun dibalas dengan penghianatan!
emosi gue baca jalan ceritanya nih!
😁😁😁
Suami gendeng,, kl mau istri cantik modalin kasih art. Kerja pegawai tp pelit
si citra emang dasarnya pelavur lah kamu yg rajin do'a ,katanya sakit hati gimana sih sakit hati tp mau mau ngangkang sama mantan
mirisnya jadi istri yg terkungjung dlm rumah padahal harta istri dah habis utk kesuksasan suami.