Jendral Perang
Matahari masih terbit dari ufuk Timur
Di pagi hari suasana di sebuah kota, yang bernama kota Taraka, terlihat normal semua orang menjalankan aktivitas nya masing-masing … Ada yang berjualan di pinggir jalan, ada yang sedang menunggu bus untuk berangkat bekerja sarta berangkat ke sekolah dan ada juga ibu-ibu yang hendak pergi ke pasar, semua orang melalukan aktivitasnya masing-masing
Di sebuah bandara telah mendarat sebuah pesawat biasa, terlihat seorang anak muda yang pertama keluar, dia memakai sweater hijau tua serta celana jens hitam panjang.
Dia menghirup udara dalam-dalam "Udara yang segar"Gumamnya
"Tidak ada bau yang sudah aku hirup selama 5 tahun ini" Lanjutnya yang masih di pintu keluar pesawat, dan menikmati angin yang berhembus, tapi terdengar sebuah suara dari belakang.
"Hey nak… bisa kah kau cepat pergi dari situ… kau menghalangi jalanku…" Ucap salah satu penumpang paruh baya yang jalannya terhalangi.
"Maaf… silahkan…" Dengan canggung dia menjawab dan mempersilahkan orang lain untuk duluan dan dia mundur dari pintu keluar pesawat, sambil menyodorkan tangannya ke arah pintu pesawat
Setelah semua keluar, dia pun ikut keluar dari pesawat itu.
Di depan bandara dia melihat sekeliling tidak ada orang yang dia kenal, dan semua tampak asing baginya.
Dia pun pergi meninggalkan bandara di ikuti oleh seorang yang laki-laki yang mungkin bisa di bilang sebaya dengannya.
Dia adalah Viky dengan postur tubuh yang kekar dan mempunyai kulit putih, dengan wajah yang tidak terlalu tampan.
Dan yang mengikutinya adalah Aldo orang kepercayaan Viky.
Mereka berdua memanggil sebuah taksi, ketika di dalam mobil, supir taksi bertanya:
"Tuan mau kemana… " Tanya supir taksi
"Penghasilan kamu sehari berapa?" Tanya Viky.
"Kenapa Tuan menanyakan hal itu?" Jawab sopir taksi bingung
"Jawab saja berapa?…" Viky menjawab dengan nada sedikit kesal.
"sekitar 500-1.000 dolar Tuan!… Itu pun sangat jarang…"Jawab Sopir itu dengan wajah memelas dan ada kesedihan dari raut wajahnya.
"Oh seperti itu…" Jawab Viky singkat
"kamu matikan Argonya, bawa aku keliling kota, aku kasih kamu 50.000 Dolar bagaimana?" Lanjut Viky.
"Jangan bercanda Tuan… 50.000 Dolar itu sangat banyak" Sopir itu mengira Viky sedang bercanda.
Dia tidak percaya karena untuk penghasilan sehari saja paling cuma 1.000 dolar itu pun jika ramai, jika sepi bahkan bisa lebih rendah dari itu.
"Nih… kalau kamu tidak percaya" Viky kemudian memberikan uang 50.000 Dolar kepada supir itu.
"Tuan ini terlalu banyak…" Dengan gemetar supir itu pun melirik ke arah Viky dan hendak mengembalikan sebagian uangnya. baginya 50.000 dolar cukup untuk dia dan keluarganya makan 6 bulan tanpa bekerja.
"Tidak apa-apa, jika kamu bisa membuat aku puasa mengelilingi kota, dan menjelaskan tetang informasi kota, aku akan beri kamu bonus lagi"Ucap Viky, Dia berpikir sebentar dan berkat kembali: "Bisa di bilang tour guide dadakan, lah" Lanjut Viky
Sopir itu tercengang, baginya uang 50.000 Dolar sangat lah banyak, apa lagi nanti akan di beri tambahan bonus. dalam mimpi saja dia tidak pernah mendapat penumpang seperti ini, di pikirannya entah Viky itu bodoh atau memang orang nya sangat baik.
"Kenapa kau melamun, Cepat jalan…" Ucap Viky yang melihat keluar jendela mobil.
Sopir itu pun tersadar, dan mulai menancap pedal gasnya.
