SINOPSIS :
Agistha Sellysa seorang gadis yang memiliki indra ke enam atau biasa disebut indigo sejak ia berumur 6 tahun. Awalnya biasa saja, namun setelah kepergian kedua saudaranya jiwa Agistha semakin terguncang karena merasa syok.
Beruntung Rukman sang Papah mempertemukan Agistha dengan Ustadz Fahri supaya bisa menutup mata batinnya, dan akhirnya berhasil walaupun belum tertutup dengan sempurna.
Setelah beranjak SMP Agistha menjadi pribadi yang tertutup pada teman-temannya bahkan ia tak memiliki sahabat dan juga menyembunyikan identitas aslinya.
Menurut ustadz Fahri hanya seorang laki-laki berjiwa bersih yang mampu menutup mata batin Agistha. Seorang laki-laki yang mampu memberikannya kekuatan iman yang sangat luar biasa.
Hingga Agistha bertemu dengan Reza Alfiandara saat sedang magang, yang merupakan CEO tampan bersikap dingin namun berhati malaikat. Tak disangka saat bersama Reza, Agistha menemukan sebuah ketenangan dari dimensi lain. Membuat rasa ketakutan Agistha hilang seketika.
Reza merupakan pribadi yang tenang aslinya. Namun semenjak kepergian kekasihnya 2 tahun silam membuatnya berubah menjadi pria dingin dan sulit didekati wanita.
Hingga akhirnya kedua orang tua Reza menjodohkannya dengan Agistha.
Apakah Agistha akan menerima lamaran Reza disaat usianya masih terbilang muda?
Selamat membaca😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon StrawCakes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5 : Magang
Pagi ini Agistha berangkat ke sekolah seperti biasanya. Setibanya di sekolah Agistha di panggil ke ruang komite.
"Agis kamu dipanggil pak Johan di ruang komite," kata Laras.
"Oke aku ke sana sekarang," ucap Agistha.
"Ada apa ya? apa papah ngasih tau tentang aku yang sesungguhnya. Aish bagaimana mungkin," gumam Agistha sepanjang perjalanan ke ruang komite dengan berbagai pertanyaan yang berkecambuk di kepalanya.
TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)
Agistha membuka pintunya secara perlahan, "permisi pak, ada apa memanggil saya?" tanya Agistha namun matanya tertuju pada seorang laki-laki yang duduk di sofa bersama pak Johan.
"Eh Agis sini masuk," ajak pak Johan dan Agistha pun masuk ke ruangannya.
"Begini Agis, hari ini kamu sudah mulai mengikuti Praktek Kerja Industri di Andara Corp. dan ini pak Riko selaku sekretaris dari pak Reza," kata pak Johan sambil memperkenalkan Riko pada Agistha kemudian Agistha tersenyum dan memberi hormat menundukkan kepalanya pada Riko.
"Cantik," kata Riko dalam hati.
"Bukannya praktek kerja industri akan dilakukan 3 bulan lagi pak?" tanya Agistha.
"Tidak harus, kalau perusahaan sudah membutuhkan kinerja kamu ya siap gak siap harus siap, seperti halnya nanti saat kamu sudah lulus SMK kemudian bekerja," jelas pak Johan membuat Agistha mengangguk.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi mau ambil tas di kelas ya," pamit Agistha dan dijawab anggukkan oleh pak Johan dan Riko. Agistha pun ke kelasnya mengambil tas.
"Agis baru dateng kok udah bawa tas lagi? kamu sakit?" tanya Laras dan Agistha menggelengkan kepalanya.
"Aku hari ini sudah mulai magang Laras tadi pak Johan yang menberitahukannya padaku," kata Agistha membuat Laras bertanya-tanya.
"Bukan seharusnya 3 bulan lagi ya, ya sudah lah mungkin rezeki kamu duluan Agis semangat ya. Semoga dapet cogan disana," kata Laras terkekeh.
"Cogan apaan sih Laras?" tanya Agistha
"Cowok ganteng! ya ampun Agis Agis kebanyakan baca buku nih anak polos banget," kata Laras malah menertawakan kepolosan Agistha tapi Agistha tidak menghiraukan ucapan Laras malah pergi ke luar kelas setelah mengambil tasnya.
~Lobby Sekolah
"Agis semoga selama magang disana bisa menggali potensi kamu, dan semoga betah," kata pak Johan.
"Iya pak aamiin," kata Agistha.
"Kalau begitu mari Agis masuk ke mobil," ajak Riko dan Agistha pun masuk ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan menuju Andara Corp. .
"Oh iya sambil saya jelaskan ya, nanti kamu sebagai asisten saya. Hanya bantu saya mengurus file-file dan mungkin akan sesekali ikut meeting bersama paka Reza. Selebihnya yang tugas pokok tetap saya yang kerjakan. Dan .. oh ya, selama magang pakai pakaian kantor ya jangan pakai seragam, soalnya kebanyakan siswa siswi yang magang itu menggunakan seragam sekolah atau gak pakai baju hitam putih," jelas Riko.
"Baik pak saya mengerti," kata Agistha.
"Duh.. kenapa jadi degdegan begini duduk sebelahan sama anak smea," batin Riko.
30 menit kemudian, sampailah di depan lobby Andara Corp. , Agistha dan Riko turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam lobby. Kedua resepsionis itu memandang Agistha aneh.
"Itu bukannya siswi magang kok bisa dijemput sama pak Riko sih, apa istimewanya coba," kata resepsionis 1.
