Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Kartu Red Diamond
Kartu Red Diamond
Viky yang kesal terhadap sikap Sari, yang seenaknya dari awal, dan sekarang ketika dia sedang melihat-lihat mobil dia pun di usir.
Viky menatap Alesa dan berkata :
"Nona Alesa apa kamu bisa bantu aku, jika aku membeli mobil ini sekarang, aku ingin mobil dan surat-suratnya bisa selesai sekarang juga"
"Untuk jenis mobil ini sangat khusus Tuan…surat-suratnya di keluarkan khusus… hanya manajer kami yang bisa mengeluarkannya" Alesa berhenti sejenak,
"Tapi jika Tuan berminat ingin membeli mobil ini sekarang dan surat-suratnya langsung di bawa… bisa saja… asal…" Alesa Tampak Ragu, dan melihat ke arah Viky.
"Asal apa…" Viky menatap penasaran kepada Alesa.
"Asal Tuan membayarnya lunas… saya bisa pergi ke ruangan manajer untuk mengurusnya" Alesa bernapas lega setelah mengucapkannya.
"Huuhh……… Aku kira apa" Viky menepuk jidat nya sendiri, " Yah sudah kamu urus surat-suratnya sekarang…"
Viky melirik kepada Herman "Herman apa kamu juga mau beli mobil ini…?" Viky menunjuk mobil lain yang berada di sebelah mobil yang akan dia bayar.
Herman menelan ludah kasar, wajah nya berubah rumit, sulit untuk di jelaskan.
"Ma-maksud kamu…? Herman tapak Bodoh dan gugup.
"Jika kamu mau… sekalian saja beli…" Ucap Viky dengan santai.
Viky yang melihat Herman yang mematung, dia sudah tau akan jawaban yang akan dia dapat nanti, jadi tanpa menunggu jawaban dari Herman, dia menyuruh Alesa untuk mengurus surat-surat kedua mobil tersebut.
Kemudian Viky mengeluarkan kartu banknya yang berwarna merah tua dan di bagian tengah ada garis emas, dan di setiap sudut pun terlihat ada warna silver.
Semua orang yang berada di showroom tertawa sangat keras, pasalnya mereka belum pernah melihat kartu bank seperti itu, dan lagi akan membeli mobil seharga 2 miliar tidak hanya satu tetapi bahkan dua.
"Ha…ha…ha… perutku sakit…ha…ha…ha" Sari yang tertawa melihat kartu bank yang Viky berikan kepada Alesa.
Alesa tidak menghiraukan semua orang, dia percaya kepada Viky bahwa dia tidak akan mempermalukannya, di berjalan menuju tempat menggesek kartu.
"Alesa sudah lah … sudah kamu jangan berlaga bodoh, kamu mau saja kamu di permainkan oleh penipu ini he…he…he…" Ucap Alesa yang masih terus tertawa.
"Nak… Sudah lah… sudahi akting kamu… jangan terlalu berlaga… nanti kamu sendiri yang malu" Ucap pria paruh baya mengingatkan Viky, dengan nada merendahkan.
Seorang perempuan datang menghampiri mereka karena mendengar keributan.
"Sari… kenapa kau berbuat keributan disini… apa kau sudah bosan bekerja di sini" Bentak perempuan tersenut kepada sari.
Sari terdiam dan menundukkan kepalanya karena di marahi "Manajer Lili… maaf… maafkan aku…"
Wanita tersebut adalah manajer toko itu, namanya adalah Lili Rawon, wajah yang sangat cantik, dia mengenakan jas dan rok mini warna biru tua sepaha memperlihatkan kaki yang putih mulus, serta dalaman jas berwarna hitam memperlihatkan isi dada yang penuh dan terlihat seperti ada lubang celengan di bagian dadanya.
Pria paruh baya menimpali " Manajer Lili… Maaf bukan aku tidak sopan… tapi anak ini membuat sebuah lelucon yang sangat lucu sekali…" tunjuk pria paruh baya tersebut, sambil menahan tawa.
Lili mengernyitkan dahinya dan berbalik menatap Sari "Sari coba kamu jelaskan kepadaku apa yang terjadi… ?"