"Tuan mana saya Herman, jika Tuan membutuhkan saya di masa depan Tuan bisa menghubungi saya, saya cukup tau seluk-beluk kota ini!" Ucap nya dengan percaya diri. dan memberikan kartu namanya
"Heemmm…" Viky mengangguk, serta menerima kartu nama dari Herman
"Perutku lapar… kamu cari tempat makan yang enak…" Perintah Viky kepada Herman.
"Baik Tuan… mau makan di tempat biasa atau di restoran?" Tanya sopir itu.
"Dimana saja asal makanannya enak" Jawab Viky.
"Tapi kalau tidak enak… kamu yang bayar semua makanannya… " Lanjut Viky yang sedikit bercanda
"Baik Tuan…" Herman pun menuju tempat makan yang biasa dia makan, yah untuk rasa memang bisa di bilang standar dan harga pun standar.
Tidak lama mereka pun sampai di sebuah tempat makan yang sederhana, terlihat dari banyaknya orang yang makan di situ hanyalah pegawai biasa yang gaji nya standar, Untuk orang biasa sudah bisa makan saja lebih dari cukup.
Herman melihat kebelakang dan berkata: "Tuan kita sudah sampai… makanan di sini sederhana dan murah, tapi untuk rasa bisa di bilang lumayan lah"
Viky dan Aldo turun dari mobil dan berjalan memasuki tempat makan tersebut. mereka pun memesan makanan yang ada di tempat itu.
Herman yang sedikit lama karena memarkirkan mobil karena parkiran yang sempit dan penuh. Herman tercengang melihat Viky dan Aldo makan yang begitu lahap, bukan, bukan lahap tapi bisa di bilang rakus.
Herman duduk di depan mereka berdua dan berkata: "Tuan makannya pelan-pelan saja, lihat sekeliling mereka semua memperhatikan Tuan…" Sambil melirik sekeliling
Tetapi Viky dan Aldo tidak memperdulikan perkataan Herman dan masih terus makan.
1 piring 2 piring dan sudah sampai di piring yang ke 10 yang mereka makan, itu untuk satu orang dari mereka berdua.
Setelah piring ke 10 mereka mulai kenyang dan berhenti makan, kemudian Viky melirik Herman dan berkata: "Kenapa kamu tidak makan dan hanya menonton kami makan saja…"
"Bagaimana aku bisa makan kalau melihat kalian makannya seperti kerasukan Setan" Gumam Herman.
"Aku masih kenyang dan hanya makan sedikit tadi…" Ucap Herman hati-hati takut menyingung Viky.
"Yah sudah kalau begitu kita lanjutkan perjalanannya" Sahut Viky dan berdiri untuk membayar makanan yang mereka makan, Viky tahu bahwa mata semua orang yang ada di situ memperhatikan dia tapi dia tidak peduli akan hal itu.
Setelah membayar di kasir, mereka pun pergi meninggalkan tempat makan itu dan melanjutkan perjalanan mengelilingi kota.
Banyak tempat yang mereka datangi, tetapi kebanyakan hanya melihat dari dalam mobil, tanpa masuk kedalam tempat tersebut sepeti tempat hiburan dan kasino. Banyak yang berubah setelah 5 tahun Viky pergi meninggalkan Kota Taraka ini.
Tidak terasa hari sudah menjelang sore, Banyak informasi yang di dapat Viky dari Herman.
Sebenarnya tujuan dia bukan hanya berkeliling kota dan bersenang-senang tetapi ingin mendapat informasi tetang kota secara detail, berkat Herman yang sehari-hari berada di jalan dan bertemu banyak orang, menjadikan Viky tidak terlalu susah untuk mendapatkan informasi.
"Tuan hari sudah menjelang sore… sekarang tujuan kita akan kemana?" Tanya Harman, karena bingung mau membawa mereka berdua kemana lagi, hampir semua tempat sudah mereka datangi.
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 411 Episodes
Comments
hadsa saputra
ini sih bukan dermawan,tapi lagi pengen buang duit aja..kalau dermawan palingan dari seribu dijadikan 5ribu..
2024-09-09
0
MATADEWA
Horang Kaya yg Dermawan.....
2024-06-24
0
Teguh Istanto
semangat
2024-02-12
0