NovelToon NovelToon
Suamiku, Musuhku...

Suamiku, Musuhku...

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Seorang gadis yang di paksa orang tuanya untuk menikah muda untuk melindunginya dari masa lalu yang terus menganggunya. Namun siapa sangka jika gadis itu di jodohkan dengan seorang pemuda yang menjadi musuh bebuyutannya. Lalu bagaimana pernikahan mereka akan berjalan jika mereka saling membenci?mungkin kah cinta akan tumbuh dalam diri mereka setelah kebersamaan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Marcel dan Rania masuk rumah dengan membawa beberapa paperbag di tangan. Mereka ingin merayakan keberhasilan Gisel karena ia mendapat peringkat kedua. Meskipun belum bisa menjadi juara satu namun mereka sudah bangga karena beberapa mata pelajaran telah menunjukkan jika Gisella ada kemajuan daripada tahun lalu.

Marcel dan Rania berjalan santai dengan di selingi candaan - candaan ringan. Sesampainya di ruang keluarga matanya terpaku pada sosok wanita paruh baya yang terlihat sedih dan tengah menangis. Marcel merasa ada sesuatu yang telah terjadi. Dengan langkah cepat ia berjalan menuju mama Sinta dan bunda Diana yang sedang berbincang kecil.

"Ma..mama kenapa? Apa ada masalah? Gisel...Gisel dimana maa.?" Rentetan pertanyaan dari Marcel membuat air mata mama Sinta kembali mengalir. Marcel memeluk mama nya, ia merasakan tubuh mama Sinta bergetar karena isak tangisnya.

"Maa..ada apa?"tanya Marcel lagi.

"Dia datang kak, dia sudah datang.."ucapnya lirih. Marcel merasakan jantungnya berdetak kencang,

"ma..maksut mama dia benar - benar sudah kembali..." Ucap Marcel lirih,tubuhnya menegang dan kini mulai berkeringat.

"Mama nggak tahu pasti Sel, tapi tadi waktu di sekolah adik kamu mendapat bucket bunga dan ada surat kecil. Setelah Gisel membaca surat itu dia menjadi histeris, dia bilang kalau dia sudah kembali. Adik kamu bilang cuma dia yang memanggil adik kamu my heart."adu mama Sinta di pelukkan putra pertamanya.

Rania mengelus lembut punggung calon mertuanya itu. Hanya itu yang bisa ia berikan karena ia sendiri pun tidak bisa berbuat apa - apa. "Dan saat sampai di rumah ternyata ada lagi yang mengirim bucket bunga yang sama. Disana juga ada surat kecil Sel."lanjutnya lagi.

"Mama tenang aja ya, aku pastikan semua akan baik - baik saja. Aku nggak akan biarin orang psikopat itu mendekati Gisel."Marcel mencoba menenangkan mama nya.

"Sekarang bagaimana keadaan Gisel ma?"

"Mama belum melihatnya lagi Sel, adik kamu tadi sangat syok dan trauma nya sempat kambuh. Di kamar dia di temani sama Kania dan Selly. Mama yakin pasti mereka bisa menghibur adik kamu. Kamu tahu bagaimana tiga gadis itu kalau sudah bertemu."tawa mama Sinta terdengar lirih.

"Aku mau lihat Gisel dulu ya ma.."

"Aku ikut Sel. Mama, tante aku ke atas dulu ya mau lihat keadaan Gisella."

"Iya sayang..."sahut mereka bersamaan.

Tok tok tok...

"Dek, kakak boleh masuk?" Seru Marcel dari luar. Tak lama pintu terbuka dari dalam,

"Sore kak Marcel dan kak Rania."sapa Kania yang membukakan pintu. Marcel hanya mengangguk sebagai jawaban berbeda dengan Rania yang lebih ramah. "Sore Kania, gimana raport lo?" Tanya Rania basa basi.

"Masih tetap bertahan di peringkat 4 kak."jawabnya cengengesan yang di balas senyum tipis oleh Rania. "Nggak papa yang penting nggak turun. Elo harus lebih giat lagi belajarnya biar tahun depan bisa jadi peringkat tiga atau lebih bagus lagi jadi peringkat satu."

"Sampai gue botak juga nggak mungkin bisa kalahin Revan kak, Gisela aja nggak bisa kalahin Revan." Tawa Rania pecah mendengar celotehan sahabat calon adik iparnya itu.

Sesampainya di ranjang mereka menghentikan obrolan mereka.

"Dek...kamu nggak papa? Bagaimana perasaan kamu sekarang."tanya Marcel seraya memegang tangan adik kesayangannya.

Gisel yang tadi mulai tenang dan sedikit ceria kembali memasang wajah sedih.

"Dia kak, dia kembali. Aku takut kak,aku takut."

"Sssttt, sudah kamu tenang saja ya, kakak akan melindungi kamu dari orang - orang yang berusaha jahat sama kamu. Papa dan kakak akan selalu menjaga dan melindungi kamu."ujarnya seraya memeluk adiknya.