"Iya biasanya dari sekolah menggunakan bus kecil untuk mengantarkan siswinya yang magang, kenapa dia berbeda," imbuh resepsionis 2.
"Ah yasudah lah itu urusan mereka," jawab resepsionis 1
~Ruang Meeting
"Pak Reza ini Agistha Sellysa siswi dari SMK Betari yang akan magang disini," kata Riko.
"Hmm, Bu Nadin minta tolong diurusi soal absensi dan yang lainnya ya," ucap Reza dingin.
Agistha yang melihat direkturnya begitu dingin bahkan jutek hanya bisa diam dengan segala gerutuannya dalam hati.
"Pantas aja masih single wong sikap nya dingin gitu jutek pula, ganteng sih tapi kalau terlalu cuek hambar juga. Ya Allah semoga aku betah magang disini selama 6 bulan kedepan," batin Agistha.
~Sekolah Agistha
Para siswi XI AP2 sudah memasuki kelas masing-masing namun Kania terlihat masih gelisah karena tak kunjung melihat Agistha masuk ke kelas. Sebelum guru masuk Kania menanyakan Agistha pada Laras.
"Laras! Agis kemana kok belum datang?" tanya Kania.
"Agis? tadi dia udah berangkat ke tempat magang katanya jadwalnya dipercepat," jawab Laras santai dan Kania ber oh ria.
Mereka pun belajar dengan tertib saat guru menjelaskan pelajaran pada mereka.
~Navanka Corp.
Gigih menghampiri Rukman saat baru selesai meeting.
"Pak saya dapat kabar dari Riko kalau Agis sudah mulai magang di Andara Corp. hari ini. Tadi pagi Riko sendiri yang menjemputnya di sekolah," ucap Gigih.
"Bagus kalau begitu saya lega mendengarnya," kata Rukman.
"Oh iya setelah ini apa jadwal saya?" tanya Rukman pada Gigih dan dengan cepat Gigih membuka layar tabletnya.
"Setelah makan siang bapak ada meeting direksi di PT. Pesona Indah, setelah dari sana dilanjut meeting di cafe Horizon dengan PD. Jaya Mandiri soal kelanjutan kerjasamanya pak," jelas Gigih.
"Baiklah kalau gitu saya ke ruangan dulu ya," kata Rukman.
"Iya pak," jawab Gigih.
~Andara Corp.
Agistha yang baru saja mendaftar absensi dan berkeliling perusahaan didampingi oleh bu Nadin pun kembali ke ruangan Riko yang bersebelahan dengan ruangan pak Reza.
TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)
Namun tak ada sahutan dari dalam, Agistha masuk perlahan ke dalam dan benar saja kalau Riko sedang tidak ada diruangannya. Agistha pun duduk di sofa yang berada di ruangan Riko dan membuka layar ponselnya.
#Ruangan Direktur
"Za, bagaimana cantik kan anak magangnya?" goda Riko.
"Biasa aja," jawab Reza santai matanya masih menatap berkas biodata Agistha yang ada ditangannya.
"Lu tau orang tua Agistha Ko?" tanya Reza.
"Disitu bukannya ada Za?" ucap Riko membuat Reza berdecak.
"Kalau ada ngapain gue nanya Riko," Reza kesal.
"Gue gak tau Za, data itu gue dapet dari sekolahnya," imbuh Riko pura-pura tidak tau.
"Masa datanya begini doang sih, bukannya sebelum masuk sekolah itu orang tua ikut tanda tangan ya ngisi biodata juga, aneh," kata Reza dan Riko hanya menahan tawanya.
Flashback On
Riko ditelpon oleh Gigih untuk bertemu di sebuah cafe.
"Hai Ko kenalin saya Gigih sekretaris pak Rukman dari Navanka Corp. ," kata Gigih sambil mengulurkan tangannya pada Riko dan Riko pun membalas uluran tangan Gigih.
"Duduk," ajak Gigih. "Jadi begini pak Rukman mendapat kabar dari sekolah bahwa anak gadisnya yang bernama Agistha Sellysa akan magang di perusahaan Andara Corp. 3 bulan lagi. Bisa gak kalau dimajuin? supaya Agis bisa lulus lebih cepat," ucap Gigih.
"Dengan senang hati, apa perlu saya yang menjemput langsung ke sekolahnya besok pagi?" tanya Riko.
"Boleh kalau begitu, kamu langsung aja ke ruangan komite di SMK Betari dengan pak Johan, tapi ini rahasia kita berdua ya. Soalnya pak Rukman khawatir terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada anak semata wayangnya," kata Gigih.
Flashback Off
Riko dan Reza menjadi persahabatan sejak masih kuliah dulu, Reza membantu Riko mendapat pekerjaan saat ayah Riko meninggal dan perekonomian mereka krisis dan akhirnya Reza menyuruh Riko menjadi sekretarisnya hingga saat ini.
Riko pun masuk ke ruangannya, dia melihat Agistha sedang asik memainkan ponselnya.
"Ehem.." Riko berdehem membuat Agistha langsung menaruh ponselnya.
"Maaf pak habis saya bingung mau ngapain, bapak belum ngejelasin tugasnya apa saja kan," kata Agistha.
Kemudian Riko pun menjelaskan tugas Agistha hari ini, dan Agistha dapat menyelesaikannya dengan baik.
Bersambung..
revisi lagi thor.. tapi it's ok ceritanya bagus, aku suka. 👍👍👍
semangat thor.. 💪💪💪