"Manajer orang ini ingin membeli 2 mobil keluaran terbaru ini dengan cash, dan dia memberikan kartu bank yang sangat lucu kepada Alesa… mungkin itu kartu bank mainan anaknya… he…he… bodoh nya Alesa dia akan menggesek kartu bank tersebut" Jelas Sari kepada Lili, sambil menunjuk kepada Alesa yang sedang menggesek kartu bank di mesin kasir.
Lili adalah orang berpendidikan di tidak asal menanggapi perkataan Sari.
Lili melihat ke arah Viky dan Herman "Maaf Tuan… apa benar Tuan akan membeli mobil ini dengan Harga Cash…? Tanya Lili kepada Viky, dengan sangat sopan.
Viky hanya mengangguk sebagai jawaban.
Terlihat Alesan berjalan dengan lemas dan wajah yang kusut penuh kekecewaan.
"Alesa apa aku bilang kartunya tidak terbaca… kan" Kata Sari yang melihat raut wajah Alesa yang lesu.
"Tuan… Tuan ini kartunya… tidak terbaca oleh mesin kami…" Ucap Alesa dengan lemas dan memberikan kartu itu kepada Viky.
"Tidak terbaca… apa kartu ini sudah rusak" Gumam Viky.
Lili yang melihat kartu yang di serahkan Alesa kepada Viky kaget, mematung dengan mata melotot tidak percaya.
"Wajar saja tidak terbaca… karena kartu itu kartu mainan…" Timpal Sari
karena keributan tersebut memancing semua orang yang berada di Showroom berkumpul ke tempat Viky.
"Nak… sudah aku bilang dari awal kamu sudahi aktingnya… sekarang sudah terlambat… lihat lah sudah banyak orang berkumpul… kamu akan malu sendiri…" Pria paruh baya itu menepuk bahu Viky, dan melihat sekeliling.
"Sudah lah kamu jangan ikut campur urusan orang… nanti kamu sendiri akan malu… lebih baik kita pergi takut ketularan gila dari orang ini" Tunjuk wanita yang bersama pria paruh baya itu.
"He…he…he… Nona Sari sepeti yang anda lihat… sepertinya saya tidak akan jadi membeli mobil ini… saya takut ketularan gila oleh sampah ini" Lanjut wanita itu, sebenarnya dia tahu pacarnya itu tidak sanggup untuk membeli mobil mewah ini, jadi dia beralasan kepada Viky.
Mereka berdua hendak pergi tapi di hentikan oleh Sari dia tidak akan melepaskan pelanggan emasnya "Tuan… Nyonya… kami mohon maaf jika anda tidak nyaman… kami akan cepat mengusir sampah ini…" Ucap Sari memohon, dia berbalik kepada Viky dan berteriak " Keamanan… keamanan cepat usir orang ini… cepat!" Tunjuk Sari kepada Viky.
Keamanan yang mendengar itu dengan cepat berlari dan hendak mengusir Viky tapi di hentikan oleh Lili, "Berhenti…" Teriak Lili.
Lili berbalik dan membungkuk kepada Viky,
"Tuan… Tuan maafkan saya yang mempunyai mata tapi tidak dapat melihat…" Lili membungkuk dengan hormat, badan nya sedikit gemetar ketakutan.
Semua orang melihat kejadian ini kaget, mematung, dengan mata melotot dan mulut terbuka, apa lagi dengan Sari.
"Manajer apa yang kamu lakukan…? Tanya Sari kebingungan.
Lili tidak memperdulikan perkataan Sari dan tetap membungkuk.
"Sudah lah… aku tidak punya banyak waktu… kamu urus surat-surat kendaraannya…" Ucap Viky yang tidak mempermasalahkan kejadian ini
Lili bernapas lega, dia mendekat kepada Viky dan merangkul Tangan Viky.
"Tuan proses pembuatan surat-suratnya cukup lama… Jika Tuan berkenan… Tuan boleh menunggu di ruangan saya" Ucapnya dengan sedikit manja, dada Lili yang cukup berisi menempel di lengan Viky, dari sudut pandang Viky terlihat jelas pemandangan yang sangat indah.
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...