"Kamu nggak boleh sedih terus ya Sel, Gisel yang aku kenal adalah Gisella yang kuat dan selalu ceria."timpal Rania ikut menghibur.

"Iya kak, terima kasih ya kak. Kakak emang calon kakak ipar terbaik."balas Gisella lembut.

"Oya..kakak kesini sengaja mau rayain keberhasilan kamu mendapat peringkat kedua, dan kakak juga udah bawa banyak jajanan di bawah. Gimana kalau kita makan di ruang keluarga sambil nonton film."ajak Rania.

Gisel mengangguk lemah, ia harus kuat demi keluarganya dan sahabat - sahabatnya. Ia tidak boleh terpuruk terus menerus. Marcel benar, semua akan baik - baik saja dan ia yakin jika kakak dan papa nya akan selalu menjaga dan melindunginya. Dan benar kata Kania dan Selly jika kini ia tumbuh menjadi gadis dewasa dan pintar bela diri. Paling tidak dia juga bisa melindungi dirinya sendiri. Mereka semua turun, Gisel tampak memeluk lengan kakaknya dengan manja, Rania tersenyum tipis melihat kedekatan antara Marcel dan adiknya. Tidak ada rasa cemburu sedikitpun di hatinya karena ia jika sejak kecil mereka sudah di didik untuk saling menyayangi dan saling melindungi.

"Kak Rania, nggak papa kan kalau hari ini kak Marcel buat aku?"celetuk Gisella tiba - tiba.

Rania kembali tersenyum tipis, "nggak papa dong, karena hari ini adalah hari sedih kamu jadi apapun itu untukmu."sahutnya tulus.

Marcel merengkuh tangan Rania yang berjalan di sampingnya, ia begitu bersyukur memiliki kekasih yang sangat baik dan sangat perhatian kepadanya dan juga keluarganya.

"Bunda..bunda masih di sini?"tanya Gisel saat melihat bunda Diana masih duduk di ruang keluarga rumahnya,.

"Iya sayang, bunda menemani mama kamu. Kamu gimana sudah lebih baik?"

"Sudah bun, makasih ya bun dan maaf sudah buat bunda repot. Matanya beralih menatap mama Sinta, "aku juga minta maaf sama mama karena sudah buat mama khawatir dan sedih."

Mama Sinta meminta Gisella duduk di tengah - tengah mereka. Setelah duduk ia mengelus lembut rambut panjang putri kesayangannya itu, "mama janji akan selalu ada buat kamu nak, kami tidak akan membiarkan kamu merasa sendiri. Kita semua di sini sayang sama kamu. Ingin melihat kamu bahagia selamanya."

"Dan bunda juga akan selalu berada di samping kamu saat kamu sedang sedih dan butuh teman. Anggap bunda adalah teman kamu ya." Gisel tersenyum lirih lalu menganggukkan kepalanya pelan lalu tersenyum. "Makasih ya bun, aku sayang sama mama dan bunda." Gisel memeluk kedua wanita paruh baya itu dengan rasa sayang.

Kania dam Selly saling pandang "itu kan orang tuanya Revan kok bisa deket banget gitu sama Gisella." Bisik Kania pelan, takut ada orang yang mendengarkan. "Gue juga nggak tahu, mungkin karena dia sahabatan sama mamanya Gisella."timpal Selly berasumsi.

"Mungkin juga sih, tapi kok dia panggilnya juga bunda?" Bisik Kania lagi yang masih penasaran.

"Gue juga nggak tahu, gue juga penasaran deh. Mereka ada hubungan apa ya.."bisik Selly.

"Nggak tahu, apa nanti kita tanya langsung aja ya sama Gisella." Kania dan Selly masih terus memperhatikan interaksi antara bunda Revan dan Gisella. "Maa..tadi katanya kak Rania bawa banyak jajanan aku mau makan di taman belakang aja ya sama yang lain."ujar Gisel.

"Iya sayang, kamu harus selalu bahagia. Habiskan waktu kalian bersama - sama sebelum besok kalian liburan masing - masing." Ujar mama Sinta memberi waktu para gadis itu bersenang - senang. "Ayo kak Rania, Kania dan Selly."ajak Gisella semangat.

"Kakak mau ke kamar kak Marcel bentar anter makanan ini buat dia."sahut Rania menunjukkan makanan dan minuman yang ada di tangannya. "Iya kak tapi jangan lama - lama ya nanti ada setan lewat bahaya."

Mereke berempat tertawa bersama lalu mereka berjalan ke arah yang berbeda.

Saat sampai di taman belakang, Kania memanfaatkan ini untuk bertanya.

"Sel, gue boleh tanya nggak?"tanya Kania hati - hati. "Tanya aja."jawabnya seraya membuka jajanan yang di bawa tadi.

"Elo ada hubungan apa sama Revan."

Deg..

1
Murni Dewita
👣
Reni Anjarwani
lanjuttt
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
ella ayu aprillia
terima kasih sudah mampir kak
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
HitNRUN
Meresap dalam hati
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Ryner
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!